Widya Emiliana
TIM UKMPPD UNIVERSITAS MALAHAYATI
BEDAH, ANESTESIOLOGI,
RADIOLOGI
TRAUMA LIFE SUPPORT
Triase
Preshock
(Compensation)
End organ
Damage
Death
Hypovolemic Distributive Cardiogenic Obstructive
Shock Shock Shock Shock
SIRS
SEPSIS
SEVERE
SEPSIS
SEPTIC
SHOCK
MODS/DEATH
Definitions of Sepsis
Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) – 2 or >
of:
-Temp > 38 or < 36
-RR > 20
-HR > 90/min
-WBC >12,000 or <6,000 or more than 10%
immature bands
2. Netralisasi toksin :
Anti tetanus serum (ATS),dilakukan uji kulit lebih dulu
. Bila tersedia, dapat diberikan human tetanus
immunoglobulin (HTlG)
- Functional Bracing
- Fiksasi Internal (Internal Fixation) – dilakukan
secara operatif dengan memasang pen.
- Fiksasi Eksternal (External Fixation) –
dilakukan secara operatif dengan memasang
wire dan baut-baut yang difiksasi di luar
ekstremitas.
FRAKTUR TERBUKA
FRAKTUR TERBUKA
• Profilaksis Antibiotik
• Debridemen
• Stabilisasi
– Stabilisasi fraktur terbuka dilakukan secara reduksi
terbuka (open reduction). Sementara untuk fiksasi
dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal maupun
internal tergantung pada kondisi fraktur.
• Menutup Luka
– fraktur derajat I dan II: dapat segera dijahit setelah
dilakukan debridement dan stabilisasi. Jika lebih
besar dibantu dengan skin graft
HIP DISLOCATION
POSTERIOR HIP ANTERIOR HIP
DISLOCATION (>90% kasus) DISLOCATION
• Nyeri lutut, nyeri pada sendi Gejala
panggul bag. belakang, sulit • Nyeri pada sendi panggul
menggerakkan ekstremitas
• Tidak dapat berjalan atau
bawah
melakukan adduksi dari kaki.
• Kaki terlihat memendek dan
• Kaki tampak eksorotasi,
dalam posisi fleksi,
abduksi, eksteni pada panggul
endorotasi, dan adduksi
Risk Factor
• Kecelakaan
• Improper seating
adjustment
• sudden break in
the car
DISLOKASI BAHU
Dislokasi Anterior
– Lengkung (contour) bahu berubah,
– Posisi bahu abduksi & rotasi ekterna
– Teraba caput humeri di bag anterior
– Back anestesi à ggn n axilaris
• Dislokasi Posterior
– Lengan dipegang di depan dada
– Adduksi
– Rotasi interna
– Bahu tampak lebih datar (flat and squared off)
Sprain/”Keseleo”
Sprain dan Strain adalah cedera
olahraga/muskuloskeletal yang paling
sering terjadi. Perbedaan pada bagian
yang terkena
Sprain Cedera yang terjadi karena
regangan berlebihan atau terjadi robekan
pada ligamen (penghubung antar tulang)
Strain Cedera yang terjadi karena
regangan berlebihan atau terjadi robekan
pada otot maupun tendon (penghubung
tulang dan otot)
Treatment: RICE + R
Rest
Ice
Compression
Elevation
Referal &
Rehabilitation
SISTEM GASTROINTESTINAL DAN
HEPATOBILIER
ATRESIA DAN GANGGUAN BAWAAN
LAIN PADA SIST GIH(2)
UNTUK MENGETAHUI LETAK ATRESIA : KLINIS, FISIK
DIAGNOSTIK, PEMERIKSAAN PENUNJANG
MUNCUL GEJALA 24-72 JAM PERTAMA KEHIDUPAN
MUNTAH LANGSUNG PIKIRKAN A. ESOPHAGUS
MUNTAH HIJAU PIKIRKAN A. DUODENUM
MUNTAH HIJAU LATE ONSET+ TIDAK BAB
PIKIRKAN A. JEJUNOILEAL
GAGAL EVAKUASI MEKONIUM DALAM 24 JAM, RT
FESES MUNCRAT HIRSCHPRUNG
GAGAL EVAKUASI MEKONIUM, ANUS (-) DENGAN
FISTULA : A. ANI LETAK RENDAH; TANPA FISTULA: A.
ANI LETAK TINGGI
Omfalokel VS Gastroschisis
Omfalokel tertutup peritoneum
Gastroskisis usus saja terburai
Duktus urakus persisten: keluar urin dari perut tsb
HERNIA
HERNIA BERDASARKAN LOKASI:
HERNIA INGUINALIS LATERALIS
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS
HERNIA UMBILIKAL
HERNIA DIAFRAGMATIKA
Hernia – Klasifikasi
Lokasi
TIPE HERNIA MENURUT LOKASI
Hernia inguinal
Hub. dgn arteri Bisa Awitan
Tipe Definisi epigastrik mencapai (umumnya
inferior skrotum? )
Akibat tidak tertutupnya cincin inguinal
Indirek interna. Viscera masuk melalui cincin Lateral Ya Kongenital
tersebut dan bisa mencapai skrotum.
Masuk dari titik lemah pada fasia dinding
Direk Medial Tidak Dewasa
abdomen (segitiga Hesselbach)
Hernia femoralis
masuk melalui kanalis femoralis (di bawah kanalis
inguinalis)
Hernia INGUINALIS –
Klasifikasi Kondisi
I. Berdarah saja
II. Masuk sendiri
III. Dimasukkan dengan tangan
IV. Tidak dapat dimasukkan
ILEUS (2)
Ileus merupakan gangguan pasase usus. Terjadi karena
sumbatan (obstruktif/mekanik) maupun karena
kelumpuhan otot – otot usus (paralitik).
PRINSIP PENANGANAN AWAL
ILEUS
Batu kalsiumradioopaq
80% mengandung ca.oksalat,ca.fosfat,asam
urat,MAP,xantyn,dan sistin
Etio:hiperkalsiuri,hiperoksalouri,hiperurikosuria,hiposi
traturia,hipomagnesiuria
Batu struvit (MAP) batu infeksi gol.urea
splitter
Batu asam urat pasien gout,staghorn,fillinng
defect(radiolusen pada PIV),acoustic
shadowingUSG
Batu jenis lain
TEKNIK RADIOGRAFI BATU SAL.
KEMIH