Tiorivaldi
Prodi Teknik Sipil
FTI UTA’45 Jakarta
1. Pengantar Rekayasa Fondasi 9. Pengantar Teori Fondasi Dalam
2. Daya Dukung Tanah pada Fondasi
Dangkal 10. Fondasi Tiang Pancang
3. Daya Dukung Tanah pada Tanah
Berlapis dan Variasi Muka Air 11. Fondasi Sumuran
Tanah
4. Daya Dukung Tanah pada Beban 12. Fondasi Sumuran
Miring dan Eksentris
5. Daya Dukung Tanah Berdasarkan 13. Dinding Penahan Tanah
Uji Sondir dan SPT
14. Dinding Penahan Tanah
6. Daya Dukung Fondasi Kaki
Gabungan dan Rakit
15. Project Based Learning
7. Project Based Learning
8. UTS 16. UAS
▪ Pada kondisi normal, pondasi dangkal berupa plat setempat atau telapak cukup
ekonomis utk mendukung beban kolom
▪ Akan tetapi pada kondisi tertentu, diperlukan pondasi yang dapat mendukung
beban dari beberapa kolom sekaligus
▪ Pondasi dengan beberapa beban kolom disebut sebagai combined footing: 1)
rectangular 2) trapezoidal 3) strap .
▪ Apabila beban-beban kolom ini ditahan oleh plat pondasi beton, disebut juga
pondasi rakit (mat foundation)
▪ Pada umumnya pondasi rakit dibuat diatas tanah dengan daya dukung rendah
3
Rectangular Trapezoidal combined Strap footing
combined footing footing (cantilever Footing)
Disain Combined Footing menggunakan 2 pendekatan:
1. Rigid Method, (Conventional Method)
2. Flexible Method, (Beam/slab on elastic foundation method)
Rigid Method:
Dapat digunakan apabila pondasi dianggap sangat rigid dibandingkan dengan tanahnya
sehingga distribusi tegangan kontak yang terjadi pada interface tanah dan pondasi
berbentuk uniform (jika tidak ada eksentrisitas) dan planar (jika ada eksentrisitas).
12
TEGANGAN KONTAK PONDASI-TANAH
DENGAN EKSENTRISITAS
b. e = B/6
c. e > B/6
Nilai qult tergantung pada dimensi pondasi, kedalaman, dan shear strength tanah.
1. Tentukan lokasi resultante beban X