ANATOMI BATANG
LAPORAN
Oleh :
KETEKNIKAN PERTANIAN/TEP B
LABORATORIUM BOTANI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
2.
ANATOMI BATANG
LAPORAN
Oleh :
LABORATORIUM BOTANI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
2.
NIM : 160308011
DiketuhiOleh DiperiksaOleh
AsistenKoordinator AsistenKorektor
DitugaskanOleh :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Ibu Ir. RatnaRosantiLahay M.P., Ir. Meyriani M.P., Ir, Lisa Mawarni M.P.,
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
Penulis
2.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan Penelitian ........................................................................................2
Kegunaan Penulisan.....................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
pertumbuhan sekunder yang terdapat pada kambium, ke arah sisi luar akan
Jaringan xylem pada batang sering disebut jaringan pembuluh kayu yang
berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari tanah melalui akar ke daun dan
terjadi proses fotosintesis di daun. Hasil dari proses fotosintesis berupa zat
Penampang melintang batang pohon berkayu terdiri dari : Kulit batang, phloem
primer, phloem sekunder, kambium, xylem primer, xylem sekunder, korteks, pith
subtropis (temperate) yang mempunyai empat musim yaitu semi (spring), panas
(summer), gugur (autum) dan dingin (winter). Hal ini terjadi karena pada musim
dingin terjadi pertumbuhan yang sangat lambat bahkan bisa terjadi dormansi
menghasikan warna kayu lingkaran pertumbuhan yang lebih gelap. Namun pada
daerah tropis hanya terdapat musim hujan dan panas dimana pertumbuhan dapat
berlangsung terus.
aktifitas batang, antara batang dikotil dan monokotil terdapat perbedaan sistem
penyusun batang.
Tujuan Praktikum
jaringan xilem, dan floem pada batang dikotil, dan monokotil. Dan Untuk
Kegunaan Penulisan
Medan.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam
lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran.
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu dan
empulur. Empulur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang sudah tua.
Bagian terluar dari batang tumbuhan dikotil adalah kulit kayu yang terdiri atas
jaringan epidermis, kambium gabus, korteks, dan floem. Felogen dapat ditemukan
Pada kulit batang, terdapat bagian yang tidak tertutupi oleh lapisan gabus.
peristiwa penguapan dan pertukaran gas. Selain jaringan epidermis dan gabus,
xilem. Diantara berkas pembuluh xilem, dan floem, terdapat kambium pembuluh
Jika letak floem dan xilem berdampingan, ikatan pembuluh yang terletak
dinamakan ikatan kolateral. Tipe ikatan kolateral tertutup. pada ikatan kolateral
Batang dikotil memiliki struktur khas. Batang dikotil muda dan batang
dikotil tua memiliki struktur yang sedikit berbeda. Kayu tersususn atas trakea.
Trakea merupakan saluran-saluran yangterbentuk oleh sel-sel yang telah mati dan
menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun. Pada kayu terdapat juga
Aktivitas tersebut mengakibatkan bagian kayu lebih besar daripada kulit kayu. Hal
Pembentukan kayu oleh kambium pada musim hujan lebih aktif dan menghasilkan
sel-sel yang lebih besar daripada musim kemarau. Akibatnya, timbul batas
cadangan. Empulur ditemukan pada batang yang muda. Empulur tidak ditemukan
pada batang yang tua karena empulur semakin hilang sejalan dengan pertambahan
sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar dan kambium
2.
gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang
empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai
ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis
Epidermis yang terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai
ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan dibawahnya. Pada
Kemudian Korteks, Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari
bebrapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Ikatan pembuluh pada stele
2.
disebut tipe kolateral yang artinya letak bersiisan xilem disebelah dalam dan
floem disebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler,
menebal sekunder tidak berlangsung terus menerus, tetapi hanya pada saat air dan
zat hara tersedia cukup, sedang pada muim kering tidak terjadi pertumbuhan
Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya diantara
xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada
samping akar dan daun. Fungsi utama batang adalah pada system percabangan
utama dari air, unsur hara, dan bahan organik sebagai fotosintesis. Sehingga
2.
Epidermis tanaman Monokotil memiliki dining sel yang tebal. Dibagian dalam
paling banyak terdapat didaerah mendekati kulit batang. Ikatan pembuluh floem
dikotil, anatomi atau struktur batang monokotil muda dan monokotil tua memiliki
berfungsi untuk mendukung tajuk tumbuhan, termasuk daun, bunga, buah dan
juga merupakan jalan pengangkutan air dan unsur hara dari dalam tanah ke daun
2.
(xylem) dan dari daun ke bagian tumbuhan yang lain (floem). Kadang kala
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat
serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
panjang bulat seperti silinder atau dapat pulamempunyai bentuk lain, akan tetapi
dua bagian yang setangkup, terdiri dari atas ruas-ruas yang masing-masing
dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun, tubuhnya
bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
ranting yang kecil, umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang
umurnya pendek misalnya rumput dan waktu batang masih muda (Lakitan, 1996).
dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang
bawah ke atas dan jalan pengankutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah,
yang jelas kelihatan batangnya, tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang.
ada hanya tampaknya saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat
pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan
tersusun rapat satu sama lain merupakan suatu roset (rosula), seperti
misalnya lobak (Raphanus sativus L), sawi (Brassica juncea L). Lihatlah
perihal tata letak daun. Tumbuhan semacam ini akan memperlihatkan batang
dengan nyata pada waktu berbunga. Dari tengah-tengah roset daun akan
L.).Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebaguan besar terdiri atas kayu, yang terdapat pohon-pohon (arbores) dan semak-
semak (frutices) pada umumnya. Pohon adalah tumbuhan yang tinggi besar,
batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semak adalah
permukaan tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga (Mangifera
Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-
ruas yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (Oryza sativa
terlihat pada jambubiji (Psidium guajava L)dan pohon kayu putih (Melaleuca
karena pengaruh factor luar secara sesaat, bahkan pengaruh cahaya dirasakan
( fastigiatus ), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah
tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi
kopi ( Coffea sp.), tegak lurus ( erectus ) jika arahnya lurus keatas, misalnya
pepaya. condong ke atas ( patens ), jika cabang dengan batang pokok membentuk
2.
membentuk sudut sebesar kurang lebih 90 derajat C, misalnya pada pohon randu (
batang berbaring tetapi pada buku- bukunya keluar akar-akar, misalnya batang
dilakukan pada hari Rabu 17 Mei 2017 pukul 13.00 WIB sampai dengan Selesai
Adapun bahan – bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah peparat
yang berfungsi untuk mengamati objek praktikum , Deck Glass yang berfungsi
cahaya terhadap objek yang akan diamati , Serbet yang berfungsi untuk alas saat
mengangkat mikroskop , Alat tulis berfungi untuk menulis data yang telah
ProsedurKerja
Dilihat dengan objek 10x tentukan posisi epitel yang akan diperiksa
KeteranganGambar:
1. Epidermis
2. Kortex
3. Empulur
4. Floem
5. Xylem
2.
3
4
5
KeteranganGambar:
1. Epidermis
2. Kortex
3. Empulur
4. Floem
5. Xylem
6. Kambium
2.
Pembahasan
secara fungsional berbeda hal ini menurut literature (Fahn,1992) Dapat pula
floem terletak disebelah luar xylem, terdapat kambium di antara floem dan,
khusus yang membungkus xilem dan floem seperti yang terdapat pada daun).
berbeda. Batang dikotil dapat tumbuh besar dan tinggi, sedangkan batang
monokotil umumnya tidak sebesar dan setinggi dikotil. Perbedaan utama pada
terletak bersebelahan dan dalam radius yang sama.Empulur ini terdiri dari sel-sel
parenkimatis yang tersusun longgar dengan ruang antara sel yang nyata. Sel-sel
cadangan makanan.
2.
Kesimpulan
1. Secara anatomi tumbuhan terdiri atas pembuluh xilem dan floem dan
jaringan permanen.
yang berfungsi sebagai alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan
pengangkut (pembuluh).
4. Jaringan pembuluh pada tumbuhan terbagi atas dua daintaranya ada xilem
dan floem.
tetutup dan tidak terdapat kambium sedangkan pada batng dikotil ikatan
Saran
Dalam kegiatan praktikum sebaik nya menggunakan alat dan bahan yang
DAFTAR PUSTAKA
Fahn. A. 1992. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Fried, H.G. 2010. Teori dan Soal-soal Biologi Edisi Kedua. Penerbit Erlangga.
Jakartra.