Anda di halaman 1dari 12

Konflik adalah masalah internal dan eksternal yg terjadi sebagai akibat dari perbedaan

pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua orang atau lebih (Marquis & Huston 1998)

Konflik dapat juga dikategorikan sbg suatu kejadian atau proses.sebagai suatu
kejadian,konflik terjadi dari suatu kehendak setujuan antara dua orang atau organisasi
dimana seseorang tsb menerima sesuatu yg akan mengancam kepentingannya

Konflik adalah suatu hal yang penting dan secara aktif mengajak organisasi untuk
mengajak organisasi untuk terjadinya suatu konflik yg berarti juga sebagai pertumbuhan
produksi
KATEGORI KONFLIK
Konflik dpt dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Intrapersonal
Konflik yg tjd pada individu sendiri (masalah internal untuk mengklarifikasi nilai dan keinginan
dari konflik yg terjadi, miss; manajer mungkin merasa konflik intrapersonal dg loyalitas thdp
profesi keperawatan, loyalitas thdp pekerjaan, dan loyalitas kepada pasien)
2. Interpersonal
Konflik yg tjd antar dua orang atau lebih dimana nilai, tujuan dan keyakinan berbeda (konflik
sering terjadi krn seseorang scr konstan berinteraksi dg orang lain shg ditemukan
perbedaan,miss; manajer sering mengalami konflik dg teman sesame manajer, atasan dan
bawahannya)
3. Intergroup (antar kelompok)
Konflik terjadi antara dua atau lebih dari kelompok orang, departemen atau organisasi (sumber
jenis konflik ini adalah hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas, keterbatasan
prasarana)
PENYEBAB KONFLIK
1. Perilaku Menentang
Dpt menimbulkan konflik yg menghasilkan perasaan bersalah pd seseorang dimana perilaku ini
ditunjukkan (miss; seorang penentang menentang kewenangan manajer perawat melalui perlaku
kenakalan yg keras, perilaku ini mungkin berlaku verbal dan non verbal)
Tiga versi penetang (Murfhy) :
a. Comprtitive Bomber
Mudah menolak untuk bekerja (menggerutu, cemberut atau pergi meninggalkan manajer atau
tdk masuk kerja)
b. Martyred Accomodator
Menggunakan kepatuhan palsu (bekerja dan mampu bekerja sama tetapi juga sambil melakukan
ejekan dan hinaan, mereka mengeluh dan mengkritik untuk mendapatkan dukungan yg lain)
c. Avolder
Penentang ini menghindarkan kesepakatan dan partisipasi (tidak merespon thdp manajer,
apabila kondisi berubah maka mereka menghindar untuk berpartisipasi)
2. Stres
Menimbulkan stres, ketakutan, kecemasan dan perubahan dalam hubungan profesional dan kondisi ini dapat
menimbulkan konflik (stressor,kepenatan,konfontrasi/ketidak setujuan dan kemarahan)
3. Ruang
Bekerja dlm ruangan yg sempit dan berinteraksi secara konstan dg anggota staf yg lain, pengunjung dan tenaga
ahli lain terutama ruang/unit intensif yg penuh sesak menimbulkan kepenatan dan pergantian
4. Kewenangan dokter
Dokter dilatih untuk berwenang terhadap perawat
perawat sekarang lebih mandiri, mempunyai tgjawab professional dan tanggung gugat untuk perawatan pasien
dan mempunyai usulan yg valid untuk asuhan pasien. Dokter terkadang melalaikan usulan-usulan perawat dan
tdk menginginkan umpan balik.(perawat jadi marah,harga diri menurun,komunikasi gagal terutama komunikasi
dua arah)
5. keyakinan, Nilai dan Sasaran
Presepsi-presepsi yg tdk cocok menimbulkan konflik, perawat mempunyai keyakinan, nilai dan sasaran yg
berbeda dg manajer kep, dokter, pasien/klg dan bagian lain. Nilai-nilai perawat yg msk dalam konflik berhub dg
persoalan scr etika (perinytah tdk melakukan resusitasi,dll),Perawat yg melanggar standar pribadinya akan
melawan system, hal ini dpt merendahkan dan menyebabkan hilangnya harga diri dan stress emosional
PROSES KONFLIK
1. Konflik Laten
Tahapan konflik yg tjd terus-menerus (laten) dlm suatu organisasi (miss: kondisi keterbatasan staf dan perubhan
yg cepat)
2. Konflik yg dirasakan (felt konflik)
Adanya suatu yg dirasakan sbg ancaman, ketakutan, tdk percaya dan marah dan sbg suatu masalah/ancaman
terhadap keberadaannya
3. Konflik yg Nampak/sengaja ditimbulkan
Konflik yg sengaja dimunculkan untuk mencari solusi (tindakan yg mungkin menghindar, kompetisi, debat atau
mencari penyelesaian konflik)
4. Resolusi konflik
Suatu penyelesaian masalah dg cara memuaskan semua orang yg terlibat di dlmnya dg prinsip “win-win
solution”
5. Konflik “aftermatch”
Konflik terjadi akibat dari tidak terselesaikannya konflik yg pertama
Konflik ini akan menjadi mslh besar kalau tdk segera diatasi atau dikurangi penyebab dari konflik yg sama
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
1. Kompromi atau Negosiasi
Semua yg terlibat menyadari dan spakat ttng keinginan bersama
2. Kompetisi
Dapat diartikan sbg “win-lose” penyelesaian konflik, penyelesaian ini
menekankan hanya ada satu orang atau kelompok yg menag tanpa
mempertimbangkan yg kalah (akibat: kemarahan, putus asa dan keinginan untuk
perbaikan dimasa mendatang)
3. Akomodasi
Konflik ini berlawanan dg kompetisi, strategi ini seseorang berusaha
mengakomodasi permasalahn dan memberi kesempatan orang lain untuk
menang
4. Smoothing
Penyelesaian konflik dg mengurangi komponen emosional dalam konflik,
individu yg terlibat dlm konflik berupaya mencapai kebersamaan dari pada
perbedaan dg penuh kesadaran dan instropeksi diri
5. Menghindar
Yg terlibat dlm konflik pd strategi ini menyadari ttng masalah yg dihadapi tetapi
memilih untuk menghindar /tidak menyelesaikan masalahnya, strategi ini dipilih
bila ketidaksepakatan adalah membahayakan kedua pihak
6. Kolaborasi
Merupakan strategi “win-win solution”, kedua unsur terlibat menentukan tujuan
bersama dan bekerja sama dlm mencapai tujuan
HASIL MANAJEMEN KONFLIK
Apabila perhatian diberikan terhadap manajer keperawatan dlm meningkatkan suasana
kerja perawat yg produktif, banyak kasus-kasus konflik yg dpt diselesaikan.
Pengetahuan dan ketrampilan manajer konflik yg tjd adalah peran yg aktif dari manajer
perawat
Bahwa stress dan tekanan didalam merupakan perangsang yg membuat manajer lebih
positif, lebih hati-hati dan peduli terhadap karyawannya
Konflik dpt menjadi sumber energy dan kreatifitas yg positif dan membangun bila
dikelola dg baik. Jika tdk, konflik akan mengganggu fungsi, dan menghancurkan,
menghabiskan energi serta mengurangi keefektifan organisasi dan pribadi
Konflik dpt menghancurkan inisiatif atau kreatifitas, menyebabkan perilaku
bermusuhan dan kekacuan, hilangnya keinginan untuk bekerja kearah pencapaian
tujuan bersama, mengakibatkan jalan buntu dan kemacetan.
“KELOLA KONFLIK JANGAN SAMPAI MELUAS”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai