Anda di halaman 1dari 18

Disusun oleh :

Kelompok 4

Anggota :
Ely Saputri (150207124)

Dosen Pembimbing
Nurdin Amin S.Pd., M.Pd

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2017/2018
A. Pengertian vegetasi

Analisis Vegetasi merupakan cara mempelajari dan mengukur


vegetasi secara kuantitatif. Banyak metode yang dapat dipakai
untuk Analisis Vegetasi agar dapat mengetahui jenis-jenis
tumbuhan yang mendominasi suatu areal. Dalam analisis
vegetasi akan diketahui Indeks Nilai Penting (INP) yang
merupakan penggabungan dari Kerapatan Relatif, Frekwensi
Relatif dan Dominasi Relatif. Tumbuh-tumbuhan yang dianalisis
terdiri dalam berbagai tingkatan, baik itu berupa pohon maupun
tumbuhan herba atau penutup tanah
B.Macam-macam Metode Pengukuran Vegetasi
a. Metode plot (berpetak)
Metode plot adalah prosedur
yang umum digunakan untuk sampling
berbagai tipe organisme.plot biasanya
berbentuk segi empat atau persegi
(kuadrat) ataupun lingkaran
Metode plot dapat di gunakan
untuk sampling darat, hewan hewan
yang (menetap) atau bergerak lambat
seperti hewan-hewan tanah dan hewan-
hewan yang meliang
Penerapan metode
plot dapat dilakukan melalui dua cara :
1. Metode petak tunggal
Di dalam metode ini dibuat satu
petak sampling dengan ukuran tertentu
yang mewakili suatu tegakan hutan.
Ukuran petak ini dapat ditentukan
dengan kurva spesies-area.
Agar data vegetasi hasil
survei lebih bersifat informatif,
sebaiknya bila waktu dan dana
survey memungkinkan, setiap
lokasi pohon beserta tajuknya
(termasuk pancang, semai, dan
tiang) begitu pula pohon yang
masih berdiri atau pohon yang
roboh dalam petak contoh,
dipetakan. Hal ini akan sangat
berguna untuk mengetahui pola
distribusi setiap jenis vegetasi,
proporsi gap, menduga luasan
tajuk dari diameter, dan lain-lain.
The Power of PowerPoint | thepopp.com
2. Metode petak ganda
metode ini pengambilan
contoh vegetasi dilakukan dengan
menggunakan banyak petak
contoh yang letaknya tersebar
merata. Peletakan petak contoh
sebaiknya secara sistematis.
Untuk menentukan banyaknya
petak contoh dapat digunakan
kurva species-area.

The Power of PowerPoint | thepopp.com


b. Metode Transek (Jalur)
Transek adalah jalur sempit
melintang lahan yang akan dipelajari dan
diselidiki. Tujuannya adalah untuk mengetahui
hubungan perubahan vegetasi dan perubahan
lingkungan atau untuk mengetahui jenis vegetasi
yang ada di suatu lahan secara cepat.
Terdapat 3 macam metode transek, yaitu :
1.Line intercept (line transect)
2.Belt Transect
3.Strip sensus
Line intercept (line
transect)
Metode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi
untuk mempelajari komunitas padang rumput.
1. Tentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis
transek dapat 10 m, 25 m, 50 m, 100 m. Tebal garis transek
biasanya 1 cm.
01 2. Pada garis transek itu kemudian dibuat segmen-segmen yang
panjangnya bisa 1 m, 5 m, 10 m. Pengamatan terhadap
tumbuhan dilakukan pada segmen-segmen tersebut.
3. Selanjutnya mencatat, menghitung dan mengukur panjang
penutupan semua spesies tumbuhan pada segmen-segmen
tersebut. Cara mengukur panjang penutupan adalah
memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau arial coverage
yang terpotong garis transek ke tanah.
Belt Transect (transek
sabuk)
Metode ini biasa digunakan
untuk mempelajari suatu kelompok hutan
yang luas dan belum diketahui keadaan
sebelumnya.
02 Lebar transek yang umum digunakan adalah
10-20 meter dengan jarak antar transek 200-
1000 meter tergantung pada intersitas yang
dikehendaki.
9
Strip sensus
Metode ini sebenarnya sama dengan
metode line transect, hanya saja penerapannya
untuk mempelajari ekologi vertebrata teresterial
03 (daratan). Metode strip sensus meliputi,
berjalan di sepanjang garis transek dan
mencatat spesies-spesies yang diamati di
sepanjang garis transek tersebut. Data yang
dicatat berupa indeks populasi (indeks
kepadatan).
11
c. Metode kuadran

Metode kuadran umumnya


dilakukan bila hanya vegetasi tingkat pohon
saja yang menjadi bahan penelitian.
Ada dua macam metode kuadran yang akan
dijelaskan pada bagian ini yaitu
Metode point-quarter

Metode wandering-quarter
Metode point-quarter

Syarat penerapan metode point-quarter adalah distribusi pohon


yang akan di teliti harus harus acak.
Metode point-quarter:
1. Terlebih dahulu menentukan titik sepanjang garis transek.
2. Jarak atur titik dengan titik lain dapat di tentukan secara acak atau

01 sistematis.
3. Masing-masing titik di anggap sebagai pusat dari kompas,sehingga
setiap titik dapat 4 buah kuadran,pada masing masing kuadran inilah
kemudian dilakukan pendaftaran dan pengukuran luas penutupan
satu pohon yang terdekat dengan titik pusat kuadran.
4. Diukur pula jarak antara pohon terdekat dengan titik pusat kuadran
5. Prosedur pengukuran ini teruss dilakukan pada titik-titik lainnyaa
sampai akhir transek.
Metode wandering-
quarter
Metode ini dapat di terapkan pada populasi pohon dengan pola
distribusi acak, mengelompokkan ataupun seragam.
Metode wandering-quarter
1. mula-mula yang harus dilakukan adalah suatu garis transek,
dengan menetapkan satu titik sebagai titik awal pengukuran.

02 2. Digunakan kompas untuk menenntukan suatu kuadran (dengan


sudut 90 derjat) yang berpusat pada titik awal tersebut dan
memebelah garis transek dengan dua sudut sama besar.
3. Dilakukan pendaftaran dan pengukuran luas penutupan dan jarak
satu pohon terdekat dengan titik pusat kuadran.pohon yang telah
diukur ini kemudian dianggap sebagaii titik pusat kuadran baru.
4. Dilakukan seperti cara diatas untuk melakukan pengamatan,
pengukuran luas penutupan dan jarak satu pohon berikutnya yang
terdekat dengan titik pusat kuadran kedua ini. Demikian seterusnya
prosedur itu dilakukan sampai akhir transek
01 02
CARA ANALISI DATA DAPAT DI GUNAKAN RUMUS
Referensi
Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Jakarta : Bumi Aksara.
Agoes Soegianto, 1994. Ekologi Kuantitatif Metode Analisis Populasi Komonitas. Surabaya : Usaha Nasional

Kusmana, C, 1997. Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soerianegara, I dan Indrawan, A. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi. Fakultas Kehutanan. Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

17
Thank You for Watching!

Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai