DAN LEHER
TUGAS UJIAN IGD 1
dr. Rizka Rinintia Sari
FRAKTUR KEPALA
Fraktur linear
• Fraktur linear, adalah fraktur yang paling tersering ditemukan,
terjadi retakan pada fraktur linear tetapi tidak terjadi
displacement, dan umumnya tidak terlalu memerlukan
perawatan.
Fraktur Diastase
• Fraktur yang terjadi pada sutura sehingga terjadi pemisahan
sutura kranial. Fraktur ini biasa terjadi pada anak usia di
bawah 3 tahun.
Fraktur Comminuted
Le fort II junction melalui fissure orbitalis superior melintang kea rah dinding lateral
ke orbita, sutura zigomatikum frontal dan sutura temporo-zigomatikum.
Disebut juga sebaga “cranio-facial disjunction”. Merupakan fraktur yang
memisahkan secara lengkap sutura tulang dan tulang cranial.
Le Fort III junction melalui fissure orbitalis superior melintang kea rah dinding lateral
ke orbita, sutura zigomatikum frontal dan sutura temporo-zigomatikum.
Disebut juga sebaga “cranio-facial disjunction”. Merupakan fraktur yang
memisahkan secara lengkap sutura tulang dan tulang cranial.
Fraktur L e Fort
Fraktur Nasoorbitoethmoid
• Klasifikasi yang digunakan pada fraktur NOE adalah klasifikasi
MarkowitzManson. Klasifikasi Markowitz-Manson terdiri dari
tiga tipe yaitu (Aktop, 2013):
• MCT menempel pada sebuah fragmen sentral yang
1. Tipe I besar.
3. Tipe III tidak dapat diatasi atau fragmen terlalu kecil untuk
memungkinkan terjadinya osteosynthesis atau telah
terlepas total.
Fraktur Nasoorbitoethmoid
Fraktur Zygomatikomaksila
• Klasifikasi pada fraktur ZMC yang sering digunakan adalah
klasifikasi Knight dan North. Klasifikasi ini turut mencakup
tentang penanganan terhadap fraktur ZMC. Klasifikasi
tersebut dibagi menjadi enam yaitu (Dadas, 2007):
Kelompok 1 • Fraktur tanpa pergeseran signifikan yang dibuktikan secara klinis dan
radiologi
Kelompok 2 • Fraktur yang hanya melibatkan arkus yang disebabkan oleh gaya
langsung yang menekuk malar eminence ke dalam
Tipe I • Fraktur unilateral ataupun bilateral tanpa adanya deviasi garis tengah
Tipe III • Pecahnya tulang nasal bilateral dan septum yang bengkok dengan
penopang septal yang utuh 9
• Fraktur unilateral atau bilateral dengan deviasi berat atau rusaknya garis
Tipe IV tengah hidung, sekunder terhadap fraktur septum berat atau dislokasi
septum
Tipe V • Cedera berat meliputi laserasi dan trauma dari jaringan lunak, saddling
dari hidung, cedera terbuka, dan robeknya jaringan.
Fraktur Nasal
Fraktur Mandibula
• Fraktur mandibula diklasifikasikan sesuai dengan lokasinya dan
terdiri dari simfisis, badan, angle, ramus, kondilar, dan
subkondilar (Stewart, 2008).
FRAKTUR CERVICAL
Fraktur Jefferson
• Merupakan fraktur cincin atlas, biasanya tulang patah pada du
a lokasi yaitu anterior dan yang lain lateral. Hal ini terjadi
karena pukulan pada kepala didaerah verteks.
Fraktur Prosesus 0dontoid
Fraktur tipe I
• Garis fraktur pada bagian
atas odontoiddekat perletakan ligamentum alaris, sering disebut sebagai
suatu fraktur avulsi.
Fraktur tipe II
• Terjadi pada leher odontoid dengandens menempel pada korpus C2
Tipe III
• Fraktur yang menimbulkan dislokasi faset C2 bilateral
dan sangat tidak stabil sehingga untuk kasus ini perlu
dioperasi untuk stabilisasi.
Fraktur Hangman
Fraktur Teardrop
• Suatu fragmen kecil yang mengalai avulsi dari badan vertebra
anterior bagian bawah (cedera fleksi dengan kompresi
anterior).