Anda di halaman 1dari 42

Lansia  Umur ???

• UU no.12/1998 = a’ > 60 thn.


• DEPSOS 1999 = WHO :
- Elderly : 64-74 thn.
- Old : 75-90 thn.
- Very old : > 90 thn.
Populasi lansia di Indonesia
60000
+80
50000
75-79
40000 65-74
N
(1000’s) 30000

20000

10000

0
1997 2025 2050

(WHO, 1998)
Dampak LANSIA
• Beban caregiver secara moril dan
materil untuk merawat pasien
• Distres yang dialami caregiver dan
pasien
• Kualitas hidup menurun
• Risiko rawat inap
• Ketergantungan pada caregiver
• Meningkatnya risiko elder abuse
USAHA PEL.KESWA :

1. PROMOSI
2. PREVENSI
3. PENANGANAN MASALAH USILA
PROMOSI
1. DATA.
Petugas Kesehatan ambil data usia 45-59
thn :
> Data pada saat itu : BB,TB,Pols,TD,
Keluhan fisik dan peny. yg diderita.
> Data ttg.pola dan cara hidup mereka.
 Kondisi psikologis yg mungkin
tampil dalam keluhan fisik.
PROMOSI
2. Sosialisasi memasuki usila.
a. Menjadi tua diterima dg.iklas dan realistik.
b. Menjadi tua dihadapi dgn. Sikap mental yg
positip dan optimistik.
c. Berperilaku hidup sehat, tetap memelihara
kebugaran.
d. Membangun,membina,memelihara hub.
sosial.
e. Meningkatkan terus ilmu dan keterampilan.
PROMOSI
Sosialisasi memasuki usila.
f. Tetap aktif jasmani dan rohani. Pasif 
mempercepat proses penuaan.
g. Berusaha menjadi subjek selama mungkin
dalam kehidupan.
h. Meningkatkan kehidupan spiritual dengan
mendekatkan diri kepada YME.
PROMOSI
3. Perilaku petugas kesehatan.
a. Bersikap ramah,lembut dan sabar.
b. Mau mendengar keluhan usila
c. Mau membantu dan melayani keperluannya
d. Memberi informasi yg membuat usila tenang
e. Mau memberi dorongan,bujukan,petunjuk dan
saran yg membesarkan hati.
f. Mau memahami dan menghayati perasaan
usila.
 Membantu mengurangi perasaan negatip.
PREVENSI
1. Meningkatkan Pengertian dan Perhatian
Petugas Kesehatan.
> Jangan hanya memperhatikan keluhan fisik
tp. mempertimbangkan faktor yg mendasari
keluhan tsb. mungkin masalah psikologis,
sosial budaya, mental emosional.
> Adanya loket khusus usila
> Alat bantu seperti kursi roda
> Sikap ramah,sopan dan hormat.
PREVENSI
2. Mensosialisasikan Usila Sejahtera.
Sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan lahir
dan batin.
Kebutuhan Batin = Basic need  bersifat
immaterial dan universal.
Kebutuhan Lahir = Instrumental need 
bersifat material dan sangat dipengaruhi oleh
faktor sosial,budaya,ekonomi dll.
PREVENSI
3. Paradigma Usila Sejahtera.
a. Positip  Tanamkan bahwa :
> Menjadi tua bukan harus sakit-sakitan.
> Tua tidak = pensiun, tidak = tidak berguna
tp. dapat menjadi angota masyarakat yg
dapat memberikan sumbangan kepada
kehidupan dan pembangunan.
b. Proaktif 
> Berperilaku sehat, tingkatkan kebugaran.
PREVENSI
Proaktif 
>Kebiasaan menabung untuk hari tua.
> Sistem pensiunan dan jaminan hari tua.
> Meningkatkan ilmu dan keterampilan.
> Menjalin dan membina jaringan sosial.
> Meningkatkan kehidupan spiritual dan
mendekatkan diri kepada Yang Maha
Pencipta.
PREVENSI
Paradigma Usila Sejahtera.
c. Non diskriminasi.
Tidak mengucilkan usila ok usianya, tp.tetap
menganggap sebagai bagian integral dari
suatu masyarakat yg hak dan kewajibannya
dinilai atas dasar kemampuan dan kondisi
serta keterbatasannya.
d. Akomodatif.
Tetap memberikan peluang dan kesempatan
unt. mencari nafkah dan melakukan kegiatan.
PREVENSI
Paradigma Usila Sejahtera.
e. Supportif.
>Memberikan dukungan, bantuan maupun
pelayanan untuk meningkatkan kesejah-
teraan usila.
>Memberi santunan maupun perawatan bagi
mereka yang sakit dan tak berdaya.
PREVENSI
4. Mencapai usila sehat, tua berguna, bahagia
dan sejahtera.
 terjadi kendala :
- Usila sulit menerima perubahan2 yg cepat
- Pelayanan kesehatan, gizi,lingkungan dll
mengalami perubahan yg cepat.
  perlu penerapan program terpadu agar usila
dapat mencapai usia lanjut yg sehat, tua
berguna, bahagia dan sejahtera.
PENANGANAN MASALAH USILA
Gangguan Psikologis pd.Usila
1. Ggan. Penyesuaian Diri.
 Bila Usila tdk dpt menerima
kondisinya  Ggan. Perilaku dan
Komunikasi dgn.lingkungannya.
2. Perubahan minat.
 Perubahan minat hendaknya
datang dari diri sendiri, bukan ok
tekanan lingkungannya.
PENANGANAN MASALAH USILA
Masalah Minat pd.Usila.
Minat Terhadap Diri sendiri.
Semakin seseorang menjalani usila,
semakin menonjol minatnya
terhadap diri sendiri  kurang ada
perhatian terhadap orang lain, mis.
Terlalu mem-besar2kan penyakit
ringan yg dideritanya, berceritera
tentang masa lalu yg dianggapnya
hebat.
PENANGANAN MASALAH USILA
Minat Terhadap Penampilan.
Banyak usila berhenti memberikan
perawatan khusus pada penampilan
dan kecantikan dirinya.
Minat Terhadap Uang.
Semakin lanjut usia, semakin kurang
memperhatikan soal uang dan
nilainya.
Minat mengikuti rekreasi.
PENANGANAN MASALAH USILA
Minat bersosialisasi.
Banyak usila berpendapat akan
mengurangi kegiatan sosialnya ok sudah
tua  ada keterpisahan dengan
masyarakat  menderita.
Minat Keagamaan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa usila
tidak harus selalu semakin kuat nilai
keagamaannya. Kehidupan beragama
sangat ditentukan bagaimana individu itu
menjalankan kehidupan beragamanya
dimasa sebelumnya.
PENANGANAN MASALAH USILA
Minat Untuk Mati.
Pertanyaan2 ini sering pd.Usila : Kapan
saya mati, Apa penyebab kematian saya,
Apa saya bisa mati seperti yg saya
inginkan, apa boleh bunuh diri, bagaimana
mati baik2.
Minat untuk makan.
Biasanya berkurang ok masalah gigi, gusi,
sistem pencernaan  timbul ketegangan
dgn. orang yg menyediakan makanan
tersebut.
UPAYA MENJADI TUA SEHAT SEJAHTERA

1. Pencegahan :
~ Hindari kelebihan BB
~ Makanlah seimbang
~ Hindari faktor resiko Peny. Dege-
neratif: rokok,alkohol, gemuk,
gaya hidup.
~ Ada kegiatan/hobi yg bermanfaat.
~ Gerak badan teratur
UPAYA MENJADI TUA SEHAT SEJAHTERA

Pencegahan:
~ Hindari suasan stress psikososial
~ Kontrol kesehatan secara teratur
~ Tingkatkan Iman kpd.TYE
2. Upayakan lingkungan yg aman,
hangat dan penuh kasih sayang.
3. Usahakan mereka tetap senang dan
berbahagia.
UPAYA MENJADI TUA SEHAT SEJAHTERA

4. Biarkan mereka/bantu untuk


mengurus diri sendiri (DLA)
5. Upayakan agar tetap ada kontak
sosial dengan masyarakat sekitar.
6. Upayakan agar mereka tetap merasa
dibutuhkan dan berguna unt. orang
lain.
7. Jangan memaksakan ide-ide atau
pola perilaku yang baru.
GANGGUAN TIDUR
PENYEBAB
 Apnoe tidur.
 Mioklonus
 Konflik emosional dan stres
 Ggan psikitri berat: Depresi, Anxietas.
 Peny.organik : nyeri artritis, peny.
Keganasan, nocturia, peny.ginjal,hati.
 GMO : Parkinson, Alzheimer.
 Zat: alkohol, kortikosteroid,stimulansia.
T/ NONSPESIFIK TIDUR.
• Bangun pd waktu yg sama setiap pagi.
• Batasi waktu ditempat tidur setiap hari.
• Hentikan obat SSP: kafein, nikotin,
alkohol, stimulansia.
• Hindari tidur sekejap pada siang hari.
• Berolahraga dengan teratur.
• Ganti TV dgn.radio a’ bacaan santai.
• Berendam air panas 20’ sebelum tidur.
T/ NONSPESIFIK TIDUR.
• Makan teratur setiap hari pada waktu yang
sama, hindari makan banyak sebelum
tidur.
• Lakukan relaksasi rutin setiap malam.
• Pertahankan kondisi tidur yg
menyenangkan.
LUPA
 Adalah keadaan dimana infor-
masi yg pernah dipelajari tidak
dapat dikeluarkan pada waktu
yg dibutuhkan.

PENYEBAB
1. Fisiologis.

2. Patologis  ringan masih (n)


pada usila.
LUPA
 REVERSIBEL
~Drugs: analgetik, sedatif, anti
depresan, alkohol, antihiper-
tensi, antihistamin, antikonvul-
san, antibiotik, dll.
~Metabolik/Endokrin: hipo/hiper
tensi, hipo/hiper natremia, re-
nal/hepatic failure, deff.vit.B1,
2,6,12.
REVERSIBEL
~Neurologik: Geger otak, tumor,
meningitis kronik, hematoma
subdural.
~Psikiatrik: Depresi, Gangguan
Mood bipolar.
 IRREVERSIBEL/PROGRESIF.
Neurologik: Peny.Alzheimer,
Demensia vaskular, dll.
MENCEGAH KEMUNDURAN FUNGSI OTAK

 Mengikuti program LUPA.


L = Latihan
U = Ulang-ulang
P = Perhatian/konsentrasi
A = Asosiasi/hub. Yg baru-lama
 Melatih kebugaran otak: TTS,
catur,dll.
 Melak. Kebiasaan baik secara
teratur,termasuk olah raga.
MENCEGAH KEMUNDURAN FUNGSI OTAK

 Makan dalam porsi kecil dan teratur


dgn menu banyak sayur, buah
(antioksidan) dan ikan.
 Kurangi makan lemak, daging,
garam dan karbohidrat.
 Minumlah obat seperlunya sesuai
dgn. nasihat dokter dan jangan
dicampur dgn. Food suplement.
 Jangan merokok dan miras.
 Hindari stres , banyak bersosialisasi.
KECEMASAN (ANXIETAS)

 G/Psikis : Takut mati, takut sesuatu terjadi,


takut menjadi gila, fobia, perasaan tegang,
sulit tidur nyenyak, sukar berkonsentrasi,
mudah tersinggung.
 G/Fisik : Detak jantung cepat, Telapak tangan
berkeringat, dengkul lemas, perut gembung,
mulut kering, sering BAK, kepala pusing.

VIP  Cemas normal beda dgn. Kecemasan


patologis. Pada Lansia kecemasan sering
tersamar dan gangguannya lebih banyak
keluhan fisik/ somatis.
DEPRESI
GEJALA:
 Mood depresi hampir sepanjang hari
 Hilang minat/rasa senang secara nyata
 BB dapat menurun atau bertambah
 Insomnia atau Hipersomnia
 Agitasi atau retardasi psikomotor
 Lelah atau tak punya tenaga
 Rasa tidak berharga atau perasaan bersalah
yang >>.
 Sulit berkonsentrasi
 Pikiaran berulang tentang kematian dan
 percobaan bunuh diri.

 Perjalanan penyakit depresi pada lansia


berkembang sangat perlahan-lahan.
0oo0
DEFINISI :
Suatu sindroma penurunan kemam-
puan intelektual progresif yang
menyebabkan deteriorasi kognisi
dan fungsional sehingga
mengakibatkan ggan.fungsi sosial,
pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
TANDA-TANDA DEMENSIA ALZHEIMER:
 Gangguan memori yg mempengaruhi
ketrampilan pekerjaan  (N) kalau
sekali2 lupa janji, nama T.S, no.telpon dan
kemudian mengingatnya kembali 
Demensia tdk dapat mengingat kembali.
 Kesulitan melakukan tugas yg biasa
dilakukan Orang yg sibuk sesekali
lupa menyajikan masakan yg dibuatnya
dan baru ingat setelah selesai makan 
Demensia lupa menyajikan dan cara
memasaknya.
 Kesulitan berbicara bahasa (N) kadang2
lupa menyebutkan kata yg tepat  Alzhei-
mer, lupa kata sederhana ini dan menggan-
tinya dgn. kata yg tidak tepat sehingga
bicaranya tidak dimengerti orang lain.
 Gangguan pengenalan waktu dan tempat
 os tidak dapat mengingat waktu lagi,
tidak tahu bagaimana ia sampai disana dan
kemana jalan pulang.
 Perubahan kepribadian  Berubah drastis
menjadi bingung, curiga dan ketakutan.
 Kesulitan mengambil keputusan yg
tepat  os sering kesulitan dalam
berpakaian dalam suasana, cuaca
atau acara yg tepat.
 Kesulitan berpikir abstrak  os lupa
total terhadap angka-angka dan apa yg
harus dilakukannya dengan angka
tsb.mis. mengisi buku cek.
 Salah meletakkan barang  os sering
meletakkan barang tidak pada
tempatnya mis. Setrika didalam
kulkas, jam tangan didalam mangkok
gula.
 Perubahan mood dan tingkah
laku  os dapat berobah dengan
cepat dari tenang menjadi marah
atau sedih tanpa alasan yang
tepat.
 Kehilangan inisiatip os
menjadi sangat pasif dan
membutuhkan isyarat dan
dorongan untuk terlibat dalam
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai