Anda di halaman 1dari 22

DEFLEKSI BALOK

DEFLEKSI BALOK
Pengertian Defleksi
Defleksi yaitu perubahan bentuk pada balok dalam arah
vertical (y) akibat pembebanan yang diberikan pada
balok. Deformasi pada balok sangat mudah dijelaskan
berdasarkan defleksi balok dari posisinya sebelum
mengalami pembebanan. Defleksi diukur dari
permukaan netral awal ke posisi netral setelah terjadi
deformasi. Konfigurasi yang diasumsikan dengan
deformasi permukaan netral dikenal sebagai kurva
elastis dari balok.
Gambar 1 balok pada posisi awal belum terdeformasi

Gambar 2 balok dalam konfigurasi terdeformasi akibat pembebanan


 Yang mempengaruhi terjadinya defleksi / Lendutan:
1. Kekakuan batang
Semakin besar tingkat kekakuan suatu batang maka lendutan
yang terjadi akan semakin kecil, kekakuan batang ditentukan oleh
ukuran batang /dimens batang dan jenis bahan (E).
2. Besar - kecilnya gaya.
Semakin besar gaya yang bekerja pada batang maka semakin
besar pula lendutan yang terjadi
3. Jenis tumpuan
4. Jenis beban
Beban merata dengan beban titik, keduanya memiliki kurva
defleksi yang berbeda-beda. Pada beban merata slope / sudut
putar pada bagian batang yang paling dekat lebih besar dari slope
dengan beban titik. Ini karena sepanjang batang mengalami beban
sedangkan pada beban titik hanya terjadi pada beban titik tertentu
saja (Binsar Hariandja 1996).
Metode

 Metode Perhitungan Lendutan


Ada beberapa metode untuk menyelesaikan persoalan defleksi pada balok :

 metode integrasi ganda (”doubel integrations”)


 metode luas bidang momen (”Momen Area Method”)
 metode energy
 metode superposisi.

 Metode integrasi ganda sangat cocok dipergunakan untuk mengetahui defleksi


sepanjang bentang sekaligus. Sedangkan metode luas bidang momen sangat
cocok dipergunakan untuk mengetahui lendutan dalam satu tempat saja.
Asumsi yang dipergunakan untuk menyelesaiakan hanyalah defleksi yang
diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja tegaklurus terhadap sumbu balok,
defleksi yang terjadi relative kecil dibandingkan dengan panjang baloknya,
dan irisan yang berbentuk bidang datar akan tetap berupa bidang datar
walaupun berdeformasi.
 Metode Luas Bidang Momen
 Metode luas bidang momen mempunyai kelemahan apabila dipakai pada
konstruksi dengan pembebanan yang lebih kompleks. Namun demikian metode
ini sedikit lebih praktis dibandingkan dengan metode integrasi ganda, karena
proses hitungan dilakukan tidak secara matematis tetapi bersifat numeris.

Gambar 2. Kelengkungan balok


 Kelengkungan akibat lentur murni ditunjukkan pada gambar 2. titik A, B dan C
akan tertekan sedangkan titik A1, B1, C1, akan meregang. Perpanjangan titik A1-
A, B1-B, C1-C akan mengalami perpotongan pada titik O. sudut yang terbentuk
akibat trjadinya perubahan kelengkungan ditik A dan B atau B dan C, dinyatakan
dengan 𝜑., apabila 𝜑 sangat kecil maka :

• 𝑎 𝑏 = (𝜌−𝑦)𝜑
• 𝑎1𝑏1= 𝜌 𝜑

𝜌 = jari- jari kelengkungan ( radius of curvature )

 sehingga, regangan pada arah memanjang disuatu serat sejauh y dari sumbu netral
dapat dinyatakan sebagai:

 Dimana 1/𝜌 menunjukkan kelengkungan ( K ).


 Tanda negatif menunjukkan bagian atas garis netral, berada pada kondisi tekan,
sedangkan pada bagian bawah garis netral berada pada kondisi tarik.
𝜎/𝜀 = 𝑦 /ρ

1/ρ = σ / E . y

 Tegangan tarik pada serat bawah dan tegangan tekan pada sera atas adalah:
𝜎=𝑀/W

W = modulus penampang /momen tahanan


𝑦=h/2

Maka 1/ρ = M / E.W. h/2 dimana W.h/2 = I (momen inersia)

 1/ρ = M/EI =
===

 Maka persamaan diatas dapat didefinisikan sebagai berikut :


 Definisi I :
Elemen sudut dθ yang dibentuk oleh dua tangen arah pada dua titik yang
berjarak dx, besarnya sama dengan luas bidang momen antara dua titik
tersebut dibagi dengan EI.
 Jika dx adalah panjang balok AB, maka besarnya sudut yang dibentuk adalah :

 Garis singgung m dan n yang berpotongan dengan garis vertikal yang


melewati titik B, diperoleh :
 M.dx = Luas bidang momen sepanjang dx.
 M.x.dx = Statis momen luas bidang M terhadap titik yang berjarak x dari
elemen M.
sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut :
 Definisi II :
Jarak vertikal pada suatu tempat yang dibentuk dua garis singgung pada dua
titik suatu balok besarnya sama dengan statis momen luas bidang momen
terhadap tempat tersebut dibagi dengan EI.

 Dalam menyelesaikan persamaan tersebut yang menjadi persoalan adalah letak


titik berat suatu luasan, karena letak titik berat tersebut diperlukan dalam
menghitung statis momen luas M.dx.x. Letak titik berat dari beberapa luasan
dapat dilihat pada gambar berikut:
 Metode Luas Bidang Momen Sebagai Beban
Metode Bidang Momen Sebagai Beban” ini lebih praktis dibandingkan dengan
metode yang lainnya.
Metode ini pada hakekatnya berdasar yang sama dengan metode luas bidang
momen, hanya saja sedikit ada perluasan. Untuk membahas masalah ini kita
ambil sebuah konstruksi seperti pada gambar berikut dengan beban titik P,

 kemudian bidang momen per EI dianggap sebagai beban.


 Berdasarkan gambar diatas sebenarnya yang akan dicari adalah
defleksi pada titik C sejauh x meter dari dukungan A (potongan i-j-
k) yaitu sebesar yc.
 yc = ij = ik – jk
 Berdasarkan geometri, maka besarnya ik = θA . x, maka

 Sehingga lendutan yC yang berjarak x dari A, adalah :

yc = ij = ik – jk
 Berdasarkan persamaan diatas maka didapat definisi III sebagai berikut :
 Definisi III :
Lendutan disuatu titik didalam bentangan balok sederhana besarnya sama
dengan statis momen di titik tersebut, dimana bidang momen dibagi EI sebagai
beban.
 Contoh: Balok Sederhana dengan Beban Merata
 Hitung defleksi maksimum ( δC atau yc ) yang terjadi pada struktur
balok sederhana, dengan metode luas bidang momen sebagai beban.
 Penyelesaian :
 menghitung momen terlebih dahulu, kemudian gambar bidang
momennya .
 Hasil momen / bidang momen tersebut kemudian dijadikan sebagai
beban, sebagaimana diperlihatkan pada gambar .
 Kemudian dicari atau dihitung besarnya reakasi tumpuannya
 Besarnya θA adalah sebesar RA akibat beban momen dibagi dengan
EI.
 Besarnya θB adalah sebesar RB akibat beban momen dibagi dengan
EI,
 Dan besarnya δmax=δc=yc adalah sebesar Mc akibat beban momen
dibagi dengan EI. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penyelesaian
dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai