DEFINISI
Sebelah kanan dan kiri rongga toraks terisi penuh oleh paru-
paru beserta pembungkus pleuranya. Mediastinum : ruang di
dalam rongga dada antara kedua paru-paru. Isinya meliputi
jantung dan pembuluh-pembuluh darah besar, oesophagus,
aorta desendens, duktus torasika dan vena kava superior, saraf
vagus dan frenikus serta sejumlah besar kelenjar limfe (Pearce,
E.C., 1995).
ETIOLOGI
Trauma benda tumpul atau tajam – meliputi
gangguan salah satu pleura visceral atau parietal
dan sering dengan patah tulang rusuk (patah
tulang rusuk tidak menjadi hal yang penting bagi
terjadinya Tension Pneumotoraks).
Pemasangan kateter vena sentral (ke dalam
pembuluh darah pusat), biasanya vena subclavia
atau vena jugular interna (salah arah kateter
subklavia).
Komplikasi ventilator, pneumothoraks spontan,
Pneumotoraks sederhana ke Tension
Pneumotoraks.
Ketidakberhasilan mengatasi pneumothoraks
terbuka ke pneumothoraks sederhana di mana
fungsi pembalut luka sebagai 1-way katup.
Ada jejas pada thorak
Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat
inspirasi
Pembengkakan lokal dan krepitasi pada saat
palpasi
Pasien menahan dadanya dan bernafas
pendek
Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema
subkutan
Penurunan tekanan darah
MANIFESTASI KLINIK
Sinar X dada
GDA
Torasentesis
Hb
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operatif
Mandiri
• Awasi kesesuaian pola pernapasan bila menggunakan ventilasi mekanik, catat perubahan
tekanan udara.
• Auskultasi bunyi nafas
• Kaji pasien adanya area nyeri, nyeri tekan bila batuk.
• Evaluasi fungsi pernapasan, catat kecepatan/ pernapasan sesak, dispnea, terjadinya sianosis,
perubahan tanda vital.
• Catat pengembangan dada dan posisi trakea
• Bila dipasang selang dada pada pasien, evaluasi ketidaknormalan atau kontinuitas gelembung
botol penampung.
Kolaborasi
• Kaji hasil foto thoraks
• Awasi hasil Gas Darah
• Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
• Pemasangan WSD
2. Resiko tinggi trauma penghentian napas b/d kurang pendidikan
keamanan/pencegahan, ditandai dengan dispnea, takipnea, perubahan
kedalaman pernapasan, hilangnya suara nafas, pasien tidak kooperatif.
Mandiri
Kaji patologi masalah individu
Identifikasi kemungkinan terjadi komplikasi jangka panjang.
Kaji ulang praktik kesehatan yang baik contoh nutrisi baik, istirahat dan latihan
Kaji ulang tanda / gejala yang memerlukan evaluasi medik cepat, contoh nyeri dada tiba-tiba, dispnea,
distres pernapasan lanjut.
Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa terdapat penumpukan sekret di sal.
pernapasan.
Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk.
Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak mungkin.
Lakukan pernapasan diafragma
Tahan napas selama 3 - 5 detik kemudian secara perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin
melalui mulut.
Lakukan napas ke dua, tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan 2 batuk pendek dan kuat.
Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.
Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat;
meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi.
Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.