Preseptor:
Taufik Rahman, dr., Sp. OG
1
Identitas Pasien
▪ Nama : Ny. H
▪ Usia : 27 tahun
▪ Alamat : Baleendah
▪ Pendidikan : SMA
▪ Agama : Islam
2 Hamil
ini
Riwayat Keluarga
□ Orang tua pasien memiliki riwayat obstetri
yang serupa dengan pasien.
1. Still Birth
2. Still Birth
3. Abortus usia kehamilan 2 minggu
4. Abortus usia kehamilan 7 bulan
5. Abortus usia kehamilan 9 bulan karena
terjatuh
6. Hidup sampai usia 5 tahun
7. Lahir spontan premature
8. Lahir spontan mature
Pemeriksaan Fisik
▪ Kesadaran : CM
▪ TD : 137/90 mmHg
▪ N : 84 kali/menit
▪ R : 20 kali/menit
▪ S : 36,5oC
Status Generalis
Konjungtiva tidak anemis
Kepala
Sklera tidak ikterik
Gerakan simetris
▪ Lingkar perut : 75 cm
▪ Pemeriksaan dalam :
□ Tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
24/04/18
Test Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Bleeding Time 01’ 1-3
Clotting Time 07’ 5-11
Hb 12,1 12,0 -16,0
Ht 8700 3800 – 10600
Eritrosit 3,78 3,6-5,8
Hematokrit 35,6 35-47
Trombosit 295000 150000 -440000
Gol Darah O
KIMIA KLINIK
AST (SGOT) 15 10-31
ALT (SGPT) 11 9-36
Ureum 12 10-50
Kreatinin 0,79 0,7 -1,13
Glukosa Darah Sewaktu 75 70-200
Pemeriksaan Penunjang
25/04/18
Test Hasil Normal
HEMOSTASIS
26/04/18
05:00 Drip Oxytocin 10 IU
Misoprostol
Pasang metrolisa 75-100cc
O:
KU: Baik, CM
TD: 121/74, N: 76x/min, R: 20x/min, S: 36,0
PD: Pembukaan (-)
WHO
Insidensi
▪ Dari data the National Vital Statistics Report
tahun 2005 menunjukkan bahwa rata-rata
jumlah kematian janin dalam kandungan terjadi
sekitar 6.2 per 1000 kelahiran
▪ Di Negara berkembang, angka lahir mati ini
telah menurun dari 15-16 per 1000 kelahiran
total pada tahun 1960-an menjadi 7-8 per 1000
kelahiran pada tahun 1990
23
Etiologi
• Penyebab Janin (25-40 %) karena kelainan kromosom,
cacat lahir non-kromosom, hidrops non imun, dan
infeksi (virus, bakteri dan protozoa).
• Penyebab plasenta (25-35%) karena solusio,
perdarahan janin ke Ibu, cedera tali pusat, insufisiensi
plasenta, asfiksia intrapartum, plasenta previa,
transfusi antarkembar, dan korioamnionitis.
• Penyebab Ibu (5-10%) karena, antibodi fosfolipid,
diabetes, penyakit hipertensi, trauma, persalinan
normal, sepsis, asidosis, hipoksia, ruptura uteri,
kehamilan posterm, obat.
• Tidak diketahui penyebabnya (25-35%) .
Etiologi
Kelainan kromosom Insufisiensi
Kelainan kongenital plasenta
Infeksi Trauma psikis/fisik
Diabetes Perdarahan:
plasenta previa dan
Gemeli
solusio plasenta
Anomali organ
reproduksi Preeklampsia
Malnutrisi
Rhesus iso-
imunisasi 25
KLASIFIKASI ABNORMALITAS
KROMOSOM
GANGGUAN AUTOSOM
Trisomi 21 (sindroma DOWN) : merupakan gangguan
autosom yang paling sering ditemukan. Angka kejdian 1 :
800 kelahiran hidup dan terkait erat dengan usia ibu
Trisomi 18 (sindroma EDWARD) angka kejadian 1 : 3500
kelahiran. Sindroma ini ditandai dengan :
◦ IUGR
◦ Arteri umbilikalis tunggal
◦ Jari-jari mencengkeram kuat dan saling menumpuk
◦ Kaki datar (“rocker bottom”)
◦ Kurang dari 1% bayi seperti ini yang bertahan hidup
sampai usia 1 tahun
Trisomi 13 (sindroma PATAU) angka kejadian 1 : 5000
kelahiran. Sindroma ini ditandai dengan :
◦ IUGR
◦ Bibir sumbing
◦ Anomali mata
◦ Polidaktili
◦ Kurang dari 3% yang bertahan hidup sampai usia 3
tahun
◦
5p. (sindroma cri du chat) : angka kejdian 1:20.000
kelahiran. Sindroma ditandai dengan :
◦ Wajah bulat
◦ Lipatan epikantus
◦ Retardasi mental
◦ Tangisan “nada tinggi” melengking dan monoton
◦ Ketahanan hidup bervariasi
Ganguan Kromosom SEX
47,XXY (sindroma Klinefelter): gangguan seks kromosom yang
paling sering,angka kejadian 1 : 5000 kelahiran.
◦ Fenotip laki-laki tetapi dengan distribusi adiposa wanita dan
perkembangan payudara.
◦ Rambut pubis dan aksila normal
◦ Rambut wajah jarang.
45,XO (sindroma Turner ): dengan angka kejadian 1 : 2500 (25%
abortus terjadi akibat kelainan ini)
◦ Fenotipe wanita bertubuh pendek
◦ Leher pendek bersayap
◦ Amenorea primer
◦ Anomali ginjal
◦ Defek jantung (coarctatio aortae)
◦ Infertiliti
▪ 47.XXY :
□ Pria dengan tubuh tinggi
□ Genitalia laki-laki normal
□ Testosteron normal
□ Intelektual terbatas
□ Fertil
KLASIFIKASI GANGGUAN GENETIK
Inspeksi Palpasi
• Tidak terlihat gerakan- • TFU lebih rendah dari
gerakan janin, yang seharusnya tua kehamilan
Auskultasi
biasanya dapat terlihat ; tdak teraba gerakan-
• Dengan doppler tidak
terutama pada ibu yang gerakan janin
terdengar denyut
kurus • Dengan palpasi yang teliti
jantung janin
• Penurunan atau dapat dirasakan adanya
terhentinya peningkatan krepitasi pada tulang
bobot berat badan ibu kepala janin.
Pemeriksaan
Penunjang
46
Definisi
Hydrops fetalis adalah suatu keadaan
klinis dimana terdapatnya akumulasi cairan
yang berlebih pada kompartemen
extravascular pada fetus -> edema.
Klasifikasi
50
Etiologi
51
TERIMAKASIH
52