Anda di halaman 1dari 19

HAKEKAT AGAMA

Sosiologis
 Teori Fungsional: Agama memberikan
“jawaban” akan permasalahan yang
diperhadapkan manusia. Manusia perlu
menemukan apa MAKNA dan ARTI
dibelakang semua peristiwa.
 Manusia juga sering dihadapkan pada:
 1. ketidakpastian
 2. ketidakmampuan
 3. ketidakberdayaan akan hidup.
 Apakah manusia akan putus asa?
 Manusia terus berjuang dan berusaha untuk
BAHAGIA!!
 Inilah pengalaman yang eksistensial, maka
manusia berusaha dengan cara:
 1. Usaha Religius
 2. Usaha Non-Religius.
 Usaha Religius ini disadari oleh manusia
bahwa ada kekuatan yang lebih besar di
luar dari dirinya sendiri, yang tidak dapat
dijangkau oleh panca-indera, tapi kog
sangat membantu.
 Inilah yang memunculkan kesadaran akan
AGAMA!!
Pengertian :
 Ada banyak gagasan dan teori yang
menjelaskan apa pengertian dari AGAMA:
 Dari akar maknanya: Istilah ‘agama’ yang
berasal dari bahasa Sansekerta ‘a’ yang
berarti ‘tidak’ dan ‘gama’yang berarti ‘kacau’.
‘Agama’ dengan demikian berarti ‘aturan
atau tatanan untuk mencegah kekacauan
dalam kehidupan manusia’.
 Dalam bahasa Barat ‘religion’ yang berakar
pada kata Latin ‘relegere’ yang berarti
‘membaca ulang’ dan ‘religere’ yang berarti
mengikat erat-erat. Agama merupakan
pengikat kehidupan manusia yang
diwariskan secara berulang dari generasi ke
generasi.
(Metodologi Studi Agama-Agama, h.18).
 A.Harjana:
Religius, Latin: religiosus (), dr religio (n).
Dihub.verb: re-eligere=memilih kembali,
re-ligare=mengikat kembali,
relegare = terus menerus berpaling kpd sst.
Religiositas = perasaan dan kesadaran akan
hubungan&ikatan manusia dg Allah.
Roh,jiwa,semangat dari agama
 Ada beragam definisi dari agama. Ada
definisi terkenal dari : E.B. Taylor, agama
sebagai ‘kepercayaan terhadap wujud
spiritual’.
 Allan Menziez, menganggap agama
sebagai ‘penyembahan terhadap
kekuatan yang lebih tinggi karena
adanya rasa membutuhkan’.
 George Galloway merumuskan agama
sebagai ‘Keyakinan manusia kepada
sebuah kekuatan yang melampaui
dirinya, kemana ia mencari pemuasan
kebutuhan emosional dan mendapatkan
ketenangan hidup, yang diekspresikan
dalam bentuk penyembahan dan
pengabdian’.
 Sedangkan Whitehead membuat definisi yang
mengatakan bahwa ‘Agama adalah yang
dilakukan seseorang dalam kesendiriannya’
dan William James menambahinya sebagai
‘…perasaan, tindakan, dan pengalaman
manusia individual dalam kesendirian sejauh
hal itu membawanya ke dalam posisi yang
berhubungan dengan apa pun yang dianggap
sebagai yang sakral’.
 J.B. Pratt merumuskan agama sebagai
‘sikap yang serius dan sosial dari
individu-individu atau komunitas-
komunitas kepada satu atau lebih
kekuatan yang mereka anggap memiliki
kekuasaan tertinggi terhadap
kepentingan dan nasib mereka’.
 Ninnian Smart menganggap bahwa agama atau
agama dari suatu kelompok, adalah ‘serangkaian
ritual yang dilembagakan yang diidentikkan
dengan suatu tradisi serta mengekspresikan
dan/atau memunculkan perasaan-perasaan
sakral yang diarahkan kepada suatu fokus
illahi atau trans-illahi yang dilihat dalam
konteks lingkungan fenomena manusia dan,
paling tidak secara parsial, memiliki penjelasan
dalam bentuk mitos atau mitos dan doktrin’.
Agama punya unsur:
1. Dogma/doktrin/ajaran : Merumuskan hakekat
Allah yg dikenal, dialami, dipercaya,
kehendakNya u.mns.
2. Ibadat/kultus : Menetapkan bgmn seharusnya
hub.mns dg Allah. Kapan diadakan, dimana
diadakan, bgmn cara&bentuk hub mns&Allah.
3. Moral : Pedoman perilaku yg sesuai/tdk sesuai dg
pengalaman&kepercayaan pd Allah dlm masy.
4.Lembaga/Organisasi: yg mengatur
hub.ant.penganut agama&pemimpin agama.
(A.Harjana)
Sifat dan Fungsi Agama:
 Emille Durkheum, agama bersifat:
 1. pewarisan

 2. umum, kolektif, memberi sifat obyektif di


atas individu yang melampaui pengalaman
psikologis.

 3. kewajiban.
Fungsi Agama:

1. Integritas:
Agama adalah pengikat/pemersatu para
umatnya dalam perasaan, loyalitas,
terhadap ajaran, nabi, upacara ritual dan
segala sesuatu yang menyangkut agama
tersebut.
 2. Pemberi Arah Tujuan pada kehidupan
manusia.
Manusia sebagai ciptaan Tuhan
memerlukan tujuan yang bermakna bagi
dirinya dan kelompoknya. Agama
memberikan hidup lebih bermakna.
 3. Moral
Agama berfungsi menumbuhkan motivasi,
mendorong manusia sebagai makhluk
bermoral, hidup berpikir dan bertindak
sesuai dengan tuntutan moral agamanya.
Rasul Paulus, di Surat Roma 12
menjelaskan bahwa agama Kristen berarti
“pembaharuan budi”. Berlaku dalam
kehidupan sehari-hari.
 4. Pemberi Jawab
 Agama berfungsi memberi jawab terhadap
pertanyaan-pertanyaan akhir yang tidak
dapat dijawab oleh manusia sendiri.

 Misal: bakal selamatkah aku?


 Masuk surga? Dosaku diampuni? Apakah
Allah ada?
Mengapa manusia beragama?
1. Mendapatkan keamanan
2. Mencari perlindungan
3. Menemukan penjelasan
4. Memperoleh pembenaran dalam praktek
kehidupan -> berbuat baik
5. Meneguhkan tata nilai ->nilai atas hidup
6. Memuaskan kerinduan.
Mengapa sdr beragama?

Anda mungkin juga menyukai