SABTU, 6 OKTOBER
2018
OTOPSI SUDDEN DEATH
DPJP
dr., MH, SpKF
Residen Jaga
dr.
COASS JAGA
IDENTITAS UMUM JENAZAH
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : ± 60 Tahun
Berat badan : 38 kg
Panjang badan : 137 cm
Warna kulit : sawo matang
Warna pelangi mata : hitam
Ciri rambut : warna putih, ikal,
panjang , distribusi merata
Keadaan gizi : kesan gizi cukup
(dengan IMT: 20.2 kg/m2)
IDENTITAS KHUSUS
JENAZAH
Tato : tidak ada
Jaringan parut : Terdapat beberapa jaringan parut pada
pergelangan kaki kiri, bentuk tidak teratur, ukuran
panjang 7x 3 cm, batas tidak tegas, warna lebih terang
dari jaringan kulit sekitar.
Tahi lalat : terdapat beberapa tahi
lalat diseluruh tubuh, tahi lalat terbesar
pada paha kiri atas sisi depan, dengan
titik pusat 7 cm dibawah lipat paha
diameter 0.2 cm bagian tengah bentuk
tidak teratur, batas tidak tegas, warna
lebih gelap dari jaringan sekitar
Tanda lahir : Tidak ada
Cacat fisik : Patah tulang kaki
kiri
Pembungkus jenazah : terdapat sebuah kain
bahan katun warna coklat bermotif batik dengan
ukuran p: 245cm l: 106cm
Kanan
• Kuku dan jaringan dibawah kuku
tampak pucat
• Tampak sebuah luka lecet pada
tungkai bawah kanan sisi depan,
bentuk tidak teratur, warna
kemerahan, panjang sembilan
sentimeter, lebar lima sentimeter,
titik pusat delapan belas entimeter
dibawah lutut kanan, luka lecet
terkecil pada tungkai bawah kanan
sisi depan,
Kiri
• Kuku dan jaringan dibawah kuku
tampak pucat
BAGIAN TUBUH TERTENTU
Mata
Telinga
• Bentuk telinga : Tidak ada kelainan
• Permukaan daun telinga : Tidak ada kelainan
• Lubang telinga : Tidak ada kelainan
Mulut
• Bibir atas : Tampak pucat
• Bibir bawah : Tampak pucat
• Selaput lendir mulut : Tampak pucat
• Lidah : Tidak ada kelainan
• Langit-langit mulut : Tidak ada kelainan
• Gigi geligi
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Alat kelamin
• Alat kelamin : Perempuan
• Bibir atas : Tidak ada kelainan
• Bibir bawah : Tidak ada kelainan
• Selaput dara : tidak ada kelainan
Tulang-tulang
• Tulang tengkorak : Tidak ada kelainan
• Tulang wajah : Tidak ada kelainan
• Tulang leher : Tidak ada kelainan
• Tulang belakang : Terdapat pembengkokan tulang
menyerupai huruf S
• Tulang-tulang dada: terdapat patah tulang pada iga
ke empat, lima, enam, dan tujuh
• Tulang-tulang panggul : Tidak ada kelainan
• Tulang anggota gerak : Tidak ada kelainan
TEMUAN DARI PEMERIKSAAN
TUBUH BAGIAN DALAM
Rongga kepala :
Kulit kepala bagian dalam: Terdapat
resapan darah pada kulit kepala bagian
dalam sisi kiri, dengan ukuran panjang
2 x 0.5 cm
Tulang Tengkorak : Tidak ada kelainan
Jantung Kiri
Katup antara serambi dengan bilik kiri terdiri dari
dua katup, dengan ukuran panjang lengkung katup
jantung kiri 9 cm, tidak ada kelainan. Tebal dinding
otot jantung kiri 1.2 cm, panjang lengkung katup
pembuluh darah besar 5 cm.
Paru kanan
Paru : Terdapat pelebaran
pembuluh darah
Ginjal
Kanan : selaput ginjal mudah dilepas,
terdapat kista pada permukaan ginjal
dengan diameter 0,5cm, pada
pengirisan terdapat darah gelap dan
encer. Berat 100 gram, p: 9 cm, l: 5
cm, t: 2 cm.
Kiri : selaput ginjal mudah dilepas,
terdapat kista pada permukaan ginjal
berukuran diameter tiga sentimeter.
berat 150 gram, p: 9 cm, l: 8 cm, t: 3
cm, warna merah kehitaman. Pada
pengirisan terdapat darah gelap dan
encer.
Pankreas : permukaan
licin, warna kekuningan.
Berat 90 gram ukuran
panjang 23 cm, l: 4 cm, t:
1 cm,
Pemeriksaan Patologi
Anatomi
Resapan darah otot leher kiri Limpa
Kulit leher kiri Ginjal kiri
Kulit leher kanan Ovarium kiri
Anak ginjal kanan Ovarium kanan
Selaput ginjal kanan Hati
Paru kanan Resapan darah kulit belakang kepala
Otot jantung ventrikel kiri Otak kecil
Supra renal kiri
Batang otak
Ginjal kanan
Otak besar
Paru kiri
Selaput keras otak
Kesimpulan
Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari pemeriksaan atas
jenazah tersebut maka saya simpulkan bahwa jenazah adalah seorang
perempuan, umur kurang lebih tujuh belas tahun, kesan gizi kurang. Pada
pemeriksaan luar didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka
lecet pada wajah, leher, punggung, anggota gerak atas. Didapatkan tanda
mati lemas. Sebab kematian akibat tekanan pada leher yang
menyebabkan terbendungnya saluran pernapasan, yang menyebabkan
gagal napas. Waktu kematian delapan sampai dua belas jam sebelum
pemeriksaan dilakukan
TINJAUAN
PUSTAKA
Traumatologi
Berasal dari kata ‘trauma’ dan ‘logos’
‘Trauma’: kekerasan atas jaringan tubuh yang masih
hidup (living tissue)
‘Logos’: ilmu
Ilmu yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan
kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia yang masih hidup
Lecet Suhu
Tinggi
Robek Suhu
Rendah Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik : Pedoman bagi
Dokter dan Penegak Hukum. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Semarang: 2007.
Barotrauma
Anoksia : keadaan tubuh sangat kekurangan oksigen
Penyebab anoksia :
anoksia anoksik : ec kekurangan oksigen atau obstruksi
mekanik pada jalan napas
anoksia anemik
anoksia stagnan
anoksia histotoksik
Jenis Asfiksia
gantung (hanging)
penjeratan (strangulation by
strangulasi
ligature)
sufokasi cekikan (manual strangulation)
pembekapan
penyumpalan
tenggelam
crush asfiksia
Gejala Asfiksia
Tanda Umum pada Jenazah
Cekikan
(Manual strangulation)
Definisi
Penekanan pada leher
dengan tangan.
Menyebabkan dinding
saluran nafas bagian
atas tertekan
Udara pernafasan
tidak dapat masuk
karena terjadi
penyempitan saluran
nafas
Mekanisme kematian
Pemeriksaan
Pemeriksaan Dalam
• Perdarahan atau resapan darah
• Fraktur : tenaga yang digunakan besar
• Tanda asfiksia :
Darah lebih gelap dan encer
Busa dalam saluran pernafasan
Organ tubuh lebih berat, lebih gelap, pada
pengirisan banyak keluar darah.
• Petekie pada :
– Mukosa usus halus
– Epikardium daerah aurikuloventrikuler
– Subpleura viseralis paru terutama pars
diafragmatika dan fisura interlobaris
– Kulit kepala sebelah dalam terutama daerah
temporal
• Edema paru
KUHP tentang kejahatan terhadap nyawa.
1. Pasal 338
Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling
lama lima belas tahun.
2. Pasal 339
Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu
perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk
melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam
hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan
barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling
lama dua puluh tahun.
3. Pasal 340
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu
merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau
selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.
Analisis Kasus