Presentasi Mawapres Lulu Yg Satu
Presentasi Mawapres Lulu Yg Satu
PROGRAM SARJANA
I2 Cepat 28 – 53
I3 Sedang 15 – 28
I4 Lambat 2,5 – 15
Sumber : ILRI (1974), Klasifikasi Laju Infiltrasi Rickard dan Cossens (1965)
Bagaimana Kondisi Laju Infiltrasi Di Kota
Gorontalo?
Laju infiltrasi Persentase
No Kelas Luas (Ha)
(cm/jam) (%)
Sumber : Analisis Peta Laju Infiltrasi Kota Gorontalo Disertasi Dr. Ir. Arqam Laya, M.T
Zonasi Kelas Laju Infiltrasi Per-wilayah
Kecamatan
KECAMATAN I1 I2 I3 I4 I5 Grand Total
Sumber : Analisis Peta Laju Infiltrasi Kota Gorontalo Dalam Disertasi Dr. Ir. Arqam Laya, M.T
Laju Infiltrasi dan Penggunaan Lahan
Sumber : Hasil Analisis Peta Penggunaan Lahan 2010 Dalam Disertasi Dr. Ir. Arqam Laya, M.T
Rekomendasi Solusi
Memperbesar
Memperluas daerah
kesempatan air untuk
resapan air atau ruang
berinfiltrasi dengan
terbuka hijau (RTH)
media-media infiltrasi
Melestarikan
Lubang biopori
lahan pertanian
Sumur Resapan
Rekomendasi Solusi
Fasilitasi pelatihan Fasilitasi
dan penyusunan implementasi
rencana bagi komite rencana komite
DAS DAS
Memperkenalkan
Fasilitas aksi warga konsep relawan
DAS DAS
Sosialisasi Memfasilitasi
Desain terbangunnya
penambahan atribut Kelembagaan jaringan antar sesama
kewargaan DAS komite DAS
Disain kelembagaan
Dari paparan di atas, maka dapat diajukan sebuah kerangka disain kelembagaan untuk
pengendalian banjir di suatu DAS.
Pertama, sosialisasi penambahan atribut kewargaan DAS. Karena setiap warga pasti
tinggal di satu DAS, maka setiap warga harus mengetahui ia merupakan bagian dari DAS
apa. Hal ini penting, karena apa yang dilakukan di persil lahannya secara kolektif akan
mempengaruhi perilaku hidrologi DAS yang bersangkutan.
Kedua, fasilitasi aksi kolektif warga DAS. Pelaksanaan aktivitas ini disarankan pada level
desa / kelurahan. Itu artinya, di tiap desa / kelurahan perlu difasilitasi terbentuknya
semacam organisasi stakeholders lokal, misalnya Komite DAS Ciliwung Kelurahan X,
yang akan mengkoordinir aksi kolektif warga di tingkat lokal.
Ketiga, fasilitasi pelatihan dan penyusunan rencana bagi Komite DAS di tiap desa /
kelurahan agar mereka mampu membuat rencana untuk menurunkan koefisien limpasan di
desa / kelurahan masing-masing. Aktivitas fasilitasi ini juga untuk memastikan agar
rencana dari masing-masing Komite DAS di tiap kelurahan itu sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmiah. Prinsip dalam penyusunan dokumen rencana ini adalah memulai dari apa
yang dipahami (teknologi yang dikuasai) oleh masyarakat.
Keempat, fasilitasi implementasi rencana Komite DAS. Prinsip untuk implementasi ini
adalah membangun keberhasilan-keberhasilan kecil, mulai dari penerapan teknologi yang
sederhana dan murah, seperti penerapan teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) atau
pembibitan tanaman penghijauan, menuju ke teknologi yang lebih rumit dan membutuhkan
biaya lebih besar. Untuk aktivitas ini, maka kerja sama berbagai pihak: pemerintah,
perguruan tinggi, LSM, dan swasta, menjadi penting.
TERIMA KASIH