EPIDERMIS
Secara umum dari superfisial ke dalam terdiri dari:
Stratum corneum.
Stratum lucidum (terutama pada kulit yang tebal).
Stratum granulosum.
Stratum spinosum.
Stratum basale.
DERMIS
Secara umum pada lapisan dermis terdapat struktur :
Hair follicle. Struktur ini biasanya miring ke salah satu sisi.
Arrector muscle of hair. Kontraksi dari struktur ini menyebabkan
berdirinya rambut.
Sebaceous glands. Struktur ini berfungsi mensekresikan minyak ke
permukaan kulit.
Sweat glands. Struktur ini berfungsi dalam termoregulasi panas
dengan cara evaporasi keringat keluar permukaan kulit.
Collagen & Elastic fibers. Fiber ini berfungsi untuk skin tone dan
juga berperan untuk memperkeras dan memperkuat kulit.
Associated Injuries
Mungkin dapat terjadi pada korban yang terbakar karena ledakan, meloncat atau
jatuh fractures, abdominal organ injury, pulmonary contusion, and
pneumothorax.
Umur Pasien
Pemilihan management juga dipengaruhi oleh umur pasien.
Status Kesehatan
Status kesehatan pasien juga harus dilihat seperti alergi, pengobatan,
hypertension, dan diabetes mellitus. Karena dapat mempengaruhi management
yang akan dilakukan.
2) Pemeriksaan Fisik
Airway
• Merupakan prioritas utama.
• Supraglottic tissue edema dapat terjadi setelah 12 jam pertama akibatnya merusak jalan
napas dengan cepat
• Larynx melindungi supraglottic dari thermal injury secara langsung tetapi tidak pada injury
akibat inhalasi gas beracun.
• Physical sign : - Hoarseness
- Stridor
- Facial burn
- Singed facial hair
- Adanya carbonaceous sputum
Breathing
• Evaluasi untuk
• Effort
• Kedalaman respirasi
• Ausculasi suara napas
• Circumferential deep burn of the thorax terhambatnya inspirasi diharuskan untuk
escharotomies pada anterior axillary lines bilateral.
• Carboxyhemoglobin levels
> 10 % : mengindikasikan inhalasi injury (pada nonsmoker).
> 30 % : berhubungan dengan perubahan mental status.
> 60 % : harapan hidup kecil.
Circulation
• Dinilai untuk mengetahui adanya shock (cepat, lemah atau tidak ada
denyutnya) dan perfusi jaringan.
• Tanda-tanda kerusakan pada central perfusion : cyanosis, agitasi, reduced
mentation.
• Perpindahan intravascular volume ke interstitial compartment, ditambah
dengan exudative dan evaporative water loss dari burn injuri sirkulasi
volume darah secara cepat.
3) Remove all clothing and jewelry
• Melepaskan semua pakaian
• Untuk mencegah terjadinya kebaran yang berlanjut dari bahan melted synthetic
atau kimia.
• Untuk menilai sejauh mana permukaan tubuh yang terbakar.
• Melepaskan perhiasan (khususnya cincin) untuk mencegah injury yang
dihasilkan dari peningkatan tissue edema.
4) Depth of Burn
First-degree burn
Second-degree burn : Superficial partial-thickness
Deep partial-thickness
Full-thickness : Third-degree
Fourth-degree
3) Laboratory exam
Meliputi :
5) Analgesia
Dapat diberikan secara IV line setiap 1-2 jam sekali untuk mengatur rasa
sakit tapi dalam dosis yang kecil untuk mencegah terjadinya hipotensi,
oversedasi, respiratory depression.
Silver sulfadiazine
Biasanya paling umum digunakan karena tidak iritasi dan efek samping yang sedikit.
Ini merupakan suatu cream dimana untuk membantu meminimalisir evaporative water dan heat loss.
Kontraindikasi untuk pasien dengan glukosa 6-phosphatase deficiency.
Mafenide acetate
Memiliki efek lebih baik terhadap gram negative (P. aurigenosa) dan anaerobic.
Dapat terjadi metabolic acidosis dengan cara menghambat carbonic anhydrase.
Polymyxin B sulfate
Biasa digunakan pada facial burn dan tidak menimbulkan discolor skin yang kadang-kadang terjadi pada
silver sulfadiazine.
Tetanus prophylaxis
Dapat diberikan sebagai tetanus toxoid, o,5 mL, i.m., jika dosis awal diberikan lebih dari 5 tahun sebelum
injury.
Jika immunisasi status tidak diketahui :tetanus immunoglobulin (hyper-te), 250-500 unit, i.m.
Stress ulcer prophylaxis
Contoh : H2 blockers, antacids atau omeprazole.
Wound management
Pada luka bakar derajat I & II diharapkan regenerasi spontan dari epitel,
maka yang terpenting adalah menjaga kebersihan luka atau mencegah
infeksi. Pada luka bakar derajat II yang terpenting adalah membuang
jaringan mati, menutup lukka dengan tandur kulit atau grafting skin
disamping pencegahan infeksi.
Luka bakar akibat panas api yang tidak kotor tidak perlu dibersihkan.
Bulla dibiarkan utuh, cairan didalamnya disedot atau insisi. Bila tertahan
oleh bahan kimia maka luka dicuci dengan air bersih sebersih-bersihnya.
Hindarkan pemakai heksaklorofen karena bahan ini akan diserap melalui
luka sehingga dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan dapat
menimbulkan gejala neurologis.
Pada luka bakar derajat III yang melingkari anggota gerak terdapat
bahaya penekanan (efek turniket) oleh eskar yang kurang elastis.
Konstriksi ini akan menimbulkan statis aliran vena dan bila edema
berkembang lebih jauh dapat terjadi gangguan sirkulasi arteri.
Early Excision & Grafing
(E&G)
Dilakukan untuk luka bakar yang dalam (deep partial-thickness & full
thickness burn), eschar diangkat dengan surgical dan lukanya ditutup
dengan tehnik grafting. Dengan kecenderungan untuk membuang
eschar secepatnya maka luka terbuka yang dihasilkan sangat peka
terhadap infeksi, juga penguapan air dan kehilangan energi menjdai
berlebihan, oleh karena itu penutupan luka dengan tehnik grafting
sangat diperlukan. Tetapi sering mendapatkan kesulitan dalam
mendapatkan autograf pada luka bakar luas.