Anda di halaman 1dari 90

TABLET

Agus Siswanto, MSi, Apt


Fakultas Farmasi UMP
Email: gus_ump@yahoo.com
POKOK BAHASAN
 PENDAHULUAN
 FORMULASI TABLET
 METODE PEMBUATAN TABLET
 EVALUASI TABLET
DEFINISI TABLET
 Sediaan padat kompak yg dibuat scr
kempa cetak dlm bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung
 Mengandung satu jenis obat atau lebih,
dengan atau tanpa bhn tambahan
 40% obat diracik dlm bentuk tablet
KEUNTUNGAN
 Kemampuan terbaik
 Ketepatan ukuran/takaran (dosis)
 Variabilitas kandungan rendah
 Mudah dlm pemakaian
 Relatif stabil dibanding sediaan cair
 Relatif lebih murah
 Biaya pembuatan
 Biaya kemas & kirim
 Praktis dlm transportasi & penyimpanan
KERUGIAN
 Sulit diformulasi bila obat:
 Sukar dibasahkan
 Lambat melarut
 Dosis tinggi

 Tdk dpt menutupi rasa & bau yg tdk enak


 Tdk dpt menghindari pengaruh O2 & RH
 Bahan obat sulit dikempa
JENIS – JENIS TABLET
 Tablet kompresi
 Dibuat dg sekali tekan mjd tablet
 Tablet kompresi ganda
 Dibuat berlapis, dg beberapa tekanan
 Tablet salut gula
 Tablet kompresi + lapisan salut gula
 Tablet salut selaput
 Tablet kompresi + lapisan tipis polimer
 Selaput pecah dilambung & usus
 Tablet salut enterik
 Disalut dg bhn tahan cairan lambung
 Hancur di usus
JENIS – JENIS TABLET
 Tablet sublingual/ bukal
 Tablet yg disisipkan dipipi/dibawah lidah
 Bentuk datar, diserap dimukosa mulut
 Misal: nitrogliserin, hormon steroid
 Tablet kunyah
 Tablet yg penggunaanya dikunyah
 Misal: antasida, multivitamin
 Tablet effervescent
 Tablet mgd garam effervescent → CO2
 Tablet lepas terkendali
 Tablet yg didesain obatnya lepas terkendali
SYARAT TABLET YG BAIK
 Kuat & tahan thd gesekan pd waktu pentabletan,
pengemasan, transportasi & penggunaan
 Parameter: kekerasan = 4 – 8 Kg
 Parameter kerapuhan = 0,8 – 1%
 Kadar obat terpenuhi
 Uji penentuan kadar= 80 – 120%, 90 – 110%
 Memenuhi keseragaman kadar
 Persyaratan keseragaman bobot
 Persyaratan keseragaman zat aktif (CV ≤ 5%)
SYARAT TABLET YG BAIK
 Memenuhi ketersediaan hayati
 Obat dpt mencapai darah dlm jumlah yg cukup
 Faktor : Waktu hancur tablet (< 15 menit)
Disolusi
 Penampilan baik
 Acceptability : warna & bentuk
 Stabil
 Dpt mempertahankan sifat – sifatnya
 Aman (safety) dan manjur (efficasy)
FORMULASI TABLET
 FORMULASI
 Susunan komponen bentuk obat dlm aspek
kualitatif & kuantitatif
 Macam komponen (kualitatif), kadar
komponen (kuantitatif), cara produksi,
peralatan, lingkungan, pengemasan.
 FAKTOR PERTIMBANGAN
 Dosis
 Sifat bahan (sifat alir, kompresibilitas,
stabilitas)
FORMULA TABLET
 Bahan obat/ zat aktif
 Bahan tambahan (eksipien)
 Bahan pengisi
 Bahan pengikat
 Bahan penghancur
 Bahan pelicin
 Corigen odoris
 Corigen saporis
 Corigen coloris
Contoh formula
No Komponen Jumlah Fungsi
1 Vit B1 50 mg Zat aktif
2 Mg stearat (1%) 1,5 mg Bhn pelicin
3 Amilum (10%) 15 mg Bhn penghancur
4 Gelatin (3%) 4,5 mg Bhn pengikat
5 Laktosa 79 mg Bhn pengisi
Bobot tablet 150 mg
FORMULA TABLET
 Komponen penyusun tablet bervariasi tgt
sifat tablet yg diinginkan
 Variasi kuantitatif
 Dosis obat
 Berat tablet

 Variasi kualitatif
 Sifat komponen penyusun tablet
 Kelarutan, sifat alir, kompresibilitas
ZAT AKTIF
Komponen tablet yang sangat penting
Sifat yg perlu diperhatikan
 Absorpsi
 Obat diserap baik dilambung/usus → desain hancur
dilambung
 Disolusi sbg penentu absorpsi →↓ukuran partikel
 Tdk stabil dlm saluran cerna → buat tablet hisap
 Stabilitas
 Tdk tahan panas/kelembaban
 Hindari panas/lembab dlm pembuatan
 Gunakan bhn pengemas yg melindungi dari panas/lembab
 Tdk tahan asam lambung→ tablet tdk hancur
dilambung
ZAT AKTIF
 Sifat fisika kimia
 Stabilitas
 Metode pembuatan

 Dosis
 Kecil → problem homogenitas
 Besar → sifat tablet ditentukan sifat zat aktif
BAHAN PENGISI (FILLER)
 Untuk membuat kecocokan berat tablet
 Berat tablet yg diterima > 70 mg
 Terutama utk formula tablet dg dosis kecil
 Kriteria bahan pengisi
 Secara fisiologis inert
 Stabil secara fisika & kimia
 Tdk menghambat pelepasan obat
 Sbg filler-binder (sifat alir baik, bisa sbg
pengikat)
JENIS BAHAN PENGISI
BERDASAR SIFAT KELARUTAN
LARUT AIR TIDAK LARUT AIR
Laktosa Kalsium sulfat
Sukrosa Kalsium karbonat
Mannitol Dibasic kalsium fosfat
Sorbitol Tribasic kalsium fosfat
Amilum Mikrokristalin sellulosa
LAKTOSA
 Banyak digunakan sbg pengisi
 Tdk bereaksi hampir dg semua obat (inert)
 Laju pelepasan obat baik
 Waktu hancur tdk peka oleh pengaruh
kekerasan
 Granul cepat kering
 Berada dlm bentuk hidrat & anhidrat
AVICEL
 Microcrystalline cellulose (MCC)
 Fungsi: filler, disintegrant, & dry binder
(direct compression)
 Baik sebagai bhn pengikat kering
 Kompresibilitas tinggi
 Harga mahal
 Tersedia dlm banyak jenis
AMILUM
 Amilum & turunanya banyak digunakan
dlm formulasi tablet
 Kegunaanya tgt jenis (disintegration agent,
binder, and/or filler)
 Bahan baku: jagung, kentang, Jenisnya
 Pregelatinized Starch NF(filler, binder, and
disintegrant)
 Sodium Starch Glycolate NF (disintegrant)
 Native Starches (penghancur, pengikat)
DIKALSIUM SULFAT
 Higroskopisitas rendah
 Ikatan air lepas pd 80°C
 Cocok untuk obat peka air
BAHAN PENGIKAT
 Sbg perekat utk mengikat serbuk – serbuk
komponen tablet menjadi granul
 Membantu mengikat menjadi tablet pd proses
pencetakan
 Metode penambahan
 Serbuk kering (cetak langsung/ granulasi kering)
 Larutan/ cairan/ musilago (granulasi basah, lebih
efektif)
 Jenis bhn pengikat
 Kelompok gula
 Kelompok polimer : ALAM (gelatin, amilum);
SINTETIK (PVP, metil selulosa)
BAHAN PENGIKAT KADAR SIFAT
Musilago gom arab ~ 20 % Granul sgt keras
Larutan gelatin 5 – 20 % Kuat
Dipakai saat hangat
Larutan glukosa ~ 50 % Kuat
Higroskopis
Larutan PVP 2 – 10 % Larut air & pelarut
organik
Musilago amili 5 – 10 % Sering digunakan
Dipakai saat hangat
Larutan sukrosa ~ 70 % Higroskopis
Tablet dpt mengeras
BAHAN PENGIKAT
Faktor penentu kualitas tablet
 Keseragaman ukuran granul
 Jml bhn pengikat
 Cara pengadukan
 Kualitas bahan pengikat

 Kekerasan
 Kompresibilitas (mudah/ tdknya dikempa)
BAHAN PENGHANCUR
 FUNGSI
 Memudahkan pecahnya/hancurnya tablet
ketika kontak dg cairan saluran cerna
 Melawan kekuatan kohesif tekanan &
pengikat
 CARA PENAMBAHAN
 Internal (100% ditambahkan dlm granul)
 Eksternal (100% ditambahkan diluar granul)
 Kombinasi internal & eksternal
Gambar fungsi bahan penghancur

…..…

……..
……
……
……
ekstragranuler ……
intragranuler ……...

TABLET GRANUL PARTIKEL


MEKANISME KERJA BAHAN
PENGHANCUR
 EFEK KAPILER
 PROSES MENGEMBANG
 PEMBENTUKAN GAS
 REAKSI ENZIMATIK
EFEK KAPILER
 Porositas tablet, dipengaruhi oleh
 Distribusi ukuran granul
 Tekanan kompresi

 Tegangan permukaan
 Komponen hidrofob sukar dibasahi
 + surfaktan (Na lauril sulfat)

 Contoh: amilum, explotab, avicel, primogel


PROSES MENGEMBANG
 Bahan penghancur mengembang stlh kontak dg
air
 Membentuk massa lengket
 Menahan masuknya air dlm tablet
 Memperlama waktu hancur
 Derajat pengembangan
 Na alginat > Na CMC > Gelatin > Amilum > Bentonit
 Perhatikan porositas tablet
 >>> → pengembangan tdk menghancurkan tablet
 <<< → ↓masuknya cairan dlm tablet
Karakteristik pengembangan
Bahan Swelling capacity Hydration capacity
penghancur
Amilum 1,025 1,5620

Mikrokristalin 1,020 4,1778


selulosa (Elcema)
PVP 1,780 4,8099

Amberlite 2,048 3,7443

Na amilum glikolat >3 ∞


PEMBENTUKAN GAS
 Reaksi antara asam & basa dalam tablet
effervescent menghasilkan CO2
 Bagian asam: asam tartrat, asam sitrat
 Bagian basa: karbonat, bikarbonat

 Perhatikan faktor kelembaban


 Problem pentabletan
 Kondisi penyimpanan
REAKSI ENZIMATIK
BAHAN PENGIKAT ENZIM
Amilum Amilase
Derivat selulosa Sellulose
Gum Hemisellulose
Gelatin Protease
Sukrosa Invertase
Alginat Carragenase
Bahan penghancur %(b/b) dlm tablet
Amilum 5 – 20
Avicel 5 – 15
Asam alginat 5 – 20
Explotab 5 – 10
Kaolin 5 – 15
Vegum 5 – 15
Bentonit 5 – 15
Perhatikan
CARA PENAMBAHAN

 KUALITAS bahan penghancur


 KUANTITAS bahan penghancur
 CARA PENAMBAHAN

EFEKTIFITAS WAKTU HANCUR TABLET


BAHAN PELICIN
 Sbg anti gesekan yg terjadi pada waktu
proses pentabletan
 Jenis bhn pelicin
 LUBRIKAN
 GLIDANT
 ANTIADHERENT
LUBRIKAN
 Memudahkan tablet didorong ke atas,
keluar dari die
 Mencegah tablet melekat pd punch
 Mencegah gesekan die dengan punch
LUBRIKAN KADAR (%) KETERANGAN
Mg stearat ≤1 Sgt baik; tdk larut
Talk 1–5 Tdk baik; tdk larut
Asam stearat 1–5 Baik; tdk larut
Amilum 5 – 10 Tdk baik; tdk larut
Na Cl 5 Larut
Na Benzoat 5 Larut
Na Asetat 5 Larut
PEG 4000/6000 1-4 Larut
GLIDANT
 Mempebaiki sifat alir serbuk/ granul yg akan
dikempa mjd tablet
 Memperbaiki keseragaman bobot tablet

Glidant Kadar (%)


Talk <5
Amilum ≤ 10
Aerosil 0,25
ANTIADHERENT
 Mencegah melekatnya tablet pd die/
punch (bukan efek gesekan)
 Mencegah picking
Bahan pelicin Kadar(%) Glidant Lubrikan Antiadherent

Mg stearat ≤1 - Baik Baik


sekali
Talk 1–5 Baik Jelek Baik sekali

Asam stearat 1–5 - Baik Jelek

“Waxes” 3–5 - Baik Jelek


sekali
Tepung jagung 5 – 10 Baik Jelek Baik sekali
sekali
EKSIPIEN LAIN
 PENAMBAH RASA & AROMA
 Memperbaiki rasa zat aktif
 Contoh : mannitol, dekstrosa, sakarin, sukrosa,
mentol
 PEWARNA
 Untuk estetika
 Identifikasi produk
 Jenis : 1. Lakes (tdk larut air)
2. Dyes (larut air)
 Problema: migrasi zat warna
PENENTUAN FORMULA
 Penentuan zat aktif
 Perhatikan dosis obat
 Perhatikan sifat zat aktif
 Penentuan bobot tablet
 Penentuan eksipien yg dibutuhkan
 Penentuan bahan penghancur
 Penentuan bahan pelicin
 Penentuan bahan pengikat
 Penentuan bahan pengisi
PENENTUAN FORMULA
No Komponen Jumlah Fungsi
1 Parasetamol 500 mg Zat aktif
2 Bobot tablet 650 mg Bobot
3 Mg stearat (2%) 12 mg Pelicin
4 Amilum (10%) 65 mg Penghancur
5 Gelatin (3%) 4,5 mg Pengikat
6 Laktosa 72 mg Pengisi
METODE PEMBUATAN
TABLET
1. CETAK LANGSUNG (direct compression)

2. GRANULASI BASAH (wet granulation)

3. GRANULASI KERING (dry granulation)


BAGAIMANA MEMILIH
METODE YG TEPAT???
DOSIS OBAT

Besar Kecil

SIFAT ZAT AKTIF SIFAT EKSIPIEN


Sifat alir Sifat alir
Kompresibilitas Kompresibilitas

Jelek

Baik Baik

GRANULASI

GRANULASI BASAH GRANULASI KERING


Tahan lembab Tahan tekanan
Tahan panas

CETAK LANGSUNG
METODE CETAK LANGSUNG

 Penimbanganbahan
 Pencampuran
 Pengempaan tablet
Direct Compression

 screening and/or milling


 final mixing
Contoh formula cetak langsung
No Ingredients Quantity per tablet
(mg)
1 Aspirin, USP (40 325
mesh)
2 Avicel PH 102 48
3 Cornstarch, N.F. 32
405

TEKNIS PEMBUATANNYA ?????


SYARAT CETAK LANGSUNG
 Tergantung sifat bahan (dominan)
 Bahan aktif (obat)
 Eksipien

 Sifat bahan harus:


 Compresible (mudah dicetak)
 Fluid (mudah mengalir)
Keuntungan
 Hemat tenaga, waktu, peralatan, tempat
 Tdk terpengaruh suhu dan kelembaban
 Relatif lebih stabil
 Porositas & kekerasan relatif tdk berubah
dibanding granulasi basah
Kelemahan
 Sulit keras untuk obat dosis tinggi
 Resiko tdk homogen tinggi utk obat dosis
rendah
 Terbatas utk pewarnaan
 Pilihan eksipien terbatas
METODE GRANULASI BASAH
 Tujuan : memperbaiki sifat alir &
kompresibilitas bahan
 Massa yg akan ditablet dibentuk menjadi
GRANUL dg tambahan bahan pengikat
BASAH
 Cocok utk bhn dg sifat:
 Sifat alir & kompresibilitas jelek,
 Tdk tahan tekanan
 Bahan stabil thd panas & kelembaban
TAHAP GRANULASI BASAH
1. Penimbangan 6. Pengayakan granul
2. Pencampuran I kering (14-20 Mesh)
3. Penambahan cairan 7. Penimbangan
pengikat 8. Pencampuran
4. Pengayakan granul eksipien eksternal
basah (6-12 Mesh) 9. Pengempaan tablet
5. Pengeringan granul
(40-60°C;
kelembaban 2-4%)
Pencampuran
 Pencampuran I
 Bahan aktif + eksipien intragranuler
 Pencampuran II
 Granul kering + eksipien ekstragranuler
 Tujuan : homogenitas zat aktif
 Parameter homogenitas CV < 5 %
Pembuatan granul
 Penambahan cairan pengikat
 Terbentuk jembatan cair
 Kualitas massa granul tgt:
 Sifat
bahan pengikat
 Jumlah bahan pengikat
 Cara penambahan

 Pengayakan granul basah


 No ayakan lebih kecil
 Ukuran granul > granul kering
Pembuatan granul
 Pengeringan granul
 Suhu 40 – 60 °C
 Jk suhu tinggi
→ jembatan padat hanya dibagian luar
→ capping
 Kelembaban granul 4 – 8 %
 < 4% → capping
 > 8 % → lengket, sifat alir jelek
 Pengayakan granul kering
 No ayakan lnh besar
 Ukuran granul < granul basah
Kesesuaian ukuran granul
Berat No ayakan (mesh) Diameter
tablet (mg) punch (mm)
Granul basah Granul kering
50 16 20 5 – 6,5
100 16 20 7
150 12 16 8
200 12 16 8,5
300 10 12 10,5
500 10 10 12
1000 8 8 16
Contoh formula granulasi basah
No Komponen Jumlah
1 Vit B1 50 mg
2 Bobot tablet 150 mg
3 Mg stearat (1%) 1,5 mg
4 Amilum (10%) 15 mg
5 Gelatin (3%) 4,5 mg
6 Laktosa 79 mg

CARA PEMBUATANNYA ????


KEUNTUNGAN
 Memperbaiki sifat alir & kompresibilitas
 Kebutuhan bhn pengikat lebih kecil
 Mencegah segregasi campuran massa
tablet yg sdh homogen
 Kelembaban granul bisa diatur
 Kec disolusi obat hirofob dapat diperbaiki
dg memilih bahan pengikat yg tepat
KELEMAHAN
 Perlu banyak tahap pembuatan
 Waktu pembuatan lama
 Biaya produksi tinggi
 Instabilitas karena pengaruh panas &
lembab
GRANULASI KERING
 Tujuan : memperbaiki sifat alir &
kompresibilitas bahan
 Massa yg akan ditablet dibentuk menjadi
GRANUL dg tambahan bahan pengikat
KERING
 Cocok utk bhn dg sifat:
 Sifat alir & kompresibilitas jelek,
 Tahan tekanan
 Bahan tdk stabil thd panas & kelembaban
TAHAP PEMBUATAN
1. Penimbangan
2. Pencampuran
3. Pengempaan (slugging)
4. Penghancuran slug
5. Pengayakan
6. Penimbangan
7. Pencampuran eksipien eksternal
8. Pengempaan tablet
Pemasaran PPIC

Bag. Produksi

Bag. Tablet

Penimbangan

Granulasi basah Granulasi kering Cetak langsung

Pencampuran awal Pencampuran awal

Pengeringan Slugging

Pengayakan Pengayakan Pengayakan

Pencampuran akhir Pencampuran akhir Pencampuran

KARANTINA IN PROCESS

Pencetakan Tablet

Produk jadi Pengemasan KIP


PENCETAKAN

 FILLING/
COLLECTING
 COMPACTING
 EJECTING
BAGIAN MESIN
TABLET

BAGIAN FUNGSI
Hopper Menampung massa granul/serbuk
Die (matris) Menentukan bentuk & bobot tablet
Punch atas Menentukan kekerasan tablet
Punch bawah Menentukan ketebalan, bobot tablet
Feed shoe Menggerakkan hopper
EVALUASI SIFAT TABLET
 KADAR ZAT AKTIF
 KESERAGAMAN KADAR ZAT AKTIF
 DISOLUSI
 SIFAT FISIK TABLET
 Keseragaman bobot tablet
 Kekerasan tablet
 Kerapuhan tablet
 Waktu hancur tablet
UJI KADAR ZAT AKTIF
 Ambil 10 tablet
 Semua tablet digerus dan campur hingga
homogen
 Tentukan kadarnya
 Batas toleransi kadar 80 – 120%, 90 –
110%
UJI KESERAGAMAN KADAR
 Ambil 10 tablet
 Tentukan kadar kadar zat aktif 10 tablet
satu per satu
 Batas toleransi CV < 5%
 CV = (SD/X) x 100%
DISSOLUTION TESTER
KESERAGAMAN BOBOT
 Ditimbang 20 tablet satu persatu
 Hitung rata-rata bobot tablet
 Hitung % penyimpangan bobot thd bobot rata2
 Toleransi penyimpangan bobot (FI III):
 tidak boleh lebih 2 tablet yg bobotnya menyimpang
dari bobot rata2nya lebih besar dari harga yg
ditetapkan kolom A
 tidak boleh lebih 1 tablet yg bobotnya menyimpang
dari bobot rata2nya lebih besar dari harga yg
ditetapkan kolom A
Toleransi penyimpangan berat tablet
Bobot rata2 Penyimpangan bobot rata2 (%)

A B

≤ 25 mg 15% 30%

26 – 150 mg 10% 20%

151 – 300 mg 7,5% 15%

> 300 mg 5% 10%


No Bobot (mg) % penyimpangan No Bobot (mg) % penyimpangan
1 200,2 1,5708 11 201,5 0,9316
2 201,7 0,833 12 205,6 1,0840
3 203,9 0,2482 13 202,2 0,5875
4 205,4 0,9857 14 203,8 0,1991
5 204,5 0,5432 15 205,6 1,0840
6 204,2 0,3957 16 204,4 0,4941
7 202,2 0,5875 17 206,4 1,4774
8 203,7 0,1499 18 200,3 1,5216
9 203,0 0,1942 19 204,0 0,2974
10 203,6 0,1007 20 201,7 0,8333
Bobot rata-rata 203,395

SYARAT:tidak boleh satu tabletpun yang menyimpang sebesar 7,5


% dari bobot rata- ratanya dan tidak ada satu tabletpun yang
menyimpang sebesar 15 % dari bobot rata- ratanya
KEKERASAN TABLET

 Sebuah tablet dimasukkan pada ujung alat uji


kekerasan Stokes-Monsanto Hardness tester
dengan posisi vertikal dan tekananya diatur
sedemikian rupa sehingga stabil ditempatnya
dan skala menunjukan angka 0
 Putar sekrup pada ujung yang lain, sehingga
tablet tertekan
 Pemutaran dihentikan sampai tablet pecah dan
tekanan dibaca pada skala. Percobaan diulang
sebanyak lima kali (Lachman dkk, 1994: 651).
No Kekerasan tablet (Kg)

1 6,1

2 6,15

3 6,3

4 6,7

5 6,7

Rata2 6,39

SYARAT UJI KEKERASAN = 4 – 8 Kg


KERAPUHAN
 20 tablet dibebasdebukan
 Ditimbang
 Masukan 20 tablet dalam alat friabilator.
 Kecepatan putaran diatur yaitu 25 putaran/
menit, dan diuji selama 4 menit
 Bebasdebukan & timbang
 % kerapuhan
 BobotTabletSebelumPerlakuan  bobotTabletSetelahPerlakuan 
  x100%
BobotTabletSebelumPerlakuan 
ABRASIVE TESTER
Bobot tablet Bobot tablet Kerapuhan
Replikasi
awal (g) setelah perlakuan(g) (%)
1 4,0681 4,0587 0,2310
2 4,1028 4,0971 0,3189
3 4,0516 4,0452 0,1579

Rata-rata 0,1759

% ker apuhan 
 BobotTabletSebelumPerlakuan  bobotTabletSetelahPerlakuan 
  x100%
BobotTabletSebelumPerlakuan 

Parameter kerapuhan < 0,8 atau 1%


WAKTU HANCUR
 Perlengkapan USP untuk menguji daya hancur memakai 6 tabung
gelas sepanjang 3 inci yang terbuka bagian atasnya, sedangkan
bagian bawah keranjang ada saringan ukuran 10 mesh.
 Untuk menguji waktu hancur tiap tabung diisi satu tablet kemudian
keranjang diletakan dalam gelas piala berisi air dengan suhu 37ºC.
 Keranjang diturun naik, dan tablet harus berada 2,5 cm dari
permukaan diatas cairan dan 2,5 cm dari dasar gelas piala.
 Gerakan turun naik keranjang berisi tablet diatur oleh sebuah motor
penggerak sepanjang 5 sampai 6 cm pada frekwensi 28- 32 kali
permenit.
 Tablet harus hancur dan semua partikel harus dapat menembus
saringan mesh 10 dalam waktu yang sudah ditentukan, bila masih
ada yang tertinggal, maka sisa itu harus mempunyai masa yang
lunak dan tidak boleh ada inti tablet yang tumpah (Lachman dkk,
1994: 658).
DISINTEGRATION TESTER
Waktu (menit)
Replikasi
Formula I Formula II Foromula III
I 1,05 44,12 10,75
II 1,16 46,24 11,40
III 1,14 44,41 11,60
Rata-rata 1,117 45,32 11,25
Syarat Memenuhi Tidak Memenuhi

SYARAT WAKTU HANCUR < 15 MENIT


(untuk tablet tidak bersalut)

Anda mungkin juga menyukai