KETENTUAN DAN TATA CARA

PEMBUKUAN,
INVENTARISASI DAN
KODEFIKASI ASET DESA
PEMBUKUAN
1. ASET DESA DIDAFTAR DAN DICATAT
2. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN DILAKUKAN
DGN MEMBUAT KARTU INVENTARIS BARANG (KIB)
SESUAI FORMAT MASING-MASING YAITU:
- KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) A UNTUK
TANAH
- KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) B UNTUK
PERALATAN DAN MESIN
- KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) C UNTUK
GEDUNG DAN BANGUNAN
- KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) D UNTUK
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
- KARTU INVENTARIS BARANG (KIB) E UNTUK
ASET TETAP LAINNYA
3. HASIL PENDAFTARAN DAN PENCATATAN
DIMASUKKAN DALAM BUKU INVENTARIS ASET.
INVENTARISASI
1. Inventarisasi merupakan kegiatan atau
tindakan untuk melakukan perhitungan,
pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan,
pencatatan data dan pelaporan aset desa;
2. Dari kegiatan inventarisasi disusun Buku
Inventaris yg menunjukkan semua kekayaan
milik desa yg bersifat kebendaan, baik yg
bergerak maupun yg tidak bergerak.
3. Buku inventaris memuat data meliputi lokasi,
jenis barang, kode barang, identitas barang,
asal usul barang, tgl perolehan/ pembelian
dsb.
4. Barang inventaris adalah seluruh barang yg
dimiliki oleh Pemerintah Desa yg
penggunaannya lebih dari satu tahun dan
dicatat serta didaftar dalam Buku Inventaris
KODEFIKASI
1. KODEFIKASI ADALAH PEMBERIAN
PENGKODEAN BARANG PADA SETIAP BARANG
INVENTARIS MILIK PEMERINTAH DESA YG
MENYATAKAN KODE LOKASI DAN KODE
BARANG.
2. TUJUAN PEMBERIAN KODEFIKASI ADALAH
UNTUK MENGAMANKAN DAN MEMBERIKAN
KEJELASAN STATUS KEPEMILIKAN DAN
STATUS PENGGUNAAN BARANG PADA
MASING-MASING PENGGUNA.
3. SETIAP BARANG DESA HARUS DIBERI NOMOR
KODE SBB:
- NOMOR KODE LOKASI
- NOMOR KODE BARANG
 NOMOR
KODE LOKASI
 NOMOR KODE LOKASI TERDIRI DARI :
16 DIGIT
1. DIGIT 1 DAN 2, KODE KOMPONEN SUMBER
PEROLEHAN BARANG.
2. DIGIT 3 DAN 4, KODE PROVINSI
3. DIGIT 5 DAN 6, KODE KABUPATEN
4. DIGIT 7 DAN 8, KODE KECAMATAN
5. DIGIT 9, 10, 11, DAN 12 KODE DESA
6. DIGIT 13 DAN 14, KODE TAHUN PEMBELIAN/
PENGADAAN/PEMBANGUNAN
7. DIGIT 15 DAN 16, KODE PEMAKAI BARANG
 KODE KOMPONEN SUMBER PEROLEHAN
BARANG, TERDIRI DARI:
1. Barang sumber perolehannya dari anggaran
Pemerintah, dengan nomor kode (10)
2. Barang sumber perolehannya dari anggaran
provinsi, dengan nomor kode (11)
3. Barang sumber perolehannya dari anggaran
kabupaten, dengan nomor kode (12)
4. Barang sumber perolehannya dari anggaran
APBDesa, dengan nomor kode (13)
5. Bersumber dari Kekayaan Asli Desa/hak asal usul,
dengan nomor kode (14)
6. Barang bersumber dari sumber lainnya, dengan
nomor kode (15)
 KODE KOMPONEN PEMAKAI BARANG,
TERDIRI DARI:
1. PEMERINTAH DESA, DENGAN NOMOR KODE (01)
2. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, DENGAN
NOMOR KODE (02)
3. RUKUN TETANGGA, DENGAN NOMOR KODE (03)
4. RUKUN WARGA, DENGAN NOMOR KODE (04)
5. PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA,
DENGAN NOMOR KODE (05)
6. LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA,
DENGAN NOMOR KODE (06)
7. KARANGTARUNA, DENGAN NOMOR KODE (07)
8. BUMDESA, DENGAN NOMOR KODE (08)
 LANJUTAN :

9. POSYANDU, DENGAN NOMOR KODE (09)

10.PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, DENGAN NOMOR
KODE (10)
11.POS KESEHATAN DESA, DENGAN NOMOR KODE (11)
12.LEMBAGA/ORGANISASI LAINNYA, DENGAN NOMOR
KODE (12)
NOMOR KODE LOKASI
NOMOR
KODE
BARANG
1. NOMOR KODE BARANG DIKLASIFIKASIKAN KE
DALAM 5 (LIMA) GOLONGAN, YAITU:
- (01) TANAH
- (02) PERALATAN DAN MESIN
- (03) GEDUNG DAN BANGUNAN
- (04) JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
- (05) ASET TETAP LAINNYA
1. PENGGOLONGAN BARANG TERBAGI ATAS BIDANG,
KELOMPOK, SUB KELOMPOK DAN SUB-SUB
KELOMPOK/JENIS BARANG.
2. NOMOR KODE BARANG TERDIRI ATAS 14 (EMPAT
BELAS) DIGIT YG TERSUSUN BERURUTAN KE
BELAKANG DIBAWAH SUATU GARIS LURUS.
NOMOR KODE BARANG TERDIRI DARI :
14 DIGIT
1. DIGIT 1 DAN 2, KODE GOLONGAN.
2. DIGIT 3 DAN 4, KODE BIDANG
3. DIGIT 5 DAN 6, KODE KELOMPOK
4. DIGIT 7 DAN 8, KODE SUB KELOMPOK
5. DIGIT 9 DAN10, KODE SUB SUB
KELOMPOK
6. DIGIT 11, 12, 13 DAN 14, KODE
REGISTER
NOMOR KODE BARANG
 LAIN-LAIN :

1. CARA PENCATATAN DAN PEMBERIAN NOMOR KODE BAGI

BARANG YG BELUM ADA NOMOR KODE JENIS
BARANGNYA, SUPAYA MEMPERGUNAKAN NOMOR KODE
JENIS BARANG “LAIN-LAIN” DARI SUB KELOMPOK
BARANG YG DIMAKSUD.
2. BARANG MILIK DESA YANG DIPISAHKAN (BUMDESA)
TETAP MENJADI MILIK PEMERINTAH DESA, OLEH KARENA
ITU SEMUA BARANG INVENTARIS YANG DIPISAHKAN,
DIPERLAKUKAN SAMA DENGAN BARANG INVENTARIS
MILIK PEMERINTAH DESA.
3. TIDAK TERMASUK BARANG MILIK DESA TERSEBUT
DIATAS YAITU BARANG USAHA/BARANG YANG
DIPERDAGANGKAN SESUAI DGN BIDANG USAHA DARI
BUMDESA TERSEBUT.
 LANJUTAN :

1. KODE BARANG DAN TANDA KEPEMILIKAN HARUS

DICANTUMKAN PADA SETIAP BARANG INVENTARIS,
KECUALI APABILA RUANG/TEMPAT YG TERSEDIA TIDAK
DAPAT MEMUATNYA, CUKUP DICATAT DALAM BUKU
INVENTARIS DAN KARTU INVENTARIS BARANG.
2. KODE BARANG DAN TANDA KEPEMILIKAN UNTUK
KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 (EMPAT) DAN 2 (DUA)
DITEMPATKAN DI BAGIAN LUAR YG MUDAH DILIHAT
3. KODE BARANG DAN TANDA KEPEMILIKAN GEDUNG
DICANTUMKAN PADA SEBUAH PAPAN YG BERUKURAN 15
X 25 CM, SEDANGKAN UNTUK TANAH PADA SEBUAH
PAPAN YG BERUKURAN SEKURANG-KURANGNYA 60 X
100 CM
SEKIAN