Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 1A

Budi nayobi (0301181621005)


Ridho Ustadi (03011181621002)
Fahira Rhomianti Putri (03011181621028)
Nabila Muthia Sari (03011181621024)
Irma Anggraini (03011181621009)
Perkerasan jalan

Perkerasan jalan adalah campuran antara


agregat dan bahan pengkikat yang digunakan
Untuk melayani beban lalu lintas

AGREGAT ASPAL
Agregat
• Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil,
pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun
buatan.
• Agregat adalah material granular, misalkan pasir, kerikil, batu
pecah yang dipakai bersama – sama dengan suatu media
pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau
adukan
• Agregat merupakan komponen utama dari struktur
perkerasan jalan yaitu 90 -95 % agregat berdasarkan
persentase berat, atau 75 – 85 % agregat berdasarkan
persentase volume. Dengan demikian kualitas
perkerasan jalan ditentukan dari sifat agregat dan
hasil campuran agregat dengan material lain
Klasifikasi Agregat
• Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan
gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.
• Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami
bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
• Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari
bantuan atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri
pemecah batu dan mempunyai ukuran butir ntara 5-40 mm.
Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran butiran lebih
lebih besar besar dari dari saringan saringan No.88 (2,36 mm)
• Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang
minimum 75% lolos saringan no. 30 (0,06 mm)
Jenis Agregat Berdasarkan Proses
Pengolahannya
• Agregat Alam. Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana
bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat
ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel
dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya.
• Agregat melalui proses pengolahan. Digunung‐gunung atau
dibukit‐bukit, dan sungai‐sungai sering ditemui agregat yang masih
berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besar‐besar sehingga
diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat
digunakan sebagai agregat konstruksi jalan.
• Agregat Buatan. Agregat yang yang merupakan merupakan
mineral filler/pengisi (partikel dengan ukuran < 0,075 mm),
diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau mesin
pemecah batu.
Klasifikasi agregat

Berdasarkan ukuran
• Agregat kasar
• Agregat halus
Berdasarkan sumber
• Agregat alami
• Agregat buatan
Berdasarkan bentuk partikel
• Rounded, irregular, flaky, angular, elonggated

Berdasarkan tekstur
• Glassy, smooth, granular
Agregat dalam konstruksi
perkerasan jalan

Pada konstruksi perkerasan jalan 90-95%


komposisi bahan merupakan agregat

Dengan demikian agregat merupakan bahan utama yang


turut menahan beban yang di Terima oleh bagian perkerasan jalan.
Agregat yang di pakai pada perkerasan jalan

1. Batu pecah
2. Batu belah
3. Batu kali
4. Ataupun hasil samping peleburan baja
Yang menentukan kualitas agregat
sebagai material perkerasan jalan

• gradasi
• kebersihan
• kekerasan
• ketahanan agregat
• bentuk butir
• tekstur permukaan
• porositas
• kemampuan untuk menyerap air
• berat jenis
• daya kelekatan terhadap aspal
.
Bahan tambahan

Filler/ pengisi : berupa debu batu kapur,


debu dolomite atau semen portland
ASPAL

Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat


melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan visoelastis.
Jenis-jenis Aspal Berdasarkan Cara
Mendapatkannya
• A. Aspal alam
• B. Aspal buatan
• C. Aspal modifikasi
Sifat Aspal
• Sifat aspal adalah coloidal antara asphaltens dengan maltene
• Daya tahan (durabilitas).
• Sifat adhesi dan kohesi.
• Kepekaan terhadap temperatur Aspal merupakan bahan yang
termoplastis, artinya akan menjadi keras dan kental jika temperatur
rendah dan menjadi cair (lunak) jika temperatur tinggi.

• Kekerasan aspal Kekerasan aspal tergantung dari viscositasnya


(kekentalannya)
Pengujian Aspal
• A. Uji Penetrasi
• B. Uji Daktilitas
• C. Uji Titik Lembek
• D. Uji Titik Nyala
• E. Uji Viskositas
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai