Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN SUPERVISI

Arief Budhiman
0402518042

PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Pengertian Supervisi

Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa


inggris to supervise atau mengawasi.

Tujuan Supervisi

Memperbaiki proses belajar mengajar

Sasaran Supervisi

Kepala sekolah, guru


Supervisi pada awal masa

Pendidikan bersifat individual

Pengajar bukanlah guru-guru, melaikan tutor, yang


menuntut keterampilan untuk melatih para siswa untuk
menulis dan membaca.

Pendidikan bertugas mengembangan, mempertahankan, dan


melindungi Negara.

Menyadari akan pentingnya pendidikan timbullah supervisor yang


disebut Paidonomous. Guru dan tutor tidak ada. Yang melatih
para siswa ialah para supervisor itu dengan hak kontrol yang
absolut.

Pada zaman Athena pendidikan lebih maju dan ahli pikir yang
terkenal pada zaman itu ialah Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Supervisi pada awal masa

Pada zaman pertengahan supervisi diberikan kepada sekolah-sekolah


sebagai lembaga pendidikan dan guru-guru sebagai pelaksanaan
pendidikan

supervisi dari pihak negara dan supervisi dari pihak agama

Kedua macam supervise ini tidak banyak memperhatikan kualitas


pengajaran dan kondisi pendidikan.

Pada abad-17 mula-mula banyak yang menolak kehadiran supervisor


Supervisi pada abad ke 18

Supervisi pada abad ke-18 dilakukan oleh panitia


kantor atau panitia sekolah atau anggota-anggota
badan pendidikan

Tugas mereka adalah untuk mengetahui


sampai di mana kepandaian guru-guru itu
mengajar, bukan memperbaiki kekeliruan-
kekeliruan yang dibuat oleh para guru.
Supervisi pada abad ke 19

Pada abad ke-19 kedudukan Pengawas sekolah sudah meningkat. Mereka secara
resmi dikatakan supervisor sekolah. Dengan demikian supervisi pada abad ke-19
sudah bersifat professional.

Tugas para supervisor pada abad ini tidak lagi hanya mengontrol dan mencatat
kesalahan guru, tidak lagi bersifat otokrasi, melainkan berangsur-angsur
memperhatikan individualitas guru, kewajiban supervisor semakin meluas.

Pada abad ini supervisor-supervisor spesialis sudah mulai dikembangkan seperti


ahli dalam bidang kurikulum, ahli dalam administrasi, ahli dalam keuangan dan
sebagainya. Teknik-teknik supervisi juga mulai dikembangkan dan ditingkatkan,
termasuk teknik pembinaan guru yang bersifat manusiawi. Karena itu pada akhir
abad ini supervisi di pandang sebagai fungsi demokrasi.
Supervisi pada abad modern

Supervisi modern lebih mengedepankan pendekatan manusiawi dalam


melaksanakan evaluasi program supervisi pendidikan sehingga benar-benar
dapat mencapai tujuan supervisi pendidikan

Tujuannya adalah untuk mendalami kebutuhan guru secara individual,


membantu mereka secara individual pula, mendalami kebutuhan personal lain
(staf non guru), meneliti sistem pengelolaan yang digunakan, dan meneliti sarana
dan prasarana sekolah.
Supervisi pada abad ke 21

Pendidikan di abad 21 menuntut adanya manajemen pendidikan yang modern dan


profesional. Lembaga pendidikan diharapkan mampu mewujudkan perannya secara
efektif, dengan keunggulan dalam kepemimpinan, proses belajar mengajar,
pengembangan staf, kurikulum, tujuan sekolah, iklim sekolah, penilaian diri,
komunikasi, dan keterlibatan orang tua/masyarakat.

Metode ceramah harus dikurangi dan diimbangi dengan metode lain, yang memberi
kesempatan kepada peserta didik berperan lebih aktif.

Guru dituntut untuk dapat menuangkan pembelajarannya dalam bentuk buku elektronik,
ataupun dalam bentuk animasi yang interaktif, menarik dan bermutu, sehingga dapat
diakses oleh siswanya.
Zulfatul : yang mendasari perkembangan
supervisi
Dewi suci : kendala dari supervisi, solusi
Taufan :
Nikmah : mengapa supervisi t
Natalia :

Anda mungkin juga menyukai