• Siklus berovulasi
Perdarahan teratur dan banyak
terutama pada tiga hari pertama siklus
haid. Penyebab perdarahan adalah
terganggunya mekanisme hemostasis
lokal di endometrium.
• Siklus tidak berovulasi
Perdarahan tidak teratur dan siklus haid
memanjang disebabkan oleh gangguan pada
poros hipothalamus-hipofisis-ovarium. Adanya
siklus tidak berovulasi menyebabkan efek
estrogen tidak terlawan (unopposed estrogen)
terhadap endometrium. Proliferasi endometrium
terjadi secara berlebihan hingga tidak mendapat
aliran darah yang cukup kemudian mengalami
iskemia dan dilepaskan dari stratum basal.
• Efek samping penggunaan kontrasepsi
Dosis estrogen yang rendah dalam
kandungan pil kontrasepsi kombinasi (PKK)
menyebabkan integritas endometrium tidak
mampu dipertahankan. Progestin menyebabkan
endometrium mengalami atrofi. Kedua kondisi ini
dapat menyebabkan perdarahan bercak.
Sedangkan pada pengguna alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) kebanyakan perdarahan terjadi
karena endometritis.
Klasifikasi
Pendarahan haid yang banyak
sehingga perlu dilakukan
penanganan segera untuk mencegah
Akut kehilangan darah
Pemeriksaan umum
ditujukan untuk mengetahui Pemeriksaan ginekologi dilakukan
kemungkinan kelainan yang untuk menyingkirkan kalinan
menjadi penyebab organik yang dapat menyebabkan
perdarahan perdarahan uterus abnormal.
Missalnya mioma uteri, polip serviks,
Periksa Indeks massa tubuh (IMT > 27 ulkus, trauma, erosi, tumor maupun
termasuk obesitas), tanda-tanda keganasan
hiperandrogen, pembesaran kelenjar tiroid
atau manifestasi hipo / hipertiroid,
galaktorea (kelainan hiperprolaktinemia),
gangguan lapang pandang yang mungkin
suatu sebab adeno hipofisis, icterus,
hepatomegaly
Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Penanganan
Hemodinamik
Pertama
RUJUK
Segera lakukan
penanganan untuk
menghentikan
perdarahan
Perdarahan Remaja dengan gangguan
koagulopati
akut dan
banyak Dewasa dengan
mioma uteri
Progestin Kombinasi
Estrogen
Progestin
Berikan pil kontrasepsi
kombinasi dosis 1 x 1 Bila terdapat kontraindikasi terhadap
tablet sehari secara siklik pil kontrasepsi kombinasi dapat
diberikan progestin, missalnya MPA
selama 3 bulan
10 mg 1x1 tablet perhari. Pengobatan
dilakukan selama 14 hari dan
dihentikan selama 14 hari.
Bila pengobatan Pengobatan diulang selama 3 bulan
medikamentosa gagal
sebaiknya dipertimbangkan
di rujuk ke tempat dengan
fsilitas yang lebih lengkap.
Menoragia
Endometrium memiliki
Salisilat (aspirin) Analog asam system fibrinolitik. Pada
indoleasetik perempuan dengan keluhan
(indometasin) menoragia ditemukan kadar
Derivate asam activator plasminogen pada
aril proponik Fenamat (asam endometrium yang lebih
(ibuprofen) mefenamat) tinggi dari normal
Coxibs
600 - Dosis 250 – 500
(celecoxib) Asam traneksamat bekerja
1200 mg mg 2- 4 kali sehari
per hari. menghambat plasminogen
secara reversible dan bila
diberikan saat haid mempu
NSAID dapat memperbaiki hemostasis
menurunkan jumlah perdarahan
endometrium dan mampu menurunkan
40 – 50%.
jumlah darah haid 20 – 50%.
Penanganan dengan Terapi Bedah
IDENTITAS
Nama : Ny. F
Usia : 38 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Ambon
Alamat : Jl. Tuba III gang Bersama
Nama Suami : Tn. H
Usia : 39 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Tuba III gang Bersama
Tanggal Masuk : 22-03-2016
Pukul : 20.58 WIB
No. RM : 24-84-05
ANAMNESA
Ny.F, 38 tahun, P2A0, Islam, Ambon, SMA, IRT i/d Tn.H, 40 tahun,
Islam, Jawa, SMA, Wiraswasta datang ke RS Haji Medan pada
tanggal 22/03/2016 pukul 20.58 WIB dengan :
KU : Nyeri perut bagian bawah
Telaah :
Pasien mengeluhkan nyeri perut bagian bawah sejak ± 2 bulan ini.
Dan memberat 1 hari ini. Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Keluar darah
dari kemaluan (-), riwayat keluar darah banyak saat haid (+), riwayat
keluar darah diluar haid (-), teraba benjolan di perut (+) dialami sejak
+ 2 tahun ini dan semakin membesar. Riwayat minum jamu-jamuan (-
), riwayat perut dikusuk (-), riwayat keputian (+) BAB (+) normal
dan BAK(+) normal.
RPT :-
RPO :-
R. Operasi :-
R. KB :-
Haid :
Menarche usia : 12 tahun
Siklus : Teratur
Lama haid : 6-7 hari.
Banyak darah : Banyak (dengan 5-6 kali ganti (
pembalut)
Dismenorea : (+)
Metrorrhagia : (-)
Menorrhagia : (-)
Spotting : (-)
Darah beku : (-)
Contact bleeding : (-)
Climacterium : (-)
Menopause : (-)
Kehamilan dan persalinan yang lalu :
G2P2A0
• Anak laki-laki, aterm, BBL 2800 gram, cara Persalinan Spontan
Pervaginam, ditolong oleh bidan, umur sekarang 11 tahun, hidup.
• Anak perempuan, aterm, BBL 3000 gram, cara Persalinan Spontan
Pervaginam, ditolong oleh bidan, umur sekarang 8 tahun, hidup.
Keputihan
Jumlah : (-)
Warna : (-)
Bau : (-)
Konsistensi : (-)
Gatal (Pruritus vulvae) : (-)
Seksual/ Perkawinan:
Umur kawin : I : 25 Tahun Suami : 26 tahun
Lama Kawin : 13 tahun
Kemandualn : (-)
Frigiditas/Vaginismus : Tidak ditanyakan
Libido : Tidak ditanyakan
Frekwensi coitus : Tidak ditanyakan
Orgasmus : Tidak ditanyakan
Dispareunia : Tidak ditanyakan
Keluarga Berencana : Tidak
Cara dan Lamanya : Tidak
Gizi dan Kebiasaan
Nafsu makan : Sedang
Perubahan berat badan : Sedang
Merokok / Suntil : Tidak
Alkohol : Tidak
Kebiasaan makan obat : Tidak
Obat-obat yang di masukan ke dalam vagina : Tidak
Genitalia exsterna :
Hymen : Tidak ada
STATUS GINEKOLOGI
PEMERIKAAN DALAM
INSPECULO :
Portio : Licin
Erosi : (-) Polip : (-)
Ectropion : (-) Bunga kol (exophytik) : (-)
Laserasi : (-) Leukoplakia : (-)
Ovula Naboti : (-) Schiller test : (-)
Darah : (-)
Vaginal Toucher
Uterus
Posisi : Anteflexi
Besarnya : Lebih Besar Biasanya pole atas setentang umbilical,
pole bawah setentang simpisis
Mobilitas : Imobile Portio : Licin
Konsistensi : Padat Bentuk : DBN
Nyeri Tekan : (+) Pembukaan : (-)
Contact Bleeding : (-)
Sakit waktu digerakkan : (-)
Parametria kanan dan kiri : lemas
Cavum Douglas
Douglas Crise : (-)
Menonjol / Tidak : Tidak
Vagina :
Dinding : normal,
Tanda – Tanda Peradangan : (-)
Sekret : (-)
Massa : (-)
Darah : (-)
Pemeriksaan Rekto Vaginal :
Tidak dilakukan pemeriksaan
PAP’S SMEAR :
Diambil tanggal : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Hasil : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Anjuran : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
Thorax : Jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
IVP : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
USG-TAS:
Kandung Kemih : terisi baik
Uterus :
• Bentuk : Anteflexi
• Besar : > Besar biasanya
• Uk : 14,4 x 11,8 x 69,7 cm
• Tampak gambaran hipoecholic
• Dengan ukuran 93,4 x 93,2
• Adnexa : Kanan – Kiri Normoecho
• Cairan Bebas :-
Kesan : Mioma Uteri
Pemeriksaan Tambahan :
Laparoskopi :
Pungsi : - Asites :Tidak Di Lakukan Pemeriksaan
-Cavum Douglas : Tidak Di Lakukan Pemeriksaan
DIAGNOSA
Mioma Uteri
RENCANA TINDAKAN
Pasang iv line abocat 18 G
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
Observasi keadaan umum dan vital sign pasien
Cek Darah rutin, foto thoraks, EKG, Usg
SIO
Puasa jam 6 Sebelum operasi
Lapor dr. Muslich P Sp.OG →Acc
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 04 Maret 2016
Hematologi
Nilai Rujukan
Hb : 10,5 g% 12-16 g/dL
Eritrosit : 4,0.106 3,9-5,6^6
Leukosit : 9000/uL 4000-11000 uL
Ht : 31.0% 36-47 %
Trombosit : 226.000/uL 150.000-450.000/uL
MCV : 78,2 fL 80-96 fL
MCH : 25,1 pg 27-31 pg
MCHC : 32,2% 30-34 %
KGDS : 100 mg/dL <140 mg/dL
LAPORAN OPERASI
Operator: Dr. Muslich P, SpOG
Tanggal: 07/maret/2016 pukul 10.30 WIB s/d 11.00 WIB
• Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter
terpasang baik
• Di bawah spinal anastesi dilakukan aseptik dan antisptik
• Abdomen ditutup doek steril kecuali lapangan operasi
• Dilakukan insisi pfannenstiel dari kutis hingga fascia
• Fascia digunting kekanan dan kiri, tampak otot di tusukkan
secara tumpul hingga menembus peritoneum.
• Tampak uterus sebesar 1500 gr, ovarium kanan dan kiri dalam
batas normal. Diputuskan untuk dilakukan TAH-BSO
• Lig. Rotundum, lig. Invundibulum pelvicum, lig. Latum kanan
dan kiri diklem, gunting.
• Cerviks diklem lalu porsio di angkat, jahit pungtum vagina
• Dilakukan evaluasi perdarahan terkontrol
• Bersihkan cavum abdomen,
• Jahit lapis demi lapis secara berturut-turut hingga kutis
• Keadaan ibu post op stabil
Follow up tanggal 31/03/2016
S : Nyeri luka operasi
O : sens : compos mentis
anemis : -/-
TD : 120/80 mmHg ikterik : -/-
HR : 80 x/i sianosis :-
RR : 20 x/i dyspnoe :-
T : 37,00C oedem :-
SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAB : (-)
BAK : (+)
Flatus : (+)
Diagnosa : Post TAH-BSO a/i mioma uteri + NH1
Terapi :
• IVFD RL 20 gtt/i
• Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
• Inj. Gentamisine 80 mg/8 jam
• Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
• Metronidazole 3 x 500 mg
• Protefen supp 2x1
Follow up tanggal 01/04/2016
S : Nyeri luka operasi
O : sens : compos mentis
anemis : -/-
TD : 90/50 mmHg ikterik : -/-
HR : 85x/i sianosis :-
RR : 22 x/i dyspnoe :-
T : 36,50C oedem :-
SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAB : (-)
BAK : (+)
Flatus : (+)
Diagnosa : Post TAH-BSO a/i mioma uteri + NH2
Terapi :-
• IVFD RL 20 gtt/i
• Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
• Inj. Gentamisine 80 mg/8 jam
• Inj. Grahabion 2 x 1
• Antasida syr 3Cth1
• Pondak 3 x 500 mg
Follow up tanggal 02/04/2016
S : Nyeri luka operasi
O : sens : compos mentis
anemis : -/-
TD : 110/70 mmHg ikterik : -/-
HR : 70x/i sianosis :-
RR : 20 x/i dyspnoe :-
T : 370C oedem :-
SL : Abdomen : soepel, peristaltic (+)
P/V : (-)
L/O : Tertutup verban
BAB : (-)
BAK : (+)
Flatus : (+)
Diagnosa : Post TAH-BSO a/i mioma uteri + NH3
Terapi :-
• IVFD RL 20 gtt/i
• Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
• Inj. Gentamisine 80 mg/8 jam
• Inj. Grahabion 2 x 1
• Antasida syr 3Cth1
• Pondak 3 x 500 mg