DISUSUN OLEH :
NU’MANUDIN
NIM : 0433131440110037
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medikal Record RSUD
Karawang, angka kejadian pasien anak usia prasekolah (4-6
tahun) yang dirawat dengan pembedahan akibat ileus obstruksi
pada bulan Januari – Juni 2013 adalah 4% atau terdapat 2 anak
usia prasekolah dengan pembedahan akibat ileus obstruksi dari
50 anak yang dirawat dengan pembedahan.
B. TUJUAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
TINJAUAN TEORITIS
Tanda dan Gejala Kram abdomen, adanya nyeri tekan pada abdomen,
distensi abdomen, mual, muntah, refluk cairan , menurunnya
bising usus dan konstipasi.
PATOFISIOLOGI
OBSTRUKSI
KLIK DISINI
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
3. Riwayat kesehatan masa lalu
4. Riwayat kesehatan keluarga
5. Riwayat sosial
6. Riwayat pemenuhan kebutuhan sehari-hari
7. Pemeriksaan Fisik
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Riwayat tumbuh kembang
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Tindakan
TINJAUAN KASUS
Identitas Pasien
Pasien bernama An. K, usia 55 bulan, jenis kelamin laki - laki, agama Islam,
suku sunda, bangsa Indonesia, pendidikan belum sekolah, alamat : Kampung
Pulo Sari RT/RW 15/05, Desa Kalangsurya, Kecamatan Rengasdengklok,
Kabupaten Karawang.
Tabel 3.1
No
Hari/Tgl Waktu Evaluasi Nama &TTD
Dx
Jum’at, 28 13.30 1 S : Ibu pasien mengatakan sakit pada
Juni 2013 luka bekas operasi anaknya
sudah tidak terasa lagi
Nu’man
O : Pasien tampak tenang, skala nyeri 0,
TTV : TD : 100/70 mmHg,
nadi 100x/menit, suhu: 37,2 o C,
respirasi 28 x/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan rencana tindakan
keperawatan
PENUTUP
a. Kesimpulan
Ileus Obstruksi adalah gangguan aliran isi usus yang bisa disebabkan oleh adanya
mekanik dan non mekanik sehingga terjadi akumulai cairan dan gas di lumen
usus. Data yang muncul pada An. K yaitu terdapat distensi abdomen, terdapat
luka operasi di abdomen kuadran 3 bagian bawah dengan panjang 12 cm, ibu
pasien mengatakan anaknya sering merasa kesakitan pada daerah luka
operasinya, skala nyeri 5-6, sejak 5 hari yang lalu (setelah operasi) pasien belum
pernah makan, karena setiap makan / minum perut anaknya langsung kembung
sehingga makan dan minum hanya melalui selang yang terpasang dihidungnya
dan pasien belum BAB sejak 5 hari setelah operasi dengan bising usus 6-8
kali/menit. Dari data tersebut muncul masalah nyeri akut, gangguanpemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan pemenuhan pola
eliminasi fekal : konstipasi, resiko infeksi dan cemas pada keluarga.
a. Rokemendasi
Rekomendasi yang diberikan pada rumah sakit yaitu membuat prosedur tetap
untuk pemantauan hasil laboratorium. Rumah sakit menyediakan alat untuk
mengganti balutan lebih dari satu set dan menyediakan sarana dan prasarana
untuk pendidikan kesehatan seperti lembar balik, leaflet atau papan
informasi. Untuk perawat yaitu meningkatkan tanggung jawab dalam
mempertahankan prinsip – prinsip tindakan mengganti balutan