Anda di halaman 1dari 60

CASE REPORT

ANTEPARTUM HEMORRHAGE, KETUBAN PECAH DINI DAN HIPERTENSI


KRONIK PADA G5P4A0 HAMIL 33+5 MINGGU

Pembimbing:
dr. Ali Samhur, Sp.OG

Disusun Oleh :
Efa Anggraini, S.Ked
J510170019

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAB I
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

1 Nama : Ny. SI, 34 Tahun

2 Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Tlogorandu Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

3 Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Jawa

4 Tanggal Masuk : 19 Agustus 2018

5 Tanggal Keluar : 23 Agustus 2018


Anamnesis

Keluhan Utama
HPL
Pasien datang dengan keluhan perdarahan, 04-10-2018
mengeluarkan cairan sejak 4jam dan tekana
n darah tinggi.

Riwayat Penyakit sekarang

HPMT Pasien G5P4A0 hamil 33+5 minggu dengan keluhan


keluar perdarahan, mengeluarkan cairan dan darah
27-12-2018 tinggi. Pasien merupakan pasien rujukan dari klinik
belia karena perdarahan, ketuban pecah dini dan te
kanan darah tinggi.
Riwayat Penyakit Sekarang
Kenceng”, gerak janin (+), Keluar darah tanpa sebab yang jls sjk
2mgg yll,darah merah segar tanpa Tekanan darah tinggi sudah sejak lama kurang
rembes sjk pkl 19.00 (putih lebih 11 tahun yang lalu.
disertai nyeri & berulang, pembalut 1
jernih & tdk berbau), keluar softek tidak penuh. Perdarahan ulang Pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-), mual (-),
tiba”, tdk nyeri, berulang & tdk dengan jumlah darah lebih banyak dari muntah (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
demam perdarahan yang pertama

Keluhan 1 Keluhan 2 Keluhan 3

2 minggu yg lalu
Mondok di PKU Delanggu karena perdarahan dan infeksi saluran kemih,
kemudian di USG dan dokter mengatakan jika plasenta berada di bawah.
Setalah 6 hari di PKU Delanggu keluhan perdarahan berkurang, tetapi fle
k-flek hilang timbul.
Riwayat Kehamilan Sekarang

03
02
01 HPMT
Riwayat ANC
Periksa rutin ke bidan

27 Desember 2017
Status Paritas

Usia Kehamilan
HPL 33+5minggu
G5P4A0 04 Oktober 2018
Riwayat Kehamilan Sebelumnya

Anak I
12thn, 3.3kg, normal di bidan
Anak IV
3.5thn, 3.2kg, normal di bidan

Anak II
8.5thn, 2.8kg, normal di bidan
Anak V
Sekarang

Anak III
6thn, 3kg, normal di bidan
Keguguran
Tidak pernah
Riwayat mens Riwayat Penyakit Dahulu Lanjutan..

Menarche : usia 15thn Kehamilan sungsang :


Hipertensi : diakui sjk 11thn yg lalu disangkal

Lama mens : 7 hari


Mondok : diakui (9hari yang lalu
Hipertensi dlm kehamilan : disangkal krn perdarahan dan isk)
Siklus : 1bln sekali

Diabetes melitus : disangkal


Keluhan : -

Warna : merah segar Asma : disangkal

Bentuk Perdarahan : Cair/ encer Penyakit jantung : disangkal

Bau Haid : Anyir

Flour Albus : (-) Penyakit keguguran : disangkal


Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat Hipertensi : Diakui (Ibu Pasien)
b. Riwayat Diabetes Melitus : Disangkal
c. Riwayat Asma : Disangkal
d. Riwayat Keluarga melahirkan bayi dengan cacat bawaan : Disangkal
e. Riwayat Keluarga Melahirkan Premature : Disangkal

Kebiasaan Sehari-hari Selama Hamil


Nutrisi atau minuman sebelum dan selama hamil
a. Konsumsi suplemen atau vitamin: Diakui (vitamin dari bidan)
b. Konsumsi obat herbal : Diakui
c. Minum jamu : Disangkal
d. Minum Obat-obatan : Disangkal
e. Merokok : Disangkal
f. Minum alkohol : Disangkal
Riwayat
• Pasien tidak pernah Perkawinan • KB suntik 12 tahun
berobat pengobatan yang lalu selama <1
jangka panjang, tidak • Pasien menikah 1 kali. tahun
ada riwayat alergi Pernikahan pada usia
makanan, cuaca 21 tahun dengan lama
maupun obat-obatan. pernikahan 13 tahun.

Riwayat
Riwayat Keluarga
Pengobatan dan
Berencana
Alergi
Riwayat Gizi

Pola makan sehari Tinggi badan


3 kali sehari 148cm

Name Here

BB saat hamil IMT (BB/TB2)


65kg 30 (obese II)

Name Here
Pemeriksaan Fisik

Status Vital sign Status Lokalis


generalis

KU : Baik TD : 140/90
N: 90 Kepala, Leher
Kesadaran : CM, GCS15
Gizi : kesan gizi baik RR : 20 Dalam batas normal.
T : 36.5oC
Thorax

Cor
• Inspeksi  Iktus Cordis tidak tampak
• Palpasi  Iktus Cordis teraba di SIC V linea mid clavicula sinistra, Iktus Cordis
tidak kuat angkat
• Perkusi  Batas Jantung dalam batas normal
• Auskultasi  Bunyi Jantung I & II reguler, bising jantung

Pulmo
• Inspeksi  Simetris kanan dan kiri, tanda trauma (-) ketinggalan gerak (-),
retraksi dinding dada (-), sikatrik (-)
• Palpasi  Fremitus kanan sama dengan kiri
• Perkusi  sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi  suara dasar vesikuler (+) normal, Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Abdomen
• Inspeksi  Perut membesar, striae gravidarum (+), linea nigra
(+)
• Auskultasi  Peristaltik (+) normal, DJJ (+) 157 kali/menit
• Palpasi  Nyeri tekan (-), TFU : 28 cm, Gerakan janin (+)
• Perkusi Timpani

Pemeriksaan Leopold
• Leopold 1 : Teraba bulat keras (kepala) TFU : 28 cm
• Leopold 2 : Bagian punggung janin terletak di sebelah kiri
• Leopold 3 : Teraba lunak (bokong)
• Leopold 4 : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
Genitalia

Eksterna
• Mons Pubis : Rambut pubis (+)
• Klitoris : Sikatrik (-), benjolan (-)
• Labia Mayor : Luka (-), sikatrik (-) benjolan (-)
• Labia Minor : Luka (-), sikatrik (-) benjolan (-)
• Orifisium uretra eksternum : Edem (-), peradangan (-)
• Orifisium vagina eksternum : Edem (-), peradangan (-)
• Perineum : Luka (-), sobekan (-) benjolan (-)
Interna : tidak dilakukan

Vaginal touche : tidak dilakukan


Vagina Touche (VT)

Ekstremitas
Akral Hangat Edem

+ +
- -

+ +
+ +
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Leukosit 11.9 x 10^3/uL H 3.6 – 11.0 Pemeriksaan Penunjang
Eritrosit 3,85 x 10^6/uL 3.80 – 5.20
Hemoglobin 11.3 g/dL L 11.7 – 15.5
Pemeriksaan USG
Hematokrit 32.3 % L 35 – 47
Index Eritrosit • Janin tunggal intra uterine, puki, air ketuban
MCV 83.9 fL 80 – 100 cukup, tidak ditemukan cacat bawaan, plasenta
MCH 29.4 pg 26 – 34 previa totalis
MCHC 35.0 g/dL 32 – 37
Trombosit 232 x 10^3/dL 150 – 450
RDW-CV 13.2% 11.5 – 14.5 Pemeriksaan Lab
PDW 11.4 fL
MPV 10.4 fL Koagulasi
P-LCR 21,9 % PT – APTT

PCT 0.24% Kontrol (PT) 10,60 detik

Golongan darah O Pasien (PT) 8.60 detik L 9.40 – 11.30

Urin INR 0.83


APTT
Protein Negatif Negatif
Kontrol (APTT) 35.80 detik 25.00 – 35.00
Kimia Klinik
Pasien (APTT) 31.70 detik 25.00 – 35.00
GDS 130 mg/dL H 70 – 120
Sero Imunologi
Ureum 12.0 mg/dL 0 - 31
Anti HIV Negative Negative
DIAGNOSIS
APH Plasenta Previa Totalis, Ketuban P
ecah Dini dan hipertensi Kronik pada G5
P4A1 Usia Kehamilan 33+5minggu
.
Planning

Cek Darah

Infus RL
Histolan Tablet 2x1 Cross Darah 3 colf WB

Injeksi Dexametason 1A/12 jam


.

Observasi His, DJJ & Penurunan bagian ter


bawah
Injeksi Cefotaxime 1gr/12jam
.
Pasang DC
Follow Up

Hari,Tanggal Subjek,Objektif,Asesmen Planing

Minggu, Jam 22.06 Infus RL


19/08/2018 S/ mengeluarkan cairan rembes (+) sejak pukul 19. Hystolan Tablet 2x1
00, perdarahan (+) warna merah segar, tanpa nyeri Injeksi Dexametason 1A/12 jam
dan sedikit Injeksi Cefotaxime 1gr/12jam
Cek Darah lengkap
O/ KU : Sedang, CM Observasi His, DJJ & Penurunan bagi
TD : 140/90, HR : 86, RR: 20, S : 36.5 an terbawah
TFU : 28cm, Presbo, DJJ : 157, HIS jarang Cross Darah 2 colf WB
VT : - Pasang DC
Protein : negatif

A/ KPD, Perdarahan pada G5P4A0 UK 33-34 mgg


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Leukosit 11.9 x 10^3/uL 3.6 – 11.0
Eritrosit 3,85 x 10^6/uL 3.80 – 5.20
Hemoglobin 11.3 g/dL 11.7 – 15.5 Koagulasi
Hematokrit 32.3 % 35 – 47 PT – APTT
Index Eritrosit Kontrol (PT) 10,60 detik
MCV 83.9 fL 80 – 100 Pasien (PT) 8.60 detik L 9.40 – 11.30
MCH 29.4 pg 26 – 34 INR 0.83
MCHC 35.0 g/dL 32 – 37 APTT
Trombosit 232 x 10^3/dL 150 – 450 Kontrol (APTT) 35.80 detik 25.00 – 35.00

RDW-CV 13.2% 11.5 – 14.5 Pasien (APTT) 31.70 detik 25.00 – 35.00

PDW 11.4 fL Sero Imunologi

MPV 10.4 fL Anti HIV Negative Negative

P-LCR 21,9 % HbSAg Negative Negative

PCT 0.24%
Golongan darah O
Urin
Protein Negatif Negatif
Kimia Klinik
GDS 130 mg/dL 70 – 120
Ureum 12.0 mg/dL 0 - 31
Hari,Tanggal Subjek,Objektif,Asesmen Planing
Senin, 20/08/2018 S/ Kenceng-kenceng, PPV (+), Rembes (+) Post visit
Konsul anestesi
O/ KU : Sedang, CM Disiapkan SC
TD: 150/90, HR: 90, RR: 20, S : 36,5, Inj. Cefotaxime 1gr Pre OP
VT: tidak dilakukan, Antar ke IBS
HIS: jarang, DJJ : 152x, Protein urin (-),
urin output : 1000/24jam

A/ APH Plasenta Previa Totalis, KPD dan Hipertensi


Kronik
Hari,Tanggal Subjek,Objektif,Asesmen Planing
Senin, 20/08/2018 Post SC Post SC
S/ PPV (+) Inf. Rl/D5 30-40tpm
Cefotaxime 1gr/12jam
O/ Ketorolac 1gr/12jam
2 jam post SC Nifedipine 10mg/8jam jika TD >= 150/90
KU: Sedang, CM, TD: 120/80, HR: 90, RR: 22, S:36.8. Observasi perdarahan dan vital sign
PPV : normal belum ganti pembalut, Kembali ke VK Bed Iso
urin output : 100cc

4 jam post SC
KU: Sedang, CM, TD: 140/90, HR: 88, RR: 20, S:36,8
PPV : normal 1 pembalut

Malam pukul 23.00


KU : Sedang, CM
TD:130/90, PPV (+) biasa, kontraksi uterus (+)
Advice dr. Ali.SpOG
Pindah bangsal

A/
Post SC H0 a.i APH Plasenta Previa totalis, KPD dan
Hipertensi kronik UK 33+5 mgg + post Ooforektomi kista ov
arium dextra
Hari,Tanggal Subjek,Objektif,Asesmen Planing
Selasa, 21/08/2018 S/ Nyeri bekas operasi, flatus (+) Inf. Rl
Inj.Cefotaxime 1gr/12jam
O/ KU : Sedang, CM Asam mefenamat 500mg 3x1
TD: 140/90, HR: 88, RR: 20, S : 36,5, Promavit 1x1
Kontraksi uterus (+), Tfu : 1 jari dibawah umbilicus Nifedipine 10mg/8jam jika TD >= 150/
urin output : 550cc/10jam 90
PPV (+) normal 1-2 kali ganti pembalut, Advice dr. Ali SpOG
peristaltic (+) normal Transfusi 1 PRC darah terbaru
Diet TKTP 1900kkal
Lab Miring kanan miring kiri
Hb : 8.2 L
Eritrosit : 2.85 L
Hct : 25.0 L
Al : 11.4 H
Trombosit : 207

A/ Post SC H1 a.i APH Plasenta Previa totalis, KPD


dan Hipertensi kronik P5A0 UK 33+5 mgg + post O
oforektomi kista ovarium dextra
Anemia
Hari,Tanggal Subjek,Objektif,Asesmen Planing

Rabu 22/08/2018 S/ Nyeri pada luka operasi, flatus (+) Inf. RL


Asam mefenamat 500mg 3x1
O/KU : Sedang, CM Promavit 1x1
TD: 130/80, HR: 88, RR:18, S: 36,5 Inj. Cefazoline 1gr/12jam
peristaltik (+) Aff DC
TFU: 1 jari dibawah umbilicus Mobilisasi duduk, jalan, BAK
Kontraksi uterus (+),
PPV: (+) normal 1 pembalut, Lapor hasil lab
Urine: (+) 450cc (10 jam)  45cc/jam advice dr. Ali SpOG : tidak perlu
transfusi

A/Post SC H2 APH Plasenta Previa totalis, K


PD dan Hipertensi kronik
P5A0 UK 33+5 mgg + post Ooforektomi kista
ovarium dextra
Anemia
Lab 22/08/2018
Leukosit 12.2x103 H

Eritrosit 3.10x106 L

Hemoglobin 9.1 L

Hematokrit 27.2 L

MCV 87.7
MCH 29.4
MCHC 33.5
Trombosit 174x103
Hari,Tanggal Subjek,Objektif,Asesmen Planing
Kamis, 23/08/2018 S/ Nyeri pada luka operasi, BAK (+) normal, BAB (+ Medikasi luka bekas operasi
) normal, Luka kering BLPL :
2hari kemudian kontrol ke poli
O/
TD: 140/90, HR:88 , RR:20, S: 36,5 Resep pulang :
TFU : 2 jari dibawah umbilicus Cefadroxil 500mg 2x1
UC: (+), PPV: (+) sedikit, Asam mefenamat 500mg 3x1
Luka kering (+), cairan (-), kemerahan (-) Promavit 1x1

A/ Post SC H3 APH Plasenta Previa totalis, KPD da


n Hipertensi kronik P5A0 UK 33+5 mgg +
Post Ooforektomi kista ovarium dextra
Anemia
BAB II
PEMBAHASAN
Antepartum hemorrhage

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can
be adapted to any content and meets various market segments.
With this many slides you are able to make a complete
PowerPoint Presentation that best suit your needs.
Perdarahan antepartum

Definisi

Perdarahan antepartum menurut WHO adalah perdarahan pervaginam


setelah 29 minggu kehamilan atau lebih

Pada kasus

Pasien merasakan keluar darah pertama kali


tanpa sebab yang jelas saat usia kandungan
31-32 minggu.
.
Penyebab Antepartum Hemorrhage
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu
segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh dari ostium uteri internum

Pada kasus

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang USG etiologi dari
perdarahan antepartum adalah plasenta previa
totalitas.
Gambaran Klinik
Perdarahan uterus keluar melalui vagina tanpa
rasa nyeri. Baru terjadi ahir trimester kedua
keatas. Perdarahan pertama berlangsung tida
k banyak dan berhenti sendiri. Perdarahan
kembali terjadi tanpa sesuatu sebab yang jelas
setelah beberapa waktu kemudian, jadi
berulang. Pada setiap pengulangan terjadi
perdarahan yang lebih banyak bahkan seperti
mengalir.
Pada Kasus

Pasien merasakan keluar darah dari jalan lahir tanpa sebab yang
jelas dan tanpa disertai rasa nyeri. Perdarahan mulai pada usia
kehamilan 31-32 minggu. Pada perdarahan awal 2 minggu yang lalu
tidak banyak, pasien mondok 4 hari di rumah sakit kemudian
perdarahan berhenti. Setelah itu 9 hari setelah mondok, muncul
perdarahan ulang dengan jumlah darah lebih banyak dari perdaraha
n yang pertama.
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksan fisik
• Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri terutama pada
multigravida, banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari anamnesis, melainkan dari pada
pemeriksaan hematokrit.
• Pada kasus ini pasien merasakan keluar darah dari jalan lahir pada usia kehamilan 33-34 minggu
tanpa disertai rasa nyeri, ini merupakan kehamilan ke 5 pada pasien.
• Tanda-tanda vital : tekanan darah 140/90 nadi : 86x RR : 20x, Suhu : 36.5. Ibu tidak terlihat pucat.

Pemeriksaan luar
• Bagian bawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul presentasi kepala, biasanya kepala
masih terapung di atas pintu atas panggul mengarah ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu
atas panggul.
• Dari inspeksi dilihat perdarahan pervaginam. Pada kasus ini pada pemeriksaan leopold III bagian
terbawah janin bokong, leopold IV belum masuk PAP.

Pemeriksaan inspekulo
• Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau
dari ostium uteri internum, adanya plasenta previa harus dicurigai.
• Tidak dilakukan.
Penentuan letak plasenta tidak langsung

• Penentuan letak plasenta secara tidak langsung dapat dilakukan radiografi, radioisotope, dan
ultrasonografi. Ultrasonografi penentuan letak plasenta dengan cara ini ternyata sangat tepat, tidak
menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan janinnya dan tidak menimbulkan rasa nyeri.
• Pada pemeriksaan USG didapatkan plasenta previa totalis.

Diagnosis plasenta previa

• Pada kasus ini berdasarkan Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
diagnosis Plasenta Previa Totalis pada G5P4A0 UK 33-34 minggu
Penanganan
Pada kasus

• Trimester ke2 & 3 dirawat di RS


• Istirahat baring dan cek darah
lengkap • Perdarahan ulang di uk 33-34
• Perdarahan sedikit & berhenti, janin mgg, pasien di rawat di RS
baik, masih premature pulang, • Istirahat tirah baring dan cek
perdarahan ulang ke RS darah lengkap
• Kehamilan 24-34 mgg steroid • Injeksi dexametason 1A/12 jam
• Transfusi segera jika perlu • Gejala hipovolemi (-)
• Perdarahan trimester ke2 perlu di • Hb : 11.8  tidak diberikan
wanti-wanti krn perdarahan ulangan transfuse
bias lebih banyak • Menekan his  histolan tab 2x1
• Jika gejala hipovolemi  • Dilakukan pengawasan ketat
perdarahan banyak
• Janin premature sulfas
magnesium untuk menekan his
• Perdarahan trimester ketiga 
pengawasan ketat
Terminasi kehamilan
Jika pada saat masuk terjadi perdarahan yang
banyak perlu segera dilakukan terminasi bila
keadaan janin sudah viable.
Seksio sesarea juga dilakukan apabila ada
perdarahan banyak yang mengkhawatirkan.

Pada Kasus

Pasien mengalami perdarahan yang berulang,


banyak dan janin sudah viable sehingga
dilakukan seksio sesarea.
This PowerPoint Template has clean and neutral design that can
be adapted to any content and meets various market segments.
With this many slides you are able to make a complete
PowerPoint Presentation that best suit your needs.

Ketuban Pecah Dini


Ketuban Pecah Dini

Definisi
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput
ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini
terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu maka
disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur

Pada kasus

Pada kasus ini pasien mengatakan jika


mulai rembes jam 19.00, usia kehamilan
pasien 33-34 minggu.
.
Faktor predisposisi..

Serviks inkompeten Infeksi genitalia


Korioamnionitis

Kehamilan terlalu Overdistensi uterus


Riwayat KPD sebelumnya
sering hidromnion, gemeli, .
makrosomia, trauma.

Pada kasus ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang telah dilakukan factor predisposisi pada kasus ini adalah kehamilan terlalu sering
dimana ini merupakan kehamilan kelima dari pasien.
.
Ketuban Pecah Dini

Manifestasi klinis
keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina, cairan
vagina berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin
cairan tersebut masih merembes atau menetes, disertai dengan
demam/menggigil, juga nyeri pada perut, keadaan seperti ini
dicurigai mengalami amnionitis
Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus
diproduksi sampai kelahiran
Pada kasus

Pasien merasakan cairan merembes keluar dari jalan lahir.


Cairan banyak, jernih, tidak berbau dan pasien tidak
demam/menggigil. Cairan ini keluar beberapa kali
sehingga jalan lahir pasien tidak terasa kering..
Komplikasi

Hipoksia dan
Persalinan
Asfiksia
Premature
Name Here Name Here

Insiden SC
Infeksi
meningkat
Name Here Name Here
Pada kasus ini pasien mengalami persalinan premature
dimana usia kandungan 33-34 minggu dilakukan terminasi
secara seksio sesarea.
Diagnosis

• Keluar cairan dari jalan lahir, tidak sedang dalam masa persalinan, tidak ada nyeri
maupun kontraksi uterus. Riwayat umur kehamilan pasien lebih dari 20 minggu. Lakmus
tes (+)
• Pasien datang mengeluhkan adanya cairan banyak yang merembes keluar secara
tidak disadari dari jalan lahirnya yang berwarna putih jernih, tidak sedang masa
persalinan
• Pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan lakmus

Penatalaksanaan

• Penangan umum
• Konservatif
• aktif
Penangan umum
• Pada kasus ini hasil usg usia kehamilan pasien 33-34
minggu.
• Tidak dilakukan pemeriksaan inspekulo.
• Tidak ada tanda-tanda infeksi  febris (-), ketuban keruh
(-), AL (11.9)
Konservatif

Aktif
Antibiotik profilaksis13

 DOC : Penisilin dan makrolida


o Ampicillin 2g iv/6jam dan eritromisin 250mg iv/6jam selama 2 hari diikuti amoksisilin 250mg PO/8 jam dan
eritromisin 333 mg PO/8 jam selama 5 hari.
 Atau eritromisin 250 mg PO/6 jam selama 10 hari.

Kombinasi amoksilin dengan asam klavulanat tidak digunakan karena dapat memicu terjadinya enterocolitis netrotikans

Pada kasus ini pasien dirawat di RSUD Sukoharjo. Pada pasien tidak terdapat tanda infeksi,
kesejahteraan janin baik dan termasuk KPD preterm sehingga diberikan antibiotic untuk pro
filaksis. Pada pasien ini diberikan cefotaxime 1gr/12 jam, seharusnya pemberian antibiotic se
bagai profilaksis adalah eritromisin dan ampicillin. Usia kehamilan 33-34 minggu sehingga di
berikan injeksi dexametason 1A/12 jam untuk pematangan paru.
Penanganan aktif

Pada pasien usia kehamilan 33-34 minggu tidak dilakukan induksi melain
kan seksio sesarea. Kontraindikasi induksi adalah plasenta previa totalis.
Seksio sesarea dengan indikasi plasenta previa totalis.
This PowerPoint Template has clean and neutral design that can
be adapted to any content and meets various market segments.
With this many slides you are able to make a complete
PowerPoint Presentation that best suit your needs.

Hipertensi Kronik Dalam Kehamilan


Hipertensi Kronik dalam Kehamilan

Definisi

• Hipertensi kronik dalam kehamilan ialah hipertensi yang didapatkan


sebelum timbulnya kehamilan. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik
dan diastolik lebih dari sama dengan 140/90mmHg. Pengukuran dilakukan
sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam
• Pada kasus ini tekanan darah pasien saat ini 140/90, dimana tidak
didapatkan data pada pengukuran tekanan darah ulang.

Etiologi

• Hipertensi kronik dapat disebabkan primer: idiopatik: 90% dan sekunder:


10 %, berhubungan dengan penyakit ginjal, vaskular kolagen, endokrin,
dan pembuluh darah
• Pada kasus ini penyebab peningkatan tekanan darah adalah idiopatik
Klasifikasi
Tahap Sistolik Diastolik
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi stage 2 >= 160 atau >=100

Pada kasus ini pengukuran tekanan darah yang pertama 140/90


mmHg tetapi tidak didapatkan data pada pengukuran tekanan
darah ulang.
Diagnosis hipertensi kronik ialah bila didapatkan hipertensi yang telah timbul sebelum kehamilan, atau timbul hipert
ensi < 20 minggu umur kehamilan.7,8
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik lebih dari sama dengan 140/90mmHg. Pengukuran dilakukan
sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam.7
Ciri-ciri hipertensi kronik :
- Umur ibu relatif tua diatas 35 tahun
- Tekanan darah sangat tinggi
- Umumnya multipara
- Umumnya ditemukan kelainan jantung, ginjal dan diabetes mellitus
- Obesitas
- Penggunaan obat-obat antihipertensi sebelum kehamilan
- Hipertensi yang menetap pasca persalinan.
Pada kasus ini dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tekanan darah 140/90 mmHg. Ciri-ciri hipertensi kronik pada p
asien ini multipara dan obesitas. Pada kasus ini belum dapat mendiagnosis hipertensi kronik karena tidak didapatkan
data pengukuran tekanan darah ulang.
1. Pengelolaan pada kehamilan
Obat antihipertensi7
Jenis antihipertensi yang digunakan pada hipertensi kronik
, ialah :
- α-Metildopa
Suatu α2 - reseptor agonis
Dosis awal 500 mg 3 x per hari, maksimal 3 gram per hari
- Calcium channel blockers
Nifedipin: dosis bervariasi antara 30 - 90 mg per hari.
- Diuretik thiazide
Tidak diberikan karena akan mengganggu volume plasma
sehingga mengganggu aliran darah utero-plasenta.7
Pada kasus ini pasien diberikan Nifedipin 10 mg tablet
3x1 jika tekanan darah > 150/90.
Persalinan pada Kehamilan Pretem dengan Plasenta
Previa Totalis, Ketuban Pecah Dini dan Hipertensi Kronik
• Penatalaksanaan pada pasien dengan plasenta previa totalis, ketuban
pecah dini dan hipertensi kronik dengan rencana seksio sesarea
• Indikasi dari dilakukannya persalinan seksio sesarea adalah perdarahan
yang banyak pada pasien yang dapat menyebabkan syok hipovolemi.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
KESIMPULAN..

1. Diagnosis perdarahan antepartum, ketuban pecah dini dan


hipertensi kronik ditegakkan berdasarkan anamnesis, pem
eriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
2. Pada kasus ini perdarahan antepartum disebabkan oleh pl
asenta previa totalis.
3. Penanganan perdarahan antepartum yang terus berlangsu
ng dan berulang, dilakukan terminasi segera dengan seksi
o sesarea.
4. Hipertensi kronik pada kasus ini belum bisa ditegakan diag
nosisnya karena keterbatasan data.
SARAN...
1. Jika terjadi perdarahan berulang dan rembes, segera ke rumah sakit untuk penanganan lebih
lanjut.
1. Sebaiknya konsultasi dengan petugas kesehatan untuk merencanakan keluarga berencana kare
na kehamilan yang sering menimbulkan banyak komplikasi baik untuk ibu maupun janin.
2. Pasien diajarkan untuk observasi gerakan janin.
1. Yoseph. Perdarahan Selama Masa Kehamilan. Dalam : Cermin Dunia Kedokteran. EGC, Jakarta,1996:32-5.
2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom, Hauth, Rouse, Spong. Obstetrical Hemorrhage. In Williams Obstetrics, 23rd Ed. New York : Saunders,
2010. (CD rom)
3. Gasong MS, Hartono E, Moerniaeni N. Penatalaksanaan Perdarahan Antepartum. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNHAS,1997:3-8.
4. Sastrawinata RS. Perdarahan Antepartum. Dalam : Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset,1984:110-27.
5. Mochtar, Rustam. 1998. Ketuban Pecah Dini. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC. Hal : 255-258.
6. Saifudin A.B. 2006. Ketuban Pecah Dini. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Hal : 218-220.
7. Deeker GA. Risk Factor for Preeclamsia. Clinical Obstetrics and Gynecology, 1999, 42: 422-35
8. Cunningham FG, Gant N, et al. Williams Obstetrics 22nd ed. McGraw-Hill, Medical Publishing Division, 2005; 761-808
9. Wiknjosastro GH, Wibowo B. Kelainan dalam lamanya kehamilan. Dalam: Wiknjosastro H’ Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ed. Ilmu Kebidan
an. Edisi 3. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 1991: 312-7
10. James DK, Mahomed K, Stone P, Wijngaarden W, Hill LM. Evidence based obstetrics: Prolonged pregnancy. Saunders. Elsevier science. 2003
: 348
11. Johnstin MM, Sanchez RL. Antibiotic therapy in preterm PROM. Am J Obstet Gynecol. 1990: 163, 743
12. Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ketuban Pecah Dini. Ilmu Kebidanan jilid keempat. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal : 677-
681
13. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2016. Ketuban Pecah Dini. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran.
This PowerPoint Template has clean and neutral design that can
be adapted to any content and meets various market segments.
With this many slides you are able to make a complete
PowerPoint Presentation that best suit your needs.

Thank you
Insert the title of your subtitle Here
Fully Editable Icon Sets : A

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : B

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets : C

You can Resize without


losing quality

You can Change Fill Color &


Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Trauma Ginjal Efa
    Referat Trauma Ginjal Efa
    Dokumen28 halaman
    Referat Trauma Ginjal Efa
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Torsio Testis
    Torsio Testis
    Dokumen19 halaman
    Torsio Testis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Kasus Kista
    Kasus Kista
    Dokumen6 halaman
    Kasus Kista
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Print
    Print
    Dokumen40 halaman
    Print
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Referat Kusta
    Referat Kusta
    Dokumen24 halaman
    Referat Kusta
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • 512 573 1 PB
    512 573 1 PB
    Dokumen4 halaman
    512 573 1 PB
    Vivi Fithriyah
    Belum ada peringkat
  • Pptsidang
    Pptsidang
    Dokumen37 halaman
    Pptsidang
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat
  • Deteksi Dini Scoliosis
    Deteksi Dini Scoliosis
    Dokumen23 halaman
    Deteksi Dini Scoliosis
    Mohammad Tarmidzi
    Belum ada peringkat