Anda di halaman 1dari 12

JOURNAL READING

Non-steroidal anti-inflammatory drugs and risk of heart failure


in four European countries: nested case-control study

British Medical Journal 2016

Rini wulandari
406162049

Pembimbing
Dr. Albert Tri R SpPD

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
RSUD RAA SOEWONDO PATI
2017
Data Jurnal
• Judul: Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs and Risk of Heart Failure in Four European
Countries: Nested Case-Control Study

• Penulis: Andrea Arfe, Lorenza Scotti, Cristina Varas-Lorenzo, Federica Nicotra, Antonella
Zambon, Bianca Kollhorst, Tania Schink, Edeltraut Garbe, Ron Herings, Huub Straatman,
René Schade,Marco Villa, Silvia Lucchi, Vera Valkhoff, Silvana Romio, Frantz Thiessard,
Martijn chuemie, Antoine Pariente, Miriam Sturkenboom, dan Giovanni Corrao.

• Jurnal: British Medical Journal (2016), 1-11

• Publikasi: 01 September 2016

Arfe A, et al. Non-steroidal anti-inflammatory drugs and risk of heart failure in four
European countries: nested case-control study. BMJ 2016;354:i4857.
Pendahuluan
• Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) 
obat analgesik & anti inflamasi
• Kerja  hambat sintesis isoenzim prostaglandin (cyclo-
oxygenase (COX1 dan COX2).
• Efek terapi lebih didominasi oleh COX2, dan efek
samping GI lebih tampak pada COX1 dibanding COX2
• COX2 inhibitor dan NSAID tradisional berhubungan
dengan peningkatan aterotrombotik vaskular
• Makin tinggi dosis  kemungkinan gagal jantung
makin tinggi (diclofenac, ibuprofen, naproxen)
Metode
• Metode : Case control
• Penelitian : 4 databased di Eropa
(Netherlands, Italy, Germany, dan United
Kingdom)
• Sampel : Dewasa (≥18 tahun) yang mulai
pengobatan NSAID pada tahun 2000-2010
• Peserta : 8.246.403 orang
Metode

• Evaluasi: obat tradisional NSAID


dan COX2 selektif inhibitor
• Kriteria
– Inklusi: pasien usia ≥ 18 tahun yang
mulai pengobatan NSAID
– Eksklusi:
• Usia <18 tahun yang memakai NSAID
• Pasien yang tidak mendapatkan
pengobatan NSAID
• Mengambil data dari rekam medis
Hasil
• Pemakai NSAID meningkatkan risiko gagal
jantung hingga 19%.
• Risiko gagal jantung meningkat:
– Tradisional NSAIDs (diclofenac, ibuprofen,
indomethacin, ketorolac, naproxen, nimesulide,
piroxicam,dan nabumetone)
– COX 2 inhibitor (etoricoxib and rofecoxib)
– Tidak dengan celecoxibe  dosis umum
Diskusi
• COX2 inhibitor dan NSAID  meningkatkan risiko gagal
jantung, tergantung dosis.
• NSAID inhibisi sintesis isoenzim prostaglandin, COX1 dan
COX2  picu gagal jantung
– Meningkatkan resistensi perifer sistemik
– Menurunkan perfusi sentral, GFR, sekresi sodium
• Traditional NSAIDs (diclofenac, ibuprofen, indomethacin,
ketorolac, naproxen, nimesulide, piroxicam,dan
nabumetone) dan COX 2 inhibitor (etoricoxib and rofecoxib)
• Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa celecoxib
meningkatkan risiko gagal jantung walau dengan dosis
tinggi.
• Dibandingkan dengan penelitian lain
• Tidak ada perbedaan yang bermakna antara
NSAID tradisional dan COX2  dalam
menyebabkan gagal jantung
• Gagal jantung akibat NSAID berhubungan dengan
obat naproxen, ibuprofen, ketoprofen, piroxicam,
Indomethacin, dan rofecoxib, tapi tidak dengan
celecoxib
• COX2 selektif atau non selektif terbukti
meningkatkan risiko gagal jantung  tergantung
individu dan dosis obat
• Kekurangan penelitian
• Tidak semua pemakai NSAID di masukkan kedalam
penelitian banyak kandungan obat yang mengandung
NSAID (ex: ibuprofen) (obat jual bebas)
• Gagal jantung seringkali berhubungan dengan penyakit
lain (ex: kv)
• Terdapat kekurangan informasi mengenai dosis
• Efek obat pada tiap individu berbeda
• Beberapa penyakit berkaitan dengan gagal jantung dan
NSAID  ex: gout. Gout berhubungan dengan
pemakaian NSAID dan gagal jantung (faktor risiko)
• Kelebihan penelitian
• Jumlah sampel penelitian besar terdiri dari
berbagai populasi dan pelayanan kesehatan
dibeberapa negara.
• Penelitian mengenai gagal jantung akibat NSAID
yang diberikan oleh pelayanan kesehatan, dapat
diterapkan pada NSAID yang jual bebas
• Penelitian mulai dari dosis rendah hingga tinggi
• Usia sampel muda
Kesimpulan
• Individu yang sering memakai NSAID
tradisional dan COX2 selektif inhibitor 
meningkatkan risiko gagal jantung (tergantung
variasi obat dan dosis obat)
DAFTAR PUSTAKA
• Arfe A, et all. Non-steroidal anti-inflammatory drugs and risk of heart
failure in four European countries: nested case-control study. British
medical journal; 2016; 1-11. [dikutip dari:
http://www.bmj.com/content/bmj/354/bmj.i4857.full.pdf ]

Anda mungkin juga menyukai