Anda di halaman 1dari 59

SEORANG ANAK PEREMPUAN USIA 7 BULAN 3 MINGGU

DENGAN KEJANG DEMAM KOMPLEKS, TONSILITIS


AKUT DAN GIZI BAIK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
2018
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. ARF
• Tgl Lahir/ Usia : 04/05/2017/ 7 bulan 3 minggu
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Mojogedang, Karanganyar
• Nomor RM : 01381XXX
• Tgl MRS : 20 Desember 2017
• Tgl Periksa : 27 Desember 2017
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
KEJANG
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Saat
2 jam 1 jam Di bangsal
perjalanan Saat di IGD,
SMRS -> SMRS, neurologi
ke RSDM, kejang 1x
mendadak kejang 1x anak,
kejang 1x selama ± 5
demam, selama ± 7 kejang (-)
selama ± 5 menit
kejang (-) menit demam (-)
menit
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat kejang Riwayat penyakit


tanpa/dengan demam jantung : VSD
sebelumnya dan
terjatuh (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat kejang tanpa/dengan demam (-)


RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

• Pasien anak tunggal tinggal dengan kedua


ortu
• Ayah : wiraswasta, ibu : ibu rumah tangga
• Luas rumah 90 m2. Sumber air : air tanah
• Pasien berobat menggunakan BPJS
Kesan : Riwayat sosial ekonomi baik
RIWAYAT KEHAMILAN DAN ANTENATAL

• Pemeriksaan kehamilan :
Trimester 1, 2 : kontrol 1x dalam 1
bulan
Trimester 3 : kontrol 2x tiap bulan
• Keluhan saat hamil (-)
• Konsumsi obat : vitamin dan tablet
penambah darah
Kesan : Kehamilan dalam batas normal
RIWAYAT KELAHIRAN

• Pasien lahir dari ibu dengan UK = 39


minggu secara spontan ditolong bidan
dengan BBL 3000 gram dan PB 50 cm,
• Langsung menangis kuat segera setelah
lahir, sianosis (-)
Kesan: Riwayat kelahiran tidak ada
kelainan
RIWAYAT IMUNISASI

• 0 bulan : Hepatitis B-1


• 1 bulan : BCG, Polio-0
• 2 bulan : DPT-1, Hib-1, Hepatitis B-2, Polio-1
• 3 bulan : DPT-2, Hib-2, Hepatitis B-3, Polio-2
• 4 bulan : DPT-3, Hib-3, Hepatitis B-4, Polio-3
Kesan: Imunisasi sudah lengkap menurut Jadwal
Imunisasi IDAI 2017
RIWAYAT PERTUMBUHAN

Saat ini:
Saat lahir : U : 7 bulan
BB selalu
BB : 3000 naik saat BB : 8,1 kg
gram diperiksa di PB L 70 cm
PB : 50 cm Puskesmas
LK : 41 cm
LILA : 14,8 cm

Kesan : Pertumbuhan sesuai usia


RIWAYAT PERKEMBANGAN

Saat usia 5 bulan pasien sudah


dapat tengkurap dan kepala
tegak. Saat ini pasien berusia
duduk dan berdiri tanpa
pegangan, meniru beberapa
kata, serta mengoceh.
Kesan : Perkembangan sesuai
usia
RIWAYAT MAKAN DAN MINUM

• ASI sejak lahir dan


masih hingga saat ini
• Sudah mendapat MP-
ASI berupa nasi dan
lauk bervariasi

Kesan : Kualitas dan


kuantitas
asupan gizi
baik
POHON KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

• KU: Tampak sakit sedang, compos mentis, gizi kesan


baik
TANDA VITAL
Laju nadi 130 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup

Laju pernapasan 30x/menit, vesikuler, reguler, kedalaman cukup

Suhu 37,5°C per aksila


Saturasi oksigen 97%
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Lingkar kepala Mata : Konjungtiva
= 41 cm; mesocephal tidak anemis,
(Nellhaus) sklera tidak ikterik,
reflek cahaya (+/+)
Hidung: Napas cuping
hidung (-), sekret (-) Mulut: Mukosa
mulut basah,
Telinga: Discharge (-) sianosis (-), faring
tidak hiperemis,
Leher: KGB membesar (-) tonsil hiperemis
dengan ukuran
T2-T2
Thorax: Dinding dada
simetris, retraksi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Cor Pulmo
I : Ictus cordis tidak I : Pengembangan
tampak dinding dada kanan
P : Ictus cordis teraba tidak dan kiri simetris
kuat angkat P : Fremitus dada
P : Batas jantung sulit kanan dan kiri sulit
dievaluasi dievaluasi
A : Bunyi jantung I-II P : Sonor dikedua
intensitas normal, lapang paru
reguler, bising sistolik A : SDV (+/+), suara
(+) tambahan (-)

Abdomen
I : Dinding perut sejajar dinding dada Ekstremitas
A :Bising usus normal Akral hangat: +,
P : Timpani diseluruh lapang perut edema: -, CRT < 2
P : Supel, hepar lien tidak teraba, turgor detik
kulit kembali cepat
STATUS NEUROLOGIS

Reflek Fisiologis Reflek Patologis Meningeal Sign

Biceps +2/+2 Babinsky -/- Kaku kuduk -

Triceps +2/+2 Chaddock -/- Kernig -

Patella +2/+2 Gordon -/- Brudzinski I -

Achilles +2/+2 Oppenheim -/- Brudzinski II -


STATUS GIZI

• Berat badan (BB) : 8,1 kg


• Tinggi badan (TB) : 70 cm
– BB/U : 0 SD < BB/U < 2 SD
– PB/U : 0 SD < PB/U < 2 SD
– BB/PB : -2 SD < BB/PB < -1 SD
Kesan : normoweight, normoheight, gizi
baik
HASIL LABORATORIUM (21/12/17)
DAFTAR MASALAH

ANAMNESIS
• Pasien demam sejak 3 jam SMRS
• Pasien kejang sejak 2 jam SMRS dengan mata mendelik
ke atas, kedua tangan dan kedua kaki kaku. Pasien
mengalami kejang 1 kali selama ± 7 menit.
• Pasien kejang berulang pada saat perjalanan ke RSDM
dan saat di IGD RSDM. Masing-masing kejang 1 kali
selama ± 5 menit.
• Pasien mempunyai penyakit jantung yaitu VSD dan rutin
kontrol ke poli jantung
DAFTAR MASALAH

Pemeriksaan Fisik
• Tonsil hiperemis dengan ukuran T2-T2
• Bising sistolik (+)
Pemeriksaan penunjang
• MCV 73.5/um
• MCH 25.1 pg
• MPV 16 fl
• Limfosit 48.3%
• Monosit 6.60%
• Glukosa darah sewaktu 101 mg/dl
• Kalsium 1.31 mmol/L
DIAGNOSIS BANDING

Kejang Kejang Tonsilitis


Demam Demam Akut
Kompleks Sederhana
DIAGNOSIS KERJA
1. Kejang demam kompleks
2. DE : PJB asianotik, DA : VSD, DF : Ross I
3. Tonsilitis akut
4. Gizi baik
TATALAKSANA

1. Inf. D5 ¼ NS 26 ml/jam
2. Paracetamol (10 mg/kg/8 jam) -> 80 mg/8 jam
p.o
3. Inj. Sibital (5 mg/ kg/ hari) -> 20 mg/12 jam IV
4. Furosemid 4 mg/ 12 jam p.o
5. Spironolactone 6.25 mg/12 jam p.o
6. Inj. Ampicillin Sulbactam (25 mg/kg/6 jam) ->
200 mg/6 jam IV
7. Dexamethasone 1.5 mg/8 jam IV
MONITORING EDUKASI

1. Keadaan umum 1. Edukasi keluarga


vital sign per 8 tentang penyakit
jam pasien
2. Balance cairan 2. Kompres hangat
per 8 jam apabila demam
3. Diuresis per 8 jam
PROGNOSIS

1. Ad vitam : bonam
2. Ad sanam : bonam
3. Ad fungsionam : bonam
FOLLOW UP
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
(28 Desember 2017)
Saat ini ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan
pada pasien. Tidak didapatkan demam maupun
kejang. Nafsu makan minum baik, BAK/BAB tidak
ada keluhan.
STATUS GENERALIS

• KU: Tampak sakit sedang, compos mentis, gizi kesan


baik
TANDA VITAL
Laju nadi 130 x/menit, reguler, simetris, isi dan tegangan cukup

Laju pernapasan 30x/menit, vesikuler, reguler, kedalaman cukup

Suhu 37,3°C per aksila


Saturasi oksigen 98%
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Lingkar kepala Mata : Konjungtiva
= 41 cm; mesocephal tidak anemis,
(Nellhaus) sklera tidak ikterik,
reflek cahaya (+/+)
Hidung: Napas cuping
hidung (-), sekret (-) Mulut: Mukosa
mulut basah,
Telinga: Discharge (-) sianosis (-), faring
tidak hiperemis,
Leher: KGB membesar (-) tonsil hiperemis
dengan ukuran
T2-T2
Thorax: Dinding dada
simetris, retraksi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Cor Pulmo
I : Ictus cordis tidak I : Pengembangan
tampak dinding dada kanan
P : Ictus cordis teraba tidak dan kiri simetris
kuat angkat P : Fremitus dada
P : Batas jantung sulit kanan dan kiri sulit
dievaluasi dievaluasi
A : Bunyi jantung I-II P : Sonor dikedua
intensitas normal, lapang paru
reguler, bising sistolik A : SDV (+/+), suara
(+) tambahan (-)

Abdomen
I : Dinding perut sejajar dinding dada Ekstremitas
A :Bising usus normal Akral hangat: +,
P : Timpani diseluruh lapang perut edema: -, CRT < 2
P : Supel, hepar lien tidak teraba, turgor detik
kulit kembali cepat
STATUS NEUROLOGIS

Reflek Fisiologis Reflek Patologis Meningeal Sign

Biceps +2/+2 Babinsky -/- Kaku kuduk -

Triceps +2/+2 Chaddock -/- Kernig -

Patella +2/+2 Gordon -/- Brudzinski I -

Achilles +2/+2 Oppenheim -/- Brudzinski II -


DIAGNOSIS KERJA

1. Kejang demam kompleks


2. DE : PJB asianotik, DA : VSD, DF : Ross I
3. Tonsilitis akut
4. Gizi baik
TATALAKSANA

1. Inf. D5 ¼ NS 26 ml/jam
2. Paracetamol (10 mg/kg/8 jam) -> 80 mg/8 jam
p.o
3. Inj. Sibital (5 mg/ kg/ hari) -> 20 mg/12 jam IV
4. Furosemid 4 mg/ 12 jam p.o
5. Spironolactone 6.25 mg/12 jam p.o
6. Inj. Ampicillin Sulbactam (25 mg/kg/6 jam) ->
200 mg/6 jam IV
7. Dexamethasone 1.5 mg/8 jam IV
MONITORING EDUKASI

1. Keadaan umum 1. Edukasi keluarga


vital sign per 8 tentang penyakit
jam pasien
2. Balance cairan 2. Kompres hangat
per 8 jam apabila demam
3. Diuresis per 8 jam
PROGNOSIS

1. Ad vitam : bonam
2. Ad sanam : bonam
3. Ad fungsionam : bonam
DIAGNOSIS KERJA

1. Kejang demam kompleks


2. DE : PJB asianotik, DA : VSD, DF : Ross I
3. Tonsilitis akut
4. Gizi baik
TATALAKSANA

1. Inf. D5 ¼ NS 26 ml/jam
2. Paracetamol (10 mg/kg/8 jam) -> 80 mg/8 jam
p.o
3. Inj. Sibital (5 mg/ kg/ hari) -> 20 mg/12 jam IV
4. Furosemid 4 mg/ 12 jam p.o
5. Spironolactone 6.25 mg/12 jam p.o
6. Inj. Ampicillin Sulbactam (25 mg/kg/6 jam) ->
200 mg/6 jam IV
7. Dexamethasone 1.5 mg/8 jam IV
MONITORING EDUKASI

1. Keadaan umum 1. Edukasi keluarga


vital sign per 8 tentang penyakit
jam pasien
2. Balance cairan 2. Kompres hangat
per 8 jam apabila demam
3. Diuresis per 8 jam
PROGNOSIS

1. Ad vitam : bonam
2. Ad sanam : bonam
3. Ad fungsionam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Kejang demam : bangkitan
kejang terjadi pada anak
usia 6 bulan-5 tahun yang
mengalami kenaikan suhu
tubuh (suhu di >380C,
dengan metode
pengukuran suhu apa pun)
• Tidak disebabkan oleh
proses intrakranial,
gangguan elektrolit,
gangguan metabolisme,
dan tidak memiliki kejang
tanpa demam sebelumnya
KLASIFIKASI

KEJANG DEMAM
KOMPLEKS

KEJANG DEMAM
SEDERHANA
KLASIFIKASI

KEJANG DEMAM KEJANG DEMAM


SEDERHANA KOMPLEKS
Kejang berlangsung <5 Kejang berlangsung >5
menit menit
Kejang bentuk umum Kejang fokal atau satu
(tonik/klonik) sisi, kejang umum
didahului kejang fokal
Tidak berulang dalam 24 Berulang dalam 24 jam
jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Dapat diperiksa darah perifer, elektrolit, dan
gula darah. Tujuan: menyingkirkan
kemungkinan penyebab terjadinya demam

CT SCAN / MRI KEPALA


Indikasi: kelainan neurologis fokal yang
menetap misal hemiparesis/paresis nervus
kranialis. Tidak dilakukan pada anak
dengan kejang demam sederhana
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EEG
Tidak dilakukan untuk kejang demam
kecuali bila bangkitan bersifat fokal.
Tujuan: menentukan adanya fokus
kejang di otak yang membutuhkan
evaluasi lebih lanjut.

LUMBAL PUNGSI
Tanda dan gejala rangsang meningeal (+), curiga
infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis, anak dengan kejang disertai
demam yang sebelumnya telah mendapat
antibiotik dan pemberian antibiotik tersebut dapat
mengaburkan tanda dan gejala meningitis.
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Pemberian antikonsulsan rumatan hanya dengan
indikasi:
• Kejang fokal
• Kejang lama >15 menit,
• Terdapat kelainan neurologis yang nyata
sebelum atau sesudah kejang, misalnya palsi
serebral, hidrosefalus, hemiparesis
TATALAKSANA
• Pemberian obat fenobarbital /asam valproat
setiap hari efektif dalam menurunkan risiko
berulangnya kejang
• Dosis asam valproat: 15-40 mg/kg/hari dibagi
dalam 2 dosis
• Dosis fenobarbital: 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2
dosis.
• Pengobatan diberikan selama 1 tahun,
penghentian pengobatan rumat untuk kejang
demam tidak membutuhkan tapering off, namun
dilakukan pada saat anak tidak sedang demam.
FAKTOR RISIKO BERULANG
KEJANG
1. Riwayat kejang demam/epilepsi dalamkeluarga
2. Usia <12 bulan
3. Suhu tubuh kurang dari 39°C saat kejang
4. Interval waktu yang singkat antara awitan demam
dengan terjadinya kejang
5. Apabila kejang demam pertama merupakan
kejang demam kompleks
FAKTOR RISIKO MENJADI EPILEPSI
1. Terdapat kelainan neurologis / perkembangan
yang jelas sebelum kejang demam pertama
2. Kejang demam kompleks
3. Riwayat epilepsi pada orangtua/saudara
kandung
4. Kejang demam sederhana yang berulang 4
episode atau lebih dalam 1 tahun
EDUKASI

1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam


umumya mempunyai prognosis baik
2. Memberitahukan cara penanganan kejang
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan
kejang kembali
4. Pemberian obat profilaksis untuk mencegah
berulangnya kejang memang efektif, tetapi
harus diingat adanya efek samping obat
TERIMA KASIH

Oleh : Anggita D, Avicena H

Anda mungkin juga menyukai