Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK PARTIKULAT

YO S E E N R I C O S M E L I A L A ( 1 5 0 4 0 7 0 3 5 )
A N G G A ATA N A TA R I G A N ( 1 5 0 4 0 7 0 5 3 )
R O R I A N D I K A ( 1 5 0 4 0 7 0 5 0 )
DEFINISI PARTIKULAT

Partikulat adalah bentuk dari padatan atau cairan


dengan ukuran molekul tunggal yang lebih besar
dari 0.002 µm tetapi lebih kecil dari 500 µm yang
tersuspensi di atmosfer dalam keadaan normal.
Partikulat dapat berupa asap, debu dan uap yang
dapat tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama.
 Partikulat merupakan jenis pencemar yang bisa
bersifat primer ataupun sekunder tergantung dari
aerosolnya.
SUMBER PARTIKULAT

Secara alamiah, partikulat dapat dihasilkan dari debu tanah kering


yang terbawa oleh angin, proses vulkanis yang berasal dari letusan
gunung berapi, uap air laut. Partikulat juga dihasilkan dari pembakaran
yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa
karbon  murni atau bercampur dengan gas-gas organik, seperti halnya
penggunaan mesin diesel yang tidak terpelihara dengan baik dan
pembakaran batu bara yang tidak sempurna sehingga terbentuk
aerosol kompleks dari butir-butiran tar. Jika dibandingkan dengan
pembakaraan batu bara, pembakaran minyak dan gas pada umunya
menghasilkan partikulat dalam jumlah yang lebih sedikit. Emisi
partikulat tergantung pada aktivitas manusia, terutama dari
pembakaran bahan bakar fosil, seperti transportasi kendaraan
bermotor, industri berupa proses (penggilingan dan penyemprotan)
dan bahan bakar industri, dan sumber-sumber non industri, misalnya
pembakaran sampah baik domestik ataupun komersial. 
DAMPAK PARTIKULAT TERHADAP
KESEHATAN MANUSIA
• Partikulat mungkin bersifat toksik karena sifat
fisik atau kimianya
• Partikulat mungkin bersifat inert (tidak bereaksi)
tetapi jika tertinggal di dalam saluran pernafasan
dapat mengganggu pembersihan bahan-bahan
lain yang berbahaya
• Partikulat mungkin membawa substansi toksik /
gas-gas berbahaya melalui absorpsi, sehingga
molekul-molekul gas tersebut dapat mencapai
dan tertinggal di bagian paru-paru yang sensitif.
DAMPAK PARTIKULAT TERHADAP
EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN
Keberadaan partikulat di udara dapat mereduksi radiasi
matahari dan meningkatkan kemungkinan presipitasi.
Partikulat yang terdapat di atmosfer berpengaruh terhadap
jumlah dan jenis radiasi sinar matahari yang dapat mencapai
permukaan bumi. Pengaruh ini disebabkan oleh penyebaran
dan absorbsi sinar oleh partikulat. Salah satu pengaruh utama
adalah penurunan visibilitas. Sinar yang melalui objek ke
pengamat akan diabsorbsi dan disebarkan oleh partikulat
sebelum mencapai pengamat, sehingga intensitas yang
diterima dari objek dan dari latar belakangnya akan
berkurang. Akibat adanyam perbedaan antara kedua
intensitas intensitas sinar tersebut hilang sehingga keduanya
(objek dan latar belakang) menjadi kurang kontras atau kabur.
Penurunan visibilitas ini dapat membahayakan, misalnya pada
waktu mengendarai kendaraan atau kapal terbang. 
DAMPAK PARTIKULAT TERHADAP
HEWAN
Partikulat yang mengandung fluorida dapat menyebabkan
beberapa kerusakan tanaman. Selain itu partikulat yang
mengandung magnesium oksida dan jatuh pada tanah
pertanian juga menghasilkan pertumbuhan tanaman yang
buruk. Kesehatan hewan mungkin menurun ketika hewan
memakan tanaman yang ditutupi oleh partikulat beracun
tersebut. Senyawa beracun tersebut dapat diserap ke dalam
jaringan tanaman atau mungkin tetap sebagai kontaminan di
permukaan tanaman. Fluorosis pada hewan telah dikaitkan
dengan mengonsumsi vegetasi yang ditutupi dengan
partikulat yang mengandung fluorida. Sapi dan domba juga
mengalami keracunan, yaitu keracunan arsen karena
mengonsumsi vegetasi yang terkontaminasi partikulat yang
mengandung arsen. 
DAMPAK PARTIKULAT TERHADAP
TUMBUHAN
Pengaruh partikulat terhadap tanaman terutama adalah dalam
bentuk debunya,dimana debu tersebut jika bergabung dengan uap
air atau air hujan gerimis akan membentuk kerak yang tebal pada
permukaan daun, dan tidak dapat tercuci dengan air hujan kecuali
dengan menggosoknya. Lapisan kerak tersebut akan mengganggu
proses fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya
sinar matahari dan mencegah pertukaran CO2 dengan
atmosfer.  Tanda-tanda kerusakan daun akibat partikulat, yaitu:

1. Necrosis
Necrosis adalah hilangnya warna pada daun. Necrosis menandakan
adanya jaringan yang mati pada struktur daun.
2. Chlorosis
Chlorosis adalah hilangnya klorofil. Chlorosis merupakan gejala
umum pada tumbuhan yang umumnya disebabkan kekurangan
beberapa nutrien. Chlorosis ini ditandai dengan adanya warna hijau
pucat atau kuning pada struktur daun.
3. Bercak pada permukaan atas daun
DAMPAK PARTIKULAT TERHADAP
MATERIAL

Partikulat-partikulat yang terdapat di udara dapat


mengakibatkan berbagai kerusakan padaberbagai
bahan. Jenis dan tingkat kerusakan yang dihasilkan
oleh partikulat dipengaruhi oleh komposisi kimia
dansifat fisik partikulat tersebut. Kerusakan pasif
terjadi jika partikulat menempel atau mengendap
pada bahan-bahan yang terbuat dari tanah
sehingga harus sering dibersihkan. Proses
pembersihan sering mengakibatkan cacat pada
permukaan benda-benda dari tanah tersebut.
Kerusakan kimia terjadi jika partikulat yang
menempel bersifat korosif atau partikulat tersebut
membawa komponen lain yang bersifat korosif.
DAMPAK PARTIKULAT TERHADAP
MATERIAL
Logam biasanya tahan terhadap korosi di dalam
udara kering atau di udara bersih yang hanya
mengandung sedikit air. Partikulat dapat merangsang
korosi, terutama dengan adanya komponen yang
mengandung partikel hidroskopik atau sulfur. Fungsi
partikulat dalam merangsang kecepatan korosi
adalah karena partikulat dapat berungsi sebagai inti
dimana uap air dapat mengalami kondensasi,
sehingga gas yang diserap oleh partikulat akan
terlarut di dalam droplet air yang terbentuk. Polutan
partikulat juga dapat merusak bahan bangunan yang
terbuat dari tanah, cat, dan tekstil.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai