Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Saldo awal kas Rp. 54.373,- saldo awal bank Rp. 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3
sebesar Rp. 1.050.000,- piutang dagang intern 59.465,- penerimaan lain-lain berupa PPN
perhitungan Apotek Ujung Berung sebesar Rp. 13.500,- Jasa Giro Rp. 200,- dana pensiun/astek
Rp. 4.500,- realisasi penerimaan Rp. 1.284.452,- adalah 114,23 % dari realisasi penerimaan Bulan
November 2016. Adapun pengeluaran di Bulan Desember 2016 untuk pembayaran hutang dagang
dan biaya usaha untuk pegawai dan umum lainnya masing-masing realisasinya adalah Rp. 85.401,-
dan Rp. 82.110,- sedangkan untuk setoran kekurangan PPN perhitungannya adalah 2,124 % dari
total pengeluaran, setoran PPh pasal 21, 22, 23 adalah Rp. 1.500,- biaya penjualan dan beban
kantor pusat masing-masing Rp. 45.650,- dan Rp. 17.000,- remisa umum Rp. 900.000,- sedangkan
realisasi investasi pada bulan Desember 2016 belum terbukukan. Untuk THPB dan pengeluaran
lainnya sebesar Rp.20.150,-.
Pertanyaan :
a. Susun matrix dari laporan realisasi Cash Flow bulan Desember 2016 tersebut. Berapa realisasi
saldo kas atau bank bulan Desember 2016 bila diasumsikan realisasi dari total pengeluaran
sebesar Rp. 1. 176.811,- dan saldo bank realisasi cash flow tersebut hanya Rp. 82.641,-.
b. Bila direncanakan saldo awal kas atau bank bulan Januari 2017 adalah sebesar Rp. 107.641,-
sedangkan penerimaan di bulan Januari 2017 tercapai 115 % dari total penerimaan bulan
Desember 2014, sedangkan total pengeluarannya dianggap sama, berapa rencana saldo
kas/bank yang saudara inginkan apabila diasumsikan saldo kasnya hanya mencapai Rp.
25.000,- . Buat matrik dari cash flow yang dimaksud ?
Saldo kas minimal sejumlah Rp. 5.000.000,- dari hasil (a) dan (b). Kebijakan apa yang akan saudara
lakukan dan bilamana saldo akhir kas/bank ternyata hasilnya minus, maka kebijakan apa yang akan
saudara lakukan ?
ANGGARAN CASH FLOW BULAN : DESEMBER 2016
Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), selama setahun adalah sebagai berikut:
Saldo awal kas/bank : 5.000.-
Anggaran penjualan 2017 : 6.620.000.-
- Terdiri dari Tunai : 6.485.000.-
Kredit : 135.000.-
Pembelian direncanakan 76.25% dari anggaran penjualan.
Rencana pengeluaran:
Biaya pegawai : 523.388.-
Biaya tak langsung : 51.177.-
Biaya asuransi : 1.936.-
Biaya pajak : 6.079
Biaya pemeliharaan : 20.983
Biaya umum : 57.969.-
Biaya serba serbi : 16.515.-
Biayan penyusutan : 14.177
Biaya penjualan : 79.732
Pertanyaan: Buat Cash Flow Budget perbulan selama setahun?
BULAN
No. KETERANGAN TOTAL
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
I SALDO KAS/BANK
AWAL
A. Saldo Kas 105.24 107.21 106.25 109.20 109.25 210.28 211.27 308.22 208.24 308.30 308.34 408.20 2.500.-
B. Saldo Bank Awal 304.25 107.25 106.30 107.20 108.25 108.28 213.30 308.24 109.29 309.35 310.22 408.07 2.500.-
Total Kas/Bank Awal 409.49 214.46 212.55 216.4 217.5 318.56 424.57 616.46 317.53 617.65 618.56 816.27 5.000.-
II PENERIMAAN
A. -Penjualan Tunai 200.200 220.610 340.120 350.210 420.314 470.416 540.700 650.510 730.210 750.500 870.600 940.610 6.485.000.-
B. –Piutang 6.200 6.300 7.150 8.350 10.050 11.250 12.330 13.175 13.325 14.370 15.170 17.330 135.000.-
Total Penerimaan 206.400 226.910 347.270 358.560 430.364 481.666 553.030 663.685 743.535 764.870 885.770 957.940 6.620.000
III PENGELUARAN
A. Pembayaran hutang
1. Hutang dagang 337.210 337.312 334.969 312.265 220.116 309.360 470.040 330.120 301.099 319.110 378.160 397.989 4. 047.750
2. Hutang lain-lain 80.000 99.000 80.000 62.000 86.000 70.000 80.000 88.000 101.000 89.000 89.000 76.000 1.000.000
Subtotal A 417.210 436.312 414.969 374.265 306.116 379.360 550.040 418.120 402.099 408.110 467.160 473.989 5.047.750
B. Biaya Usaha
1. Biaya
Administrasi
Umum
- Biaya Pegawai 13.324 13.922 13.221 33.809 33.105 33.925 43.815 44.130 63.300 63.520 73.710 93.607 523.388.-
- Biaya Tak
1.051 1.277 2.324 2.384 3.180 3.368 4.142 5.156 5.394 6.459 7.178 9.264 51.177.-
Langsung
- Biaya Asuransi 1.936.-
- Biaya Pajak PPh
- Biaya Pajak PPN 6.079.-
- Biaya Beban
Kantor
- Biaya 1.126 1.292 1.410 1.387 1.548 1.660 1.720 1.978 2.045 2.147 2.253 2.417
20.983.-
Pemeliharaan
- Biaya Umum 1.522 1.850 2.612 3.150 3.400 4.740 4.753 5.032 6.920 7.073 8.080 8.837 57.969.-
- Biaya Remisa
Umum
- Biaya Serba-serbi 1.034 1.058 1.066 1.476 1.384 1.398 1.446 1.466 1.485 1.497 1.512 1.693 16.515
Sub Total 18.057 19.399 20.633 42.206 42.617 45.091 55.876 57.762 79.144 80.696 92.733 115.818 678.047
2. Biaya Penjualan 3.500 3.685 4.720 5.075 4.530 6.780 6.410 7.805 8.250 8.805 9.770 10.402 79.732.-
- Biaya
Promosi/Propaga
nda
- Biaya Penjualan
Lainnya
- Biaya penyusutan 1.030 1.030 1.054 1.055 1.073 1.190 1.112 1.121 1.140 1.150 1.202 2.020 14.177.-
Sub Total 4.530 4.715 5.774 6.130 5.603 7.970 7.522 8.926 9.390 9.955 10.972 12.422 93.909
Sub Total B 22.587 24.114 26.407 48.336 48.220 53.061 63.398 66.688 88.534 90.651 103.705 128.240 771.956
Total Pengeluaran (A+B) 439.797 460.426 441.376 422.616 362.336 432.421 613.438 484.808 490.633 498.761 570.865 602.229 5.819.706
IV Saldo akhir Kas/Bank
Saldo awal kas/bank +
total penerimaan – total
pengeluaran 41.317 24.029 83.250 145.338 51.395 158.135 43.620 62.012 81.470 90.310 14.477 9.941 805.294
*Laporan realisasi cash flow (dalam 000)
Pembayaran hutang = 76,25% x 6.620.000
= 5.047.750
SOAL AKUNTANSI KEUANGAN:
Transaksi Apotek “A” selama tahun 2015 yang mulai beroperasi tepat pada tanggal 01 januari 2015
adalah sebagi berikut :
1. Penjualan tunai (include PPN) Rp. 889.286.000
2. Penjualan kredit (Exclude PPN) Rp. 35.304.000
3. Pembelian kredit (Exclude PPN) Rp. 736.795.000
4. Biaya usaha selama tahun 2015, sebagai berikut :
a. Biaya pegawai Rp. 154.444.000
b. Biaya tidak langsung Rp. 9.245.000
c. Biaya asuransi Rp. 628.000
d. Biaya pajak Rp. 454.000
e. Biaya pemeliharaan Rp. 11.123.000
f. Biaya umum Rp. 10.562.000
g. Biaya serba-serbi Rp. 4.668.000
h. Biaya penjualan Rp. 25.208.000
LAPORAN KINERJA
APOTEK “A” TAHUN 2015
No AP REALISASI +/-
URAIAN
. Rp. % Rp. % (%)
I PENJUALAN :
- Tunai 1.050.975 95,66 808.442 95,81 -23,08
- Kredit 47.660 4,34 35.304 4,18 -25,92
Total Penjualan 1.098.635 100.0 843.746 100 -23,20
HARGA POKOK
II PENJUALAN :
- Stok awal - 0.00 - 0
- Pembelian 929.963 84,65 736.795 87,32 -20,77
- Stok akhir 90.000 8,19 84.090 9,97 -6,57
Harga Pokok Penjualan 839.963 76,46 652.705 77,36 -22,29
LABA KOTOR 258.672 23,54 191.041 22,64 -26,14
Perhitungan :
a. Total Penjualan =
843.745.818
e. Laba Sebelum Pajak = Laba Usaha – Total (Pendapatan Lain-Lain + Beban Lain-Lain)
= Rp. - 155.291.181,9 – 0
= Rp. - 155.291.181,9
Catatan:
Exclude = laba usaha = laba sebelum pajak
Include = laba setelah pajak
Dijadikan exclude = /1,1
Dijadikan include = x 1,1
Realisasi > AP = +
Realisasi < AP = -
(+/-)% = (nilai realisasi – nilai AP) x 100%
Nilai AP
Berdasarkan laporan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Apotek “A” mengalami kerugian
karena jumlah kewajiban melebihi modal. Maka asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja
apotek kedepan adalah sebagai berikut:
1. Promosi keberadaan apotek
2. Melengkapi stok obat OTC (Over The Counter)
3. PIO untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien
Dengan melakukan PIO oleh apoteker (terget 4 jam per hari), diharapkan terjadi
peningkatan kepuasan pasien.
Dengan melakukan PIO oleh apoteker (target 4 jam perhari), diharapkan terjadi peningkatan
kepuasan pasien.
Asumsi :
Dari peningkatan kepuasan pasien, ditargetkan bertambah 3 pasien per bulan rata-rata 5 R/ @
Rp 25000 per bulan. Maka ditargetkan terjadi penjualan:
3 5 Rp 25.000 25 12 bulan
Rp 102.272.727
1,1
Jadi, dengan meningkatnya kepuasan pasien melalui PIO, ditargetkan terjadi penjualan tunai
sebesar Rp 102.272.727 pada tahun 2016.
4. Delivery order untuk meningkatkan pelanggan
5. Pemanfaatan Ruang Dokter
Di Apotek A baru ada satu dokter yang melakukan praktek, yaitu dokter umum. Untuk
melengkapi 4 ruang dokter yang kosong, Asumsi praktek dokter ditambah:
a. Dokter spesialis Anak
b. Dokter spesialis Kulit
c. Dokter THT
d. Dokter spesialis Penyakit Dalam
Dokter spesialis Anak, Dokter spesialis Kulit, Dokter THT, Dokter spesialis Penyakit Dalam
praktek 25 hari perbulan.
Target pendapatan yang harus tercapai adalah :
1. Dokter Sp. anak: 22 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 100.000
22 Rp.100.000 25 12 bulan
2. Dokter Sp. Kulit:
1,1
25 pasien, hargaper
Rplembar
600.000.000
resep @ Rp 150.000
25 Rp.150.000 25 12 bulan
Rp 1.022.727.273
1,1
3. Dokter Sp. THT: 27 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 100.000
27 Rp.100.000 25 12 bulan
Rp.736.363.636,4
1,1
4. Dokter Sp. Penyakit Dalam: 24 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 150.000
24 Rp.150.000 25 12 bulan
Rp 981.818.181,8
1,1
Sehingga dapat dilakukan sharing profit dari kunjungan pasiennya yaitu diasumsikan dengan
pembagian keuntungan sebessar 70:30 untuk dokter dan apotek :
1. Dokter Sp. anak = 30% x Rp 600.000.000 = Rp. 180.000.000
2. Dokter Sp. Kulit = 30% x Rp. 1.022.727.273 = Rp. 306.818.181,9
3. Dokter Sp. THT = 30% x Rp. 736.363.636,4 = Rp 220.909.090,9
4. Dokter Sp. Penyakit Dalam = 30% x Rp 981.818.181,8 = Rp 294.545.454,5
Jadi, dengan adanya praktek dokter, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar
Rp. 1.002.272.727 pada tahun 2016.
6. Peningkatan Omset Penjualan Kredit
Prinsipnya adalah mempertahankan dan menjaga pelanggan kredit yang sudah ada dan mencari
pelanggaan kredit baru. Misalnya bekerja sama dengan klinik di sekitar apotek. Dengan adanya
beberapa klinik/perusahaan di sekitar apotek, maka dapat diajukan kerjasama dalam penjualan
kredit.
Asumsi :
Ditargetkan ada 1 klinik/perusahaan yang melakukan pembelian kredit Rp 2.000.000 per
bulan, maka penjualan kredit yang ditargetkan:
1 Rp 2,000,000 12 bulan
Penjualan Rp 21.818.181,82
1,1
Jadi, dari penjualan kredit, ditargetkan terjadi penambahan penjualan kredit sebesar Rp.
21.818.181,82 pada tahun 2016.
Sehingga dari semua asumsi diatas pada tahun 2016 diharapkan terjadi kenaikan pemasukan sebesar
Rp. 102.272.727 + Rp. 1.002.272.727+ Rp 21.818.181,82= Rp 1.126.363.636