Anda di halaman 1dari 28

Analisis Fondasi

Telapak Tak Simetris


Pada kasus tertentu pemakaian fondasi telapak simetris tidak memungkinkan. Hal ini mungkin
terjadi karena keterbatasan tempat atau ada bangunan lain didekatnya. Kondisi tersebut
mengharuskan pemakaian fondasi yang tidak simetris. Dengan tidak simetrisnya fondasi maka
kemungkinan besar beban tidak sentries terhadap luasan fondasi
Prinsip dasar analisis fondasi tidak
simetris
Prinsip dasar analisis fondasi tidak simetris adalah sama dengan fondasi fondasi simetris.
Perbedaannya hanyalah pada cara hitungan inersianya. Langkah-langkah analisis adalah sebagai
berikut:
a. mencari pusat luasan fondasi O(0,0),
b. membuat sumbu x dan y melalui O(0,0),
c. mencari nilai Inersia Iox dan Ioy,
d. menghitung tegangan maksimum dan minimum tanah
Hitungan pusat luasan fondasi
Hitungan pusat luasan fondasi (titik O(0,0)), dilakukkan dengan menggunakan prinsip statis
momen luasan. Jarak titik O terhadap sembarang sumbu y referensi adalah sebagai berikut:

Letak titik O terhadap sembarang sumbu x referensi adalah


sebagai berikut:
Tegangan
Contoh 1
Penyelesaian
1. Mencari koordinat letak titik O
Statis momen terhadap tepi kiri:
A = 3 x 2,5 + 0,5 x 2 = 8,5 m2
A.xo = A1.x1 +A2.x2
{(3 x 2,5) + (2,0 x 0,5)}. xo = (3 x 2,5) x1,5 + (2 x 0,5) x 1
xo = 1,441 m
Statis momen terhadap tepi bawah :
A.yo = A1.y1 +A2.y2
{(3 x 2,5) + (2,0 x 0,5)}. yo = (3 x 2,5) x1,25 + (2 x 0,5) x (2,5 + 0,25)
yo = 1,426 m
ex = 1,5 - xo = 1,5 - 1,441 = 0,059 m
ey = 1,5 - yo = 1,5 - 1,426 = 0,074 m
Penyelesaian
Penyelesaian
Penyelesaian
Latihan
1. Hitunglah tegangan-tegangan pada setiap sudut fondasi di
bawah ini, jika beban kolom P = 8 ton.

40 cm

80 cm

40 cm

80 cm
Analisis Fondasi
Telapak Gabungan

Beban bangunan yang sangat besar diatas tanah lunak akan memerlukan dimensi fondasi yang
sangat besar. Jika letak kolom berdekatan dengan kolom lainnya maka akan didapatkan fondasi
yang saling overlap. Kondisi tersebut dapat di selesaikan dengan menggabungkan kedua jenis
fondasi tersebut.
Fondasi gabungan akan diperlukan pada beberapa kondisi tertentu yang antara lain:
1.Hasil perancangan mendapatkan dimensi fondasi yang overlaping dengan fondasi kolom yang
lain (yang berdekatan).
2.Salah satu atau kedua kolom berbatasan dengan bangunan atau tanah orang lain, sehingga jika
digunakan fondasi untuk mendukung kolom eksentrisitas beban menjadi sangat besar.
Kondisi Di Lapangan
Cara penggabungan
1.Fondasi telapak Gabungan (combined footing)
2.Fondasi telapak kantilever (cantilever footing)
3.Fondasi telapak ikat (strap footing)
Jenis-jenis fondasi gabungan
Jenis-jenis fondasi gabungan dilihat dari bentuknya ada beberapa macam. Tiap-tiap jenis
digunakan untuk kasus tertentu.
1.Fondasi gabungan bentuk persegi panjang. Digunakan untuk mendukung dua kolom dengan
beban masing-masing kolom tidak jauh berbeda. Fondasi ini hanya memungkinkan jika salah
satu atau kedua sisinya bebas (tidak berbatasan dengan tanah orang lain).
2.Fondasi gabungan bentuk trapesium. Fondasi ini diperlukan untuk mendukung dua kolom yang
kedua kolom berbatasan dengan tanah orang lain. Jika beban kolom yang satu lebih besar dari
kolom yang lain maka akan didapatkan bentuk fondasi trapesium
Jenis-jenis fondasi gabungan
3.Fondasi gabungan bentuk T. Fondasi ini diperlukan jika kondisi bangunan sama seperti pada
fondasi trapesium, namun dengan beban kolom yang satu jauh lebih besar dari kolom yang lain.
4.Fondasi gabungan dengan balok ikat. Fondasi ini diperlukan untuk mendukung dua kolom yang
letaknya berjauhan dan momen yang bekerja pada masing-masing kolom sangat besar. Tujuan
dari penggabungan fondasi ini adalah untuk mendapatkan inersia luasan fondasi yang besar.
Keuntungan pemakaian pondasi gabungan

1.Menghemat biaya penggalian dan pemotongan tulagan beton


2.Dapat mengurangi penurunan tidak seragam yang berlebihan akibat adanya lensa-lensa tanah
lunak dan bentuk variasi lapisan tanah tidak beraturan
ANALISIS FONDASI GABUNGAN
BENTUK SEGI EMPAT

Analisis tegangan-tegangan yang bekerja pada tanah adapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. cara langsung
2. cara beban R ekeivalen.
Cara Langsung
Pada cara ini beban beban yang bekerja pada pelat fondasi lansung dianalisis. Karena beban
tidak berada pada pusat luasan fondasi maka akan menimbulkan momen, sehingga momen yang
bekerja adalah penjumlahan dari momen dari beban momen dan momen akibat beban P1 dan
P2 yang tidak sentris.
Persamaan umum untuk menyelesaikan tegangan yang bekerja pada tanah akibat beban fondasi
adalah sebagai berikut ini.
P1 P2

My1 My2

x1 x2

B
Cara Beban R ekivalen
Pada cara beban R ekivalen ini, beban-beban baik beban P maupun beban momen akan diwakili
oleh satu beban R, sedemikian hingga tegangan tanah akibat beban-beban yang bekerja akan
sama dengan tegangan tanah akibat beban R.
Akibat beban R ekivelen, pada kolom kiri (kolom 1) akan timbul momen dan besarnya sama
dengan momen akibat beban sebenarnya (M1).
P1 P2

My1 My2

a1 x1 x2 a2 a1 r1 r2 a2

r r

½. L ½,L
½L ½L
ex
Berdasarkan keseimbangan gaya vertikal didapatkan besarnya R ekivelen adalah penjumlahan
dari P1 dan P2.

nilai r yang merupakan jarak dari kolom 1 dan letak R.

Momen pada kolom kiri (kolom 1)akibat beban yang bekerja terjadi akibat beban P1, P2, M1 dan
M2.
Analisis tegangan dilakukan dengan menganggap fondasi menerima beban R dengan jarak r1
dari kolom kiri (kolom 1). Letak R mungkin tidak sentris denganpusat luasan fondasi sehingga
akan timbul momen pada pusat fondasi. Besarnya momen tersebut dihitung dengan persamaan
berikut ini.

Dengan ex adalah eksentisitas dari R, yang besarnya nilai ex dapat dihitung dengan persamaan
berikkut ini.
Selanjutnya besarnya tegangan pada tanah dihitung dengan menganggap sebagai fondasi
tunggal yang menerima beban R sentris dan My. Hitungan dapat dilakukan dengan persamaan
berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai