Keteknikan
Batuan
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Analisis
Lereng Batuan
Geologi Daerah
Penelitian
Latar Belakang
3
Dapat mekomendasi metode penggalian batuan
untuk mengurangi dampak negatif geologi
SLIDE 6
GEOLOGI REGIONAL SLIDE 7
Dilihat dari pembagian fisiografinya, daerah
penelitian termasuk ke dalam Zona Bandung
(Van Bemelen, 1949):
Zona Bandung yang letaknya di bagian selatan
Zona Bogor, membentang mulai dari
Pelabuhanratu, menerus ke timur melalui Cianjur,
Bandung hingga Kuningan. Sebagian besar Zona
Bandung bermorfologi perbukitan curam yang
dipisahkan oleh beberapa lembah yang cukup
luas. Van Bemmelen (1949)
Daerah Penelitian
Endapan Vulkanik Kuarter, berupa intrusi andesit
dan basalt terendapkan batuan breksi vulkanik dan
endapan tufaan. (Miosen Awal hingga Pliestosen)
SLIDE
10
• Berdasarkan data penelitian
didapatkan sungai dengan tipe
sungai Paralel dan Dendritik ,
dimana dipengaruhi oleh
bentukan morfologi (Howard,
1967).
• Sungai ini mengalir dari
berbagai penjuru menuju
Danau yang berada di baguian
Barat.
SLIDE
11
• Berdasarkan data penelitian
didapatkan kemiringan lereng
mulai dari 2% sampai yang
tertinggi 55%.
• Pada sisi Barat Daya
merupakan daerah bukit yang
terjal di bandingkan pada sisi
Timur
SLIDE
12
SLIDE 13
Gunung Bohong berada pada Utara lokasi Perbukitan berlereng terjal, berada di bagian
penelitian Barat Daya lokasi penelitian
SLIDE
14
Geomorfologi SLIDE 15
Satuan Perbukitan Vulkanik Satuan Perbukitan Struktural Satuan Dataran Denudasional (D5)
Berlereng Curam (V3) Berlereng Cutam (S11)
• Pada hasil dar Analisa
menggunakan citra SRTM dan juga
diagram roset dimana gaya utama
dari Timur Laut – Barat Daya dan
arah dominasi kelurusan adalah
N135°E – N155°E.
SLIDE
16
SLIDE
17
ANALISIS
DAN
PEMBAHASA
N
SLIDE 18
Analisis dan Pembahasan
Scanline 1 SLIDE 19
B T
L
• Lereng merupakan bekas tambang PT. Bukit Intan
Kedudukan lereng 125/78 pada dimensi lereng dimana
panjang lereng = +/- 68m dan tinggi lereng +/-
• Kondisi lereng = sedikit lapuk
• Panjang scanline = 58 m
• Total diskontinuitas = 149
Analisis dan Pembahasan
Scanline 1 SLIDE 20
B T
L
Loubscher
Lokasi Nilai RMR
(1975) Hall (1985) Orr (1992)
35 ln RMR -
Scanline
69.91 65° 0.65 RMR +25 71
1
70.44 77.4
35 ln RMR -
Scanline
67.28 65° 0.65 RMR +25 71
2
68.73 80.55
35 ln RMR -
Scanline
73.35 65° 0.65 RMR +25 71
3
72.68 79.15
35 ln RMR -
Scanline
64.66 65° 0.65 RMR +25 71
4
67.03 74.6
Analisis dan Pembahasan SLIDE 29
Slope Mass Rating
SLIDE 30
SLIDE 31
Arah Arah
Arah Planar Wedge Flexural Direct Oblique
Planar Paling Paling
Lereng NoLimit Sliding Toppling Toppling Toppling
Aman Rawan
Arah
4.70% 18.79% 25.02% 6.71% 11.71% 18.30% 200 280
Awal 215
Arah
Awal 4.55% 12.99% 15.82% 7.14% 21.41% 13.89% 30 230
340
Arah
Awal 0.00% 4.49% 4.03% 3.21% 23.06% 11.01% 220 140
340
Arah
Awal 0.00% 4.20% 7.29% 2.10% 33.47% 10.06% 120 40
150
• Karakterisasi massa batuan menggunakan klasifikasi SMR yang didapatkan Scanline 1 dan 2 baik, untuk scanline 3 termasuk
normal dan untuk yang buruk adalah scanline 4.
• Rekomendasi besar sudut maksimal pada seluruh lokas lereng batuani adalah 650, rekomendasi arah ekskavasi yang
diperoleh antara lain lokasi F-5 berarah U2400T; F-10.1 berarah U400T; F-10.2 berarah U800T; F-11 berarah U3000T; dan F-
12 berarah U1500T.
TERIMAKASIH