Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena gangguan elektrolit atau
metabolik lainnya.
Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya maka tidak disebut sebagai kejang
demam.
Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang demam, namun jarang
sekali.
- National Institute of Health ) batasan: lebih dari 3 bulan
-Nelson dan Ellenberg, serta ILAE batasan : usia lebih dari 1 bulan.
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain, terutama infeksi SSP
Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam rekomendasi ini melainkan
termasuk dalam kejang neonatus
Usia: 2 – 4 % anak 6 bulan sampai dengan 5
tahun
Laki-laki > perempuan
1. Demam
3.Gen
4. BBLR
2. Usia
• < 2500 gr 1,5 x berisiko
• 2500 – 2999 gr 1,3 x berisiko
• 3000 – 3499 gr 1,2 x berisiko
Umumnya terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun
Puncak tertinggi pada usia 17 – 23 bulan
Kejang demam < 6 bulan mungkin disebabkan oleh infeksi SSP
1. Kejang Demam Sederhana 2. Kejang Demam Kompleks
Demam (>38⁰C)
Terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu
demam
Kejang berbentuk umum tonik/klonik, tanpa
gerakan fokal, kejang berhenti sendiri
Pasca kejang anak tidak bereaksi, setelah
beberapa detik/menit anak terbangun
dan sadar kembali tanpa deficit neurologis
DIAGNOSIS
Dilakukan untuk menentukan factor penyebab dan komplikasi kejang pada anak.
Pemeriksaan laboratorium: darah lengkap, gula darah, elektrolit
Pungsi lumbal: indikasi untuk menyingkirkan/menegakkan kemungkinan meningitis
Pencitraan (x-ray kepala, CT-Scan, MRI) jarang dikerjakan. Indikasi kelainan
neurologis fokal yang menetap
EEG: pada kejang demam norm
PUNGSI LUMBAL
IDAI
kalbemed
Jurnal USU