1. Lingkungan Biotis dan Lingkungan Abiotis saling
mempengaruhi 2. Lingkungan Biotis menggunakan lingkungan Abiotis sebagai ; tempat tinggal dan mengambil sumber makanan 3. Semakin baik kondisi lingkungan Abiotis untuk tempat tinggal dan semakin tinggi keragaman dan kelimpahan sumber makanannya yang tersedia, » semakin terjamin hidup dan perkembang biakannya 4. Setiap organisme hidup pada “Batas Toleransi” ekologisnya, yaitu pada kisaran minimum dan maksimum ekologisnya. Dibawah minimum dan diatas maksimum ekologisnya akan mati. » “Hukum Toleransi dari SHELFORD”
5. Batas minimum dan maksimum setiap unsur lingkungan
(kondisi dan makanan) yang dibutuhkan setiap organisme berbeda-beda.Atau dpl: Batas Toleransi Ekologis dari setiap organisme berbeda-beda. (bahkan umur)
6. Organisme yang hidup pada batas toleransi yang luas
atau tinggi untuk banyak faktor (unsur) mempunyai penyebaran yang luas. 7. Batas toleransi organisme terhadap suatu unsur (faktor) ekologi, dapat berubah menurut musim dan geografisnya. mis : Pada musim hujan, tanaman lahan kering batas toleransinya lebih tinggi daripada musim kering 8. Derajat toleransi yang sempit atau rendah dinyatakan dengan istilah STENO. mis: STENO HALIN (kadar garam). Sedangkan untuk toleransi luas atau tinggi dinyatakan dengan istilah EURY. Mis : EURY HALIN 9. Faktor pembatas dalam kehidupan suatu organisme adalah faktor yang berada dalam keadaan minimum pada lingkungan ekologisnya. contoh : Mangga tidak dapat berbuah didaerah yang suhunya rendah, meskipun unsur hara dan air cukup tersedia. » suhu adalah faktor pembatas B. Siklus Bio Geo Kimia
Di atmosfir, keragaman dan kelimpahan serta kecepatan
pertumbuhan organisme tergantung dari tersedianya kondisi dan sumber makanan yang cukup dilingkungan ekologisnya.
Ketersediaan unsur kimia tertentu (Abiotis) terutama
ditentukan oleh aliran unsur kimia tersebut dari lingkungan (Abiotis) ke lingkungan Biotis, dan pengembaliannya kelingkungan Abiotis.
Bila aliran unsur kimia tersebut lancar dan seimbang dari
lingkungan Abiotik ke Biotik dan kembali ke Abiotik, maka ekosistem (sistem ekologi) akan berada dalam keadaan “Steady State” ( Standing State) atau Stabil Peredaran atau aliran unsur-unsur kimia dari lingkungan ekologis » organisme » lingkungan ekologis, melalui jalur-jalur tertentu. disebut : Siklus Bio Geo Kimia (Siklus BGK)
Bio = Organisme Hidup
Geo = Batuan, Tanah, Udara, Air Siklus BGK juga disebut : - Siklus Anorganik→ Organik - Siklus Abiotik → Biotik
Siklus BGK : 1. Siklus Gas → mis. Siklus N
2. Siklus Sedimenter → Mis. Siklus P Nitrogen di Udara Siklus Gas Kesimpulan :
(Siklus N) 1. Sumber N bagi
Bakteri Organisme Denitrifikasi Fiksasi Foto Kimia (Tumbuhan dan Bakteri hewan) adalah Dan Elektrifikasi Pengikat N nitrogen udara setelah melalui Transformasi Nitrat yang panjang atau Oleh burung Tumbuhan Hewan dan ikan laut NO3 pendek 2. Unsur N yang Sintesa SEDIMEN Mati Ekskresi digunakan organisme, Protein di laut dangkal akan kembali lagi Bakteri Nitrat kelingkungan dan ke Bakteri Pembusuk udara setelah melalui perubahan bentuk Mengendap Nitrit 3. N yang hilang melalui di laut dalam NO2 sedimen di lautan di Asam Amino dan dan tdk dapat imbangi oleh N hasil Residu Organik digunakan lagi gunung merapi Bakteri Nitrit → siklus sempurna Keluar Amonia Bakteri Gunung dari siklus NH3 Amonia Merapi Siklus Sedimenter Kesimpulan :
- Batuan Pospat ( Siklus P )
1. Sumber Pospat di alam adalah : 3 - Guano Deposit - Batuan Pospat 2 - Fosil Tulang - Guano Deposit 1 Deposit - Fosil Tulang Deposit 2. Pospat yang dapat digunakan Apatit Tumbuhan tanah adalah pospat terlarut. Gunung Erosi Hewan (PO4≡ ; HPO4=) H2 PO4- Merapi 3. Jumlah Pospat yang hilang melalui Pengendapan Dilaut Dalam lebih Pospat Terlarut Bakteri besar daripada jumlah Pospat yang H2 PO4- Pospat kembali (dari sedimen dangkal dan H PO4= Apatit G.Merapi). PO4≡ → Siklus P kurang sempurna Hasil Ekskresi Catatan : Burung Erosi Yang penting dalam siklus Bio Geo dan Ikan Laut Sedimen lautan Kimia adalah : dangkal Tulang Laju penggunaan/pengurangan dan Gigi unsur kimia tertentu dari sumbernya, harus dapat diimbangi oleh pengembalian unsur tersebut oleh Mengendap Biota ke lingkungan, di lautan dalam lingkungan tetap Standing State ≡ Keluar dari siklus (Steady State) Dari kedua macam siklus tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Siklus Bio Geo Kimia.
Selain dipengaruhi oleh keragaman dan kelimpahan organisme (sebagai pengguna dan pemroses unsur) kondisi lingkungan abiotis (batuan, tanah, air dan iklim) juga dipengaruhi oleh kegiatan dan tindakan manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
2. Tindakan dan kegiatan manusia yang dapat mengakibatkan
terganggunya siklus Bio Geo Kimia, adalah : - Penggunaan bahan kimia yang berlebihan, sehingga mencemari lingkungan (udara,air, tanah) → organisme (flora dan fauna serta bakteri) terganggu dan mati. - Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak tepat serta berlebihan. Sehingga Sumber daya alam tersebut cepat berkurang atau habis terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-Renewable Recources) seperti barang tambang.