1. Dokter akan melakukan seleksi pasien terlebih dahulu, apakah masih layak
untuk mengikuti program bayi tabung atau tidak. Bila layak, barulah pasien bisa
masuk dan mengikuti program bayi tabung.
2. Isteri diberi obat pemicu ovulasi yang berfungsi untuk merangsang indung telur
mengeluarkan sel telur yang diberikan setiap hari sejak permulaan haid dan baru
dihentikan setelah sel – sel telurnya matang
3. Kemudian, dilakukan stimulasi dengan merangsang indung telur si calon ibu
untuk memastikan banyaknya sel telur. Karena secara alami, sel telur hanya satu.
Namun untuk bayi tabung, diperlukan sel telur lebih dari satu untuk memperoleh
embrio. Pematangan sel – sel telur di pantau setiap hari melalui pemeriksaan darah
isteri dan pemeriksaan ultrasonografi. Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel
telur sebanyak-banyaknya. Dokter kemudian memilih sel telur terbaik dengan
melakukan seleksi. pada proses ini pasien disuntikkan hormon untuk menambah
jumlah produksi sel telur. Perangsangan berlangsung 5 - 6 minggu sampai sel telur
dianggap cukup matang dan siap dibuahi. Proses injeksi ini dapat mengakibatkan
adanya efek samping.
4. Pemantauan pertumbuhan folikel berupa suatu cairan berisi sel telur di indung
telur yang bisa dilihat dengan USG. Pemantau tersebut bertujuan untuk melihat
apakah sel telur tersebut sudah cukup matang untuk dipanen.
5. Menyuntikkan obat untuk mematangkan sel telur yang belum dipanen agar siap.
6. Setelah itu dokter atau tenaga medis akan melakukan proses pengambilan sel
telur untuk di proses di laboratorium. Pengambilan sel telur dilakukan dengan
penusukan jarum ( pungsi ) melalui vagina dengan tuntunan ultrasonografi. Selama
masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur. Sel telur tersebut akan
berjalan melewati saluran telur dan kemudian bertemu dengan sel sperma pada
kehamilan yang normal.
14. Yang terakhir, proses simpan beku embrio untuk waktu tertentu. Sebelumnya
suami akan menitipkan sperma kepada laboratorium dan kemudian dibekukan untuk
menanti saat ovulasi. Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang
dicairkan secara hati-hati oleh para tenaga medis.Hal ini dilakukan jika ada embrio
yang lebih, sehingga bisa dimanfaatkan kembali bila diperlukan untuk kehamilan
selanjutnya.
Keuntungan dan kekurangan bayi tabung
Selain tidak selalu berhasil,adanya resiko efek samping dan komplikasi juga
menghantui mereka yang memilih prosedur bayi tabung dalam upaya memiliki
anak
Berikut keuntungan dan kerugian dari metode bayi tabung :
Angka keberhasilan bayi tabung tergantung pada usia calon ibu.
Kemungkinan berhasil makin besar jika wanita berusia dibawah 35 tahun.
Dapat berujung pada kehamilan kembar. Tidak hanya dua kadang tiga
atau juga lebih. Frekuensi kembar dapat mencapai 32%, sedangkan
kembar tiga atau lebih frekuansinyasekitar 5%.
Pada kehamilan kembar, resiko bayi lahir prematur dan biaya
perawatannya lebih berat.
Umumnya tidak ditanggung oleh asuransi dan memerlukan biaya besar.
Pada wanita dangan gangguan di saluran telur, tidak perlu menjalani
operasi agar dapat hamil.
Tindakan yang aman baik bagi ibu dan anak.
Mampu menyelesaikan permasalahan seputar kehamilan yang tidak
kunjung terjadi dan mengatasi berbagai masalah reproduksi.
Peluang berhasil masih kurang dari 50% dan harus melalui proses yang
panjang.
Faktor penyebab keberhasilan dan
kegagalan program bayi tabung
Berdasarkan fatwa MUI, hukum bayi tabung sah (diperbolehkan) dengan syarat
sperma dan ovum yang digunakan berasal dari pasutri yang sah. Sebab hal itu termasuk
dalam ranah ikhtiar (usaha) yang berdasarkan kaidah-kaidah agama. MUI juga
menegaskan, hukum bayi tabung menjadi haram jika hasil pembuahan sperma dan sel telur
pasutri dititipkan di Rahim wanita lain. Demikian pula ketika menggunakan sperma yang
telah dibekukan dari suami yang telah meniggal dunia atau menggunakan sperma dan
ovum yang bukan berasal dari pasutri yang sah, maka hukum bayi tabung dalam hal ini
juga haram.
Undang-Undang pasar 127 ayat (1) Upaya Kehamilan diluar cara alamiah hanya
dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan:
Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan
dalam rahim istri darimana ovum berasal
Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untu itu
Pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu
TERIMA KASIH