Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KASUS

KARSINOMA RECTI

Oleh :
Balqis Wulandari, S.Ked
Hardianti Sri Utami, S.Ked

Pembimbing : dr. Hafidh Kumar, SpB-KBD


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
Click to edit Title BELAKANG
Kanker kolorektal Keterlambatan
merupakan jenis diagnosis sehingga
kanker nomor tiga pasien sering
tersering ditemukan di terdiagnosis pada
dunia. Tumor stadium lanjut
Rekti
1/3
Lebih dari 60% tumor Distal
kolorektal berasal dari Kurangnya
rektum dan menjadi kewaspadaan dan
peringkat kedua angka pemeriksaan fisik yang
mortalitas penderita tepat terhadap gejala
kanker di dunia. karsinoma rekti
BAB II
STATUS PASIEN
IDENTIFIKASI PASIEN

• Nama : Ny. B
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 10 Mei 1965
• Kebangsaan : Indonesia
• Agama : Islam
• Alamat : Palembang
• MRS : 25 Januari 2017
• Tanggal Pemeriksaan : 27 Januari 2017
ANAMNESIS

• Keluhan Utama
BAB Darah Lendir

• Keluhan Tambahan
-
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
±1 tahun SMRS ±5 bulan SMRS
• Benjolan pada anus, terasa • Pasien jarang memakan
• Merasa ingin BAB namun sulit
nyeri. makanan berserat.
dikeluarkan
• Feses yang keluar sedikit, • Nafsu makan berkurang
• Merasa tidak tuntas setelah
kecil, bercampur darah dan
BAB • Adanya penurunan dari
lendir. Edit Text
• Mengedan dan butuh waktu berat badan hingga
• Darah yang keluar berwarna Edit Text
lama untuk mengeluarkan sekarang.Edit Text
merah segar dan terkadang
feses
merah kehitaman
• BAB terkadang disertai darah
• Nyeri dirasakan hilang timbul
• Terasa benjolan di anus,
pada daerah anus yang
sebesar biji kacang hijau, nyeri
menjalar ke atas, nyeri
(-)
terutama dirasakan ketika BAB
dan flatus.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Pengobatan dan Alergi
• Disangkal • Riwayat konsumsi obat tetapi
• Riwayat penyakit dengan
keluhan yang sama sebelumnya pasien lupa nama obatnya
disangkal • Riwayat Alergi Disangkal
• Riwayat operasi disangkal
Edit Text
• Riwayat darah tinggi disangkal Status Sosio Ekonomi :
Edit Text
• Riwayat kencing manis Menengah Edit Text
disangkal
• Riwayat penyakit jantung
disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 90x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 37 °C
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Kepala
Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor Ø 3mm/3mm,
refleks cahaya (+/+)
• Leher
Pembesaran KGB regio colli (-), JVP (5-2) cmH2O
Thoraks
• Cor
I = Iktus cordis tidak terlihat
P = Iktus codis tidak teraba
P = Batas jantung normal
A = Bunyi jantung 1 dan 2 normal, murmur (-), gallop (-)

• Pulmo
I = Simetris
P = Stem fremitus dada kanan sama dengan dada kiri
P = Sonor pada kedua lapang paru
A = Vesikuler (+/+) normal, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Abdomen
I = Datar
P = lemas
P = Timpani
A = Bising usus (+)

• Ekstremitas
Akral hangat (+), CRT <2 detik
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Genitalia dan Anus
Rectal Touche
Tonus spinchter ani (TSA) baik, ampula tidak kolaps, teraba massa berdungkul ±5
cm dari anal verge, berdungkul, masih dapat digerakkan.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN USG
Kesan:
• Massa sirkular pada rektum, tak
tampak infiltrasi pada organ
sekitar.
• Tak tampak kelainan lainnya pada
pemeriksaan USG abdomen saat
ini.
Pemeriksaan Patologi Anatomi (30 Januari
2017)
• Makroskopik
Beberapa potongan jaringan terbesar ukuran 1,5x0,6x0,2 cm
dan terkecil 0,6x0,4x0,1 cm warna putih kemerahan
• Mikroskopik
Sediaan VC berasal dari tumor recti 1/3 distal menunjukkan
lesi ganas.
DIAGNOSIS KERJA
Susp. tumor recti 1/3 distal susp. Ganas T3NxM0

PENATALAKSANAAN
• IVFD RL:D5 1:1 gtt xxx
• Ceftriaxone 1g/12 jam IV
• Metronidazole 500mg/8 jam IV
• Diet cair
• Pro laparotomi
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad Malam
• Quo ad functionam : Dubia ad Malam

FOLLOW UP
Tanggal 30 Januari 2017
• Dilakukan ULAR Laparoscopy, dilakukan biopsi rectum, didapatkan hasil
berupa lesi ganas.
• Dibuat colostomi permanen
• Dipasang satu buah drain intraperitoneal.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI RECTUM
VASKULARISASI RECTUM
HISTOLOGI
REKTUM
HISTOLOGI
RECTUM
KARSINOMA REKTI
DEFINISI

Carcinoma (kanker) recti merupakan salah satu dari


keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang
bagian rectum yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel
epitel yang tidak terkendali.
DEFINISI

Carcinoma (kanker) recti merupakan salah satu dari


keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang
bagian rectum yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel
epitel yang tidak terkendali.
Laki-laki : Perempuan = 3: 2 Kemungkinan hidup : 4,7-5%

Kanker rektal lebih sering


Penyebab kematian terbanyak
ketiga pada pria dan wanita di EPIDEMIOLOGI ditemukan pada orang dewasa
berusia 65 dan atau lebih tua
Amerika Serikat

Carcinoma rectal merupakan kanker tersering


kedua (28%) pada usus besar setelah kanker
kolon proksimal (42%)
Etiologi dan Faktor Resiko

Etiologi Faktor Resiko

• Penyebab pasti masih • Riwayat keluarga


belum diketahui, faktor • Usia dan Jenis kelamin
lingkungan dan genetik • Diet dan aktivitas fisik
dapat mempengaruhi. • Merokok
• Riwayat terapi radiasi
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
• Perdarahan rektum
• Tenesmus
• Pengeluaran tinja dirasakan tidak puas
• Nyeri pada pelvik dan rectum
• Gejala-gejala obstruksi.
• Hematochezia dan perubahan pola defekasi lebih sering terjadi pada
kanker rektum dan CRC bagian kiri
• Anemia defisiensi zat besi pada kanker rektum dan CRC bagian kanan
• Nyeri perut
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS
1.Diare palsu atau “spurious diarrhoea”
2.BAB berlendir
3.Feses pipih seperti kotoran kambing
4.Penurunan berat badan
5.Perdarahan bercampur tinja
• Pemeriksaan Fisik
a. Suatu pertumbuhan awal yang teraba sebagai indurasi seperti
cakram yaitu suatu plateau kecil dengan permukaan yang licin dan
berbatas tegas.
b. suatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi
umumnya mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi.
c. suatu bentuk khas dari ulkus maigna dengan tepi noduler yang
menonjol dengan suatu kubah yang dalam.
d. suatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan
bentuk cincin.
Rectal Touche
• Keadaan tumor
• Mobilitas tumor
• Ekstensi penjalaran yang diukur dari besar ukuran
tumor dan karakteristik pertumuhan primer dan
sebagian lagi dari mobilitas atau fiksasi lesi.
Pemeriksaan Penunjang
• Biopsi
• Pemeriksaan tumor marker
• Uji FOBT (Faecal Occult Blood Test)
• Foto rontgen denga barium enema
• Endoskopi
• Virtual Colonoscopy (CT colonography)
• MRI, CT Scan, transrectal ultrasound
STAGING
TATALAKSANA
BAB IV
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
• Sering merasa ingin BAB namun susah dikeluarkan : “spurious
diarrhea” ---> proses keganasan yang terjadi pada epitel kelenjar
mukosa rektum, berupa suatu massa tumor yang merangsang
keinginan untuk defekasi, tetapi yang keluar hanya sedikit disertai
hasil sekresi kelenjar berupa mukus dan darah akibat rapuhnya
massa tumor
Pasien juga mengeluhkan terasa ada benjolan di anus
yang mirip dengan daging tumbuh. Benjolan sebesar biji
kacang tanah, tidak nyeri --> Benjolan yang dikeluhkan
diakibatkan adanya proliferasi berupa massa tumor.
Keluhan benjolan terasa nyeri diakibatkan karena massa pada
rekti semakin lama semakin membesar, adanya BAB darah dan feses
yang berukuran kecil --> ketika massa tumor semakin membesar akan
mengakibatkan penyempitan pada lumen, semakin distal letak tumor
maka gejala akan semakin jelas, penyempitan lumen akan
mengakibatkan terbentuknya feses yang keras dan kecil, kerasnya
feses dapat mengakibatkan perlukaan dan inflamasi pada massa
tumor sehingga muncul perdarahan saat BAB. Warna darah dapat
menunjukkan letak dari massa tumor itu sendiri, warna yang
kehitaman menunjukkan massa tumor berada semakin ke distal.
Pada karsinoma rekti juga dapat terjadi obstruksi parsial
sehingga dapat mengakibatkan keluhan perut kembung dan berakibat
pada penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
PEMERIKSAAN FISIK
Dari hasil RT tersebut, berdasarkan klasifikasi staging
TNM/Modified Dukes Classification System untuk kasus karsinoma
rekti, kasus ini dikategorikan pada susp. stage T3NxMx dikarenakan
massa tumor yang masih mobile, tanpa adanya pembesaran kelenjar
mesenterika dan tanpa adanya tanda metastase.
• Telah dilakukan pemeriksaan USG, didapatkan hasil berupa adanya
massa sirkular pada rektum tanpa adanya infiltrasi ke organ sekitar,
hal ini mendukung untuk penentuan staging dari tumor berupa susp
stage I-II dengan T3NxMx.
• Penegakan diagnosis karsinoma rekti juga didukung dengan adanya
peningkatan nilai dari tumor marker yaitu CEA ( Carcinoma
Embryonic Antigen).
• Untuk tatalaksana dari karsinoma rekti sendiri, pada kasus ini telah
dilakukan tindakan Ultralow anterior resection sebagai pilihan dari
tatalaksana untuk tumor rekti yang ada pada bagian distal. Dari
pengangkatan massa, dilakukan pemeriksaan PA didapatkan hasil
berupa lesi ganas.

• Pada kasus Ny.B, penentuan prognosis ditentukan dengan 5-year


survival rates untuk kasus ini yang merupakan susp. Stadium I-II
mencapai 54%. Lima puluh persen dari seluruh pasien mengalami
kekambuhan yang dapat berupa kekambuhan lokal, jauh maupun
keduanya. Oleh karena itu ditentukan prognosis pada pasien ini
berupa dubia ad malam.
• TER

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai