Anda di halaman 1dari 29

HAK ASASI

MANUSIA
PEMAHAMAN HAK ASASI
MANUSIA
1. Hak asasi merupakan hak dasar seluruh umat manusia dari
tuhan tanpa ada perbedaan, maka Hak Asasi Manusia adalah
hak dari kodrati yang melekat pada diri manusia, ia bersifat
universal serta abadi berkaitan dengan harkat dan martabat
manusia.

2.Setiap manusia mempunyai hak asasi yang sama tanpa


perbedaan jenis kelamin, RAS, bangsa, pandangan politik,
status sosial dan posisi lainnya. Pengabaian dan
perampasannya mengakibatkan hilang harkat dan martabatnya
sebagai manusia.

3.Bangsa Indonesia menyadari bahwa hak asasi manusia yang


bersifat historis dan dinamis berkembang dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
UNSUR-UNSUR HAK :
1. Mengidentifikasi suatu pihak sebagai
pemilik atau pemegang hak
2. Hak adalah untuk suatu kebebasan atau
keuntungan
3. Mengidentifikasi pihak atau pihak-pihak
yang harus berperan mengusahakan
tersedianya kebebasan atau keuntungan
yang diidentifikasi oleh ruang lingkup hak
tersebut
4. Bobot atau hak menentukan urutan atau
arti pentingnya dalam hubungannya dengan
norma-norma lain.
CIRI-CIRI HAK :
1. Merupakan pertimbangan2
berprioritas tinggi yang penting (high
priority)
2. Hak tersebut baku (definiteness)
dilihat dari right-holders maupun
(high priority)
3. Hak tersebut memiliki kemengikatan
(bindingness)
JENIS -JENIS HAK
• Hak moral: hak dibenarkan berdasarkan
etika atau nilai - nilai moral
• Hak hukum: hak yang tertulis di dalam
hukum domestik dan diterapkan didalam
pengadilan domestik
• Hak asasi manusia: hak yang dikenal
dalam hukum internasional yang
merupakan hasil konsensus dari komunitas
internasional yang melekat dalam manusia
CIRI-CIRI KHUSUS DARI
HAK ASASI MANUSIA

• Melekat
• Universal
• Tak dapat dicabut
• Tidak dapat terbagi
• Saling tergantung
Cakupan Hak Asasi Manusia

• Hak sipil dan politik


• Hak ekonomi dan sosial

• Hak individual
• Hak kolektif

• Hak untuk ikut serta dalam pembangunan


DEKLARASI UNIVERSAL
HAK ASASI MANUSIA
1. Hak untuk mendapatkan perlakuan sama dan
bebas dari diskriminasi
2. Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan
pribadi
3. Bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang
merendahkan martabat manusia
4. Hak untuk mendapatkan persamaan di dalam
hukum
5. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam pengadilan
6. Hak untuk mendapatkan keleluasaan pribadi
7. Kebebasan memiliki kepercayaan dan beragama
DEKLARASI UNIVERSAL
HAK ASASI MANUSIA
8. Kebebasan mengeluarkan pendapat
9. Kebebasan untuk berserikat dan berkumpul
secara damai
10. Hak untuk berpartisipasi dalam
pemerintahan
11. Hak untuk mendapatkan keamanan sosial
12. Hak untuk kesempatan kerja
13. Hak untuk mendapatkan tingkat hidup yang
layak
14. Hak untuk mendapatkan pendidikan
ENAM PAKTA UTAMA
HAK ASASI MANUSIA
1. Kovenan internasional tentang hak-hak sipil dan
politik (ICCPR)
2. Kovenan internasional tentang hak-hak ekonomi,
sosial dan budaya (ICESCR)
3. Konvensi memgenai penghapusan segala bentuk
diskriminasi rasial (CERD)
4. Konvensi mengenai penghapusan segala bentuk
diskriminasi terhadap wanita (CEDAW)
5. Konvensi hak - hak anak (CROC)
6. Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan
atau penghukuman lain yang kejam, tidak
manusiawi dan merendahkan martabat manusia
(CAT)
FUNGSI HAK
• Menurut teori kepentingan (interest
theories) hak berfungsi untuk
mengembangkan kepentingan orang
dengan memberikan serta melindungi
keuntungan.
• Menurut teori keinginan (will theories) hak
berfungsi untuk mengembangkan
otonomi dengan memberikan dan
melindungi otoritas, keleluasaan atau
kontrol di sejumlah bidang kehidupan.
KERANGKA TEORI
KEBERADAAN HAK

• Teori Pemberian Hak (entitlements)


• Teori Pemberian Hak Plus
(entitlements-plus theory)
• Teori Pemberian Hak yang
Diimplementasikan Menurut Hukum
(legally imlpemented entitlements
theory)
HAK ANAK-ANAK
ANAK-ANAK DALAM PANDANGAN
HUKUM
Anak - anak sebagai kekayaan Ayah
Anak - anak sebagai makhluk yang
tergantung membutuhkan perlindungan
dan perawatan
Anak - anak sebagai manusia memiliki
hak - hak dan tanggung jawab
Anak - anak adalah manusia.
Sebagai manusia mereka
memiliki seluruh hak asasi
manusia. Akan tetapi terdapat
ketentuan hukum hak asasi
manusia internasional yang
berlaku khusus pada anak -
anak sebagai anak
TIGA PRINSIP DASAR

1. Prinsip kepentingan yang terbaik

2. Prinsip partisipasi

3. Prinsip bimbingan orangtua


HAK - HAK SIPIL DAN POLITIK
1. Hak - hak berhubungan dengan
kehidupan anak, identitas dan
keluarga

2. Hak - hak yang berhubungan dengan


kehidupan dan aktivitas sipil dan politik

3. Hak sipil dan politik lainnya


MELINDUNGI ANAK DARI
PELECEHAN & PENELANTARAN
1. Penganiayaan dan penelantaran oleh orang tua, walinya atau
yang memeliharanya
2. Ekploitasi ekonomi dan pekerjaan yang berbahaya
3. Penggunaan gelap obat - obatan narkotika dan zat - zat
psikotropika
4. Eksploitasi dan pelecehan seksual
5. Penculikan, penjualan dan perdagangan
6. Bentuk lain dari hal - hal yang merugikan kesejahteraan anak
KEWAJIBAN – KEWAJIBAN
NEGARA
• Menghormati hak - hak anak : mencegah
pelanggaran terhadap seluruh hak – haknya

• Melindungi hak - hak anak : mencegah


pelanggaran dari pihak lain

• Memenuhi hak - hak anak : mengadopsi


seluruh tindakan yang dibutuhkan
TINDAKAN-TINDAKAN UNTUK
MEMAJUKAN HAK ANAK

 Mekanisme hukum, termasuk undang-


undang dan lembaga hukum
 Aksi politik
 Lembaga nasional HAM
 Rencana aksi nasional HAM
 Kepemimpinan masyarakat
 Informasi dan pendidikan
PRINSIP-PRINSIP POKOK
NEGARA HUKUM

1. Supremasi Hukum (Supremacy of Law)


2. Persamaan dalam Hukum
(Equalitybefore the Law)
3. Asas Legalitas (Due Process of Law)
4. Pembatasan Kekuasaan
5. Organ-Organ Eksekutif Yang Bersifat
Independen
6. Peradilan Bebas dan Tidak Memihak
7. Peradilan Tata Usaha Negara
8. Peradilan Tata Negara (Constitutional
Court)
9. Perlindungan Hak Asasi Manusia
10. Bersifat Demokratis (Democratische
Rechtsstaat):
11. Berfungsi sebagai Sarana Mewujudkan
Tujuan Kesejahteraan (Welfare
Rechtsstaat)
12. Transparansi dan Kontrol Sosial
13. Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa
HAK ASASI MANUSIA DALAM
PANCASILA DAN UUD 1945
DALAM PANCASILA
• Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”, adalah hak kebebasan
memeluk agama.
• Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, adalah hak
kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat dan martabat kemanusiaan.
• Sila ke-3 “Persatuan Indonesia”, adalah hak atas status
kewarganegaraan yang dan bertempat tinggal serta
berpenghidupan layak.
• Sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”, adalah hak atas kebebasan
menyatakan pikiran dan menyampaikan pendapat di muka umum.
• Sila ke-5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, adalah
hak hidup sejahtera lahir dan batin.
DALAM UUD 1945
1. Kesamaan hak di hadapan hukum
Pasal 27 ayat (1). Menyatakan kesamaan kedudukan warga
negara tanpa pengecualian.hal ini menunjukkan adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban tanpa diskriminasi.
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Pasal 27 ayat (2). menyatakan hak setiap warga negara untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang laya. Pasal ini
memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyata.
3. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28. menetapkan warga negara untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dan sebagainya. pasal ini
mencerminkan kedemokratisan negara Indonesia.
4. Kemerdekaan memeluk agama
Pasal 29 ayat (1). Menyatakan tentang kebebasan meyakini dan
memeluk agama tanpa paksaan, dengan senantiasa
berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
5. Hak dan kewajiban membela diri
Pasal 30 ayat (1). Menyatakan hak dan kewajiban setiap warga
negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
6. Hak mendapat pangajaran
Pasal 31 ayat (1). Menyatakan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapatkan pengajaran.
7. Kebudayaan Nasional Indonesia
Pasal 32. menetapkan agar agar pemerintah memajukan
kebudayaan nasional Indonesia. Dalam pengertian
kebudayaan bangsa itu ialah kebudayaan yang timbul
sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya.
Termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat di
daerah-daerah di seluruh Indonesia.
8. Kesejahteraan sosial
Pasal 33 dan 34. berisi:
A. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.
B. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara
C. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Undang-undang No. 39 Tahun 1999
Tentang HAM

1. Hak Untuk Hidup


Prinsip Dasarnya meliputi
(Pasal 9 ayat 1, 2, dan 3 UU tersebut)
2. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
(Pasal 10 ayat 1 dan 2)
3. Hak Mengembangkan Diri
(Pasal 11, 12, 13, 14, 15, dan 16)
4. Hak Memperoleh Keadilan
(Pasal 17, 18 ayat 1,2,3,4,5, dan Pasal 19)
5. Hak Atas Kebebasan Pribadi
(Pasal 20,21,22,23,24,25,26, dan 27)
6. Hak Atas Rasa Aman
(Pasal 29,30,31,32,33,34, dan 35 )

7. Hak Atas Kesejahteraan


(Pasal 36,37,38,39,40,41, dan 42)

8. Hak Turut Serta dalam Pemerintahan.


(Pasal 43 dan 44)

9. Hak Wanita
(Pasal 45,46,47,48,49,50, dan 51)

10. Hak Anak


(Pasal 52,53,54,55,56,57,58,59,60,61,62,63,64,65, dan 66)
Kewajiban Dasar Manusia dalam UU HAM
1. Setiap orang yang ada di wilayah negara Republik Indonesia
wajib patuh pada peraturan perundang-undangan mengenai
HAM, baik tertulis maupun tak tertulis serta hukum
internasional yang iterima di Indonesia.

2. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

3. Setiap orang wajib menghormati hak orang lain, baik yang


yang bersifat moral, etika, dan tata tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan
kewajiban dasar dan tanggung jawab untukmenghormati
hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi
tugas pemerintah untuk memeliharanya.

5. Dalam menjalankan hak dan kebebasan, setiap orang


wajib tunduk kepada batasan yang ditetapkan oleh UU.
Untuk menjamin tentang keadilan dengan pertimbangan
moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat yang demokratis.
Penegasan HAM dalam TAP MPR No.
IV/MPR/1999 Tentang GBHN
1. Menegakkan Hukum secara konsisten untuk lebih
menjamin kepastian hukum, keadilan, dan kebenaran,
supremasi hukum, serta menghargai HAM (BAB IV SUBBAB A
Butir 3)

2. Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional, terutama


yang berkaitan dengan HAM dalam bentuk UU sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa (BAB IV SUBBAB
A Butir 4)

3. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran, serta


meningkatkan perlindungan, penghormatan, dan
penegakan HAM dalam seluruh aspek kehidupan. (BAB IV
SUBBAB A Butir 9)

4. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap


pelanggaran hukum dan HAM yang belum ditangani secara
tuntas. (BAB IV SUBBAB A Butir 10)

Anda mungkin juga menyukai