Anda di halaman 1dari 19

Manajemen perencanaan

tenaga dan manajemen


Perencanaan Fasilitas
Oleh :
Ni Wayan Mujani (P07120216021)
Ni Putu Nur Adiana Dewi (P07120216022)
Ni Nyoman Murti Apsari Dewi (P07120216023)
I Gusti Ayu Intan Adriana Sari (P07120216024)
A. A. I. Maransika Nike Putri (P07120216025)
Manajemen Perencanaan Tenaga

Perencanaan tenaga (staffing) keperawatan merupakan salah satu


fungsi utama pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan
pimpinan organisasi dalam merencanakan perawat ditentukan oleh
kualitas SDM (Arwani & Suprianto, 2006).

Definisi
Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan
jumlah tenaga dan jenis pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan kesehatan
yang telah ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan.
Manajemen Perencanaan Tenaga

Tujuan

 Menjelaskan pengembangan tenaga keperawatan di rumah sakit.


 Menjelaskan perencanaan tenaga keperawatan di rumah sakit.
 Menghitung tenaga keperawatan sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
di rumah sakit.
Manajemen Perencanaan Tenaga

Prinsip
Perencanaan

Memandang proses Memandang proses


Mengetahui
perencanaan sebagai perencanaan sebagai
sifat atau ciri
suatu rangkaian kegiatan suatu masalah yang
suatu
yang harus dijawab harus diselesaikan
rencana
dengan memuaskan dengan
yang baik
menggunakan menggunakan teknik
pendekatan 5W1H ilmiah
Manajemen Perencanaan Tenaga

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tenaga


Keperawatan

Faktor Faktor Faktor


Faktor Klien
Tenaga Lingkungan Organisasi
Manajemen Perencanaan Tenaga

Langkah Perencanaan Tenaga Keperawatan

Langkah perencanaan tenaga keperawatan menurut Gilies 1994 meliputi hal- hal sebagai berikut:
 Mengidentifikasi bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang akan diberikan
 Menentukan kategori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan
 Menentukan jumlah masing- masing kategori perawat yang dibutuhkan
 Menerima dan menyaribng untuk mengisi posisi yang ada
 Melakukan seleksi calon- calon yang ada
 Menentukan tenaga perawat sesuai dengan unit atau shift
 Memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan
Manajemen Perencanaan Tenaga

Langkah Perencanaan Tenaga Keperawatan

Pimpinan keperawatan harus mempunyai keyakinan tertentu dalam organisasinya seperti:


 Rasio antara perawat dan klien didalam ruangan perawatan intensif adalah 1: 1 atau 1:2
 Perbandingan perawat ahli dan terampil di ruang medikal bedah, kebidanan, anak dan
psikiatri adalah 2:1 atau 3:1
 Rasio antara perawat dan klien shift pagi dan sore adalah 1:5 untuk malam hari du ruang
rawat dan lain- lain 1:10
Jumlah tenaga terampil ditentukan oleh tingkat ketergantungan klien.
Manajemen Perencanaan Tenaga

Perkiraan Kebutuhan Tenaga

Perawatan Perawatan
Perawatan Perawatan
sebagian intensif
mandiiri total (total
(partial (intensive
(self care) care)
care) care)

½ x 4 jam = 2 3/4×4 jam = 3 1- 1,5 x 4 jam = 2 x 4 jam = 8


jam jam 4-6 jam jam
Manajemen Perencanaan Tenaga

Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga


Metode Lokakarya PPNI
Keperawatan

Formula
𝐴 𝑋 52 𝑀𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑋 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 (𝑇𝑇 𝑥 𝐵𝑂𝑅)
Tenaga Perawat = + 25 %
𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
Manajemen Perencanaan Tenaga

Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga


Metode Ilyas
Keperawatan

Formula
𝐴 𝑥 𝐵 𝑋 365 ℎ𝑎𝑟𝑖
Tenaga Perawat =
255 𝑥 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖
Manajemen Perencanaan Tenaga

Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga


Metode Swansburg
Keperawatan
Formula
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡−𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
Tenaga Perawat =
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖

Menurut Warstler dalam Swansburg & Swansburg (1999), merekomendasikan untuk pembagian proporsi dinas
dalam satu hari :
Pagi : Siang : Malam = 47 % : 36 % : 17 %.
Manajemen Perencanaan Tenaga

Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga


Metode Rasio
Keperawatan
Rumah Sakit Perbandingan
Kelas A dan B tempat tidur; tenaga medis = 4-7 : 1
tempat tidur : tenaga keperawatan = 2 : 3 – 4
tempat tidur : tenaga non keperawatan = 3 : 1
Tabel. Metode Rasio menurut tempat tidur : tenaga non medis = 1:1

SK Menkes No.262 1979 Kelas C tempat tidur; tenaga medis = 9 : 1


tempat tidur : tenaga keperawatan = 2 : 3 – 4
tempat tidur : tenaga non keperawatan = 5 : 1
tempat tidur : tenaga non medis = 3:4
Kelas D tempat tidur; tenaga medis = 15:1
tempat tidur : tenaga keperawatan = 2 : 1
tempat tidur : tenaga non medis = 6:1
Manajemen Perencanaan Tenaga

Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga Pembagian Tenaga


Keperawatan Keperawatan Dan
Penyusunan Jadwal

a. Harus ada kesinambungan antara kebutuhan unit kerja dan kebutuhan staf, misalnya
rekreasi
b. Setiap staf harus terlibat dalam siklus atau rotasi pagi, sore, dan malam
c. Metode yang dipakai harus sesuai dengan kuantitas dan kualitas staf dalam satu unit kerja
d. Siklus yang digunakan mengikuti metode penugasan yang dipakai
e. Setiap staf harus dapat mencatat hasil dinas, libur dan shift.
Manajemen Perencanaan Tenaga

Metode Perhitungan Perencanaan Tenaga


Modifikasi Kerja Mingguan
Keperawatan

• Total jam kerja per minggu adalah 40 jam dengan 10 jam per hari dan 4 hari
kerja per minggu
• Perincian 12 jam dalam satu shift yaitu 3 hari kerja, 4 hari libur, 4 hari kerja
• Perincian 70 jam dalam 2 minggu yaitu 10 jam per hari (7 hari kerja dan 7 hari
libur)
• sistem 8 jam perhari dengan 5 hari kerja perminggu
Manajemen Perencanaan Fasilitas

Perencanaan fasilitas
memerlukan suatu proses
yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh
hasil yang baik.
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi
kemampuan perusahaan lain :
 Melayani konsumen dengan memuaskan
 Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup
dapat continuedengan harga yang layak atau
memuaskan
 Mendapatkan tenaga kerja yang cukup
 Memungkinkan perluasan perusahaan dikemudian hari
Manajemen Perencanaan Fasilitas

Penempatan Fasilitas Dan Perencanaan


Fasilitas

Penempatan fasilitas adalah proses menentukan daerah atau tempat untuk


sebuah aktivitas atau fasilitas. Penempatan fasilitas berkaitan penentuan lokasi dari
fasilitas yang menunjang produksi dan distribusi barang atau jasa. Perancangan
fasilitas adalah proses membangun fasilitas sesuai dengan tujuan aktivitas.
Manajemen Perencanaan Fasilitas

Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam


Penempatan Fasilitas

 Letak pasar  Pelayanan kesehatan, keamanan, dan


pencegahan kebakaran
 Letak sumber bahan baku
 Peraturan pemerintah setempat
 Ketersediaan tenaga kerja
 Sikap masyarakat
 Ketersediaan tenaga listrik
 Biaya dari tanah dan bangunan
 Ketersediaan air
 Luas tempat parkir
 Fasilitas pengangkutan  Saluran pembuangan
 Fasilitas perumahan, pendidikan,  Kemunginan perluasan
pembelajaran, dan telekomunikasi
 Lebar jalan
Manajemen Perencanaan Fasilitas

Metode Penilaian Lokasi Dan Sistem Kerja

Pemeringkatan Analisis
Analisis
faktor Analisis nilai ekonomis
volume
ideal
biaya

Pendekatan
Metode
pusat
Metode sistem kerja
gravity
transfortasi

Anda mungkin juga menyukai