Anda di halaman 1dari 19

FEBRILE SEIZURE

Salma Rizqi Amanah


1610211042
DEFINISI

 Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak


berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu tubuh
(suhu di atas 380C, dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang
tidak disebabkan oleh proses intrakranial. - (IDAI)

• Kejang demam merupakan kejang selama masa kanak-kanak setelah


usia 1 bulan, yang berhubungan dengan penyakit demam tanpa
disebabkan infeksi sistem saraf pusat, tanpa riwayat kejang neonatus dan
tidak berhubungan dengan kejang simptomatik lainnya-International
League Against Epilepsy (ILAE)
KETERANGAN:

 Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena gangguan elektrolit atau
metabolik lainnya.
 Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya maka tidak disebut sebagai kejang
demam.
 Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang demam, namun jarang
sekali.
- National Institute of Health ) batasan: lebih dari 3 bulan
-Nelson dan Ellenberg, serta ILAE batasan : usia lebih dari 1 bulan.
 Bila anak berumur kurang dari 6 bulan mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain, terutama infeksi SSP
 Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam rekomendasi ini melainkan
termasuk dalam kejang neonatus
 Usia: 2 – 4 % anak 6 bulan sampai dengan 5
tahun
 Laki-laki > perempuan

EPIDEMIOLOGI  80% kejang demam sederhana


 20% kejang demam kompleks
ETIOLOGI  Idiopatik
 Demam itu sendiri, antara lain disebabkan: ISPA,
ISK, OMA, pneumonia, gastroenteritis,
pascaimunisasi, dll.
FAKTOR RESIKO

1. Demam
3.Gen

• Risiko meningkat 2 – 3 x bila saudara pernah mengalami


 Demam yang berperan pada kejang demam
kejang demam
 Derajat demam: 75% dari anak dengan demam ≥39⁰C, 25% dari • Risiko meningkat 5% bila orangtua pernah mengalami
anak dengan demam > 40⁰C 2. kejang demam

4. BBLR
2. Usia
• < 2500 gr  1,5 x berisiko
• 2500 – 2999 gr 1,3 x berisiko
• 3000 – 3499 gr  1,2 x berisiko
 Umumnya terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun
 Puncak tertinggi pada usia 17 – 23 bulan
 Kejang demam < 6 bulan mungkin disebabkan oleh infeksi SSP
1. Kejang Demam Sederhana 2. Kejang Demam Kompleks

• Kejang lama > 15 menit


 Lamanya kejang <15 menit dan
umumnya akan berhenti sendiri KLASIFIKASI • Kejang fokal/parsial satu sisi,
atau kejang umum didahului
 Kejang berbentuk umum
kejang parsial
tonik/klonik, tanpa gerakan
fokal
• Berulang atau > 1 x dalam 24
 Terjadi sekali/kejang tidak jam dan diantara bangkitan
berulang dalam 24 jam kejang anak tidak sadar
MANIFESTASI KLINIS

 Demam (>38⁰C)
 Terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu
demam
 Kejang berbentuk umum tonik/klonik, tanpa
gerakan fokal, kejang berhenti sendiri
 Pasca kejang anak tidak bereaksi, setelah
beberapa detik/menit anak terbangun
dan sadar kembali tanpa deficit neurologis
DIAGNOSIS

1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik


 Jenis, lama, dan frekuensi kejang
• Tanda vital
 Mencari penyebab demam
• Suhu tubuh
 Factor risiko • Mencari tanda trauma akut
 Kesadaran kepala dan adanya kelainan
 Suhu sebelum/saat kejang
sistemik, tanda infeksi SSP
(rangsang meningeal), tanda
 Keadaan anak pascakejang infeksi diluar SSP, kesadaran
 Riwayat perkembangan • Bila terjadi penurunan
 Riwayat kejang demam dalam kesadaran diperlukan
keluarga pemeriksaan lanjutan untuk
mencari factor penyebab
Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan untuk menentukan factor penyebab dan komplikasi kejang pada anak.
 Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, gula darah, elektrolit
 Pungsi lumbal: indikasi untuk menyingkirkan/menegakkan kemungkinan meningitis
 Pencitraan (x-ray kepala, CT-Scan, MRI) jarang dikerjakan. Indikasi kelainan
neurologis fokal yang menetap
 EEG: pada kejang demam norm
PUNGSI LUMBAL

 Terdapat tanda dan gejala rangsang


meningeal
 Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
klinis
 Dipertimbangkan pada anak dengan
kejang disertai demam yang
sebelumnya telah mendapat antibiotik
dan pemberian antibiotik tersebut dapat
mengaburkan tanda dan gejala
meningitis.
Elektroensefalografi (EEG)

 Indikasi pemeriksaan EEG:

 Pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk kejang


demam, KECUALI apabila bangkitan bersifat fokal.

 Keterangan: EEG hanya dilakukan pada kejang


fokal untuk menentukan adanya fokus kejang di
otak yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
PENCITRAAN

 Pemeriksaan neuroimaging (CT scan atau MRI


kepala) tidak rutin dilakukan pada anak dengan
kejang demam sederhana
 Pemeriksaan tersebut dilakukan bila terdapat
indikasi, seperti kelainan neurologis fokal yang
menetap, misalnya hemiparesis atau paresis nervus
kranialis.
KOMPLIKASI PROGNOSIS

 Kejang demam berulang


 Epilepsy
Kejang demam umumnya memiliki prognosis
 Hemiparesis yang baik.
REKURENSI

Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:


 1. Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
 2 Usia kurang dari 12 bulan
 3 Suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius saat kejang
 4 Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang.
 5Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam kompleks.
REFERENSI

 IDAI
 kalbemed
 Jurnal USU

Anda mungkin juga menyukai