Anda di halaman 1dari 23

Demam Berdarah

Dengue
Skenario 1
• Seorang laki2 berusia 18tahun datang dengan keluhan
demam sejak 3hari yang lalu . Demam timbul tiba2,
dirasakan cukup tinggi namun tidak di ukur. Demam
turun sebentar setelah pasien minum obat penurun
panas lalu naik lagi. Pasien juga merasa pegal2 otot,
pusing dan mual
• PF: S=39% , RR= 18x permenit, nadi= 98x/menit , TD=
120/80mmHg , torniquet test didapatkan 12 petechiae,
nyeri tekan epigastrium(+)
hematokrit : 50%, Hb; 16gr, Trombosit : 100.000 ,
leukosit: 4000
Mind Map

Pencengahan Anamnesis
Pemeriksaan
Penatalaksan
Fisik
aan
Pemeriksaan
Patogenesis Demam penunjang

Work
Epidemiologi
Diagnosis
Diferential
Etiologi
diagnosis
Anamnesis
• KU: demam tinggi dan tiba-
tiba sejak 3 hari lalu
• RPS: demam sejak 3 hari
lalu, pegal otot, pusing dan
mual. Panas turun setelah
minum obat lalu naik
kembali.
• RPD, RPK
Pemeriksaan Fisik
• TTV
Normal Pasien
36-37 oC (T) 38oC
60-100x/mnt 98x/mnt
(Nadi)
120/80mmHg 130/80mmHg
(TD)

• Nyeri tekan abdomen regio epigastrium (+)


Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium
– Leukosit
– Trombosit
– Hematokrit
– Hemostasis
– Protein
– SGOT- SGPT
– Elektrolit
– IgM, IgG
– NS1
– Uji hambatan hemaglutinasi
– ELISA
• Pemeriksaan radiologis
Etiologi
• Virus Dengue
• Genus Flavivirus
• Famili Flaviviridae
• Diameter: 30nm terdiri dr asam
ribonukleat rantai tunggal
• 4 serotipe: DEN-1,DEN-
2,DEN-3,DEN-4 (paling
banyak: DEN-3)
Epidemiologi
• Tersebar di wil.Asia
Tenggara,Pasifik barat dan
karibia.
• Indonesia: 35 kasus per
100.000 penduduk
• Vektor: Genus Aedes
(Terutama A.aegyptii dan
albopictus)
Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
Gambaran Klinis
Patogenesis
Diagnosis Banding
DBD Leptospirosis Malaria Tifoid Chikungunya

Demam tinggi tiba- Demam tiba-tiba ‘Trias malaria’ (dingin- demam meningkat Demam tiba-tiba (>40oC)
tiba panas-berkeringat) bertahap (terutama
sore/malam hari)
Nyeri otot Nyeri tekan otot Nyeri otot Nyeri otot Nyeri sendi
Pusing Sakit kepala bagian frontal Pusing Pusing Limfadenopati

Trombositopenia Bilirubin direk meningkat Splenomegali Trombositopenia Sakit kepala

Peningkatan hepatomegali ikterus LED meningkat Sakit tenggorokan


Hematokrit
Peningkatan Hb LED meningkat nyeri sendi Diare Insomnia
Leukositopenia Mata merah Anemia Leukositopenia/normal/ Ruam petechiae
leukositosis

Torniquet test Isolasi leptospira dari cairan Blood smears tebal dan Widal Test Isolasi virus dan serologi
tubuh dan serologi tipis (PCR,ELISA)
(PCR,ELISA)
ruam ruam Tidak ruam ruam
7. Komplikasi
• Pada kasus-kasus berat, yakni DHF
derajat 3 dan 4  Dengue Shock
Syndrome (DSS)
Penatalaksanaan
• Terapi suportif
pemeliharaan volume cairan sirkulasi.
Jika asupan cairan oral pasien tidak
mampu di pertahankan,maka dibutuhkan
suplemen cairan melalui intravena u/
mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi
• Simptomatis
pemberian antipiretik
Penatalaksanaan (lanjutan)
• Protokol penatalaksanaan DBD pasien
dewasa:
* Protokol 1 (DBD Dewasa tanpa syok)
Penatalaksanaan (lanjutan)
* Protokol 2
(pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa)

Volume cairan kristaloid per hari yang diperlukan:


1500 + 20 x (BB dalam kg – 20)
Penatalaksanaan (lanjutan)
* Protokol 3
(penatalaksanaan DBD
dgn peningkatan ht
>20%)
Penatalaksanaan (lanjutan)
* Protokol 4 (penatalaksanaan perdarahan spontan)
Penatalaksanaan (lanjutan)

* Protokol 5
(Tatalaksana
DSS pada
dewasa)
Pencengahan
• Lingkungan
pemberantasan jentik:
Pencegahan (lanjutan)
• Biologis
• Pengendalian perkembangan nyamuk dan
jentik :
• Cnth: memelihara ikan cupang pada
kolam
Pencegahan (lanjutan)
• Kimiawi
• Pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan
menggunakan bahan-bahan kimia.
• Cnth:
- Pengasapan/fogging dengan menggunakan
malathion dan fenthion
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada
tempat-tempat penampungan air seperti
gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai