Anda di halaman 1dari 35

I.

PENDAHULUAN

THERMODINAMIKA  berasal dari bahasa Yunani

Therme => heat/panas


Dynamis => power/tenaga

Salah satu hukum alam yang mendasari Thermodinamika  Prinsip Konservasi


Energi
“ Bahwa selama berinteraksi, energy dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk
lain tetapi jumlah energy totalnya tidak akan berubah”. <Hk. Kekekalan Energi>

Contoh : Pada tubuh manusia

Energi Tersimpan (1 satuan)

Energi Masuk (5 satuan)

Energi Keluar (4 satuan)


Aplikasi Termodinamika :
- AC
- Pemanas Listrik
- Setrika
- Tubuh Manusia
- Mesin Mobil, dll

SISTEM (SYSTEM)  Segala sesuatu yang ingin dipelajari atau sejumlah benda atau tempat
dalam ruang yang ingin dipelajari

LINGKUNGAN (SURROUNDINGS)  Massa atau tempat diluar sistem

BATAS SISTEM (BOUNDARY)  permukaan real atau imajiner yang memisahkan system
dari lingkungannya
lingkungan

Sistem
Batas sistem
JENIS SISTEM  sistem tertutup dan sistem terbuka ( massa tetap atau volume tetap)

1. Sistem tertutup (massa atur / control mass)


 Terdiri dari sejumlah massa tetap dan tidak ada massa yang dapat melewati batas
sistem
 Tidak ada massa yang keluar/masuk sistem
 Energy (dalam bentuk panas/kerja) dapat melewati batas sistem

Jenis khusus  Sistem terisolasi : tidak ada massa dan energy yang dapat melewati
batas sistem

Sistem tertutup Massa tidak bisa keluar


masuk

Energy bisa keluar


m = constant masuk

Contoh : gas didalam torak silinder

Gas
Gas 2 kg
2 kg 3 m3
1 m3
1. Sistem terbuka (volume atur / control volume)
 Biasanya diaplikasikan pada alat-alat yang menggunakan aliran massa seperti
kompresor, turbin atau nosel
 Biasanya dipilih daerah tertentu pada suatu wilayah
 Massa dan energy dapat melewati batas sistem (permukaan atur)

kontrol permukaan

massa

Control
volume

energi

udara

Tangki

Kompresor
udara

Sumber
energi

Kompresor udara dan tangki penyimpanan


kontrol permukaan

Air panas
keluar
Water
heater
(control
volume)
Air dingin
masuk

SISTEM DAN PERILAKU

Suatu sistem dapat dipelajari berdasarkan tinjauan Makroskopik dan Mikroskopik

Pendekatan Makroskopik / termodinamika klasik

 Sistem dipengaruhi oleh struktur molekuler, atomic (observasi sistem secara


keseluruhan)
Contoh :

Energi Makroskopik dari sistem = Energi Kinetik dan Energi Potensial

berhubungan dengan gerak dan pengaruh-pengaruh dari luar seperti gravitasi, listrik, magnet
dan tekanan permukaan

Pendekatan Mikroskopik / thermodinamika statistic

 Sistem menggunakan statistic dan dihubungkan dengan hasil observasi makroskopik

Contoh :

Energi Mikroskopik dari sistem = Energi dalam ( U )

berhubungan dengan struktur molekul sistem dan gerak molekul


 persatuan unit massa =>

 Persatuan unit massa =>

E total = EK + EP + U

e = u + eK + eP

=
PROPERTIES (Sifat dari suatu sistem) : Karakteristik dari suatu sistem disebut properti atau
sifat sistem

Contoh :

- Tekanan, p
- Temperature, T
- Volume, V
- Massa, m

Sifat thermodinamika

 Sifat ekstensif : dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat berubah menurut waktu
 Sifat intensif : tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi disetiap
bagian sistem pada waktu yang berbeda

Contoh Sifat Ekstensif (tidak dipengaruhi oleh ukuran):

- ρ , kg/m3
- υ , m3/kg
- e , kJ/kg
- u , kJ/kg

Contoh Sifat Intensif:

- m (massa)
- V (volume)
- E (energy total)
Massa jenis (ρ)

massa jenis suatu zat bersifat relatif terhadap massa jenis yang sudah diketahui

Gravitasi spesifik ( massa jenis relatif)

ρH2O  air pada 40o = 1000 kg/m3

gravitasi spesifik tidak mempunyai satuan

Volume Spesifik = volume persatuan massa


KEADAAN DAN KESETIMBANGAN

Kesetimbangan  keadaan seimbang atau sistem tidak mengalami perubahan pada saat
terisolasi dari lungkungannya

Contoh : sistem pada dua keadaan yang berbeda

m = 2 kg
m = 2 kg T2 = 20o
T1 = 20o V2 = 3 m 3
V1 = 1,5 m3

Suatu sistem dikatakan dalam keadaan kesetimbangan thermal, jika temperaturnya tetap sama
disemua bagian sistem.

Contoh :
20o 23o 32o 32o
30o 32o

35o 40o 32o 32o


o o
42 32
Kesetimbangan Mekanis  berhubungan dengan tekanan
 jika tidak ada perubahan tekanan pada sistem

* Tekanan pada sistem umumnya berbeda disebabkan oleh ketinggian atau pengaruh
gravitasi. Tekanan tertinggi pada bagian dasar diseimbangkan oleh beban yang diterima.
* Variasi tekanan pada thermodinamika yang disebabkan oleh gravitasi, biasanya relatif
kecil sehingga dapat diabaikan.

Kesetimbangan Kimia  jika terjadi reaksi kimia atau perubahan komposisi kimiawi terhadap
waktu
PROSES DAN SIKLUS
Proses : perubahan yang terjadi pada sistem dari satu keadaan setimbang ke keadaan lainnya
Langkah : urutan proses yang dialami oleh suatu sistem
Keadaan 2

Langkah proses

Keadaan 1

Proses Isothermal : proses terjadi pada temperature (T) konstan


Proses Isobarik : proses terjadi pada tekanan (P) konstan
Proses Isokhorik : proses terhadi pada volume spesifik (υ) konstan

P-V diagram proses kompresi

P keadaan akhir
2

Langkah proses
Keadaan awal

V2 V1 V

sistem
SIKLUS

 Proses yang terjadi didalam suatu sistem dimana proses awal dan akhirnya sama
(kembali lagi ke awal)

2 jenis siklus dalam thermodinamika

P 3
P 2

2
1 1

V V

Siklus 2 proses Siklus 4 proses


DIMENSI DAN SATUAN

Dimensi dan satuan dalam SI

DIMENSI SATUAN
Panjang, l Meter (m)
Massa, m Kilogram (kg)
Waktu, t Detik (s)
Temperature, T Kelvin (K)
Arus listrik, I Ampere (A)
Intensitas cahaya Candela (cd)
Jumlah zat Mol (mol)

2 jenis satuan yang umum digunakan :

1. Sistem Inggris
2. SI (Le Systeme International d’Unites) = Sistem Internasional
Satuan untuk massa, panjang, waktu dan gaya

SI Sistem Inggris
Besaran
Satuan Symbol Satuan Simbol
Massa Kilogram Kg Pound massa Lbm
Panjang Meter M Feet Ft
Waktu Detik S Detik S
Gaya Newton N Pound gaya Lbf
1 N = 1 kg.m/s2 1 lbf = 32,1740 lbm.ft/s2

Awalan dalam satuan SI

Factor Awalan/symbol
1012 Tetra, T
109 Giga, G
106 Mega, M
103 Kilo, k
10-2 Senti, c
10-3 Mili, m
10-6 Mikro, µ
10-9 Nano, n
10-12 Pico, p

1 lbm = 0, 45359 kg

1 ft = 0,3048 m

12 in = 1 ft
Dalam sistem inggris, gaya dianggap dimensi utama. Hal ini menyebabkan munculnya factor
konversi (qc) dalam banyak rumus. Sehingga :

Gaya = massa x percepatan

F = m . a

a = 1 m/s2
m = 1 kg F=1N

a = 1 ft/s2
m = 32, 174 lbm F = 1 lbf

1 N = 1 kg . m/s2

1 lbf = 32,174 lbm . ft/s2

F = 1/qc . m . a
BERAT (WEIGHT)

Berat adalah gaya gravitasi yang diaplikasikan pada benda

W=m.g

Dimana :

m = massa benda (ut satuan British, gunakan pengali factor konversi)

g = percepatan gravitasi local

= 9,807 m/s2 atau 32,174 ft/s2 (pada permukaan laut dan derajat kemiringan 45o)

Berat dari suatu substansi dalam satuan volume disebut berat spesifik ω

ω = ρ . g

dimana : ρ = massa jenis zat


percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu

Nilai percepatan gravitasi Ketinggian


9,804 m/s2 1000 m
9,800 m/s2 2000 m
9,791 m/s2 5000 m
9,776 m/s2 10.000 m
9,745 m/s2 20.000 m

Pada permukaan laut

m = 1 kg m = 1 lbm

g = 9,807 m/s2 g = 32,174 ft/s2

W = 9,807 kg.m/s2 W = 32,174 lbm.ft/s2


= 9,807 N = 1 lbf
KERJA  salah satu bentuk energi

W = F . s

Dimana :

W = kerja (J atau N.m)

F = gaya (N)

s = jarak (m)

TEKANAN (P)

 Gaya tekan yang bekerja tegak lurus terhadap bidang

Pada fluida diam  gaya yang dialami oleh fluida dalam satu luasan.

Tekanan  berhubungan dengan gas dan liquid (arah)

Tegangan  berhubungan dengan solid

Pada fluida diam, tekanan yang terjadi sama dalam semua arah. Tekanan yang terjadi meningkat
terhadap kedalaman akibat berat dari fluida
z
Akibat dari pengaruh gravitasi, tekanan
P bervariasi dalam arah vertikal

Satuan turunan:

1 Pa = 1 N/m2
1 kPa = 103 N/m2
1 bar = 105 Pa = 0,1 MPa = 100 kPa
1 atm = 101325 Pa = 101,325 kPa = 1,01325 bar

Dalam satuan Inggris :

1 atm = 1,01325 x 105 N/m2


= 14,696 lbf/in2 = 14,696 psi
Tekanan actual pada satu posisi disebut tekanan absolute (vakum absolute)

Tekanan gage (terukur) pada atmosfer = 0

Patm Pgage Patm std


14,7 psi
2116 lb/ft2
29,92 inHg Patm lokal
33,91 ftH2O
1 atm Pgage
760 mmHg Pmutlak (abs)
101,325 Pa
10,34 mH2O Pmutlak (abs)

Jika tekanan sistem lebih tinggi dari letak atmosfer setempat ( Patm ), maka:

Pabs = Patm + Pgage

Jika tekanan sistem dibawah tekanan atmosfer (Patm), maka:

Pabs = Patm - Pgage


Pgage (+)
Patm

Pabs
Pgage (-)

Patm

Pabs

absolut Pabs = 0

vakum
Contoh soal:

1. Gage vakum dihubungkan pada suatu ruangan, terbaca 5,8 psi pada lokasi dimana
tekanan atmosfer adalah 14,5 psi. Tentukan tekanan absolute didalam ruangan.
Jawab :
Pabs = Patm - Pvakum = 14,5 psi - 5,8 psi = 8,7 psi

2. Sebuah barometer mengukur tekanan didalam sebuah ruangan.


 62 inHg = ….. psi

Pabs = Patm + Pgage = 14,7 psi + 30,46 psi = 45,16 psi


PENGUKURAN TEKANAN

Manometer

 Untuk mengukur perbedaan tekanan dengan menggunakan tube berbentuk U (terbuat


dari kaca atau plastic) yang berisi merkuri(air raksa), air, alcohol atau minyak
 Untuk mengukur perbedaan tekanan yang cukup besar, digunakan manometer dengan
air raksa

Diagram benda bebas

Patm
gas h

1 2
h W

P1
P2 = P1
A . P1 = A . Patm + W W = m . g = ρ . V. g = ρ . A . h . g
A . P1 = A . Patm + ρ . A . h . g
Sehingga, P1 = Patm + ρ.g.h (kPa)
Dimana:

W = berat fluida
ρ = massa jenis fluida
g = percepatan gravitas
A = luasan penampang tube
Patm = tekanan atmosfer
Sehingga perbedaan tekanan :

Cat : A, luasan tidak berpengaruh pada h, ketinggian


Contoh soal :

Sebuah manometer digunakan untuk mengukur tekanan di dalam tangki. Fluida yang digunakan
mempunyai gravitasi spesifik 0,85 dan tinggi kolom manometer 55 cm. Jika tekanan atmosfer
local sebesar 96 kPa, tentukan tekanan absolute didalam tangki.

P=? h

1 2
Jawab :
Diketahui : ρs = 0,85
h = 55 cm = 0,55 m
Patm = 96 kPa
Ditanya : P ……?
Penyelesaian :

 ρ = ρS . ρH20 = 0,85 . 1000 kg/m3


ρ = 850 kg/m3

P = Patm + ρ . g . h

= 96 kPa + (850 kg/m3) . (9,807 m/s2) . (0,55 m) . ( )

= 100,6 kPa
BAROMETER  untuk mengukur tekanan atmosfer

A W=ρ.g.h.A h
h
B

raksa Patm

Tekanan di B = PB = Patm
Tekanan di C = PC = 0  karena hanya uap raksa yang ada diatas daerah C shg dpt
diabaikan
Patm = ρ . g . h
Dimana :
h = ketinggian dr kolom liquid diatas permukaan bebas
ρHg = 13,595 kg/m3
g = 9,807 m/s2
Patm pada 0oC = 760 mmHg
= 29,92 inHg
= 101,325 kPa
Contoh Soal :

1. Tentukan tekanan atmosfer pada suatu lokasi dimana pada barometer terbaca 740 mmHg
dan percepatan gravitasi, g = 9,7 m/s2. Asumsikan temperatur raksa 10oC dengan massa
jenis 13, 570 kg/m3.
Jawab :
Diketahui :
ρ = 13,570 kg/m3
g = 9,7 m/s2
h = 740 mm = 0,74 m

Ditanya : Patm…….?

Penyelesaian :

Patm = ρ . g . h

= 13,570 kg/m3 . 9,7 m/s2 . 0,74 m . .

= 97,41 kPa
1. Piston dari sebuah silinder piston berisi gas dengan massa 60 kg dan luasan daerah bagian
nya 0,04 m2. Tekanan atmosfer local sebesar 0,97 bar dan percepatan gravitasi 9,8 m/s2.

Tentukan :

a. Tekanan didalam silinder


b. Jika ada panas yang diberikan pada gas dan volumenya naik sebesar dua kali,
apakah tekanan didalam silinder akan berubah.

Jawab :

Diketahui :
m = 60 kg
A = 0,04 m2
Patm= 0,97 bar  1 bar = 105 Pa
g = 9,8 m/s2
Ditanya :

a. P didalam silinder.
b. Perubahan tekanan didalam silinder.
Penyelesaian :

a. Tekanan didalam silinder piston tergantung kepada tekanan atmosfer dan berat piston

m piston = 60 kg Patm

P
A = 0,04 m2g
W

P . A = Patm . A + W
P = Patm + W/A
P = Patm +

= 0,97 bar +

= 1,117 bar

b. Perubahan volume tidak memberikan pengaruh pada Diagram Benda Bebas, sehingga
tekanan didalam silinder TETAP.
TERMOMETER  Pengukur suhu

Hukum ke-nol termodinamika : “jika dua benda dalam keadaan setimbang dengan benda ketiga,
maka semua benda akan mengalami kesetimbangan termal satu
sama lain”.

“Dua benda berada dalam keadaan kesetimbangan termal jika keduanya mempunyai temperature
yang sama walaupun keduanya tidak saling berinteraksi”. (R. H. Fowler, 1931)

Besi Besi
150oC 60oC

Tembaga Tembaga

20oC 60oC
Skala Temperatur
T (oC) T (K) P(kPa)

-273,15 0 0

Vakum absolute
V = constant

Skala temperature Celcius (oC)


T(oC) = T(K) – 273,15
T(K) = T(oC) + 273,15
Skala Temperatur Rankine (R)
T(oR) = 1,8 x T(K)
T(oR) = T(oF) + 459,67
Skala Temperatur Fahrenheit (oF)
T(oF) = T(oR) - 459,67
T(oF) = 1,8 x T(oC) + 32
Perbandingan Skala Temperatur

o o
C K F R

100 373,15 217 671,67 Titik uap

0,01 273,16 32,02 491,69 Titik tripel air

0,00 273,15 32,01 491,67 Titik es

-273,15 0 -459,67 0
Nol Absolut
Magnitude dari setiap 1 K dan 1 oC hampir sama, sehingga kenaikan suhu setiap 10oC hampir
sama (identik) dengan kenaikan suhu setiap 10 K.

Perbandingan magnitude dari berbagai


1K 1oC 1,8R 1,8oF
satuan temperatur

Contoh soal :

Selama proses pemanasan, temperatur sistem naik setiap 10oC. Tentukan kenaikan temperature
dalam K, R, oF.

Jawab :

Diketahui : ∆T(oC) = 10oC


Ditanya : ∆T(K), ∆T(oF), ∆T(R)….?
Penyelesaian :
∆T(K) = ∆T(oC) = 10 K
∆T(R) = 1,8 . ∆T(K) = 1,8 . 10 = 18 R
∆T(oF) = ∆T(R) = 18 oC
LATIHAN SOAL

1. Tentukan massa dan berat dari udara yang terdapat di dalam sebuah ruangan dengan
ukuran 6 m x 6 m x 8 m. Asumsikan massa jenis udara adalah 1,16 kg/m3.
2. Sebuah manometer berisi minyak (ρ = 850 kg/m3) dihubungkan ke tangki yang berisi
udara. Jika beda level minyak antara dua kolom sebesar 45 cm dan tekanan atmosfer 98
kPa, Tentukan tekanan absolute udara didalam tangki.
3. Balon udara berisi gas helium dimana beratnya sekitar 1/7 berat udara. Gaya
apung/melayang balon, Fb = ρudara . g . Vbalon mendorong balon untuk naik. Jika
diameter balon 10 m dan membawa dua orang dengan massa masing-masing 70 kg,
tentukan percepatan balon pada saat pertama kali dilepaskan.
Diasumsikan ρudara = 1,16 kg/m3, berat tali dan keranjang diabaikan.

D = 10 m
He
ΡHe = 1/7 Ρudara

Morg = 140 kg

4. Temperatur sebuah sistem sebesar 18oC. Tentukan temperatur sistem tersebut dalam R,
K, oF.

Anda mungkin juga menyukai