SRES-seminar 3
SRES-seminar 3
KELOMPOK 7
Febrianty R F (03013074)
Felda Andreane (03013075)
Feni Lailani F (03013076)
Fera Astari (03013077)
Fernando Ferino (03013078)
Ferry Kusmalingga (03013079)
Florentina Eunice C (03013080)
Galuh Merdiana P (03013081)
Gesa Syauqi Humaira (03013082)
Grace Hardiana P (03013083)
APA YANG TERJADI PADAMU BAYU?
Bayu seorang anak laki-laki usia 1 tahun sejak 1bulan yang lalu
mengalami demam yang naik turun dan agak meningkat menjelang
malam hari. Sejak 1 minggu yang lalu ia batuk terutama pagi hari
dan bila batuk sampai muntah,bening,tidak ada darah,ibunya
menyadari ada benjolan di leher kanan depan sebanyak 3 buah yang
bila ditekan tidak terasa nyeri. Berat badan Bayu sulit naik karena
nafsu makannya semakin sulit walaupun masih makan 3kali sehari,
nasi ½ piring makan sehari dengan lauk kadang telur dan sedikit
sayur sop. Saat ini berat badan Bayu 7,2 kg dengan panjang badan
73cm dan ia terlihat agak pucat. Bayu sudah di imunisasi Hepatitis
B, DPT, dan polio 1 kali, usia 1 bulan. Saat ini Bayu sudah bisa
berjalan 1-2 langkah , kadang masih terjatuh dan ia sudah pandai
merambat sejak usia 10 bulan. Ayah Bayu sejak 2 bulan terakhir ini
sering dengan dahak kadang berwarna kemerahan.
KLASIFIKASI ISTILAH
Batuk darah
Diagnosis banding batuk
Pembengkakan KGB
Prognosis
ANATOMI PARU-PARU
Paru-paru adalah salah satu organ sistem
pernapasan yang berada di dalam kantong
di bentuk oleh pleura parietalis dan pleura
viseralis
Struktur paru kanan : terdiri 3 lobus
jamur,
ataupun parasit.
1.1 Infeksi bakteri yang menimbulkan demam
pada anak antara lain :
Pneumonia
Bronkitisosteomyelitis
Appendisitis
Tuberculosis
Bakteremia
sepsis
bakterial gastroenteritis
meningitis
infeksi saluran kemih
1.2. Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam
antara lain:
viral pneumonia,
influenza,
virus H1N1
mekanisme-
Peningkatan produksi mekanisme untuk
Peningkatkan patokan
panas dan meningkatkan panas:
termostat di pusat
penurunan menggigil,
termoregulasi
pengurangan panas vasokonstriksi kulit
hipotalamus
dan mekanisme
volunter seperti
memakai selimut
Demam
DEMAM TB
Fagositosis o/ makrofag
Makrofag lisis
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah kuman yang
ditemukan
1. Pembengkakan :
0–4mm,uji mantoux negatif.
(Indurasi)
Arti klinis : tidak ada infeksi
Mikobakterium tuberkulosa.
2. Pembengkakan :
(Indurasi) 3–9mm,uji mantoux meragukan.
Hal ini bisa karena kesalahan teknik,
reaksi silang dengan Mikobakterium atipik
atau setelah vaksinasi BCG.
3. Pembengkakan :
≥ 10mm,uji mantoux positif.
(Indurasi)
Arti klinis : sedang atau pernah terinfeksi
Mikobakterium tuberkulosa.
Radiologi
Pada anak tidak terdapat perbedaan yang khas
Klasifikasi 0 Tidak pernah terinfeksi, tidak ada kontak, tidak menderita TBC
Klasifikasi II
Terinfeksi TBC / test tuberkulin ( + ), tetapi tidak menderita TBC
(gejala TBC tidak ada, radiologi tidak mendukung dan bakteriologi
negatif).
Klasifikasi IV Pernah TBC, tapi saat ini tidak ada penyakit aktif
Perkontinuitatum
Imunisasi BCG
Kemoprofilaksis primer: untuk mencegah
infeksi.
Apabila: Kontak (+) dengan TB aktif tapi belum
terinfeksi sehingga mantoux test (-)
Beri INH 5-10mg/kgBB/hari dengan dosis
tunggal
Kemoprofilaksis sekunder: untuk mencegah TB
pada anak yang terinfeksi.
* Mantoux test (+), radiologi (-), klinis (-)
Biasanya pada:
- Anak usia < 5 tahun
- Pemberian kortikosteroid lama
- Limfoma, hodgkin, leukemi
- Morbili, pertusis
- Akil balik
* Konversi Mantoux test (-) menjadi (+) dalam
12 bulan, Ro (-), klinis (-)
Beri: INH 5-10mg/kgBB/hari
PROGNOSIS
* Ad vitam: dubia ad bonam
* Ad fungsionam: dubia ad bonam
* Ad sanationam: dubia ad bonam
Dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- diagnosa dini
- umur anak
- lamanya infeksi
- luas infeksi
- keadaan gizi anak
- keadaan sosial ekonomi
- pengobatan yang adekuat
- kepatuhan minum obat
- ada/tidak infeksi lain
Pasien yang tidak diobati setelah 5 tahun
akan:
50% meninggal
25% sembuh sendiri dengan sistem imun
yang tinggi
25% menjadi kasus kronik
REFERENSI
1. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Direktorat
Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Bakti Husada: Kementrian RI.2013
2. Amin Z, Bahar. Tuberkulosis Paru. Dalam :
Setiati S.dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Jilid
Edisi VI.Jakarta Interna Publishing.2014.
3. Tumbeleka AR, Bakry BA. Etiologi dan
Karateristik Demam Berkepanjangan pada Anak di
RS Ciptomangunkusumo.Jakarta: Departemen
Ilmu Kesehatan AnaK FK UI.2008.Vol 10 no.2.
DEMAM KRONIK
BACK
BATUK AKUT (<3 MINGGU)
ISPA
Bronkitis akut
Sinusitis viral
BACK
LIMFADENOPATI COLI
BACK
AYAH BATUK
BACK