Anda di halaman 1dari 64

OLEH :

I KADEK HERRY DWIPAYANA


1102005126
 Penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual
– vagina / penis, oral, atau anal dengan orang
yang terinfeksi

 Penyebab bakteri atau virus yang menular


melalui darah, semen dan cairan vagina

 Bisa melalui kulit yang terinfeksi seperti herpes


genitalis dan kondiloma akuminata
I. Afeksio Genitalis
Sifilis
Kondiloma Akuminata
Herpes Genitalis
Ulkus Molle

II.Discharge
 Gonore
 Lues venerea/ Raja Singa
 Perjalanannya kronis
 Menyerang semua organ tubuh
 Menyerupai banyak penyakit
 Punya masa laten
 Dapat kambuh
 Dapat ditularkan dari ibu ke janin sehingga
menimbulkan kelainan kongenital
Treponema Pallidum
Schaudinn dan Hoffman (1905)
 Spiral teratur; P: 6-15m; L: 0,15µm
 Pembiakan tidak dapat dilakukan di luar badan
 Sifilis Kongenital
 Sifilis Kongenital Dini ( < 2 tahun )
 Sifilis Kongenital Lanjut ( > 2 tahun )
 Sifilis Kongenital Stigmata

 Sifilis Acquired
› Klinis : Stadium I, Stadium II, Stadium III
› Epidemiologi (WHO) :
 Stadium Dini Menular (<1thn) : S I,II, rekuren, laten dini
 Stadium Lanjut Tidak Menular (>1thn) : Stadium Laten
Lanjut dan S III
› Sifilis Kardiovaskuler dan neurosifilis
STADIUM DINI MENULAR 1 tahun STADIUM LANJUT TIDAK MENULAR
Stadium rekuren
St SI S II S III

2-4 6-8
mgg mgg

3-10 thn
Sifilis laten dini (menular) Sifilis laten lanjut (tdk menular)

Keterangan :
St : sanggama tersangka
 STADIUM I
 2 - 4 minggu
 Papul lentikuler → erosi → ulkus
 Ulkus durum : bulat , soliter, indolen, indurasi, dasar
jaringan granulasi merah bersih, dinding tidak
bergaung, tidak disertai tanda2 radang
♀ : labia mayor, labia minor
♂ : sulkus koronarius
 KGB regional : membesar, soliter, indolen
Stadium II
Mulai skitar 6-8 mg stl S I
Tdpt gejala konstitusi
Sindroma melibatkan banyak organ
o Kelainan kulit menyeluruh
o Pembengkakan KGB
o Kondiloma lata
o Lesi pd mukosa mulut
o Alopesia areata
o Hepato/splenomegali
o Dll.
 Stadium III
 Timbul 3-10 th setelah Stadium I
 Menyerang kulit, mukosa, tulang, organ2 dalam
 Gumma: infiltrat kronis, mengalami perlunakan dan
bersifat destruktif
 Nodus : mirip gumma namun terdapat nekrosis pada
bagian tengah dan membentuk ulkus
 Sifilis Kardiovaskuler
 Neurosifilis
 ANAMNESIS & GAMBARAN KLINIS

 MIKROSKOP LAPANGAN GELAP


o Ambil serum dari ulkus yang telah dibersihkan. 
Teteskan NaCl pada object glass (sekeliling diberi
vaselin).
 SEROLOGI ( STS ) : VDRL, TPHA
o VDRL: non treponema  reaktif 2-4 minggu setelah
infeksi. Pemantauan Tx.
o TPHA  untuk dx.
 PEMERIKSAAN LCS
o Aware neurosifilis (px. B24)

 PEMERIKSAAN RONTGEN
 SIFILIS DINI (primer, sekunder)
 Benzatin Penisilin 2,4 jt IU I.M dosis tunggal
 Prokain Penisilin G 0,6 jt IU I.M 1x/hr~10hr
 Eritromisin stearat 4x500mg p.o/hr~1 bulan
 Doxycyclin 2x100mg (1bulan)

 SIFILIS LANJUT (primer,sekunder laten lanjut (>1thn),


laten dini (<1thn)
 Benzatin Penisilin 2,4 jt IU I.M 1x/mg ~3mg
 Laten dini 1x
 Laten lanjut 3x
 Prokain Penisilin G 0,6 jt IU im 1x/hr~20hr
 Tetrasiklin 4x500mg p.o/hr~30 hr
 Eritromisin stearat 4x500mg p.o/hr~30hr

 SIFILIS KONGENITAL
 Prokain Penisilin G 50.000 IU/kg BB, I.M 1x/hr~10hr
 Kondiloma Akuminata adalah tumor pada genitalia yang
bersifat lunak seperti jengger ayam dan tidak bersifat nyeri

 Kutil anogenital yang disebabkan oleh infeksi Human


Papilloma virus (HPV). Kutil berupa papul atau nodul epidermis
dengan permukaan verukosa yang dapat mengenai perineum,
genitalia, lipat paha dan anus
• Penyebab dari penyakit ini adalah Human
Papilloma Virus (HPV)
1. HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi
dengan pertumbuhan (jengger ayam)
2. HPV tipe 16, 18 dan 31 menimbulkan lesi
yang datar (flat)
3. HPV tipe 16 dan 18 dihubungkan dengan
karsinoma genital
• Human Papilloma Virus (HPV) masuk melalui
lapisan basal epidermis kulit.
• Masuk melalui kulit dan menyebabkan
mikroabrasi pada mukosa
• Saat masa laten, terdapat perkembangan virus
DNA, kapsid, dan juga partikel tetapi belum
terdapat gejala sampai beberapa bulan-tahun
• Akhirnya sel host menjadi terinfeksi dan
terdapat perubahan morfologi yang atipikal
koliosistosi kondiloma akuminata
 Papul atau tumor, dapat soliter atau multipel
dengan permukaan yang verukous atau seperti
jengger ayam.
 Predileksi umumnya di daerah seperti meatus
uretra, skrotum, penis, serviks, vagina, anus,
perianus, lipat inguinal, rongga mulut.
 Dapat pula disertai pruritus anogenital, nyeri,
dan rasa terbakar.
• Gejala dan pemeriksaan fisik: papul verukous,
bersifat lunak dan tidak nyeri
• Test acetowhite menggunakan asam asetat 3-
5%
• Histopatologi
• Polimerase Chain Reaction (PCR)
• Bedah listrik
• Tingtur dengan tinctura podofilin 10-25 %
• Tingtur trichlor acetic acid 50%
• Bedah beku (N2O liquid)
• Injeksi Intralesi dengan interferon
• Pengangkatan lesi dengan cara pembedahan
 Infeksi akut virus Herpes pada genital
 E/ Herpes simpleks tipe 2 >> Herpes simpleks
tipe 1
 Wanita >> daripada pria
 G/ khas: vesikel bergerombol diatas kulit
eritema dan bersifat rekuren
 Kecenderungan masa laten yang lama
 Umumnya melalui hubungan seksual
 Virus masuk melalui kulit & mukosa sekitar
genetaliainfeksi primermasa laten (menetap
pd saraf sensoris)trigger factorinfeksi rekuren
 Dapat menyebar melalui aliran darah
 Faktor pencetus: trauma, sinar ultraviolet,
perubahan temperatur, stres, imunitas yg
menurun, dan fluktuasi hormonal.
 Masa inkubasi 2-5 hari
 Didahului rasa gatal dan panas sebelum erupsi
 Pada pria: vesikel berkelompok diatas kulit
eritema/ulserasi multipel pada penis, perineum dan
anus, nyeri(+)
 Pada wanita: vesikel/ulkus pada servik, vagina,
perineum dan anus, nyeri(+)
 Dapat disertai panas, malaise, PKGB, disuria,
discharge
 Rekurensi: gejala lebih ringan
 Gejala klinis yang khas
 Tes tzank (Pengecatan Giemsa atau
Wright)
 Serologi
 Imunofloresensi
 Kultur
 Profilaksis
 Ada lesi ---> abstinensia seksual
 Health education
 Konseling
 Pemeriksaan pada pasangan tetapnya
 Menghindari faktor pencetus
 Hindari hub. Seksual dg banyak pasangan
 Pengobatan
 Simtomatik : analgetik, antipiretik, antibiotik,
yodium povidon topikal
 Spesifik: antivirus
 Acyclovir 5 X 200 mg / 3x400mg (7 Hari)
 Valasiklovir 2 X 500 mg (7 Hari)
 Famsiklovir 3 X 500 mg (7 Hari)
 Infeksi akut setempat
 E/: Haemophilus ducreyiGram(-)
 Ulkus nekrotik dan nyeri pada tempat inokulasi
 Supurasi KGB regional
 Pria>> wanita
 Masa inkubasi 1-14 hari
 Papulapustulapecahulkus multipel pada
daerah kontak
 Sifat ulkus: bentuk cawan/tdk teratur, lunak,
ditutupi jaringan nekrotik, dinding bergaung,
halo eritematosa, autoinokulasi
 50% limfadenopati regional, terfiksir, nyeri, dan
fluktuatifbubo
 Tempat predileksi:
 Pria: prepusium, sulkus koronarius,
frenulum, batang penis
 Wanita: Labial, klitoris, fourchette,
serviks, sekitar anus
1. U.mole folikularis : pada vulva & daerah berambut sekitar
genitalia, sangat superfisial
2. Dwarf chancroid: sangat kecil, dasarnya tidak teratur, tepi
berdarah
3. Transient chancroid: lesi kecil, sembuh dalam beberapa hari tp
2-3mg kemudian timbul bubo yang meradang di inguinal
4. Papular chancroid: menyerupai kondiloma lata pada sifilis std II
5. Giant chancroid : mula-mula ulkus kecil dan meluas satu daerah
6. Phagedenic chancroid: lesi kecil menjadi besar, destruktif
dengan jaringan nekrotik luas
7. Tipe serpiginosa: ulkus jarang sembuh,dapat menetap berbulan
bulan/tahunan
 Mixed chancre (disertai Sifilis Std I)
 Fimosis dan parafimosis (lesi mengenai preputium)
 Fistula uretra
 Rectovaginal fistula
 Adenitis inguinal (bubo inflamatorik)
 Ulkus phagedenikum (Fusoform bacterium sp atau
Bacteroides sp)
 Gambaran klinis yg khas
 Sediaan hapus dengan pengecatan Gram :
ditemukan basil berkelompok atau berderet
seperti rantai
 Kultur kuman
 Imunofloresensi : menemukan antibodi
 Tes kulit ito-reenstierna : tidak dipakai sekarang
karena tidak spesifik
 Tes autoinokulasi : tidak dipakai lagi
 Biopsi : ditemukan hasil histopatologik,
  Daerah superficial pada dasar ulkus :
neutrofil, fibrin, eritrosit, dan jaringan nekrotik
  daerah tengah : pembuluh darah kapiler
berproliferasi sel endotel sehingga lumen
tersumbat dan menimbulkan trombosis.
  Daerah sebelah dalam infiltrat : sel
plasma dan sel limfoid
Pilih:
 Eritomisin 4 X 500 mg selama 7 hari
 Ciprofloksasin 2 X 500 mg selama 3
hari
 Azitromycin 1 gr per-oral dosis tunggal

Alternatif: ceftriaxone inj 1x250mg IM


› KELUAR DUH TUBUH DARI URETRA,
BANYAK DAN PURULEN
› PENYEBAB: Neisseria gonorrhoeae
› MASA INKUBASI : 1 – 14 HARI (2-5 HR)
GONORE
Caused by Neisseria gonorrhea, a pus producing bacteria

Up to 1 MILLION people affected each year


Teenagers (15-19) have the highest rate if infection
 Kontak dengan permukaan mukosa: epitel
kolumner, kuboid, skuamosa
 Perlekatan gonokokus melalui villi
 Pinositosis
 Kerusakan mukosa
 Leukosist pmn menginvasi jaringan
 Terbentuknya abses submukosa dan keluarnya
eksudat purulen
 Wanita:
 Gejala tidak spesifik, sering kencing, disuria, duh tubuh
vagina
 Umumnya asimtomatik
 Laki-laki:
 Uretritis (paling umum)
 Duh tubuh uretra
 Sering kencing dan disuri
URETRITIS GONOKOKAL
Wanita: anamnesis, px fisik (inspeksi genital : tumor,
pediculosis; palpasi: pkgb; vt+inspekulo), ambil
spesimen . Sediaan basah  NaCl fornix posterior
(t.Vaginalis); dinding servix (gram); duh tubuh vagina
(gram); duh tubuh vagina (KOH); cek dengan kertas
lakmus (tempelkan pada dinding vagina), Diplococcus
gram – pada sediaan dari dinding servix

Laki : KOH + gram  dari oue


 Diagnosis menggunakan 5 tahapan:
1. Pengecatan Gram, ditemukan gonokok gram (-), intra
seluler dan ekstraseluler.
2. Kultur, menggunakan 2 media,
 Media Transpor (M.Stuart , M.Transgrow)
 Media Pertumbuhan ( Mc Leod’s Chocolate Agar,
Thayer Martin, Modified Tayer
Martin Agar)
3. Tes Definitif
 Tes Oksidasi : reagen oksidasi mengandung larutan
tetrametil-p-fenilindiamin hidroklorida 1%, semua nesseria
memberi reaksi (+), dengan perubahan warna menjadi
merah muda
 Tes Fermentasi: saat Tes Oksidasi +, dilanjutkan tes
fermentasi dengan glukosa, maltosa, sukrosa. Gonokok
hanya memfermentasi glukosa
4. Tes Beta Laktamase
 Menyebabkan perubahan warna dari
kuning menjadi merah apabila terdapat
enzim beta-laktamase

5. Tes Thompson
 Mengetahui sampai dimana infeksi terdeput
terjadi.
 Epididimitis
 Orkitis
 Bartolinitis
OBAT DOSIS DURASI
SEFIKSIM 400mg PO 1 DOSIS
LEVOFLOKSASIN 500mg PO 1 DOSIS
TIAMFENIKOL 3,5g PO 1 DOSIS
KANAMISIN 2g IM 1 DOSIS
SEFTRIAKSON 25Omg IM 1 DOSIS
 Jika ada PID (pelvic inflammatory
disease) dan komplikasi lainnya
 Antibiotika oral selama 5 hari
 Antibiotika injeksi selama 3 hari
› INFEKSI TRAKTUS UROGENITAL YANG
DISEBABKAN OLEH C. trachomatis
› DITANDAI RASA GATAL PADA SALURAN
KENCING, NYERI KENCING DISERTAI
KELUARNYA CAIRAN BENING, UMUMNYA
KELUAR PADA PAGI HARI (MORNING
DROPS)
 Disebabkan oleh
Chlamydia
trachomatis
 Fase I : fase non infeksiosa
› Keadaan laten pada genitalia maupun konjungtiva
› Bersifat intraseluler, berada dalam vakuol yang
melekat pada inti sel hospes
 Fase II : fase penularan
› Vakuol pecah, kuman keluar dalam bentuk badan
elementer, menimbulkan infeksi sel hospes
 Uretritis
 Uretral discharge
 Sering kencing dan disuri
 Gatal pada ujung uretra
URETRITIS NON GONOKOKAL
 Anamnesis, px fisik
 Pemeriksaan lab:
› DETEKSI CHLAMYDIA :
• Kultur sel
• DFA (Direct Fluorescent Antibody Assays)
• EIA (Enzyme Immunoassays)
• RNA-DNA hybridzation (PCR dan LCR)
› SEROLOGI :
• Menggunakan microimmunofluorescence (MIF)
• ELISA (Enzyme-lnked Immunosorbent assay)
• IgM, IgA, IgG
OBAT DOSIS DURASI
DOKSISIKLIN 100mg @12 jam 7 HARI
PO
AZITROMISIN 1g PO 1 DOSIS
ERITROMISIN 500mg @6 jam 7 HARI
PO
TETRASIKLIN 500mg @6 jam 7 HARI
PO

Anda mungkin juga menyukai