• merupakan fenomena sosial akibat kolektif attas sistem
penyesuaian dalam merespon ancaman (Paripurno, 2002). Renspon itu bersifat jangka pendek yang disebut mekanisme penyesuaian (coping mechanism) atau yang lebih jangka panjang yang dikenal sebagai mekanisme adaptasi (adaptatif mechanism). Mekanisme dalam menghadapi perubahan dalam jangka pendek terutama bertujuan untuk mengakses kebutuhan hidup dasar: keamanan, sandang, pangan, sedangkan jangka panjang bertujuan untuk memperkuat sumber-sumber kehidupannya (Paripurno, 2002). BAHAYA (HAZARD)
• suatu fenomena fisik, fenomena, atau aktivitas manusia yang
berpotensi merusak, yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa atau cidera, kerusakan harta-benda, gangguan sosial dan ekonomi atau kerusakan lingkungan (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007) atau peristiwa kejadian potensial yang merupakan ancaman terhadap kesehatan, keamanan, atau kesejahteraan masyarakat atau fungsi ekonomi masyarakat atau kesatuan organisasi pemerintah yang selalu luas (Lundgreen, 1986). KERENTANAN (VULNERABILITY)
• kondisi-kondisi yang ditentukan oleh faktor-faktor atau proses-proses
fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang meningkatkan kecenderungan (susceptibility) sebuah komunitas terhadap dampak bahaya (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007). Kerentanan lebih menekankan aspek manusia di tingkat komunitas yang langsung berhadapan dengan ancaman (bahaya) sehingga kerentanan menjadi faktor utama dalam suatu tatanan sosial yang memiliki risiko bencana lebih tinggi apabila tidak di dukung oleh kemampuan (capacity) seperti kurangnya pendidikan dan pengetahuan, kemiskinan, kondisi sosial, dan kelompok rentan yang meliputi lansia, balita, ibu hamil dan cacat fisik atau mental. Kapasitas (capacity) adalah suatu kombinasi semua kekuatan dan sumberdaya yang tersedia di dalam sebuah komunitas, masyarakat atau lembaga yang dapat mengurangi tingkat risiko atau dampak suatu bencana (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007). DAYA TAHAN/BERDAYA TAHAN (RESILIENCE/RESILIENT)
• kapasitas sebuah sistem, komunitas atau masyarakat yang
memiliki potensi terpapar pada bencana untuk beradaptasi, dengan cara bertahan atau berubah sedemikian rupa sehingga mencapai dan mempertahankan suatu tingkat fungsi dan struktur tyang dapat diterima. Hal ini ditentukan oleh tingkat kemampuan sistem sosial dalam mengorganisasi diri dalam meningkatkan kapasitasnya untuk belajar dari bencana di masa lalu, perlindungan yang lebih baik di masa mendatang, dan meningkatkan upaya-upaya pengurangan risiko bencana (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007). PENGELOLAAN RISIKO BENCANA (DISASTER RISK MANAGEMENT)
• suatu proses yang sistematis dalam menggunakan keputusan-
keputusan administratif, lembaga, keterampilan operasional, dan kapasitas penyesuaian masyarakat dan komunitas untuk mengurangi dampak bahaya alam dan bencana-bencan lingkungan dan teknologi terkait (ISDR, 2004 dalam MPBI, 2007). KEMAMPUAN PENYESUAIAN (COPING CAPABILITIES)
• cara orang-orang atau lembaga-lembaga baik lokal maupun luar
untuk menggunakan sumberdaya dan kemampuan yang ada untuk menghadapi akibat-akibat yang merugikan yang dapat mengarah kepada suatu bencana. Secara umum, ini mencakup peng merugikan. pelolaan sumberdaya baik di waktu-waktu normal serta selama krisis atau kondisi merugikan. Penguatan kapasitas penyesuaian biasanya memperkuat ketahanan untuk menghadapi dampak-dampak bahaya alam dan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia