Anda di halaman 1dari 18

Analisis

MALARIA
di Indonesia
Thn 2011-2015
by. Irneta Bela Novita
Malaria

Malaria -> penyakit menular yang Malaria ditularkan melalui gigitan


disebabkan plasmodium, yaitu nyamuk Anopheles betina yang
mahkluk hidup bersel satu yang mengandung Plasmodium di
termasuk ke dalam kelomopok
dalamnya . Plasmodium yang
protozoa
terbawa melalui gigitan nyamuk
yang akan hidup dan berkembang
biak dalam sel merah manusia
Patogenesis
Patogenesis
Masa inkubasi
✘ Plasmodium Falciparum 7-27 hari
Gejala malaria biasanya akan muncul
✘ Plasmodium vivax 13-17 hari
antara 1-2 mgg setelah tubuh terinfeksi
✘ Plasmodium ovale 14 hari
✘ Plasmodium malariae 23-69 hari
Beberapa kasus yang jarang , gejala
✘ Plasmodium knowlesi sekitar 11 hari
muncul setahun setelah gigitan nyamuk
terjadi.
Gejala-gejala malaria yang biasanya
terjadi adalah munculnya demam,
berkeringat, menggigil atau kedinginan,
muntah-muntah, sakit kepala, diare,dan
nyeriotot.
Annual Parasite Incidence (API)
tahun 2015 menurut Provinsi
Tren API Malaria di Indonesia
Tahun 2011-2015
Endemisitas Malaria di Indonesia
Tahun 2012-2015
Persentase Kabupaten/Kota Endemis Malaria di Indonesia
Tahun 2011-2015
Prevalensi Malaria, Menurut Karakteristik Pekerjaan, Tempat
Tinggal, dan Kelompok Umur, Berdasarkan Riskesdas tahun 2013
Proporsi malaria dengan Pemeriksaan RDT
sesuai spesies parasit menurut Umur, Riskesdas, 2013

Chart Title
1.5

0.5

0
P. Falciparum P.vivax Mix
1-9 Tahun 10-14 Tahun ≥ 15 Tahun Indonesia
Proporsi malaria dengan Pemeriksaan RDT
sesuai spesies parasit menurut Tempat tinggal
Riskesdas, 2013

0.8
0.7
0.6
0.5
Perkotaan
0.4
Perdesaan
0.3
0.2 Indonesia
0.1
0
P. P.vivax Mix
Falciparum
Cakupan Distribusi Kelambu di Daerah Endemis di
Indonesia Tahun 2010-2014
SITUASI YANG DICAPAI SETIAP TAHAP

Pemberantasan Pre Eliminasi Eliminasi Pemeliharaan


• Belum semua unit • Semua unit yankes sudah mampu • API mencapai <1/1000 dalam satuan • Mempertahankan kasus
yankes mampu memeriksa kasus secara laboratorium. wilayah minimal setara kab/kota. indigenous tetap nol.
memeriksa kasus • Semua malaria klinis di unit yankes • Surveilans berjalan baik termasuk ACD. • Kegiatan surveilans yang baik
secara sudah diperiksa SD dan SPR <5%. • Reorientasi program menuju Tahap masih dipertahankan.
laboratorium. • Adanya peningkatan kualitas dan Eliminasi kepada semua petugas • Reorientasi program menuju
• Cakupan cakupan (surveilans, penemuan & kesehatan pemerintah maupun swasta. tahap pemeliharaan kepada
pelayanan dan pengobatan, pemberantasan vektor) • Lintas sektor terkait telah berperan semua petugas kesehatan
sumber daya untuk mencapai API < 1/1.000. secara penuh dan sinergis mulai dari pemerintah maupun swasta.
terbatas. • Adanya peningkatan keterlibatan pemerintah, pemda, LSM, organisasi • Adanya konsistensi tanggung
• Bila semua pemerintah, pemda, swasta, LSM, profesi,lembaga internasional, lembaga jawab pemda dalam tahap
penderita demam organisasi profesi, lembaga donor, dll yang tertuang dalam Perda. pemeliharaan secara
di unit yankes internasional, lembaga donor dll. • Upaya penanggulangan malaria berkesinambungan dalam
diperiksa SD dan • Tersedia peraturan perundangan di dilakukan secara intensif sehingga kasus kebijaksanaan, penyediaan
SPR > 5%. tingkat prop/kab/kota yang indigenous tidak ditemukan dalam sumber daya yang tertuang
• Adanya upaya mendukung. periode 1 tahun terakhir. dalam Perda.
pengendalian
malaria intensif
agar SPR<5%.
Strategi Spesifik Program Malaria untuk Percepatan
Eliminasi Malaria

Akselerasi Intensifikasi Eliminasi

Dilakukan secara Identifikasi untuk Strategi eliminasi


menyeluruh di wilayah pengendalian di luar dilakukan di daerah
endemis, tinggi malaria kawasan timur indonesia endemis rendah,
yaitu Papua Barat, Maluku seperti di daerah tambang, kegiatan hampir
Utara dan NTT dengan pertanian, kehutan dll. sama yang dilakukan
kampanye kelambu massal, Kegiatan pemberian dan survelains
Penyemprotan dinding kelambu, penemuan dini- daeerah yang rawan
diseluruh desa dengan pengobatan tepat, perindukan vektor
API>40 % dan Penemuan penyemprotan rumah
dini –pengobatan tepat lokasi KLB Malaria dan
penemuan kasus aktif
POKOK KEGIATAN DALAM ELIMINASI
MALARIA

1. Penemuan dan tatalaksana penderita.


2. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko.
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah.
4. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).
5. Peningkatan sumber daya manusia.
Kegiatan ekstensifikasi dapat dilakukan dengan cara:
(a) melakukan pemeriksaan sediaan darah secara aktif langsung ke
masyarakat baik dengan Mass Blood Survey (MBS) yaitu dengan
melakukan pemeriksaan darah massal kepada seluruh penduduk atau
Mass Fever Survey (MFS) yaitu dengan melakukan pemeriksaan
darah kepada seluruh penduduk yang mengalami gejala panas,
khususnya ke desa-desa endemik tinggi (High Case Incidence) di
NTT; dan
(b) melakukan Contact Survey (CS), khususnya ke desa-desa
endemik rendah (Low Case Incidence) dan endemik sedang
(Moderate Case Incidence).
THANKS!
Any questions
and Opinion?

Anda mungkin juga menyukai