Anda di halaman 1dari 37

P3K (FIRST AID)

 Kapan saja ,dimana saja seorang atau


beberapa orang manusia dapat menjadi
korban dari peristiwa kecelakaan. Hal ini
dapat menyebabkan luka, cacat bahkan
kematian.
Keadaan ini dapat dialami oleh kawan anda,
sahabat anda, orang lain yang tidak anda
kenal, bahkan anda sendiri, istri, anak serta
famili anda.
Kita sebagai manusia yang beradab
akankah berdiam diri……..??
First Aid dari Regulasi HSE tahun 1981
Memiliki 2 Tujuan, yaitu :

- Perawatan Pertama untuk dapat menyelamatkan dan


meminimalisir akibat dari kecelakaan dan penyakit
sampai bantuan dari dokter ahli dan perawat rumah
sakit datang.

- Perawatan Pertama untuk luka kecil yang tidak


terlalu membutuhkan bantuan dari dokter dan
perawat ahli.
- Menjamin Pertolongan Pertama akan segera dapat di
berikan kepada pekerja yang mengalami kecelakaan
atau sedang sakit.

- Menjamin bahwa ambulan akan segera tiba untuk


membawa pekerja yang mengalami kecelakaan berat
yang memerlukan tindak lanjut dari rumah sakit.
Level paling minimum dari ketersediaan dari
peralatan First Aid yang sesuai untuk kotak first aid
harus memiliki kriteria :

- Harus sangat jelas mengidentifikasi dengan tanda


–tanda ataupun label serta kegunaannya.
- Penempatan kotak beserta isi first aid harus
berada di lokasi yang paling mudah ditemukan di
setiap bagian ruang kerja.
- Harus memiliki isi didalam kotak hanya keperluan
first aid, bukan benda lainnya.
Ruang khusus untuk first aid biasanya dibuthkan untuk
lingkungan lokasi kerja yang luas, dan memiliki tingkat
kecelakaan kerja yang tinggi, contoh : kilang minyak, lokasi
konstruksi.

Ruang first aid harus memenuhi :

- Memiliki peralatan dan fasilitas first aid yang lengkap.


- Mudah untuk di akses bagi setiap orang yang membutuhkan
first aid.
- Mudah untuk di temukan.
- Memiliki ruang yang cukup tenang untuk merawat pekerja
yang sedang dirawat.
Ketersediaan personel first aid harus memiliki tanggung jawab :
- Mengambil alih situasi jika terjadi situasi yang kritis dari
kecelakaan.
- Bertanggung jawab terhadap ketersediaan kelengkapan first
aid.

Personel first aid harus dilengkapi pelatihan yang mencakup :


- Keahlian untuk mengambil alih situasi kritis.
- Dapat menangani keadaan pekerja tidak sadar diri.
- Memiliki keahlian untuk mengkontrol pendarahan.
- Memiliki keahlian untuk mengurangi sakit dengan peralatan
yang ada di kotak first aid .
- Seluruh pekerja harus di informasikan lokasi
personel, dan fasilitas first aid yang ada di perusahaan
terkait.

- Prosedur harus dikembangkan untuk mencapai target


kesehatan, keselamatan kerja yang ada.

- Pengaturan informasi first aid seharusnya di lengkapi


dengan pelatihan dasar mengenai first aid
Kematian memang ditangan Tuhan……
Namun ada saat dimana kita dapat berusaha
untuk menolong mereka dengan batas
kemampuan kita.
Kita dapat memberikan pertolongan yang
sifatnya sementara, pada detik-detik atau
saat-saat kritis dari penderita gawat darurat
yang mengalami musibah tersebut.
DAPATKAH KITA MENYELAMATKAN

 Bukan tidak mungkin dengan pertolongan


anda
SEBUAH NYAWA DAPAT DISELAMATKAN !
Hal yang lain bertambah beratnya penyakit
yang mengakibatkan cacat seumur hidup
dapat dicegah atau paling tidak….. Anda
telah mengurangi penderitaannya
 Kemajuan suatu pembangunan hampir selalu diikuti dengan
kemajuan teknologi.
Hal yang positif ini mau tidak mau akan menimbulkan suatu
masalah baru yang lazim kita sebut kecelakaan atau “
Accident”’, disamping penyakit yang timbulnya mendadak
dan menimbulkan kematian seperti penyakit jantung.
Perngertian dari suatu kecelakaan yang jelas adalah bukan
suatu kejadian yang disengaja, timbulnya biasanya tiba-tiba
dan jika tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan kematian
bagi sikorban. Memang idealnya orang yang menangani
korban kecelakaan atau pasien gawat darurat itu adalah
Dokter atau Para medis,
tetapi biasanya para medis tersebut tidak berada ditemopat
kejadian. Kadang-kadang harus menunggu beberapa jam
untuk kedatangan petugas tersebut.
 Apa yang dapat kita lakukan jika menjumpai
korban suatu kecelakaan & pasien gawat
darurat……….?
 Kita mengharapkan semua masyarakat dapat
memberikan pertolongan pertama pada si
korban sebelum tenaga medis datang.
 Dalam hal ini harus dimengerti dan dipahami
dengan baik cara-cara atau tindakan – tindakan
yang tepat, dan adekwat.
 Tujuan dari pertolongan ini bukan memberikan
pengobatan, melainkan melakukan tindakan
mencegah dan melindungi korban dari gangguan
fungsi yang sangat penting untuk kehidupannya.
 Dengan usaha dan kempampuan yang ada pada
masyarakat mudah-mudahan korban-korban
kematian dan cacat akibat kecelakaan / keadaan
gawat dapat kita hindarkan.
FLOW PROSES PERTOLONGAN
Penderita Gawat Darurat 1. Meminta Pertolongan 2. Melakukan Resusitasi 3. Menghentikan Perdarahan

5. Melakukan Transportasi 4. Memasang Pembalut dan Bidai

Melakukan Transportasi dengan alat bantu.

Print/by/Swd
 Apa yang anda lakukan jika menemukan
pasien gawat darurat……….?

1. Amankan penderita
2. Tertipkan masyarakat
3. Hubungi Ambulance (tlp.118)
4. Lakukan prosedur gawat darurat
 Dapatkan : Saluran pernafasan yang
tersumbat
 Tindakan : Buka Jalan Nafas

• Korban tidak sadar dan terbaring


terlentang dengan posisi kepala normal,
mengakibatkan lidah dapat jatuh
kebelakang

• Jangan meletakkan sesuatu dibawah


kepala karena hanya akan

Jalan nafas tersumbat memperburuk keadaan


II.a Gangguan Fungsi Pernafasan
• Dapatkan : Saluran pernafasan yang
tersumbat
• Tindakan : Buka Jalan Nafas

• Letakkan satu tangan dibawah


leher korban dan angkat keatas.
Dorong kepalanya kebelakang dgn
tangan yang lain diatas dahinya.

• Pada posisi ini, lidah tertarik keatas


dan jalan nafas akan terbuka.

Jalan nafas terbuka


 Korban yang tidak sadar dalam posisi duduk
akan tersumbat oleh lidahnya sendiri
 Korban dengan luka berat didaerah
punggung dan daerah leher
 Mengeluarkan korban yang tidak sadar dari
dalam mobil
- Angkat kepala, dan tarik kebelakang untuk membuka
jalan nafas.
- Perhatikan dada korban (ada gerakan naik – turun)
- Punggung tangan atau pipi penolong diletakkan diatas
hidung dan mulut korban.
Bernafas : (3-M)
- Melihat, dada korban bergerak
- Mendengar, menghirup dan
mengembuskan nafas.
- Merasa, udara pernafasan di –
hembuskan kepunggung tangan
atau pipi.
1. Tentukan apakah korban tidak sadar.
Tidak mungkin membangunkan korban yang tidak
sadar dengan menyentuh atau memanggilnya.
2. Buka jalan nafas :
Angkat kepala korban yang tidak sadar
sejauh mungkin kebelakang
dengan meletakkan satu tangan dibawah
lehernya dan tangan yang lain diatas
dahinya (orang dewasa)

3. Tindakan selanjutnya tergantung pada keadaan


korban itu sendiri
Tindakan : Baringkan korban dalam posisi miring
(menyamping)
Posisi leher dan kepala tetap
dipertahankan pada posisi miring mantap.
Cari bantuan dan periksa kembali
napasnya.
Tindakan : Pernafasan buatan
Mula-mula pernafasan
buatan dilakukan 2 kali
cepat dan dalam.
Kemudian raba denyut nadi
karotis (daerah leher bagian
samping)
4. Denyut nandi karotis teraba, pernafasan buatan
diteruskan sampai terjadi pernafasan sepontan atau
diambil alih oleh yang lebih ahli.
Denyut nadi karotis tidak teraba, terdapat
gangguan fungsi jantung dan harus dilakukan
pernafasan buatan dan kompresi jantung luar

Korban tidak sadar Pernafasan


Pernafasan tidak buatan
ada / lemah / tidak
teratur Segera dimulai

Setiap detik sangat berharga !!!


Lebih cepat dimulai, lebih besar
kemungkinan berhasil
Angkat kepala korban kebelakang untuk
membuka jalan nafas. Tutup rapat
lubang hidung korban dengan jari-jari
anda dan tarik nafas dalam-dalam

Tempelkan dan ketatkan bibir anda


disekeliling mulut korban.Tiupkan udara
kedalam paru-parunya dan perhatikan dada
korban. Bila dada korban naik, berarti
udara telah mencapai keparu-paru

Lepaskan bibir anda supaya terjadi


pengeluaran udara secara positif dari paru-
paru. Perhatikan dada korban akan
mengecil. Ambillah nafas sebelum anda
meniupkan udara kedalan paru-paru korban
lagi.
MULUT KE MASKER
Masker berguna untuk menghindari kontak langsung ke mulut,
Dengan menggunakan masker udara dapat masuk melalui mulut atau hidung.

TAPI JANGAN BUANG WAKTU DENGAN MENCARI MASKER BILA TIDAK TERSEDIA
Kehilangan waktu berarti mengurangi kesempatan hidup.

CARA MENGGUNAKAN MASKER

1 Angkat kepala korban kebelakang, letakkan masker hingga


menutupi mulut dan hidung, ujung bulat dari masker
menghadap kedepan dan yang berujung diatas hidung korban

2
Gunakan kedua tangan untuk
menjaga posisi masker, usahakan
agar jalan napas tetap terbuka.

3
Tekan sisi masker dengan kedua ibu jari, Dorong rahang
bawah korban dengan ujung-ujung jari anda dibawah
tulang rahang tepat sedikit dibawah daun telinga .
Jaga supaya tetap terangkat kebelakang ( ekstensi )
Gangguan fungsi jantung

Henti Jantung
• Tidak sadar
• Tidak terabanya nadi karotis
• Henti napas
• Tampak seperti mati
• Orang-orangan mata melebar
• Warna kulit pucat sampai kelabu
Tidak Sadar Bebaskan jalan napas!!

Napas?
Ada Tidak ada

Tertahankan posisi yang baik Pernapasan buatan 2X

Nadi karotis?
Teraba Tidak teraba

Pernapasan Buatan Teknik kombinasi


~ Pernapasan Buatan (A)
~ 12 – 20 kali/menit (dewasa)
~ Kompresi jantung luar (B)
~ 20 – 30 kali/menit (anak/bayi)
Satu penolong ; 2 X (A) – 15 X (B)
Dua penolong ; 1 X (A) – 5 X (B)
MENGHENTIKAN PERDARAHAN

a. Menekan dengan jari tangan :


Penekanan pada pembuluh darah yang
dekat dengan permukaan kulit
dengan penekanan pembuluh darah
antara jari dan tulang.

b. Penekanan dengan kain bersih /


sapu tangan :
Letakkan bagian yang bersih langsung
diatas luka dan tekan, maka perdarahan
dapat berhenti dan pencemaran terhindar.
c. Balut tekan :
Membalut dengan alat penekan.

d. Torniket
Hanya pada keadaan tertentu yaitu :
Anggota badan atas ( tangan ) putus.
Anggota badan bawah ( kaki ) putus.
SHOCK Gejala :
1.
2.
Kulit Pucat, dingin, basah
Gelisah
3. Haus
4. Denyut nadi kecil dan cepat
5. Napas cepat
6. Pupil melebar

Tindakan yang harus dilakukan :


1. Tidurkan korban terlentang dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
2. Pastikan tidak terdapat apapun pada mulut korban.
3. Angkat kepala korban dan tarik kebelakang untuk membuka jalan
nafas
4. Kendorkan pakaian korban.
5. Tubuh korban ditutup dengan selimut.
6. Jangan diberi minum.
SYOK / SHOCK

Tindakan yang harus dilakukan :


1. Tidurkan korban terlentang dengan kaki lebih tinggi dari kepala.
2. Pastikan tidak terdapat apapun pada mulut korban.
3. Angkat kepala korban dan tarik kebelakang untuk membuka jalan
nafas
4. Kendorkan pakaian korban.
5. Tubuh korban ditutup dengan selimut.
6. Jangan diberi minum.
Letakkan korban terlentang lurus bila ditemukan
tanda-tanda patah tulang

BENAR

SALAH
MEMASANG BIDAI DAN PEMBALUT

a. BALUT

1. Tujuan :
 Mencegah atau menghindari terjadinya pencemaran kuman
kedalam luka.
 Sebagai penekan perdarahan.
 Sebagai penahan atau penunjang.

2. Alat-alatnya :
 Kain segitiga ( mitella ).
 Mitella biasa
 Mitella platenga
 Mitella funda
 Perban atau pita biasa.
 Plester.
b. BIDAI

1. Tujuan :
 Mempertahankan kedudukan tulang yang patah.
 Mencegah pergerakan.

2. Syarat Pembidaian :
 Bidai harus melewati 2 sendi tulang didekatnya.
 Ikatan tidak boleh terlalu kencang.
 Ikatan tidak boleh kendor.

3. Alat-alatnya :
 Anggota tubuh sendiri.
 Papan, bambu, dahan.
 Karton, majalah, kain.
 Bantal, guling, selimut.
TRANSPORTASI
Memindahkan korban/Pasien gawat darurat dari satu
Tempat ketempat yang lain.
a. Syarat :
 Keadaanya stabil.
 Jalan nafas dijamin terbuka.
 Pengawasan ketat dari alat-alat tubuh yang vital :
~ Detak Jantung.
~ Denyut nadi.
~ Pernafasan.

b. Alat-alatnya :
 Tenaga manusia :
 Satu orang  Tiga orang orang
 Dua orang  Empat orang

 Tandu :
 Kasur  Bambu atau dahan
 Papan.  Matras
 Kendaraan :
 Darat
 Laut  Udara
Cara transportasi dengan satu orang penolong

Terutama untuk anggota pemadam


kebakaran jika menolong korban
yang tidak sadar dalam gedung
yang terbakar atau yang melewati
lorong sempit

Untuk korban yang tidak terdapat


patah tulang punggung dengan
posisi korban terlentang

Anda mungkin juga menyukai