KATARAK
Pembimbing
dr. Luky Santi, Sp.S, M.Biomed
Oleh
Arief Rahmatullah
2131210052
Periventrikular Nodular Heterotopia (PNH) adalah suatu kelainan
kongenital dan genetik yang langka dari anomali otak dalam
bentuk heterotopia nodular
LATAR Meskipun malformasi anatomi terjadi sejak lahir, alasan mengapa
beberapa pasien mulai menderita kejang setelah periode yang
BELAKANG panjang adalah pertanyaan yang membutuhkan lebih lanjut untuk
diteliti.
Nodular Heterotopia adalah gangguan migrasi neuronal yang
ditandai dengan nodul gray matter yang dapat ditemukan di
berbagai daerah dari ventrikel lateral (periventrikel nodular
DEFINISI heterotopia - PNH) sampai dengan ke daerah kortikal (misalnya
subkortikal nodular heterotopi), dan berkisar dari nodul tunggal
hingga bilateral.
Prevalensi PNH pada populasi umumnya tidak diketahui,
meskipun beberapa laporan menunjukkan bahwa kelainan ini
mewakili 15-20% dari berbagai bentuk malformasi kortikal (Valmir
P & Camila HM, 2014).
EPIDEMIOLOGI Damian E.C dkk, 2006 menyebutkan pada penelitiannya bahawa
dari 13 subyek penelitiannya yang terdiri dari usia (20-59 th)
manifestasi klinis epilepsi muncul pada usia paling awal 2 th dan
paling tua 23 th.
• FilaminA
• ARFGEF2
Intrinsik
ETIOLOGI
• Radiasi
Ekstrensik
manifestasi PNH dapat berupa keterlambatan perkembangan dan
MANIFESTASI
epilepsi, tetapi keragaman dan heterogenitas gambar klinis sering
KLINIS ada.
PATOGENESIS
KASUS yang sama. Kejang pertama dialami pada pukul 16.00 WIB.
Menurut anak pasien, Ny.L mengalami kejang selama <5 menit
dan saat kejang tubuh kaku serta disertai klojotan yang dimulai
dari tangan dan kaki sebelah kanan dan mata meilirik ke atas.
Setelah kejang pasien tidak sadar dan 30 menit kemudian kejang
kembali, lalu dibawa ke UGD RSUD kanjuruhan. Didalam
perjalanan pasien kejang kembali.
Riwayat penyakit Dahulu
Riwayat Kejang (+) 2 th lalu. Dalam setahun 1x kejang.
Riwayat Stroke (+) 2 th lalu.
Riwayat DM (-)
Riwayat hipertensi (+)
LAPORAN Riwayat penyakit jantung (-)
Chadox : -/-
Babinski : -/-
Laporan Kasus Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaeffer : -/-
Kesimpulan hasil pemeriksaan neurologi :
- Paresis N.VII kiri, tipe UMN slight
Laporan Kasus - Gangguan N.II
Pemeriksaan Penunjang
CT Scan
Laporan Kasus
Diagnosa klinis : Paresis N.VII sinistra, tipe UMN,
Penurunan Visus Perifer, epilepsi
Diagnosa topis: N. VII sentral, Nodular heterotopia temporal dan
Laporan Kasus parietal dextra
Diagnosa etiologis : Kegagalan migrasi sel neuron saat
embriogenesis dari zona ventrikular.
Differensial Diagnosa
Subcortical Nodular Heterotopia
Laminar Heterotopia
Tuberous sclerosis
Laporan Kasus
Pada kasus PNH, hampir sebagian besar manifestasi yang timbul
adalah berupa epilepsi atau kejang berkisar mencapai 90% dari
Pembahasan hampir setiap kasus PNH. Kejang yang timbul beragam, akan
tetapi kejang yang timbul biasanya berupa kejang fokal. Tingkat
keparahannya pun (Giorgio Battaglia dkk, 2006).
Meskipun malformasi anatomi terjadi sejak lahir, alasan mengapa
beberapa pasien mulai menderita kejang setelah periode yang
panjang adalah pertanyaan yang membutuhkan lebih lanjut untuk
Pembahasan diteliti. Faktor-faktor lain, mungkin lingkungan atau genetika
selain anomali morfologi kemungkinan kontribusi, sehingga
neuron dan sirkuit yang terlibat memiliki waktu yang panjang
untuk menjadi epilepsi (Damian E dkk, 2006).
Sejumlah besar kasus nodul heterotopia melapisi dinding ventrikel
lateral, khususnya trigonum dan horn dari temporal dan oksipital.
Pasien biasanya datang dengan gangguan kejang pada dekade
Pembahasan kedua atau ketiga kehidupan. Pada MRI subependymal heterotopi
terlihat sebagai nodul kecil jauh ke lapisan ependymal, dan
berwarna isointense di gray matter (European Society of
Radiology, 2013).
Neuron dalam heterotopia nodular ini terutama calbindin
immunoreactive, memicu kegagalan Interneuron GABAergic
bermigrasi ke dalam korteks. Ekspresi dari messenger RNA
reseptor GABAsubunit juga berkurang, sementara ekspresi
Pembahasan beberapa subunit reseptor glutamat ditingkatkan. Dengan
demikian, epilepsi dapat dipandang sebagai hasil akhir
elektrofisiologi umum pada malformasi di korteks ini di mana
terjadi ketidakseimbangan antara rangsang dan penghambatan
impuls yang menyebabkan onset kejang (Lu J & Sheen V, 2005).
Selain itu pasien juga mengeluhkan mata kabur sudah 2 tahun
terakhir dan pada pemeriksaan neurologis, terjadi penurunan
visus perifer atau lapang pandang pada bagian bawah. Hal ini
Pembahasan dapat terjadi karena CVA yang pernah dialami pada bagian lobus
occipital pasien. Akan tetapi hal ini juga dapat bias, karena pada
pemeriksaan dengan penlight didapatkan tampakan katarak
matur pada kedua mata.