Keluhan Utama
Os sering bengong sejak 1 tahun yang lalu.
Keluhan Tambahan
Os suka tidak peduli jika diajak berbicara dan
badan terasa lemas sejak 1 tahun yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 1 tahun SMRS
os sering bengong
badan sering terasa lemas.
Menurut ibu, wajah os sering terlihat pucat. Os
kelihatan semakin lemas dan kurang bertenaga
apalagi saat pulang dari sekolah.
Apabila os diajak berbicara, os bersikap acuh tak
acuh dan tidak peduli.
Os sering merasa mengantuk pada pagi dan siang
hari, namun tidak ada gangguan tidur malam.
Os lalu dibawa ke Puskesmas dan diberikan vitamin,
namun keluhan tidak berkurang. Os lalu dirujuk ke
RS.Ernaldi Bahar Palembang dan diagnosis
menderita penyakit anemia. Os diberikan obat
ferrous sulfat, namun keluhan bengong tidak
berkurang tetapi badan os tidak terlihat pucat lagi.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 6 bulan SMRS
Keluhan bengong tidak berkurang.
Semakin sering mengantuk dan malas untuk makan.
Jika os diajak berbicara, os sering tidak peduli dan
jika menjawab pertanyaan pun respon pasien lama
dan dijawab dengan jawaban yang singkat.
Menurut ibu, pandangan mata os kosong. Os sering
menyendiri dan jarang bermain dengan teman-
temannya. Os juga sering mudah marah apabila
diganggu.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sebelum 1 tahun yang lalu
Os masih bisa merawat diri sendiri. Os mandi,
mengenakan pakaian, BAB, dan BAK sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Makan dan minum seperti biasa (nafsu makan baik).
Tidur os baik dan teratur.
Os masih berinteraksi dengan anggota keluarga,
tetangga, dan teman sebaya dengan baik. Os
memiliki banyak teman bicara di lingkungan rumah.
Os tidak ada kebiasaan menyendiri dan mengurung
diri. Os sering bercanda dan jahil dengan kakaknya
dan ibunya tapi dalam batas wajar.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 1 tahun yang lalu
Rujuk RSMH
Normal
Cek EEG
Status Internus
Keadaan Umum
Sensorium :Compos Mentis
Tekanan Darah :110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
Status Neurologikus
Panca indera : tidak ada kelainan
Gejala rangsang meningeal : tidak ada
Gejala peningkatan tekanan intracranial : tidak ada
Mata
Gerakan : baik ke segala arah
Persepsi mata : baik, visus normal
Pupil : bentuk bulat, sentral, isokor,
3mm/3mm
Refleks cahaya : +/+
Refleks kornea : +/+
Pemeriksaan oftalmoskopi : tidak dilakukan
Status Neurologikus
Lengan Tungkai
Fungsi Motorik
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Luas Luas luas Luas
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Eutoni Eutoni Eutoni Eutoni
Klonus - - - -
Refleks fisiologis + + + +
Refleks patologis - -
Status Neurologikus
Sensibilitas : normal
Susunan syaraf vegetatif : tidak ada kelainan
Fungsi luhur : tidak ada kelainan
Kelainan khusus : tidak ada
Status Psikiatrik
Kesadaran/Sensorium : Compos Mentis
Perhatian : Berkurang
Sikap : Kooperatif
Inisiatif : Ada
Tingkah Laku Motorik : Normoaktif
Ekspresi Fasial : Cenderung lesu dan sedih
Verbalisasi : Jelas
Cara Bicara : Lancar
Kontak Psikis :
- Kontak Fisik : Ada, kurang
- Kontak Mata : Ada, kurang
- Kontak Verbal : Ada, kurang
Keadaan Spesifik
Keadaan Afektif : Sesuai
Keadaan mood : hipotimik (depresif)
Hidup Emosi
Stabilitas : stabil
Dalam-dangkal : dalam
Pengendalian : Terkendali
Adekuat-Inadekuat : Adekuat
Echt-Unecht : Echt
Skala Diferensiasi : normal
Einfuhlung : bisa dirabarasa
Arus Emosi : lambat
Keadaan Spesifik
Keadaan dan Fungsi Intelek
Daya ingat (amnesia, dsb) : Baik
Daya Konsentrasi : kurang
Orientasi
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Personal : Baik
Luas Pengetahuan Umum dan Sekolah : Sesuai
Discriminative Judgement : Baik
Discriminative Insight : Baik
Dugaan taraf intelegensi : Baik
Depersonalisasi dan derealisasi : tidak ada
Keadaan Spesifik
Dekorum
Kebersihan : baik
Cara berpakaian : baik
Sopan santun : kurang
Terapi perilaku
meningkatkan aktivitas pasien, mengikutkan pasien
dalam tugas-tugas yang dapat meningkatkan
perasaan yang menyenangkan.
Terapi (Psikoterapi)
Psikoterapi suportif
memberikan kehangatan, empati, pengertian, dan optimistik.
Psikososial
Genetik
MANIFESTASI KLINIS
Perubahan Pikiran
Perubahan Fisik
Merasa bingung, lambat dalam
Penurunan nafsu makan. berfikir, penurunan konsentrasi
dan sulit, mengungat informasi.
Gangguan tidur. Sulit membuat keputusan dan
Kelelahan dan kurang energi selalu menghindar.
Kurang percaya diri.
Agitasi.
Merasa bersalah dan tidak mau
Nyeri, sakit kepala, otot keran dikritik.
dan nyeri, tanpa penyebab Pada kasus berat sering dijumpai
adanya halusinasi ataupun delusi.
fisik
Adanya pikiran untuk bunuh diri.
53
Perubahan Perasaan Perubahan pada Kebiasaan
Sehari hari
Penurunan ketertarikan Menjauhkan diri dari
dengan lawan jenis. lingkungan sosial, pekerjaan.
Merasa bersalah, tak Menghindari membuat
keputusan.
berdaya. Menunda pekerjaan rumah.
Tidak adanya perasaan. Penurunan aktivitas fisik dan
latihan.
Merasa sedih.
Penurunan perhatian terhadap
Sering menangis tanpa diri sendiri.
alas an yang jelas. Peningkatan konsumsi alcohol
dan obat-obatan terlarang.
Iritabilitas, marah, dan
terkadang agresif.
Gejala utama: Gejala lainnya
Konsentrasi dan perhatian
Afek depresif berkurang
Kehilangan minat dan Harga diri dan kepercayaan diri
kegembiraan berkurang
Berkurangnya energi Gagasan tentang rasa bersalah
sehingga dan tidak berguna
pandangan masa depan yang
meningkatnya suram dan pesimis
keadaan mudah lelah gagasan atau perbuatan
(rasa lelah yang nyata membahayakan diri atau bunuh
sesudah kerja sedikit) diri
tidur terganggu
dan menurunnya
nafsu makan berkurang
aktivitas.
DIAGNOSIS
Skala penilaian objektif untuk depresi
berguna dalam praktik klinis untuk mendapatkan
dokumentasi keadaan klinis pada pasien terdepresi.
1. Zung Self-Rating Depression Scale
2. Raskin Depression Scale
3. Hamilton Rating Scale for Depression (HAM-D)
Diagnosis
F32.0 Episode Depresif Ringan
F32.1 Episode Depresif Sedang
F32.2 Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
F32.8 Episode Depresif Lainnya
F32.9 Episode Depresif YTT
F32.0 Episode Depresif Ringan
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama
depresi seperti pada episode depresi seperti tersebut
diatas;
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
PSIKOTERAPI
Psikoterapi suportif
diindikasikan
memberikan kehangatan, empati, pengertian, dan optimistik.
Terapi kognitif-perilaku
Bertujuan memberikan peringanan gejala melalui perubahan pikiran sasaran,
mengidentifikasi kognisi yang menghancurkan diri sendiri, dan memodifikasi
anggapan salah.
Depresi diterapi dengan memberikan pasien latihan keterampilan dan
memberikan pengalaman-pengalaman sukses.
Perpektif kognitif pasien dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikiran-
pikiran negatif dan harapan-harapan negatif
Keluarga dan lingkungan
Memberikan penyuluhan bersama dengan pasien yang diharapkan
keluarga dapat membantu dan mendukung kesembuhan pasien.
Sosial-Budaya
Terapi kerja berupa memanfaatkan waktu luang dengan melakukan hobi
atau pekerjaan yang disukai pasien dan bermanfaat. Terapi rekreasi dapat
berupa berlibur atau bepergian kesuatu daerah yang disenangi pasien.
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai
ajaran agama yang dianutnya, yaitu menjalankan solat lima waktu,
menegakkan amalan sunah seperti mengaji, berzikir, dan berdoa kepada
Allah SWT.
Farmakoterapi
Pada farmakoterapi digunakan obat anti depresan, dimana anti
depresan dibagi dalam beberapa golongan yaitu :
Golongan trisiklik, seperti : amitryptylin, imipramine,
clomipramine dan opipramol.
Golongan tetrasiklik, seperti : maproptiline, mianserin dan
amoxapine.
Golongan MAOI-Reversibel (RIMA, Reversibel Inhibitor of
Mono Amine Oxsidase-A), seperti : moclobemide.
Golongan atipikal, seperti : trazodone, tianeptine dan
mirtazepine.
Golongan SSRI (Selective Serotonin Re-Uptake Inhibitor),
seperti : sertraline, paroxetine, fluvoxamine, fluxetine dan
citalopram.
Anemia Defisiensi
Besi
Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
timbul akibat berkurangnya penyediaan besi
untuk eritropoesis, karena cadangan besi
kosong (depleted iron store) yang pada
akhirnya mengakibatkan pembentukan
hemoglobin berkurang.
Menurut WHO
Gangguan
Faktor nutrisi
absorpsi besi
penyediaan
kekurangan
deficient besi untuk cadangan besi
besi berlanjut
erythropoiesis eritropoesis kosong
terus
berkurang
anemia
penurunan eritropoesis hipokromik
jumlah besi semakin Hb turun mikrositik/
terus terganggu anemia
defisiensi besi
Manifestasi Klinis
Gejala Umum Anemia: Gejala Khas Defisiensi Besi
Sumsum tulang
menunjukan hiperplasia
Protoforfirin eritrosit normoblastik dengan kadar reseptor transferin
meningkat ( > 100 g/dl) normoblast kecil-kecil meningkat
(micronormoblast)
dominan
Anamnesis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penunjang Fisik
Diagnosis Banding
Anemia defisiensi Anemia akibat
Thalassemia Anemia sideroblastik
besi penyakit kronik
Terapi Kausal
tergantung penyebab
Diet
Pengobatan lain Vitamin c : 3 x 100 mg/hari
Transfusi darah
Hubungan Anemia Defisiensi Besi dengan Depresi
pembentukan
hemoglobin
sisem
kardiovasku myeglobin
ler
sistem
Zat enzim-enzim
dalam
endiokrin metabolisme
besi sel
replikasi
sistem serta
imunologi perbaikan
perkemban DNA
gan sistem
neurologi
Hubungan Anemia Defisiensi Besi dengan Depresi
. Penurunan
serotonin
pengangkut transport
Analisis Kasus
An.ST, usia 12 tahun
Etiologi ADB
Pasien juga
tidak mau
mengkonsumsi
daging dan
sayur-sayuran
Sejak 6 bulan: Menurut PPDGJ III,
- keluhan bengong
Pada pasien ini didapatkan
- badan lemas gejala utama dari depresi
- semakin sering mengantuk yaitu afek depresi,
- malas untuk makan kehilangan minat dan
- psering tidak peduli jika diajak kegembiraan, dan mudah
lelah serta menurunnya
berbicara
aktivitas.
- jika menjawab pertanyaan pun
respon pasien lama dan dijawab Gejala lain :konsentrasi dan
dengan jawaban yang singkat perhatian berkurang, tidur
- pandangan mata kosong. terganggu, dan nafsu makan
berkurang.
- Sering menyendiri dan jarang
bermain dengan teman- Pada pasien ini telah
temannya. terpenuhinya 3 gejala
- Malas pergi ke sekolah. utama depresi dan 3 gejala
lainnya yang telah
- sering mudah marah apabila
berlangsung selama 1
diganggu. tahun.
Teori
. Penurunan
serotonin
pengangkut transport
Gejala somatik
(sakit kepala,
nyeri ulu hati,
pegal/nyeri sendi,
dan lain-lain.) (-)
Berdasarkan Hamilton
PPDGJ III Depression
memenuhi gejala Rating Scale
Depresi (HDRS) nilai 17
Axis I
episode depresi
sedang tanpa
gejala somatik.
Gangguan kepribadian (-)
Pada masa bayi dan anak-anak,
tumbuh kembang pasien baik
dan interaksi sosial baik
Rujuk RSMH
Normal
Cek EEG
PSIKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
terapi kognitif
merubah cara pikir maladaptif dan otomatik
dilatih untuk mengenal dan menghilangkan pikiran-
pikiran negatif
Terapi perilaku
meningkatkan aktivitas pasien
Psikoterapi suportif
memberikan kehangatan, empati, pengertian, dan
rasa optimistik.
Farmakologi