Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus

HERNIA INGUINALIS
LATERALIS

Pembimbing :
dr. Deddy Setyo N, Sp. B

Disusun Oleh :
Arief Rahmatullah, S. Ked.

LABORATORIUM ILMU BEDAH


RSUD KANJURUHAN KEPANJEN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2018
IDENTITAS UMUM

Nama : An.R Agama : Islam

Usia : 1 th 10 Bulan Suku : Jawa

J. Kelamin : Perempuan No.RM : 4111799

Alamat : Wonosari Tanggal Masuk RS : 27 Juli 2018

Ibu : Sri Utami

Ayah : Ali Afnan


ANAMNESIS

Keluhan Utama : Benjolan pada lipat paha kiri


ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang :

Orang tua An.R mengeluhkan adanya benjolan pada lipat paha kiri An.R.
Benjolan ini muncul pertama saat An.R lahir. Lalu menurut ibu pasien, benjolan
sempat menghilang dan kembali muncul saat berusia 16 bulan. Benjolan muncul
dan bertambah besar saat menangis. An.R sempat muntah-muntah saat benjolan
muncul dan menangis. Menurut ibu pasien, tidak ada kelainan pada BAB pasie
n dan pasien juga bisa buang angin.

.
ANAMNESIS

1.Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Kehamilan


Dahulu : Keluarga dan persalinan

• -Riwayat • Penyakit serupa • Kehamilan 9


keluhan serupa (- (-) bulan. Persalinan
) • Penyakit jantung dilakukan secara
(-) operasi SC di
RSUD Kepanjen.
• Penyakit paru (-)
BB lahir 3000
• DM (-)
gram.
• Penyakit ginjal (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
• Baik , status gizi kesan cukup. BB : 11kg

Tanda Vital
• Tensi :-
• Nadi : 98 x / menit, reguler
• Pernafasan : 20 x /menit
• Suhu : 36 oC
PEMERIKSAAN FISIK

Kulit
• Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), venektasi (-), petechie (-), spider
nevi (-), berkeringat (-).

Kepala
• Bentuk mesocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut, keriput (-
), atrofi m. temporalis (-), makula (-), papula (-), nodula (-), kelainan
mimik wajah / bells palsy (-), oedem (-), pucat (+)
PEMERIKSAAN FISIK

Mulut Mata Hidung

• Bibir pucat (- • Conjunctiva • Nafas cuping


), bibir anemis hidung (-),
cianosis (-), (+/+), sklera sekret (-),
gusi ikterik (-/-). epistaksis (-).
berdarah (-).
PEMERIKSAAN FISIK

Telinga Leher Tenggorokan

• Nyeri tekan • JVP tidak • Tonsil membesar


mastoid (-), meningkat, (-), pharing
sekret (-), trakea ditengah, hiperemis (-).
pendengaran pembesaran
berkurang (-). kelenjar tiroid (-),
pembesaran
kelenjar limfe (-),
lesi pada kulit (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks

Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi (-), spider nevi (-),


pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-).

Bunyi jantung I–II intensitas normal, regular, bising (-)


PEMERIKSAAN FISIK

Pulmo :
Inspeksi : Simetris.

Palpasi : Stem fremitus simetris kanan & kiri.

Perkusi : Sonor pada kedua paru di semua lapang paru.

Auskultasi : suara tambahan (Ronchi (-/-), Wheezing (-/-)

Vesikuler semua lapang paru.


PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen

Inspeksi : benjolan dan lipat paha berbentuk lonjong

Palpasi : Nyeri tekan (-), soefl (+),benjolan tidak dapat direposisi, Ziemen test

(+) dorongan pada digiti II.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal.

Ekstremitas
- -
Palmar eritema (-)
- -
Genetalia
Vulva dan labia mayora sinistra membesar
BENJOLAN PADA INGUINALIS
YANG MASUK SAMPAI
MEMBUAT VULVA DAN LABIA
MAYORA MEMBESAR
Diagnosa Banding

1. Hernia Inguinalis Medialis


2. Hernia Inguinalis Lateralis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah Lengkap
Hb : 8.8 g/dL

Pemeriksaan USG
Tampak defect patologis yang berhubungan dengan intraperitoneal dengan
keterlibatan omentum dan fluid collection yang menetap

Tampak ukuran lokus minoris non valsalva 8,7 mm dan valsalva 8,9 mm.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Foto Thorax

Cor : Besar dan bentuk DBN.

Pulmo : Corakan vaskuler normal, tak tampak infiltrate/nodul

Sinus costophrenicus kanan dan kiri tajam

Hemidiafragma kanan-kiri normal “dome-shape”

Simpulan : Foto Thorax dalam batas normal


Resume
Orang tua An.R mengeluhkan adanya benjolan pada lipat paha kiri
An.R. Benjolan ini muncul pertama saat An.R lahir. Lalu menurut ibu pasien,
benjolan sempat menghilang dan kembali muncul saat berusia 16 bulan. Benjolan
muncul dan bertambah besar saat menangis. An.R sempat muntah-muntah saat
benjolan muncul dan menangis. Menurut ibu pasien, tidak ada kelainan pada
BAB pasien dan pasien juga bisa buang angin.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan kondisi anemis serta bonjolan


pada lipat paha dan sampai membuat vulva dan labia mayora membesar.
Benjolan tidak dapat direposisi, Ziemen test (+) dorongan pada digiti II. Pada
pemeriksaan USG disimpulkan hernia inguinalis sinistra irreponibolis dengan
keterlibatan omentum.
DIAGNOSIS

• Hernia Inguinalis Lateralis (Sinistra) Irreponible

PLANNING

• 1. IVLD D5 ¼ NS
• 2. Pro Herniotomy (sinistra)
• 3. Transfusi PRC 100 cc
• 4. Profilaksis cefotaxim 330mg
Follow Up
 KRS tanggal 29 Juli 2018

 Obat pulang : 1. Amoxicillin syrup 3x1 cth

2. Paracetamol syrup 3x1 cth

 Kontrol Tanggal 3 Agustus 2018


Definisi

Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal masuk ke


rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin
inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus, tetapi bisa juga
merupakan suatu jaringan lemak atau omentum
Etiologi & Patofisiologi

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang
didapat. Lebih banyak terjadi pada lelaki daripada perempuan. Berbagai faktor
penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus
yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia.
Hernia terjadi ketika terjadi keterlambatan penurupan prosesus vaginalis setelah
penurunan testis ke dalam skrotum selama perkembangan fetal. Penyebab terjadi
nya hernia belum sepenuhnya dipahami, namun diketahui terdapat perbedaan
antara hernia pada anak dengan dewasa. Pada anak, penyebab tersering adalah
gangguan kongenital kelainan jaringan ikat.
Minggu ke 5 :
pembentukan gonad
2 ligamen yang menahan :
- Cranial Suspensory
ligament (ke diafragma)
- Caudal genito-inguinal
ligament) / gubernaculum

Gubernaculum:
menahan testis ke scrotum
melalui anususl internus dan
eksternus
mengarahkan testis pada
proses desensus testis.
Pada Perempuan

Lig.
Craniosuspensorium
tidak regresi
Gonad perempuan
(Ovarium) tetap di
Retroperitoneal

Gubernaculum tidak
menebal, tetapi
menjadi round
ligament of uterus Dan
round ligament of
ovary
Faktor Resiko dan Insidensi

Hernia terjadi karena kegagalan penutupan prosesus vaginalis.

Lebih sering pada laki-laki (90%) dibanding perempuan.

60% terbanyak ditemukan di kanan


Klasifikasi

Hernia Inguinalis Indirek


• Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis,
diduga mempunyai penyebab kongenital. Kantong hernia merupakan
sisa prosesus vaginalis peritonei sebuah kantong peritoneum yang
menonjol keluar, yang pada janin berperan dalam pembentukan
kanalis inguinalis. Oleh karena itu kantong hernia masuk kedalam
kanalis inguinalis melalui anulus inguinalis internus yang terletak di
sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri kanalis nguinalis
dan keluar ke rongga perut melalui anulis inguinalis eksternus
Klasifikasi

Hernia Inguinalis direk


• Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis. Hernia
ini melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa epigastrika
inferior di daerah yang dibatasi segitiga Hasselbach. Hernia inguinalis
direk jarang pada perempuan, dan sebagian bersifat bilateral. Hernia
ini merupakan penyakit pada laki-laki lanjut usia dengan kelemahan
otot dinding abdomen
Tanda Gejala

Asimptomatis

Tampak Benjolan di inguinal

Perlu diperhatikan tanda tanda inkaserata


Diagnosa

Kebanyakan kasus bisa didiagnosis melalui anamnesa dan pemeriksaan


fisik

Pemeriksaan Radiologis:

- Inguinal Ultrasonography : memperkirakan diameter kanalis inguinalis

1. 3,6 + 0,8 mm : normal

2. 4,9 + 1,1 mm : Patent Processus Vaginalis

3. 7,2 + 2 mm atau lebih : Hernia


Pemeriksaan
Valsalva Manuever
- Anak dalam posisi supinasi
- Diprovokasi untuk menangis
- Akan terlihat benjolan keluar di inguinal

Silk Glove Sign


- Palpasi dengan jari pada korda spermatik (setinggi
tuberculum pubik)
- (+) : teraba penebalan seperti silk yang bergesekkan
Waktu Manajemen Hernia
Inguinalis
Penatalaksanaan

• Reposisi bimanual

Konservatif • Reposisi Spontan


• Bantal Penyangga

• Hernia inguinalis lateralis pada anak-anak harus diperbaiki

Operatif
secara operatif tanpa penundaan,
• pada pria dewasa, dilakukan operasi elektif atau cito
terutama pada keadaan inkarserata dan strangulasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai