Anda di halaman 1dari 20

CHF

Kelompok 10
• DEVI ARIANA
• NUR DINA RAHMADANIAH
• INDAH KHAIRUNNISA
• SYARIFAH KHAIRUNNISA
• SYERLI VIRGI TAMARA
Latar belakang
• Gagal jantung merupakan salah satu penyebab
morbiditas & mortalitas. Akhir-akhir ini insiden
gagal jantung mengalami peningkatan. Kajian
epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai
kondisi yang mendahului dan menyertai gagal
jantung. Kondisi tersebut dinamakan faktor
resiko. Faktor resiko yang ada dapat dimodifikasi
artinya dapat dikontrol dengan mengubah gaya
hidup atau kebiasaan pribadi dan faktor resiko
yang non modifiable yang merupakan
konsekuensi genetik yang tak dapat dikontrol.
contohnya ras, dan jenis kelamin.
definisi
• Gagal Jantung Kongestif adalah ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan
nutrisi. Istilah Gagal Jantung Kongestif paling sering
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri atau sisi
kanan. (Smeltzer & Bare, 2002. hal 805)
• Gagal Jantung adalah suatu keadaan patofisiologis
berupa kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak
mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada
kalau disertai peninggian volume diastolik secara
abnormal. (Mansjoer, 2001. hal 434).
etiologi
• Kelainan otot jantung
• Aterosklorosis koroner
• Hipertensi sistemik atau pulmonal
• Peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif.
• Penyakit jantung lain
• Faktor sistemik
Tanda dan Gejala
• Gagal jantung kiri
• Gagal jantung kanan
Pemeriksaan Diagnostik
• EKG ( elektrokardiogram )
• Sonogram (Ekokardiogram, ekokardiogram dopple)
• Skan jantung : (Multigated acquisition / MUGA)
• Kateterisasi jantung
• Rontgen dada
• Enzim hepar
• Elektrolit
• Oksimetri nadi
• Analisa Gas Darah
• BUN (Blood Ureum Nitrogen) dan Kreatinin
• Albumin / transferin serum
• Pemeriksaan tiroid
penatalaksanaan
• Terapi oksigen
• Terapi nitrat dan vasodilatasi koroner
• Terapi diuretic
• Terapi digitalis
• Terapi inotropik positif
• Terapi sedative
Asuhan keperawatan
Pengkajian
• Biodata
• Nama : Tn. A No. Reg : 828573
• Umur : 55 tahun
• Jenis Kelamin : lai-laki
• Agama : Islam
• Suku bangsa : sunda
• Alamat : Kp. Cisurupan RT/RW 05/06 Garut
• Pendidikan : SMU
• Pekerjaan : swasta
• Penanggung jawab : istri
• Diagnosa Medis : CHF
• Tanggal MRS : 23 september 2004
• Tanggal Pengkajian : 28 semptember 2004
Data Psikologis, Sosial, Paliatif, dan Biologi
• Data Psikologi
• Konsep dir : klien merasa yakin bahwa keadaannya akan membaik
• Pola interaksi : klien adalah seorang yang mudah berinteraksi sehingga banyak keluarga dan
tetangga yang menjenguknya
• Keadaan emosional : klien nampak cemas dengan keadaan dan penyakitnya dan selalu
berharap penyakitnya agar cepat sembuh
• Penanggulangan masalah : menurut keluarganya apabila merasa ada gejala-gejala sakit ia selalu
bilang sehingga keluarganya dapat segera mengobatinya



• Data sosial
• Pola hubungan peran : klien adalah seorang bapa dari 10 orang anak
• Pola olahraga : sebelum sakit klien selalu menyempatkan diri untuk olahragaatau jalan jalan
• Pola rekreasi : pada waktu tertentu klien selalu berekreasi dan setiap harinya ia selalu
menyempatkan diri untuk nonton TV
• Pola kebudayaan : selama dirumah sakit klien slalu bersikap ramah kepada semuanya

• Data Paliatif
• Selama sakit klien jarang melaksanakan ibadah shalat
sehubungan dengan penyakitnya tetapi saat sebelum
sakit klien adalah seorang yang taat dalam
melaksanakan shalat 5 waktu.
• Selama sakit klien tampak sedih saat dikaji klien
mengatakan sedih saat di diagnose penyakitnya karena
tidak dapat berkumpul dan bermain dengan keluarga
dan cucunya seperti sebelumnya, namun klien
mendapat dukungan dan motivasi dari keluarga dan
kerabat yang menjenguk dir s.
• d. Data Biologi
• Pemeriksaan fisik
• keadaan umum :lemah
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda - tanda vital : T : 110/80 mmHg R : 32x/menit
• P : 88x/menit S : 37 °c
• 4. Integumen
• - kulit
• Warna : sawo matang
• Kelembaban : lembab
• Turgor : jelek pada ekstremitas bawah saat ditekan tidak kembali kesemula pada ± 2-3 detik
• - rambut
• Warna : hitam
• Penyebaran : merata
• Pedukulosis : tidak ada
• Kebersihan : bersih, tidak tampak adanya kotoran
• Kerontokan : tidak ada kerontokan
• - kuku
• Bentuk : cembung
• Warna : transparan
• Keadaan : tidak ada bekas luka dan kukunya pendek
• CRT : saat ditekan tidak kembali kesemula dalam 2-3 detik
• - mata
• Kesimetrisan : simetris
• Konjungtiva : merah muda
• Sclera : tidak ikterik
• Reaksi pupil : midriasis
• Kebersihan : bersih, tidak tampak adanya sekret
• Lapang pandang : menyeluruh (kesegala arah)
• Fung. Penglihatan : klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak ± 30cm
• - hidung
• Kesimetrisan : simetris
• Polip hidung : tidak ada
• Secret : tidak tampak adanya secret
• Pernafasan cuping hidung : ada
• Fungsi penciuman : baik, terbukti dapat membedakan antara bau minyak kayu putih
dan balsem
• - Telinga
• Kesimetrisan : simetris
• Kebersihan : bersih tidak tampak adanya serumen
• Warna : sama dengan warna kulit wajah
• Fung. Pendengaran : baik, terbukti dapat menjawab pertanyaan perawat
• - Mulut
• Bibir
• Cyanosis : ada
• Stomatitis : tidak ada
• Kebersihan : bersih, tidak ada kotoran
• - Gigi
• Caries : tidak tampak
• Jumlah : 30 buah
• Keadaan : tidak terjadi pembengkakan pada gusi
• Kebersihan : bersih, tidak tampak adanya bekas makanan
• - Lidah
• Tekstur : lidah tampak kasar
• Warna : merah muda
• Kebersihan : bersih
• Fung. Pengecapan : baik, klien dapat membedakan rasa gula dengan air biasa
• - Leher
• Kesimetrisan : simetris
• KGB : tidak terjadi pembengkakan
• JVP : terjadi pelebaran
• Pergerakan : dapat digerakkan kesegala arah
• Kebersihan : bersih
• - Dada
• Kesimetrisan : simetris
• Keluhan : nyeri saat respirasi
• Bunyi ronchi : ada
• Bunyi wheezing : -
• Pergerakan : saat respirasi ke dua dada mengembang
• Kebersihan : bersih
• - Abdomen
• Nyeri tekan : ada
• Kembung : ada
• Kebersihan : bersih, tidak ada kotoran
• Keadaan : tidak ada bekas operasi
• Bising usus : 17x/menit
• - Ekstremitas
• *atas
• Pergerakan : dapat digerakkan kesegala arah
• Oedema : tidak tampak adanya oedema
• Keadaan : lengan kiri terpasang infus
• Kebersihan : bersih
• *bawah
• Pergerakan : kaku bila digunakan
• Oedema : tidak tampak adanya oedema
• Keadaan : terpasang kateter
• Kebesihan : bersih
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DS: – Klien mengeluh sesak nafas Congestive diventrikel Penurunan curah
dan kadang dada terasa nyeri mengakibatkan volume jantung
sekuncup menurun,
akibat penurunan
tersebut menyebabkan
DO: – R : 35 x/menit Kontraktilitas miocardia
menurun sehingga terjadi
P : 88 x/menit penurunan curah jantung

2 DS: – Klien mengeluh kada-kadang ¯curah jantung Volume cairan lebih dari
perutnya terasa sakit dan BAK kurang ¯ kebutuhan
lancar ¯aliran darah ke ginjal
DO: – Tampak ada pembengkakan pada ¯
perut ¯laju filtrasi glomerolus
¯
proses sekresi
aldosteron, renin dan
angiotensin
¯
reabsorpsi air dan
natrium
¯
pembengkakan
3. DS: – Klien mengeluh badannya terasa Menurunhnya suplai Intoleransi aktifitas
lemas dan cepat lelah terutama setelah O2 ke jaringan akan
beraktifitas menghambat
DO: – Aktifitas sehari-hari dibanrtu metabolisme sehingga
ATP sebagai bahan bakar
juga menurun. Hal ini
mengakibatkan
kelelahan dan
peningkatan kerja
pernafasan sebagai
upaya kompensasi tubuh
terhadap pemenuhan O2
4. DS: – Klien merasa cemas dengan Kurangnya pengetahuan Gangguan rasa aman
penyakitnya akan keadaan cemas
penyakitnya
DO: – Ekspersi wajah klien nampak
menyebabkan klien
murung merasa cemas karena
adanya stressor

Anda mungkin juga menyukai