Anda di halaman 1dari 25

SISTEM KELISTRIKAN

Anggota Kelompok
1. Abdul Muhith
2. Artha Rama Z.
3. Aufal Marom
Sistem Starter
 System starter atau yang dikenal juga dengan system
penggerak mula merupakan system yang berfungsi sebagai
system yang memberikan tenaga putar pertama untuk mesin
sehingga mesin tersebut menyala
 Pada system starter tenaga yang digunakan sebagai penggerak
mula suatu mesin ada dua jenis yaitu sistem starter dengan
penggerak motor listrik (elektrik starter) dan menggunakan
penggerak mekanik/tenaga manusia (kick starter)
Komponen Sistem Starter
 Baterai. Merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk
mensuplai energi listrik tegangan rendahke sistem pengapian,
starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya
 Kunci kontak. Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung
dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda motor
 Relay starter. Sebagai relay utama sistem starter yang berfungsi
untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke
motor starter
 Saklar starter. Berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada
saat kunci kontak pada posisi ON
• Motor starter. Merupakan motor starter listrik yang berfungsi
untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang
mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin
Letak Komponen Sistem Starter
Cara Kerja Sistem Starter
 Pada saat kunci kontak OFF. Hubungan baterai sebagai
sumber tegangan listrik dengan rangkaian sistem starter
terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter
tidak dapat digunakan.
 Pada saat kunci kontak ON, saklar starter belum ditekan. Jika
saklar starter belum ditekan tetapi kunci kontak ON, maka
arus dari baterai akan mengalir ke relay starter akan tetapi
motor starter belum menyala
 Pada saat kunci kontak ON saklar starter ditekan. Apabila
tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak
ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan
arus akan mengalir
 Motor starter dihubungkan pada poros engkol melaluai dua
mekanisme penggerak. Mekanisme penggerak bertujuan
untuk meningkatkan momen putar melalui gigi reduksi dan
mencegah berputarnya motor starter saat mesinsudah
menyala. Kedua mekanisme tersebut yaitu mekanisme
menggunakan rantai penggerak dan sprocket dan mekanisme
penghubung menggunakan roda gigi.
Sistem Pengapian
 Sistem pengapian adalah sistem kelistrikan yang menghasilkan
percikan bunga api pada proses pembakaran
 sistem pengapian terbagai menjadi beberapa macam.
Menurut sumber tegangannya terbagi menjadi sistem
pengapian baterai (DC) dan sistem pengapian magnet (AC).
Menurut perkembangan teknologinya maka sistem pengapian
dibagi menjadi dua macam yaitu sistem pengapian
konvensional (platina) dan sistem pengapian elektronik
(CDI).
A. Sistem Pengapian CDI
 Sistem pengapian CDI merupakan sistem pengapian
elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian
(charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor.
Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor
dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya kontak
platina (pada sistem pengapian konvensional).
 Pada sistem pengapian elektronik sebagai pengganti kontak
platina digunakan SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang
disebut Thyristor switch). SCR bekerja berdasarkan sinyal-
sinyal listrik
1. Sistem Pengapian Elektronik Magnet
(CDI-AC)
 Komponen-komponen yang bekerja pada sistem pengapian
adalah
1. Sumber tegangan
2. Kunci kontak
3. Coil pengapian
4. Unit CDI arus bolak-balik (AC-CDI)
5. Kumparan pembangkit pulsa (pick up coil)
6. Busi
Sumber Tegangan
 Berfungsi sebagai penyedia tegangan yang diperlukan oleh
sistem pengapian
 Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang
didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik (AC).
Kunci Kontak
 Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan
memutus (On-Off) rangkaian pengapian (dan rangkaian
kelistrikan lainnya) pada sepeda motor
 Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak membelokkan
tegangan dari alternator yang dibutuhkan oleh sistem
pengapian ke massa melalui terminal IG dan E kunci kontak,
sehingga sistem pengapian tidak dapat bekerja
 Pada posisi ON, kunci kontak memutuskan hubungan
terminal IG dan E, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh
alternator diteruskan ke sistem pengapian
Coil Pengapian
 berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari
sumber tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang
diperlukan untuk pengapian
Unit CDI arus bolak-balik (AC-CDI)
 Unit AC-CDI, merupakan serangkaian komponen elektronik
yang berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian,
menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang
dimanfaatkan untuk melakukan pengisian (charge) dan
pengosongan (discharge) muatan kapasitor, kemudian
dialirkan melalui kumparan primer koil pengapian untuk
menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan
sekunder dengan cara induksi elektromagnet
Kumparan Pembangkit Pulsa (pick up
coil)
 Kumparan Pembangkit Pulsa (Signal generator/Pick up coil),
bekerja bersama reluctor sehingga menghasilkan sinyal
trigger (pemicu) yang dimanfaatkan oleh Thyristor untuk
mendischarge seluruh muatan kapasitor
 Pick up coil terdiri dari suatu lilitan kecil yang akan
menghasilkan arus listrik AC apabila dilewati oleh perubahan
garis gaya magnit yang dilakukan oleh reluctor yang terpasang
pada rotor alternator
Sistem Pengapian Elektronik Baterai
(CDI-DC)
 Sumber tegangan
 berupa Baterai yang didukung oleh sistem pengisian (Kumparan
Pengisian, Magnet dan Rectifier/Regulator), berfungsi sebagai
penyedia tegangan DC yang diperlukan oleh sistem pengapian.
 Kunci kontak
 Berbeda dengan kunci kontak pada sistem pengapian elektronik
magnet, kunci kontak pada sistem pengapian elektronik baterai
menggunakan sistem pengendali positip
 Coil pengapian
 berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber
tegangan (alternator) menjadi tegangan tinggi yang diperlukan
untuk pengapian
 Unit DC-CDI
 berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian,
menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang
dimanfaatkan untuk melakukan pengisian (charge) dan
pengosongan (discharge) muatan kapasitor, kemudian dialirkan
melalui kumparan primer koil pengapian untuk menghasilkan
arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan
cara induksi elektromagnet
 Kumparan pembangkit pulsa (signal generator)
 Bekerja bersama reluctor sehingga menghasilkan sinyal
trigger (pemicu) yang dimanfaatkan oleh Thyristor untuk
mendischarge seluruh muatan kapasitor. Komponen ini sama
dengan komponen pada sistem pengapian elektronik magnet.
 Busi
 Berfungsi mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi
loncatan bunga api melalui elektrodanya
SISTEM PENGISIAN DAN PENERANGAN
Sistem Pengisian
 berfungsi sebagai pendukung fungsi baterai. Fungsi baterai
pada sepeda motor adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik
pada komponen-komponen sistem kelistrikan
 pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian yang
memproduksi tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai
sekaligus mendukung kinerja baterai mensuplai kebutuhan
listrik ke sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda
motor dihidupkan
Komponen-komponen Sistem
Pengisian
 Sumber tegangan
 berfungsi sebagai penyedia tegangan yang digunakan untuk
mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan sistemsistem
kelistrikan
 Sumber tegangan yang digunakan pada sistem pengisian sepeda
motor merupakan sumber tegangan AC yang sering disebut
Alternator
 Baterai
 Baterai, merupakan penyimpan tenaga listrik yang dihasilkan
oleh sistem pengisian, energi listrik diubah kedalam bentuk
energi kimia. Baterai juga berfungsi sebagai penyedia tenaga
listrik sementara
 Rectifier
 fungsirectifier adalah sebagai penyearah arus bolak-balik yang
dihasilkan alternator menjadi arus searah dan sebagai pengatur
atau pembatas arus
 jenis rectifier yang digunakan pada sistem pengisian sepeda
motor adalah: a) silikon rectifier, b) silikon regulator rectifier, c)
selenium rectifier, dan d) regulator rectifier.
 Sekring
 Sebagai pengaman dalam rangkaian sistem kelistrikan
 Sekring yang biasa digunakan pada sistem pengisian adalah 10 A.
Sistem Penerangan
 Fungsi utama dari sistem penerangan adalah untuk menerang
jalan bagi pengendara saat malam hari
 Komponen sistem penerangan lebih sederhana, yaitu baterai
sebagai sumber tegangan, saklar, sekring dan lampu/beban
 Sistem penerangan terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem
penerangan AC dan sistem penerangan DC
Sistem Penerangan AC
 Sumber tegangan didapat dari alternator, sehingga arus yang
digunakan merupakan arus bolak-balik (AC)
 Sistem penerangan tipe AC mempunyai kelemahan dimana
untuk mengoperasikan lampu harus menyalakan motor
terlebih dahulu, disamping itu nyala lampu tidak stabil, sangat
tergantung kepada naik-turunnya putaran motor (rpm).
Sistem Penerangan DC
 Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai (yang
disuplay oleh sistem pengisian), sehingga arus yang digunakan
merupakan arus searah (DC).
 Keuntungan sistem penerangan tipe DC
 Lampu penerangan dapat dioperasikan walaupun motor dalam
kondisi dimatikan
 Nyala lampu terang dan stabil, tidak tergantung kepada putaran
motor (rpm)
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai