Anda di halaman 1dari 34

Analisis Tipe Longsor pada Lereng Batuan dengan

Menggunakan Metode Kinematik, Rock Mass


Rating dan Slope Mass Rating Daerah Batujajar,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Panggah Bagaskara Nuraga
H1F014030
KERANGKA SEMINAR

Keteknikan
Batuan
KESIMPULAN

PENDAHULUAN
Analisis
Lereng Batuan
Geologi Daerah
Penelitian
Latar Belakang

Kestabilan lereng merupakan salah satu faktor penting dimana dapat


mengurangi adanya dampak negatif geologi, karena sangat penting dalam
pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian ataupun pada daerah
pemukiman, karena menyangkut keamanan dan keselamatan manusia
Untuk menentukan dan mengetahui daerah
1
kondisi geologi daerah penelitian dengan
merekontruksi sejarah pembentukan
Tujuan penelitian secara
2 Mengetahui tipe longsoran batuan yang akan
umum adalah : terjadi

3 Mengetahui kestabilan batuan yang ada di


lokasi penelitian.

3
Dapat mekomendasi metode penggalian batuan
untuk mengurangi dampak negatif geologi

Pemetaan Geologi Daerah Majakerta | H1F014030


SLIDE 5
Lokasi penelitian pada Tugas akhir ini
adalah Daerah Batujajar, Kabupaten
Bandung Barat, Jawa Barat Daerah
penelitian memiliki luasan kapling 30 km2.
Akses menuju lokasi penelitian dapat
ditempuh menggunakan transportasi
darat motor atau mobil selama ± 2 jam
dari pusat kota Bandung.
Geologi
Daerah
Penelitian

SLIDE 6
GEOLOGI REGIONAL SLIDE 7
Dilihat dari pembagian fisiografinya, daerah
penelitian termasuk ke dalam Zona Bandung
(Van Bemelen, 1949):
Zona Bandung yang letaknya di bagian selatan
Zona Bogor, membentang mulai dari
Pelabuhanratu, menerus ke timur melalui Cianjur,
Bandung hingga Kuningan. Sebagian besar Zona
Bandung bermorfologi perbukitan curam yang
dipisahkan oleh beberapa lembah yang cukup
luas. Van Bemmelen (1949)

Berdasarkan peta fisiografis Jawa Barat yang tertera dibawah


maka pada daerah Penelitian termasuk ke dalam fisiografis
Zona Bandung (Van Bemmelen, 1949).
SLIDE 8
Jawa Barat dibagi menjadi tiga mandala sedimentasi
berdasarkan macam sedimen pembentukannya (Martojojo.
1948)
Pertama-tama diendapkan sedimen laut dalam, kemudian
sedimen darat yang berangsur berubah menjadi sedimen
laut, dan yang terakhir diendapkan sedimen dengan
mekanisme aliran gravitasi

Daerah Penelitian
Endapan Vulkanik Kuarter, berupa intrusi andesit
dan basalt terendapkan batuan breksi vulkanik dan
endapan tufaan. (Miosen Awal hingga Pliestosen)

Stratigrafi Umum Cekungan Bogor ( Martodjojo,


1984 )
GEOLOGI REGIONAL

Berdasarkan peta regional formasi


didaerah penelitian adalah :
1. Endapan Tufaan (Qyt)
2. Breksi (Pb)
3. Batuan Terobosan Basalt (b)
4. Batuan Terobosan Andesit (a)

Peta Geologi Regional


Lembar Bandung
(P . H Silitonga 1973)
Pemetaan
Geologi

• Data yang diambil pada


lokasi pengamatan adalah
data litologi, data struktur
geologi, data geomorfologi,
dan pengambilan sampel
batuan dan sampel fosil.
• Jumlah lokasi pengamatan
sebanyak 79 lokasi.

SLIDE
10
• Berdasarkan data penelitian
didapatkan sungai dengan tipe
sungai Paralel dan Dendritik ,
dimana dipengaruhi oleh
bentukan morfologi (Howard,
1967).
• Sungai ini mengalir dari
berbagai penjuru menuju
Danau yang berada di baguian
Barat.

SLIDE
11
• Berdasarkan data penelitian
didapatkan kemiringan lereng
mulai dari 2% sampai yang
tertinggi 55%.
• Pada sisi Barat Daya
merupakan daerah bukit yang
terjal di bandingkan pada sisi
Timur

SLIDE
12
SLIDE 13

Gunung Bohong berada pada Utara lokasi Perbukitan berlereng terjal, berada di bagian
penelitian Barat Daya lokasi penelitian
SLIDE
14
Geomorfologi SLIDE 15

Satuan Perbukitan Vulkanik Satuan Perbukitan Struktural Satuan Dataran Denudasional (D5)
Berlereng Curam (V3) Berlereng Cutam (S11)
• Pada hasil dar Analisa
menggunakan citra SRTM dan juga
diagram roset dimana gaya utama
dari Timur Laut – Barat Daya dan
arah dominasi kelurusan adalah
N135°E – N155°E.

SLIDE
16
SLIDE
17
ANALISIS
DAN
PEMBAHASA
N

SLIDE 18
Analisis dan Pembahasan
Scanline 1 SLIDE 19
B T
L
• Lereng merupakan bekas tambang PT. Bukit Intan
Kedudukan lereng 125/78 pada dimensi lereng dimana
panjang lereng = +/- 68m dan tinggi lereng +/-
• Kondisi lereng = sedikit lapuk
• Panjang scanline = 58 m
• Total diskontinuitas = 149
Analisis dan Pembahasan
Scanline 1 SLIDE 20
B T
L

Batuan Basalt Kontak basalt dengan breksi Batuan breksi


Analisis dan Pembahasan
Scanline 2 SLIDE 21
BU TS
L

• Lereng merupakan tambang PT. Jaya Asih berada di


Barat lokasi penelitian. Kedudukan lereng 250/82 pada
dimensi lereng dimana panjang lereng = +/- 70m dan
tinggi lereng +/-18
• Kondisi lereng = Baiki
• Panjang scanline = 49.6 m
• Total diskontinuitas = 154
Analisis dan Pembahasan
Scanline 3 SLIDE 22
T B

• Lereng merupakan tambang CV. Gunung Agung berada di


daerah Gunung Batujajar dimana sepanjang singkapan
merupakan kekar kolom. Kedudukan lereng 139/76 pada
dimensi lereng dimana panjang lereng = +/- 70m dan tinggi
lereng +/-24
• Kondisi lereng = Baiki
• Panjang scanline = 48,6 m
• Total diskontinuitas = 156
Analisis dan Pembahasan
Scanline 4 SLIDE 23
T B
D
L

• Lereng berada di perumahan daerah Cimahi dimana


sepanjang singkapan merupakan breksi vulkanik.
Kedudukan lereng 60/80 pada dimensi lereng dimana
panjang lereng = +/- 60m dan tinggi lereng +/-24
• Kondisi lereng = lapuk
• Panjang scanline = 53 m
• Total diskontinuitas = 143
Analisis dan Pembahasan
Rock Mass Rating SLIDE 24
UCS
Lokasi Rata-rata Smith Hammer Berat Isi (kN/m3
(Mpa)
Scanline
25.15 26 42
1
Scanline
25.15 27 46
2
Scanline
36.68 27 79
3
Scanline
20.16 26 32
4

Grafik Schmidt Hammer (Deere dan Miller,


Pengambilan data dengan 1966; dalam Hudson dan Harrison, 1997)
Smith Hammer
Analisis dan Pembahasan
Rock Mass Rating SLIDE 25
Dip Nilai Sudut Geser
Lokasi Strike Dip Dir lereng
Lereng RMR Nomor Kelas Kondisi Kohesi (Mpa) Dalam
Scanline
125 215 78 69.91
1 II Baik 350 40
Scanline
250 340 84 67.28
2 II Baik 335 38.5
Scanline
139 225 76 73.35
3 II Baik 365 41.5
Scanline
60 150 80 64.66
4 II Baik 325 37.5
Analisis dan Pembahasan
Kinematika Scanline - 1 SLIDE 26

Arah Persentase Arah Persentase


Planar Wedge Flexural Direct Oblique
Lokasi Arah Lereng Planar Potensi Longsor Lereng Terjadi Lereng Terjadi
NoLimit Sliding Toppling Toppling Toppling
Aman Longsor Rawan Longsor
Scanline
Arah Awal 215 4.70% 18.79% 25.02% 6.71% 11.71% 18.30% Wedge Sliding 200
1 -2.91% 280 19.10%
Analisis dan Pembahasan
Kinematika Scanline - 1 SLIDE 27
Arah Persentase Arah
Plana Planar Wedge Flexural Direct Oblique Potensi Persentase
Lokasi Arah Lereng Lereng Terjadi Lereng
r NoLimit Sliding Toppling Toppling Toppling Longsor Terjadi Longsor
Aman Longsor Rawan
Scanline Arah Awal 4.70
18.79% 25.02% 6.71% 11.71% 18.30% Wedge Sliding 200
1 215 % -2.91% 280 19.10%
Scanline Arah Awal 4.55 Direct
12.99% 15.82% 7.14% 21.41% 13.89% 30
2 340 % Toppling -12.42% 230 54.01%
Scanline Arah Awal 0.00 Direct
4.49% 4.03% 3.21% 23.06% 11.01% 220 140
3 340 % Toppling -3.57% 40.14%
Scanline Arah Awal 0.00 Direct
4.20% 7.29% 2.10% 33.47% 10.06% 120 -6.05% 40 78.87%
4 150 % Toppling

Scanline 1 Scanline 2 Scanline 3 Scanline 4


Analisis dan Pembahasan SLIDE 28
Slope Mass Rating

Loubscher
Lokasi Nilai RMR
(1975) Hall (1985) Orr (1992)
35 ln RMR -
Scanline
69.91 65° 0.65 RMR +25 71
1
70.44 77.4
35 ln RMR -
Scanline
67.28 65° 0.65 RMR +25 71
2
68.73 80.55
35 ln RMR -
Scanline
73.35 65° 0.65 RMR +25 71
3
72.68 79.15
35 ln RMR -
Scanline
64.66 65° 0.65 RMR +25 71
4
67.03 74.6
Analisis dan Pembahasan SLIDE 29
Slope Mass Rating

Romana (1985) Jenis longsoran Kestabilan Lereng


RMR + (F1xF2xF3) +
F1 (1-sin (αj-αs))² Rating F2 (tan βj)² Rating F3 (βj-βs) Rating F4 Rating F4 Wedge Sliding Baik
2.57 1 6.12 1 -10 0.15 0 0 70.06
F3 RMR + (F1xF2xF3) +
F1 (1-sin (αj-αs-180))² Rating F2 (tan βj)² Rating (βj+βs) Rating F4 Rating F4 Direct Toppling Baik
0.1 1 4.59 0.15 149 -25 0 0 63.53
F3 RMR + (F1xF2xF3) +
F1 (1-sin (αj-αs-180))² Rating F2 (tan βj)² Rating (βj+βs) Rating F4 Rating F4 Direct Toppling Normal
3.69 1 2.66 1 134.5 -25 0 0 48.35
Klasifikasi V IV III II F3 I RMR + (F1xF2xF3) +
F1 (1-sin (αj-αs-180))² Rating F2 (tan βj)² Rating (βj+βs) Rating F4 Rating F4 Direct Toppling Buruk
(SMR) 0 - 20 20 -40 40 - 60 60 - 80 > 80
0.23 1 32.16 1 228 -25 0 0 39.66
sanga
Deskripsi batuan Sangat buruk buruk normal baik
t baik
Kestabilan Sangat Tidak Tidak Sebagian Sanga
stabil
Lereng stabil Stabil Stabil t stabil
Dikontrol
bidng atau
Kemungkinan Bidang oleh
seperti Berupa
Bentuk atau Baji adanya
keruntuhan Blok
Longsoran besar Kekar atau
Material Lepas
baji kecil
Rekomendasi
Eksavasi

SLIDE 30
SLIDE 31
Arah Arah
Arah Planar Wedge Flexural Direct Oblique
Planar Paling Paling
Lereng NoLimit Sliding Toppling Toppling Toppling
Aman Rawan
Arah
4.70% 18.79% 25.02% 6.71% 11.71% 18.30% 200 280
Awal 215
Arah
Awal 4.55% 12.99% 15.82% 7.14% 21.41% 13.89% 30 230
340
Arah
Awal 0.00% 4.49% 4.03% 3.21% 23.06% 11.01% 220 140
340
Arah
Awal 0.00% 4.20% 7.29% 2.10% 33.47% 10.06% 120 40
150

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Analisis dan Pembahasan SLIDE 32
Slope Mass Rating
Spasi
UCS
Lokasi qc (Kg/cm2) Diskontinuitas(m Jenis Ekskavasi
(Mpa)
)
Scanline - 1 42 420 0.38 Blast to loosen
Scanline - 2 46 460 0.32 Blast to loosen
Scanline - 3 79 790 0.31 Blast to loosen
Scanline - 4 32 320 0.37 Blast to loosen
KESIMPULAN SLIDE 33
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil Praktik Kerja Lapangan di Daerah Majakerta dan sekitarnya, Kecamatan Watukumpul,
Kabupaten Pemalang antara lain :
• Karakterisasi massa batuan menggunakan klasifikasi RMR yang didapatkan dari seluruh titik scanline berada
pada rentang 61-80 atau masuk dalam kelas good.
• Analisis kinematik memberikan hasil seluruh titik scanline memiliki potensi keruntuhan Scanline 1 – 4 adalah Wedge Sliding
dan Direct Toppling.

• Karakterisasi massa batuan menggunakan klasifikasi SMR yang didapatkan Scanline 1 dan 2 baik, untuk scanline 3 termasuk
normal dan untuk yang buruk adalah scanline 4.

• Rekomendasi besar sudut maksimal pada seluruh lokas lereng batuani adalah 650, rekomendasi arah ekskavasi yang
diperoleh antara lain lokasi F-5 berarah U2400T; F-10.1 berarah U400T; F-10.2 berarah U800T; F-11 berarah U3000T; dan F-
12 berarah U1500T.

• Rekomendasi ekskavasi pada seluruh lokasi adalah blast to loosen

Pemetaan Geologi Daerah Majakerta | H1F014030


SLIDE
34

TERIMAKASIH

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com

Anda mungkin juga menyukai