jam Penyalahgunaan bervariasi antara 100 sampai >2000 mg (p.o.). Dari penelitia penyalahgunaan mulai dosis 10 mg -315 mg (p.o.) dan10 mg - 240 mg (s.c.) EPIDEMIOLOGI
Penyalahgunaan nonmedis 5,581 pasien
(44.3%) Efek samping 3,810 (30.3%)
Percobaan bunuh diri 1,770 (14.1%)
Kecelakaan 1,423 (11.3%)
Onset timbulnya gejala keracunan terjadi secara perlahan dan 60% terjadi dalam 6 jam pertama Jenis keracunan ada akut dan kronis THE “HIGH” Gangguan penglihatan dan pendengaran Halusinasi visual “Out-of-body" sensations Kebingungan Bicara mengacau Loss of motor control THE “LOWS” Delusi Mati rasa pada tangan Serangan panik dan kaki Gangguan ingatan Drowsiness and Pandangan kabur dizziness Nyeri peru,mual dan Demam dan sakit kepala muntah Rashes and itchy skin Peningkatan tekanan Pingsan darah dan denyut jantung GEJALA KERACUNAN (BOYER, 2004, REVIEW PAPER): First plateau (1.5 to 2.5 mg/kg; 105-175 mg/70 kg): mild intoxication and gastrointestinal symptoms Second plateau (2.5 to 7.5 mg/kg; 175-525 mg/ 70 kg): lethargy, agitation, ataxia and tachycardia Third plateau (7.5 to 15 mg/kg; 525-1050 mg/70 kg): frank psychotic symptoms, disorientation, altered judgment Fourth plateau (> 15 to 30 mg/kg; 1050-2100 mg/ 70 kg): full dissociative states, hyperthermia, with risk of seizures and aspiration DERAJAT KERACUNAN
Ringan : tidak membutuhkan perawatan
Sedang : membutuhkan perawatan atau observasi di rumah sakit. Ada gejal agitasi, gangguan kesadaran, gangguan motorik atau halusinasi Berat : mengancam jiwa, seperti hyperthermia berat, kejang, koma, depresi respirasi, hipotensi dan membutuhkan alat bantu nafas. EFEK KERACUNAN KRONIS
Gangguan memori, drowsiness, tremors dan
ataxia, skin eruptions, and psychiatric symptoms (delirium or psychosis) (Ng et al., 1992). Physical withdrawal symptoms ( muntah, night sweats, myalgia, diarrhea, feeling cold, restlessness) dimulai 3 hari setelah penghentian pemakaian dextromethorphan. APA YANG HARUS DILAKUKAN? 1) Bila didapatkan gejala keracunan sedang dan dicurigai karena dextromethorphan langsung dibawa ke rumah sakit. 2) Bila jarak ke sarana kesehatan terdekat lebih dari dua jam berikan karbon aktif terlebih dahulu. 3) Bila telah lebih dari 4 jam sejak minum tidak ada gejala tidak perlu diberikan apa-apa. 4) Pada anak kecil dengan usia kurang dari 6 tahun langsung ke rumah sakit, walaupun tidak didapatkan gejala. TERAPI
Pada pasien koma atau depresi pernafasan
diberi nalokson Pada pasien kejang diberian benzodiazepines
Pada pasien hipertermia diberikan external
cooling ( temperatur >40°C) Dewasa dan anak >20 kg: 0.4–2 mg IV, diulang 2–3 menit sampai respon tercapai; Anak <20 kg: 0.01 mg/kg diulang setiap 2–3 menit sampai respon tercapai Pertanyaan 1. efek jangka panjang 2.pencampuran dengan obat lain 3. Dicampur bisa mabuk, why 4. Air kelapa mengurangi mabuk 5.