Anda di halaman 1dari 16

DEXTROMETHORPHAN

Ameri Yahya, dr
Januari
2012
FARMAKOLOGI

 Diabsorbsi 1.7-2.5 jam (Meyyanathan et al.,


2008)
 Onset cepat 15-30 (Pender & Parks, 1991)

 The half-life of DXM is ~2.5 hours


(Meyyanathan et al., 2008)
DOSIS TERAUPETIK

 Dosis rekomendasi 10-30 mg (p.o.), setiap 4-8


jam
 Penyalahgunaan bervariasi antara 100 sampai
>2000 mg (p.o.).
 Dari penelitia penyalahgunaan mulai dosis 10
mg -315 mg (p.o.) dan10 mg - 240 mg (s.c.)
EPIDEMIOLOGI

 Penyalahgunaan nonmedis 5,581 pasien


(44.3%)
 Efek samping 3,810 (30.3%)

 Percobaan bunuh diri 1,770 (14.1%)

 Kecelakaan 1,423 (11.3%)


 Onset timbulnya gejala keracunan terjadi
secara perlahan dan 60% terjadi dalam 6 jam
pertama
 Jenis keracunan ada akut dan kronis
THE “HIGH”
 Gangguan penglihatan dan pendengaran
 Halusinasi visual
 “Out-of-body" sensations
 Kebingungan
 Bicara mengacau
 Loss of motor control
THE “LOWS”
 Delusi  Mati rasa pada tangan
 Serangan panik dan kaki
 Gangguan ingatan  Drowsiness and
 Pandangan kabur dizziness
 Nyeri peru,mual dan  Demam dan sakit kepala
muntah  Rashes and itchy skin
 Peningkatan tekanan  Pingsan
darah dan denyut
jantung
GEJALA KERACUNAN
(BOYER, 2004, REVIEW PAPER):
 First plateau (1.5 to 2.5 mg/kg; 105-175 mg/70 kg):
mild intoxication and gastrointestinal symptoms
 Second plateau (2.5 to 7.5 mg/kg; 175-525 mg/ 70
kg): lethargy, agitation, ataxia and tachycardia
 Third plateau (7.5 to 15 mg/kg; 525-1050 mg/70 kg):
frank psychotic symptoms, disorientation, altered
judgment
 Fourth plateau (> 15 to 30 mg/kg; 1050-2100 mg/ 70
kg): full dissociative states, hyperthermia, with risk of
seizures and aspiration
DERAJAT KERACUNAN

 Ringan : tidak membutuhkan perawatan


 Sedang : membutuhkan perawatan atau
observasi di rumah sakit. Ada gejal agitasi,
gangguan kesadaran, gangguan motorik atau
halusinasi
 Berat : mengancam jiwa, seperti hyperthermia
berat, kejang, koma, depresi respirasi,
hipotensi dan membutuhkan alat bantu nafas.
EFEK KERACUNAN KRONIS

 Gangguan memori, drowsiness, tremors dan


ataxia, skin eruptions, and psychiatric
symptoms (delirium or psychosis) (Ng et al.,
1992).
 Physical withdrawal symptoms ( muntah, night
sweats, myalgia, diarrhea, feeling cold,
restlessness) dimulai 3 hari setelah
penghentian pemakaian dextromethorphan.
APA YANG HARUS DILAKUKAN?
1) Bila didapatkan gejala keracunan sedang dan
dicurigai karena dextromethorphan langsung
dibawa ke rumah sakit.
2) Bila jarak ke sarana kesehatan terdekat lebih
dari dua jam berikan karbon aktif terlebih dahulu.
3) Bila telah lebih dari 4 jam sejak minum tidak ada
gejala tidak perlu diberikan apa-apa.
4) Pada anak kecil dengan usia kurang dari 6 tahun
langsung ke rumah sakit, walaupun tidak
didapatkan gejala.
TERAPI

 Pada pasien koma atau depresi pernafasan


diberi nalokson
 Pada pasien kejang diberian benzodiazepines

 Pada pasien hipertermia diberikan external


cooling ( temperatur >40°C)
 Dewasa dan anak >20 kg: 0.4–2 mg IV,
diulang 2–3 menit sampai respon tercapai;
 Anak <20 kg: 0.01 mg/kg diulang setiap 2–3
menit sampai respon tercapai
 Pertanyaan
1. efek jangka panjang
2.pencampuran dengan obat lain
3. Dicampur bisa mabuk, why
4. Air kelapa mengurangi mabuk
5.

Anda mungkin juga menyukai