Anda di halaman 1dari 12

Petrografi Batuan

Karbonat
1. Aghi Savero Helen (111.160.161)
2. Irfan Rosyidi (111.160.069)
3. Faqih F A (111.160.163)
PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN KARBONAT

• Batuan karbonat didefinisikan sebagai batuan


dengan kandungan material karbonat lebih dari 50
% yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang
tersemenkan atau karbonat kristalin hasil
presipitasi langsung (Reijers & Hsu 1986). Bates &
Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat
sebagai batuan yang komponen utamanya adalah
mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih
dari 50 %. Sedangkan batugamping, menurut
definisi Reijers & Hsu (1986) adalah batuan yang
mengandung kalsium karbonat hingga 95 %.
Sehingga tidak semua batuan karbonat merupakan
batugamping .
Proses pembentukannya dapat terjadi secara insitu ,yang
berasal dari larutan yang mengalami proses kimiawi maupun
biokimia,dimana organisme turut berperan dan bisa juga
terjadi dari butiran rombakan yang telah tertransport yang
kemudian terendapkan di tempat lain.
Mineral yang penting dan umum dijumpai pada batuan
karbonat yaitu kalsit , aragonit,dolomit,magnesit,siderit
KOMPNEN UTAMA
PENYUSUN BATUAN
KARBONAT
Menurut Tucker (1991) komponen penyusun batugamping dibedakan atas non skeletal grain, skeletal grain,
matrix, dan cement.
1). Non Skeletal Grain
• Ooid dan Pisoid

Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang
mempunyai satu
atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti
penyusun biasanya
partikel karbonat atau butiran kuarsa. Ooid memliki ukuran butir < 2 mm
dan apabila memiliki ukuran > 2 mm disebut pisoid

• Peloid

Peloid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau


meruncing yang tersusun oleh micrite dan tanpa struktur internaL Ukuran
dari peloid antara 0,1 - 0,5 mm.
 Pellet

Pellet merupakan partikel berukuran < 1mm berbentuk spheris atau elips dengan
komposisi
CaCO3. Secara genetic pellet merupakan kotoran dari organisme.

 Agregat dan Interklas

Agregat merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang


tersemen bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat material
organik. Sedangkan intraklas ialah fragmen dari sedimen yang sudah terlitifikasi
atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah
pasang surut/ tidal flat.
2). Skeletal Grain
Merupakan butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari seluruh
mikrofosil, butiran fosil ataupun pecahan dari fosil-fosil makro. Cangkang ini
merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam batugamping.

3). Lumpur Karbonat dan


Micrite
Micrite adalah matriks yang biasanya berwarna gelap. Pada batugamping hadir
sebagai butir yang sangat halus. Micrite memilliki ukuran butir kurang dari 4 um.
Micrite dapat mengalamai alterasi dan dapat tergantikan oleh mosaik mikrospar
yang kasar.
4). Semen
Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan mengisi
rongga pori yang terendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat berupa
kalsit, silika, sulfat atau oksida besi.
KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT
Klasifikasi batuan karbonat bermacam-macam, ada Dunham (1962), dan Embry & Klovan
(1971).

Klasifikasi Dunham (1962) Dunham membuat klasifikasi batugamping berdasarkan


tekstur deposisi batugamping, yaitu tekstur yang terbentuk pada waktu
pengendapan batugamping, meliputi ukuran butir dan susunan butir (sortasi).

Klasifikasi batugamping Dunham, 1962


A. Klasifikasi Folk Parameter utama yang digunakan pada klasifikasi ini adalah tekstur
deposisi . Folk menyatakan, bahwa proses pengendapan batuan karbonat dapat
disebandingkan (comparable) dengan proses pengendapan batupasir atau batulempung
(shale).

Gambaran Tekstural untuk endapan Karbonat (Folk, 1962


dalam Scholle, Peter A. dan Ulmer-Scholle, Dana S., 2003)
Klasifikasi Embry & Klovan (1971) Klasifikasi ini didasarkan pada tekstur pengendapan
dan merupakan pengembangan dari klasifikasi Dunham (1962), yaitu dengan
menambahkan kolom khusus pada kolom boundstone, menghapus kolom crystalline
carbonate, dan membedakan persentase butiran yang berdiameter < 2mm dari
butiran yang berdiameter > 2mm

Klasifikasi Embry & Klovan, 1971


References

Tucker, M.E., 2001. Sedimentary Petrology. Blackwell Science,


London

Dunham, R.J., 1962. Classification of carbonate rocks according to depositional


texture. In W.E. Ham, ed., Classification of Carbonate Rocks, American
Association of Petroleum Geologists Memoir 1:108-121.

Reijers, T.J., and Hsu, K.S.. Manual of carbonate sedimentology. United


States: N. p., 1986

http://www.sepmstrata.org/page.aspx?pageid=89 diakses tanggal 1 Mei


2018

Scholle, Peter A., Dana S. Ulmer-Scholle, 2003, A Color Guide to the


Petrography of Carbonate Rocks: Grains, textures, porosity, diagenesis,
Oklahoma: American Association of Petroleum Geologists

Anda mungkin juga menyukai