Anda di halaman 1dari 16

+

Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi
(Komite PPI RS)
Meta Restu Synthana
+
Infeksi Nosokomial

 Noso : Penyakit Komeo: Rumah sakit

 Infeksi yang terjadi di sarana pelayanan kesehatan mis: RS

 Healthcare Associated Infection (HAIs): Infeksi yang terjadi > 48 jam paska
MRS, bisa setelah keluar RS

 Program Pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI) RS:

1. Pencegahan infeksi nosokomial/ Infeksi RS (IRS)

2. Surveilans IRS

3. Penanggulangan KLB

4. Pengembangan kebijakan dan prosedur kerja PPI

5. Pendidikan dan pelatihan


+
Dampak HAIs

 Hari rawat meningkat

 Tindakan perawatan, pengobatan dan diagnostik meningkat

 Menguras sumber daya dan sumber dana

 Citra buruk RS: pelanggan menurun

 Dampak hukum: tuntutan pengadilan, kerugian material dan


immaterial
+
Tujuan Program PPI

1. Melindungi pasien dari penularan infeksi

2. Melindungi tenaga kesehatan dari tertular infeksi

3. Melindungi pengunjung RS dan Masyarakat dalam


lingkungan RS

4. Melindungi lingkungan dalam dan sekitar RS

5. Melakukan program PPI secara cost-effective, tepat guna


dan hemat biaya
+
1. Melindungi Pasien

 Melindungi pasien dari kontak dg pasien lain, tenaga kesehatan,


lingkungan sekitar

 Khusus tindakan akibat perawatan di RS:

1. IDO: peralatan tidak steril, tekanan ruang operasi tidak +,


penggunaan kasa yg salah, penggunaan antiseptik yang salah

2. IADP: penyuntikan salah, pemasangan infus berkali2 tusuk,


penggunaan antiseptik yang salah, teknik pemasangan salah

3. ISK: pemasangan kateter urin open teknik, lamanya pemasangan

4. VAP: air ventilator tidak steril, alat tidak dibersihkan

5. HAP
+
2. Melindungi tenaga kesehatan

 Tenaga kesehatan beresiko tertular melalui:


 Udara (droplet, airbone)
 Kontak langsung dan tidak langsung)

 Upaya pencegahan perlu dilakukan dengan cara:


 Kewaspadaan standar, berdasar transmisi, kewaspadaan isolasi
 Surveilans dan penyelidikan kasus
 Pendidkan dan pelatihan berkesinambungan
 Imunisasi dan program keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penetapan SPO, misal: SPO Penanganan pasca pajanan
+
3. Melindungi Pengunjung dan
Masyarakat di dalam RS
 Pembatasan pasien rawat inap agar tidak sering keluar
ruangan perawatan

 Penggunaan masker oleh pasien ketika keluar ruang


perawatan
+
4. Melindungi lingkungan dalam
dan sekitar RS
 Pengolahan Limbah RS dengan benar
+
4. Melaksanakan program PPI
secara cost- effectife
 Biaya Penyelenggaraan:
 Pembelian Produk sekali pakai
 Pembelian sarana/ produk baru
 Biaya penerapan peralatan baru
 Biaya pelatihan dan pendidikan

 Penghematan yang ditekan:


 Biaya diagnosis, pengobatan, perawatan
 Biaya hari rawat
 Biaya akibat tidak bekerja
 Biaya kecacatan/ kematian
 Biaya non finansial: kepuasan pelanggan, aspek hukum/ etik, citra
negatif
+
STRUKTUR ORGANISASI PPI
Meta Restu
+
Struktur Organisasi

DIREKTUR UTAMA

Dir. Umum dan Dir. Medis dan Komite Medis


operasional Keperawatan

Komite PPI

Tim PPI-RS (IPCN)


+
Struktur organisasi PPI

Komite PPI Kepala


RS Departemen

Tim PPI-RS
(IPCN)

Perawat PPI Ruangan/ Departemen

(IPC-Link Nurse)
+
Susunan Komite

 Terdiri atas ketua, Wakil ketua, sekertaris, anggota

 Ketua: sebaiknya dokter (IPCD), berminat, peduli, memiliki


pengetahuan, pengalaman, mendalami masalah infeksi,
mikrobiologi klinik atau epidemiologi klinik > tidak merangkap
ketua instansi lain

 Sekertaris sebaiknya perawat senior (IPCN), disegani, berminat,


mampu memimpin, aktif motor semua kegiatan,
merangkap ketua Tim Pelaksana PPI > bersifat purnawaktu,
ramah tetapi tegas, kemampuan menulis, mengajar, hubungan
antar pribadi yang baik.
 IPCN: 100-150 pasien rawat
 Kursus Dasar PPI/ IPCN
 Sarjana/ D3 Keperawatan
 Sarjana/ D3 Kesehatan masyarakat dengan dasar keperawatan
+
Susunan Komite (cont’d)

 Anggota terdiri dari unsur klinik: PD, Bedah, Obgyn, Anak,


ICU, Neuro, atau unsur medik lain yang dianggap perlu

 Unsur keperawatan

 Unsur penunjang medik: farmasi, laundry, lab Mikrobiologi,


CSSD, Sanitasi, Gizi

 Komite disahkan dengan SK

 Bertugas untuk waktu tertentu

 Laporan berkala

 Evaluasi kerja oleh direktur


+
Tugas Komite PPI
Pencegahan
Infeksi Kebijakan
Kewaspadaan penggunaan
Isolasi antimikroba

Program PPI

Pendidikan
Surveilans dan Latihan

Struktur
Organisasi

KOMITE PPI

IPCD IPCN
+
Peran IPCN
Praktisi Klinik

Advokator Surveier

Fasilitator Member

PERAN
Komunikator Edukator
IPCN
Motivator Manager

Evaluator Konsultan

Koordinator Peneliti

Investigator Auditor

Anda mungkin juga menyukai