Anda di halaman 1dari 33

ASAL KATA

Bahasa Yunani

NAVIS AGASI = AGARE


= Perahu / Kapal Laut = Mengarahkan

Mengarahkan Perahu sesuai dengan rute pelayarannya

Pedoman arah
menggunakan Rasi Bintang
(peta bintang)

Alat yang digunakan :


SEXTANT
(sampai sekarang masih
digunakan dalam ilmu pelayaran)
Sextant tradisional Sextant masa
sekarang
PETA BINTANG
PETA BINTANG MODERN
JENIS - JENIS
PETA
PETA GEOGRAFI

Ciri :
• Informasi Fisik Bumi
• Wilayah yang dipetakan relatif luas
(negara, kota, benua dll)
• Dalam skala kecil
• Lebih dikenal dengan nama Atlas
PETA TEKNIK

Ciri :
• Informasi bersifat pengerjaan teknis
• Contoh : peta rel kereta api, jaringan
terowongan bawah tanah dll
PETA TEMATIK
Ciri : Informasi tentang tema tertentu

Peta populasi orangutan di Kalimantan


PETA TOPOGRAFI

Ciri :
Memuat informasi detail yang lengkap :
• Relief permukaan daratan
• Perairan (aliran sungai)
• Vegetasi
• Hasil budaya manusia

Digunakan untuk kepentingan NAVIGASI


PROYEKSI PETA
LCO (Lambert Conical Orthomorphic)
Diterbitkan oleh tentara sekutu semasa PD II
Lebih dikenal dengan sebutan peta AMS (American Map Service)

PROYEKSI POLYESTER
Diterbitkan oleh Jawatan Topografi Hindia Belanda

UTM (Universal Transverse Mercator)


Diterbitkan oleh BAKORSURTANAL
(Badan Koordinasi Survey Tanah Nasional)
INFORMASI
TEPI PETA
Skala peta
Nomor peta
Lembar peta
Judul Peta
Batas wilayah
Keterangan Edisi
Proyeksi peta

isi peta
Dibagi wilayah per 1 km persegi Legenda Peta
Dengan batas garis yg disebut KARVAK Keterangan Edisi dan
Tahun pembuatan

Penulisan koordinat
Coverage Area Geografis dan Grid UTM
ikhtilap Skala batang (batas LBD & JBD
SKALA PETA (Kedar)

JP X S = JS
Jarak di peta dikali Skala adalah Jarak di Medan Sebenarnya

• Satuan skala dalam peta adalah centimeter


• Skala 1 : 50.000 berarti 1 cm di peta = 50.000 cm di medan sebenarnya

Contoh :
• Skala 1 : 50.000
• Jarak di peta 2 cm
• 2 x 50.000 = 100.000 cm = 1000 m = 1 Km
• Jadi 2 cm di peta pada skala 1 : 50.000 = 1 Km pada medan sebenarnya
UNTUK DIINGAT..!!!

1. Wilayah Indonesia yang dipetakan : 940 40 BT s.d 1410 BT , 60 LU s.d 110 LS


2. Panjang Wilayah yang dipetakan : 460 20’
3. Batas Barat Indonesia : 940 40 BT
4. Batas Timur Indonesia : 1410 BT
5. Batas Utara : 60 LU
6. Batas Selatan : 110 LS
7. Titik 0 pemetaan Indonesia : Jakarta 1060 48’ 27,79” BT
KARVAK

Daerah warna biru berada pada


KV 52 – 25

Daerah warna merah berada pada


KV Garis Tegak 53 s.d 55
Garis Datar 25 s.d 27

INGAT :
Sebutkan Nomor Lembar Peta
Sebelum menyebutkan wilayah
Karvak
KONTUR (Contour) / Garis Ketinggian
• Garis kontur lebih rendah melingkari garis yang lebih tinggi
• Tidak bercabang dan berpotongan
• Jarak antar garis menggambarkan terjal/landai pada medan sebenarnya
• Menjorok ke luar menjauhi pusat lingkaran menunjukkan
PUNGGUNGAN
• Menjorok ke dalam ke arah pusat lingkaran menunjukkan LEMBAH
• Daerah antara 2 kontur terpisah dengan ketinggian yang sama disebut
SADEL / PELANA
• Pelana diantara 2 Gunung besar disebut PASS
SADEL

SADEL

• LEMBAH

• PUNGGUNGAN
PROYEKSI KONTUR
TITIK TINGGI

TINGGI
NISBI
Diukur dari
TINGGI MUTLAK permukaan
Diukur dari permukaan laut dengan tanah
satuan mdpl
(tinggi sebenarnya)
3 ARAH UTARA
DALAM NAVIGASI
TRUE NORTH (UTARA SEBENARNYA)
Ditunjukkan oleh garis meridian menuju ke kutub utara

MAGNETIC NORTH (UTARA MAGNETIS)


Ditunjukkan oleh jarum kompas

Garis Meridian

GRID NORTH (UTARA PETA)


Arah utara pada peta
Garis Equator
IKHTILAP
Disebut juga CONVERGENSI MERIDIAN = Penyimpangan arah utara

IKHTILAP PETA (IP) IKHTILAP MAGNETIS (IM) IKHTILAP UTARA PETA


Sudut yg terbentuk oleh Sudut yg terbentuk oleh TN Sudut yg terbentuk oleh GN
TN dengan GN dengan MN dengan MN
GN GN
VARIASI MAGNETIS GN
Penyimpangan Ikhtilap Magnetis
dalam jangka waktu tertentu akibat
rotasi dan evolusi Bumi

INCREASE
VM bertambah tiap tahunnya

DECREASE
VM berkurang tiap tahunnya
AZIMUTH

Disebut juga sudut kompas yang besarnya ditunjukkan oleh angka pada kompas

Sudut pembaliknya disebut BACK AZIMUTH

JIKA AZIMUTH LEBIH DARI 1800 MAKA


BACK AZIMUTH = AZIMUTH – 1800
JIKA AZIMUTH KURANG DARI 1800 MAKA
BACK AZIMUTH = AZIMUTH + 1800
SUDUT PETA MAGNETIS

Dibentuk oleh 2 garis :


garis menuju GN dengan garis sudut kompas

Faktor utama yang mempengaruhi perhitungan Sudut Peta :


1. Tahun pembuatan peta
2. Ikhtilap Magnetis
3. Sudut Deklinasi Peta
4. Variasi Magnetis
Langkah Perhitungan

Tentukan SPM pada tahun pembuatan Peta dengan rumus :


SPM Tahun Pembuatan = IM - IP

Tentukan Variasi Magnetis (increase/decrease) :


VM (Increase/decrease) =
VM x (Tahun sekarang – Tahun Pembuatan)
(VM Increase = positif dan VM decrease = negatif)

Tentukan SPM tahun sekarang :


SPM Tahun Sekarang =
SPM Tahun Pembuatan + VM (Increase/decrease)
(setiap hasil pembidikan sudut Kompas, Harus ditambah dengan SPM tahun sekarang)
CONTOH

Peta Tangkuban Perahu No. 39/XXXIX-A skala 1:50.000, Tahun pembuatan 1942. Variasi Magnetis
(VM)Increase 2’ ke timur , Ikhtilaf Magnetis (IM) 1˚20’ ke timur, Grid Declination/ikhtilaf peta (IP)
20’ ke arah timur

perhitungan
UP – UM tahun 1942 = IM – IP
= 1˚20’ – 20’
= 1˚ (SPM tahun 1942 adalah 1˚)

VM Increase = 2’ x (2015 – 1942) (tahun sekarang dikurangi tahun pembuatan)


= 2’ x 73
= 146’
= 2˚ 26’

SPM 2015 = SPM tahun 1942 + Increase


= 1˚ + 2˚26’
= 3˚26’ (setiap sudut kompas harus ditambah 3˚26’)
KOMPAS

KOMPAS PRISMA KOMPAS LENSA


KOMPAS
KOMPAS BIDIK ORIENTERING
MENENTUKAN POSISI
(POSSITIONING)
RESECTION Mengetahui posisi kita di peta

Hitung SPM 2
Cari minimal 2 tanda medan 1
yg kita kenal di medan
sebenarnya dan di peta
Bidik Tanda medan 1, cari
back azimuthnya dan
pindahkan pada peta 1 2
(lakukan untuk tanda medan
berikutnya)

Perpotongan sudut kompas di


peta adalah posisi kita
INTERSECTION Mengetahui posisi satu tanda medan di peta
Hitung SPM
2
Lakukan resection untuk 1
mengetahui posisi kita di peta dan
lakukan pembidikan ke tanda
medan yang kita cari posisinya dan
pindahkan azimuth dari posisi kita
di peta

Pindah posisi dengan jarak minimal 1 2


1 km dan lakukan langkah di atas

Perpotongan sudut kompas di peta


adalah posisi tanda medan yang
kita cari
KOORDINAT TOPOGRAFI
(GRID COORDINATE)
Penentuan koordinat dengan acuan Garis Karvak
Dinyatakan dalam angka (numeric) dengan menggunakan sistem
6 Angka (Satu karvak dibagi menjadi 10 bagian)
8 Angka (satu karvak dibagi menjadi 100 bagian)
Cara penyebutan koordinat Titik Hijau :

Urutkan angka di Kiri Bawah dari tepi


peta s.d karvak tempat titik tersebut
beserta angka pada pembagian karvak

= 527 atau 5270


Urutkan angka dari tepi peta ke arah
utara peta s.d karvak tempat titik
tersebut, beserta angka pada
pembagian karvak

= 253 atau 2530


Koordinat titik Hijau
527, 253 (6 angka)
5270 , 2530 (8 angka)
SEKIAN UNTUK MATERI DASAR
Bahasan pada Materi tingkat Lanjutan :
Koordinat Geografic (GRATICULE COORDINATE)
Konversi Koordinat Grid ke Geografis dan sebaliknya
Penggunaan GPS (Global Positioning Sattelite/System)

Dan Materi khusus :


LBD (Lembar Bagian Derajat)
JBD (Jalur Bagian Derajat)

Anda mungkin juga menyukai