Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

CASH FLOW DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Manajemen Farmasi

Nama : Siti Nurjanah


NIM : 3351171016 / D
Apoteker XXIV

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2017
SOAL CASH FLOW 1:

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Saldo awal kas Rp. 54.373,- saldo awal bank Rp. 102.414,- penerimaan piutang dari pihak ke 3
sebesar Rp. 1.050.000,- piutang dagang intern 59.465,- penerimaan lain-lain berupa PPN
perhitungan Apotek Ujung Berung sebesar Rp. 13.500,- Jasa Giro Rp. 200,- dana pensiun/astek
Rp. 4.500,- realisasi penerimaan Rp. 1.284.452,- adalah 114,23 % dari realisasi penerimaan Bulan
November 2016. Adapun pengeluaran di Bulan Desember 2016 untuk pembayaran hutang dagang
dan biaya usaha untuk pegawai dan umum lainnya masing-masing realisasinya adalah Rp. 85.401,-
dan Rp. 82.110,- sedangkan untuk setoran kekurangan PPN perhitungannya adalah 2,124 % dari
total pengeluaran, setoran PPh pasal 21, 22, 23 adalah Rp. 1.500,- biaya penjualan dan beban
kantor pusat masing-masing Rp. 45.650,- dan Rp. 17.000,- remisa umum Rp. 900.000,- sedangkan
realisasi investasi pada bulan Desember 2016 belum terbukukan. Untuk THPB dan pengeluaran
lainnya sebesar Rp.20.150,-.

Pertanyaan :
a. Susun matrix dari laporan realisasi Cash Flow bulan Desember 2016 tersebut. Berapa realisasi
saldo kas atau bank bulan Desember 2016 bila diasumsikan realisasi dari total pengeluaran
sebesar Rp. 1. 176.811,- dan saldo bank realisasi cash flow tersebut hanya Rp. 82.641,-.
b. Bila direncanakan saldo awal kas atau bank bulan Januari 2017 adalah sebesar Rp. 107.641,-
sedangkan penerimaan di bulan Januari 2017 tercapai 115 % dari total penerimaan bulan
Desember 2014, sedangkan total pengeluarannya dianggap sama, berapa rencana saldo
kas/bank yang saudara inginkan apabila diasumsikan saldo kasnya hanya mencapai Rp.
25.000,- . Buat matrik dari cash flow yang dimaksud ?
Saldo kas minimal sejumlah Rp. 5.000.000,- dari hasil (a) dan (b). Kebijakan apa yang akan saudara
lakukan dan bilamana saldo akhir kas/bank ternyata hasilnya minus, maka kebijakan apa yang akan
saudara lakukan ?
ANGGARAN CASH FLOW BULAN : DESEMBER 2016

A. Laporan realisasi cash flow bulan Desember 2015

No. KETERANGAN MINGGU BULAN


I II III IV NOVEMBER DESEMBER
I SALDO KAS/BANK
AWAL
A. Saldo Kas 13.188 13.692 13.660 13.833 54.373
B. Saldo Bank Awal 24.023 26.604 25.722 26.065 102.414
Total Kas/Bank Awal 37.211 40.296 39.382 39.898 156.787
II PENERIMAAN
A. PenjualanTunai
B. Piutang
- Piutang Dagang
13.542 15.856 12.940 17.127 59.465
Intern
- Piutang Dagang
356.575 162.500 263.713 267.212 1.050.000
(Pihak ke-3)
- Piutang lain-lain
C. Penerimaan Lain-lain
- PPN Apotek 3.288 2.388 3.390 4.434 13.500
- JasaGiro 50 50 50 50 200
- Dana
1.000 1.125 1.500 875 4.500
Pensiun/Arsek
- Total Penerimaan 374.455 181.919 281.593 289.698 1.127.665
Realisasi penerimaan 1.124.444 1.284.452
III PENGELUARAN
A. Pembayaran Hutang :
1. Hutang Dagang 19.868 23.352 21.456 20.725 85.401
2. Hutang Lain-lain
Sub Total A 19.868 23.352 21.456 20.725 85.041
B. Biaya Usaha
1. Biaya Administrasi
Umum
- Biaya Pegawai 18.260 20.338 20.633 22.879 82.110
- Biaya Tak
Langsung
- Biaya Asuransi
- Biaya Pajak PPh 355 275 377 493 1.500
- Biaya Pajak
7.127 6.249 5.260 6.359 24.995
PPN
- Biaya Beban
3.000 4.000 5.000 5.000 17.000
Kantor
- Biaya
Pemeliharaan
- Biaya Umum
- Biaya Remisa
250.000 225.000 200.000 225.000 900.000
Umum
- Biaya Serba-
4.923 5.038 5.063 5.126 20.150
serbi
Sub Total 283.665 260.900 236.333 264.857 1.045.755
2. BiayaPenjualan
Biaya Promosi
Biaya Penjualan Lainnya 10.150 12.413 11.270 11.817 45.650
Sub Total 10.150 12.413 11.270 11.817 45.650
Sub Total B 293.815 273.313 247.603 276.674 1.091.405
Total Pengeluaran (A+B) 313.683 296.665 269.059 297.399 1.176.806
IV Saldo Akhir Kas/Bank
(Saldo awal Kas/Bank +
Total Penerimaan 97.983 -74.450 51.916 32.197 107.646
- Total Pengeluaran)
V Realisasi Total
287.564 294.203 295.674 299.370 1.176.811
Pengeluaran
VI Realisasi Saldo Bank 20.195 20.660 20.763 21.023 82.641
VII Realisasi Saldo Kas 6.109 6.250 6.281 6.360 25.000

B. Laporan realisasi cash flow bulan Januari di Apotek Al –A’la

No. KETERANGAN SALDO (Rp.)


I Saldo kas/bank awal 107.641
II Penerimaan 1.296.815
III Pengeluaran total 1.176.806
IV Saldo akhir kas/bank (saldo awal kas/bank + total 227.650
penerimaan-total pengeluaran
V Realisasi saldo kas 25.000
VI Realisasi saldo bank 202.650

Penerimaan = 115% x total penerimaan dibulan Desember


= 115% x 1.127.665
= 1.296.815
Saldo akhir kas/bank = saldo awal kas/bank + total penerimaan - total pengeluaran
= 107.641 + 1.296.815 - 1.176.806
= 227.650

Jika saldo akhir yang diinginkan:


Saldo akhir = saldo kas awal + saldo bank akhir
227.650 = 25.000 + saldo bank akhir
saldo bank akhir = 227.650 - 25.000
= 202.650

C. Jika saldo kas minimal Rp. 5.000.000,-


1. Jika dari hasil a dan b jumlah saldo kas/bank melebihi dari kas minimal yang ditentukan, maka
di buat beberapa kebijakan :
a). Melakukan pembelian barang dengan pembayaran kontan kepada PBF untuk mendapatkan
diskon yang lebih besar.
b). Menganalisa obat-obat OTC dan resep yang sering dilayani dan yang sering dibeli
konsumen, dan merencanakan penambahan persediaan obat-obat tersebut sesuai analisa
dengan pertimbangan untuk meningkatkan performa pelayanan Apotek.
c). Menganalisa resep-resep yang tidak terlayani, dan merencanakan pembelian obat-obat
tersebut dalam jumlah yang sesuai.
d). Merencanakan pengeluaran rehabilitatif atau inventarisasi (perbaikan fasilitas apotek) pada
bulan depan dengan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja dan performa dari apotek.
e). Memberikan intensif untuk pegawai apotek, seperti mengalokasikan sebagian hasil diskon
dari PBF untuk mensubsidi pembiayaan keperluan obat pegawai, sehingga pegawai lebih
merasa diperhatikan dan tidak melakukan kecurangan-kecurangan di apotek (loyalitas
pegawai lebih meningkat).
f). Menyerahkan setoran ke pusat.
2. Jika Saldo akhir kas/bank kurang dari kas minimum, maka beberapa kebijakan yang dapat
dilakukan yaitu:
a). Menganalisa penyebab terjadinya penurunan kas, disebabkan faktor internal atau eksternal
yang dilihat dari informasi data penjualan.
Penurunan penjualan tunai lebih disebabkan oleh :
1). Faktor internal seperti:
 Banyak barang kosong
 Pelayanan lambat
 Harga mahal
2). Faktor eksternal seperti :
 Jumlah apotek (pesaing) bertambah
 Konsumen berkurang.
b). Menganalisa data penerimaan piutang. Apakah penurunan penerimaan piutang lebih
disebabkan faktor internal seperti pengiriman alat tagih terlambat dan tidak memberikan
intensif atau lebih disebabkan faktor ekstrinsik seperti pelanggan tidak mampu membayar
dikarenakan bangkrut dsb. Kebijakan yang dapat dilakukan :
1). Jika dipengaruhi faktor internal, maka dapat dilakukan: peningkatan kualitas sumber
daya apotek seperti melengkapi barang, melayani lebih cepat, mengirimkan alat tagih
lebih cepat, dan memberikan intensif atau diskon.
2). Jika dipengaruhi faktor ekstrinsik, maka pihak apotek harus dapat merayu dan
mempengaruhi agar pelanggan suka membeli obat ke apotek dan membayar piutangnya
kecuali pelanggan tsb kabur atau bangkrut.
c). Menganalisa data pembayaran hutang dagang. Apakah ada faktur-faktur yang belum jatuh
tempo sudah dibayarkan atau karena adanya tuntutan dari supplier yang memperpendek
masa kredit.
1). Jika dikarenakan adanya faktur yang belum jatuh tempo dibayar, maka bagian
keuangan harus dapat menjelaskan apakah ada tambahan diskon atau tidak
2). Jika dikarenakan oleh faktor eksternal, maka pihak apotek harus dapat merayu dan
mempengaruhi agar supplier dapat memperpanjang masa kredit atau meminjam uang ke
BANK untuk menambah modal kerja sehingga likuiditasnya lebih baik.
d). Menganalisis data penggunaan biaya usaha. Apakah ada penggunaan pos-pos biaya tertentu
yang melebihi anggaran seperti pos biaya penjualan, entertain, intensif, karena petugas
terlalu boros atau karena adanya tuntutan pelanggan sehingga melebihi anggaran.
1). Jika faktor intrinsik seperti pemborosan pembelanjaan maka pihak apotek harus seera
melakukan cost reduction atau cost cutting.
2). Jika faktor ekstrinsik seperti kebijakan pemerintah maka pihak apotek harus melakukan
reevaluasi cost-benefit dan melakukan cost reduction dan cost cutting.

SOAL CASH FLOW 2:

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), selama setahun adalah sebagai berikut:
Saldo awal kas/bank : 5.000.-
Anggaran penjualan 2017 : 6.620.000.-
- Terdiri dari Tunai : 6.485.000.-
Kredit : 135.000.-
Pembelian direncanakan 76.25% dari anggaran penjualan.
Rencana pengeluaran:
Biaya pegawai : 523.388.-
Biaya tak langsung : 51.177.-
Biaya asuransi : 1.936.-
Biaya pajak : 6.079
Biaya pemeliharaan : 20.983
Biaya umum : 57.969.-
Biaya serba serbi : 16.515.-
Biayan penyusutan : 14.177
Biaya penjualan : 79.732
Pertanyaan: Buat Cash Flow Budget perbulan selama setahun?
BULAN
No. KETERANGAN TOTAL
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
I SALDO KAS/BANK
AWAL
A. Saldo Kas 105.24 107.21 106.25 109.20 109.25 210.28 211.27 308.22 208.24 308.30 308.34 408.20 2.500.-
B. Saldo Bank Awal 304.25 107.25 106.30 107.20 108.25 108.28 213.30 308.24 109.29 309.35 310.22 408.07 2.500.-
Total Kas/Bank Awal 409.49 214.46 212.55 216.4 217.5 318.56 424.57 616.46 317.53 617.65 618.56 816.27 5.000.-
II PENERIMAAN
A. -Penjualan Tunai 200.200 220.610 340.120 350.210 420.314 470.416 540.700 650.510 730.210 750.500 870.600 940.610 6.485.000.-
B. –Piutang 6.200 6.300 7.150 8.350 10.050 11.250 12.330 13.175 13.325 14.370 15.170 17.330 135.000.-
Total Penerimaan 206.400 226.910 347.270 358.560 430.364 481.666 553.030 663.685 743.535 764.870 885.770 957.940 6.620.000
III PENGELUARAN
A. Pembayaran hutang
1. Hutang dagang 337.210 337.312 334.969 312.265 220.116 309.360 470.040 330.120 301.099 319.110 378.160 397.989 4. 047.750
2. Hutang lain-lain 80.000 99.000 80.000 62.000 86.000 70.000 80.000 88.000 101.000 89.000 89.000 76.000 1.000.000
Subtotal A 417.210 436.312 414.969 374.265 306.116 379.360 550.040 418.120 402.099 408.110 467.160 473.989 5.047.750
B. Biaya Usaha
1. Biaya
Administrasi
Umum
- Biaya Pegawai 13.324 13.922 13.221 33.809 33.105 33.925 43.815 44.130 63.300 63.520 73.710 93.607 523.388.-
- Biaya Tak
1.051 1.277 2.324 2.384 3.180 3.368 4.142 5.156 5.394 6.459 7.178 9.264 51.177.-
Langsung
- Biaya Asuransi 1.936.-
- Biaya Pajak PPh
- Biaya Pajak PPN 6.079.-
- Biaya Beban
Kantor
- Biaya 1.126 1.292 1.410 1.387 1.548 1.660 1.720 1.978 2.045 2.147 2.253 2.417
20.983.-
Pemeliharaan
- Biaya Umum 1.522 1.850 2.612 3.150 3.400 4.740 4.753 5.032 6.920 7.073 8.080 8.837 57.969.-
- Biaya Remisa
Umum
- Biaya Serba-serbi 1.034 1.058 1.066 1.476 1.384 1.398 1.446 1.466 1.485 1.497 1.512 1.693 16.515
Sub Total 18.057 19.399 20.633 42.206 42.617 45.091 55.876 57.762 79.144 80.696 92.733 115.818 678.047
2. Biaya Penjualan 3.500 3.685 4.720 5.075 4.530 6.780 6.410 7.805 8.250 8.805 9.770 10.402 79.732.-
- Biaya
Promosi/Propaga
nda
- Biaya Penjualan
Lainnya
- Biaya penyusutan 1.030 1.030 1.054 1.055 1.073 1.190 1.112 1.121 1.140 1.150 1.202 2.020 14.177.-
Sub Total 4.530 4.715 5.774 6.130 5.603 7.970 7.522 8.926 9.390 9.955 10.972 12.422 93.909
Sub Total B 22.587 24.114 26.407 48.336 48.220 53.061 63.398 66.688 88.534 90.651 103.705 128.240 771.956
Total Pengeluaran (A+B) 439.797 460.426 441.376 422.616 362.336 432.421 613.438 484.808 490.633 498.761 570.865 602.229 5.819.706
IV Saldo akhir Kas/Bank
Saldo awal kas/bank +
total penerimaan – total
pengeluaran 41.317 24.029 83.250 145.338 51.395 158.135 43.620 62.012 81.470 90.310 14.477 9.941 805.294
*Laporan realisasi cash flow (dalam 000)
Pembayaran hutang = 76,25% x 6.620.000
= 5.047.750
SOAL AKUNTANSI KEUANGAN:

Transaksi Apotek “A” selama tahun 2015 yang mulai beroperasi tepat pada tanggal 01 januari 2015
adalah sebagi berikut :
1. Penjualan tunai (include PPN) Rp. 889.286.000
2. Penjualan kredit (Exclude PPN) Rp. 35.304.000
3. Pembelian kredit (Exclude PPN) Rp. 736.795.000
4. Biaya usaha selama tahun 2015, sebagai berikut :
a. Biaya pegawai Rp. 154.444.000
b. Biaya tidak langsung Rp. 9.245.000
c. Biaya asuransi Rp. 628.000
d. Biaya pajak Rp. 454.000
e. Biaya pemeliharaan Rp. 11.123.000
f. Biaya umum Rp. 10.562.000
g. Biaya serba-serbi Rp. 4.668.000
h. Biaya penjualan Rp. 25.208.000

Anggaran Perusahaan untuk tahun 2015 terlampir.


Informasi tambahan
- Opname fisik atas persediaan barang dagangan per 31 desember 2015 adalah sebesar Rp.
84.090.000
- Perhitungan atas biaya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2015 adalah
sebesar Rp. 40.000.000, yaitu terdiri atas :
a. Inventaris golongan I sebesar Rp. 25.000.000
b. Inventaris golongan II sebesar Rp. 15.000.000
Pimpinan dan karyawan belum mendapatkan kendaraan dinas baik roda empat maupun roda
dua.
- Biaya penjualan diatas belum termasuk biaya atas sewa dan renovasi gedung apotek yaitu
sebesar Rp. 250.000.000 untuk selama 5 (lima) Tahun.
- Pada gedung apotek telah disiapkan 5 ruang praktek dokter walaupun sampai akhir Tahun
2015 baru ada 1 (satu) dokter praktek yaitu dokter umum.
Dari data diatas, buat laporan kinerja apotek “A“ untuk periode yang berakhir per 31 Desember
2015, tentukan asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek kedepan (2016).

LAPORAN KINERJA
APOTEK “A” TAHUN 2015

No AP REALISASI +/-
URAIAN
. Rp. % Rp. % (%)
I PENJUALAN :
- Tunai 1.050.975 95,66 808.442 95,81 -23,08
- Kredit 47.660 4,34 35.304 4,18 -25,92
Total Penjualan 1.098.635 100.0 843.746 100 -23,20
HARGA POKOK
II PENJUALAN :
- Stok awal - 0.00 - 0
- Pembelian 929.963 84,65 736.795 87,32 -20,77
- Stok akhir 90.000 8,19 84.090 9,97 -6,57
Harga Pokok Penjualan 839.963 76,46 652.705 77,36 -22,29
LABA KOTOR 258.672 23,54 191.041 22,64 -26,14

III BIAYA USAHA :


- Biaya Pegawai 162.166 14,76 154.444 18,30 -4,76
- Biaya Tak Langsung 10.632 0,97 9.245 1,10 -13,04
- Biaya Asuransi 800 0,07 628 0,07 -21,5
- Biaya Pajak-Pajak 800 0,07 454 0,05 -43,25
- Biaya Pemeliharaan 13.348 1,21 11.123 1,32 -16,67
- Biaya Umum 11.185 1,02 10.562 1,25 -5,57
- Biaya Serba-Serbi 5.041 0,46 4.668 0,55 -7,4
- Penyusutan 30.000 2,73 40.000 4,74 33,33
- Biaya Penjualan 82.518 7,51 75.208 8,91 -8,86
TOTAL BIAYA USAHA 316.490 28,81 306.332 36,30 -3,20

IV LABA USAHA (57.818) -5,26 -115.291 -13,66


- Pendapatan lain-lain - -
- Beban lain-lain - -
V LABA SEBELUM PAJAK (57.818) -5,26 -115.291 -13,66

Perhitungan :

Penjualan Tunai = 808.441.818,2

a. Total Penjualan =

843.745.818

b. HPP = Pembelian – Stok Akhir


= Rp. 736.795.000 – Rp. 84.090.000
= Rp. 652.705.000

c. Laba Kotor = Total Penjualan – HPP


= Rp. 843.745.818 - Rp. 652,705,000
= Rp. 191.040.818.18

d. Laba Usaha = Laba Kotor – Total Biaya Usaha


= Rp. 191.040.818.18 – Rp. 306.332.000
= Rp. -115.291.181,9 (Rugi)

e. Laba Sebelum Pajak = Laba Usaha – Total (Pendapatan Lain-Lain + Beban Lain-Lain)
= Rp. - 155.291.181,9 – 0
= Rp. - 155.291.181,9

f. % Realisasi = Tunai (untuk semua) / Total penjualan x 100%


Contoh : Penjualan Tunai = 808.441.818,2
Total Penjualan = 843.745.818
% Realisasi = 808.442/843.746 x 100% = 95,81%

g. Biaya Penjualan = Biaya Sewa dan Renovasi/tahun + Biaya Penjualan


= 250.000.000/5 + 25.208.000
= Rp. 75.208.000

Catatan:
Exclude = laba usaha = laba sebelum pajak
Include = laba setelah pajak
Dijadikan exclude = /1,1
Dijadikan include = x 1,1
Realisasi > AP = +
Realisasi < AP = -
(+/-)% = (nilai realisasi – nilai AP) x 100%
Nilai AP

Berdasarkan laporan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Apotek “A” mengalami kerugian
karena jumlah kewajiban melebihi modal. Maka asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja
apotek kedepan adalah sebagai berikut:
1. Promosi keberadaan apotek
2. Melengkapi stok obat OTC (Over The Counter)
3. PIO untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien
Dengan melakukan PIO oleh apoteker (terget 4 jam per hari), diharapkan terjadi
peningkatan kepuasan pasien.
Dengan melakukan PIO oleh apoteker (target 4 jam perhari), diharapkan terjadi peningkatan
kepuasan pasien.
Asumsi :
Dari peningkatan kepuasan pasien, ditargetkan bertambah 3 pasien per bulan rata-rata 5 R/ @
Rp 25000 per bulan. Maka ditargetkan terjadi penjualan:
3   5  Rp 25.000  25  12 bulan
  Rp 102.272.727
1,1

Jadi, dengan meningkatnya kepuasan pasien melalui PIO, ditargetkan terjadi penjualan tunai
sebesar Rp 102.272.727 pada tahun 2016.
4. Delivery order untuk meningkatkan pelanggan
5. Pemanfaatan Ruang Dokter
Di Apotek A baru ada satu dokter yang melakukan praktek, yaitu dokter umum. Untuk
melengkapi 4 ruang dokter yang kosong, Asumsi praktek dokter ditambah:
a. Dokter spesialis Anak
b. Dokter spesialis Kulit
c. Dokter THT
d. Dokter spesialis Penyakit Dalam
Dokter spesialis Anak, Dokter spesialis Kulit, Dokter THT, Dokter spesialis Penyakit Dalam
praktek 25 hari perbulan.
Target pendapatan yang harus tercapai adalah :
1. Dokter Sp. anak: 22 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 100.000

22  Rp.100.000  25  12 bulan
2. Dokter Sp. Kulit:
1,1
25 pasien, hargaper
Rplembar
600.000.000
resep @ Rp 150.000
25  Rp.150.000  25  12 bulan
  Rp 1.022.727.273
1,1
3. Dokter Sp. THT: 27 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 100.000

27  Rp.100.000  25  12 bulan
  Rp.736.363.636,4
1,1

4. Dokter Sp. Penyakit Dalam: 24 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 150.000
24  Rp.150.000  25  12 bulan
  Rp 981.818.181,8
1,1

Sehingga dapat dilakukan sharing profit dari kunjungan pasiennya yaitu diasumsikan dengan
pembagian keuntungan sebessar 70:30 untuk dokter dan apotek :
1. Dokter Sp. anak = 30% x Rp 600.000.000 = Rp. 180.000.000
2. Dokter Sp. Kulit = 30% x Rp. 1.022.727.273 = Rp. 306.818.181,9
3. Dokter Sp. THT = 30% x Rp. 736.363.636,4 = Rp 220.909.090,9
4. Dokter Sp. Penyakit Dalam = 30% x Rp 981.818.181,8 = Rp 294.545.454,5

Jadi, dengan adanya praktek dokter, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai sebesar
Rp. 1.002.272.727 pada tahun 2016.
6. Peningkatan Omset Penjualan Kredit
Prinsipnya adalah mempertahankan dan menjaga pelanggan kredit yang sudah ada dan mencari
pelanggaan kredit baru. Misalnya bekerja sama dengan klinik di sekitar apotek. Dengan adanya
beberapa klinik/perusahaan di sekitar apotek, maka dapat diajukan kerjasama dalam penjualan
kredit.
Asumsi :
Ditargetkan ada 1 klinik/perusahaan yang melakukan pembelian kredit Rp 2.000.000 per
bulan, maka penjualan kredit yang ditargetkan:

1  Rp 2,000,000  12 bulan
Penjualan   Rp 21.818.181,82
1,1
Jadi, dari penjualan kredit, ditargetkan terjadi penambahan penjualan kredit sebesar Rp.
21.818.181,82 pada tahun 2016.
Sehingga dari semua asumsi diatas pada tahun 2016 diharapkan terjadi kenaikan pemasukan sebesar
Rp. 102.272.727 + Rp. 1.002.272.727+ Rp 21.818.181,82= Rp 1.126.363.636

Anda mungkin juga menyukai