Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN
ARSITEKTUR
Tujuan Pembelajaran
Tujuan • Setelah selesai mengikuti pelatihan ini diharapkan
peserta memiliki kemampuan untuk melakukan
Pembelajaran pekerjaan arsitektur, dalam rangka menunjang
Umum pelaksana lapangan pekerjaan gedung.

• Melaksanakan pekerjaan pasangan bata.


• Melaksanakan pemasangan kusen pintu / jendela.
• Melaksanakan Pekerjaan plesteran dan acian.
• Melaksanakan pemasangan kuda-kuda dan
Tujuan penutup atap.
Pembelajaran • Melaksanakan pemasangan rangka dan penutup
Khusus plafon.
• Melaksanakan pekerjaan penutup lantai / dinding.
• Melaksanakan pekerjaan pengecatan.
• Melaksanakan pemasangan penggantung dan
pengunci daun pintu / jendela.
4.1 Pendahuluan
Harapan peserta pelatihan tentunya dapat
dengan mudah menyerap dan menerapkan
pelaksanaan materi pelatihan yang diberikan
pada pekerjaan arsitektur yang akan
membahas materi pelaksanaan pekerjaan
pasangan bata, kusen pintu/jendela, plesteran
dan acian, kuda-kuda dan penutup atap, rangka
dan penutup plafon, penutup lantai/dinding,
pengecatan dan penggantung dan pengunci
daun pintu/jendela, yang akan disampaikan
dengan jelas dan sistematis.
4.2 Melaksanakan pekerjaan
pasangan bata
Pasangan bata adalah suatu
pasangan yang terdiri dari bahan
pengikat (adukan) dan bahan
pengisi (bata

Bahan material dinding selain bata


adalah Batako, Celcon/Hebel dan
sistem panel seperti : M-system)
4.2.1 Profil pasangan bata dibuat dan dipasang
sesuai dengan gambar kerja dan metode kerja

Alat dan bahan untuk profil


Fungsi Profil pasangan bata
pasangan bata.
• Profil sebagai acuan • Palu
pedoman kelurusan, • Gergaji.
ketegakan dan kedataran • Waterpass / Slang timbang.
pasangan bata • Unting-unting.
• Profil tidak boleh • Polot kayu untuk marking.
bergerak ataupun • Kayu kaso 5/7
bergeser selama • Benang nylon
pemasangan bata • Paku Campur ( 3, 5 dan 7
berlangsung. cm ).
4.2.1 Profil pasangan bata dibuat dan dipasang
sesuai dengan gambar kerja dan metode kerja

Tahapan pelaksanaan Tentukan titik Buat tiang kayu atau


profilan pada kolom-
pekerjaan profil lokasi sesuai kolom struktur
gambar kerja dan dengan posisi tegak
pasangan bata : metode kerja. mengikut elevasi.

Pasangan bata Jika jarak bentang antar


Skala profil jarak
dapat dilanjutkan kolom > 4 m, maka
ditengah bentang dibuat skalanya setiap
sesuai tahapan sebuah kolom praktis kelipatan 3 lapis
kerja sampai dengan pengecoran setiap
bata.
dengan selesai. ketinggian 1 – 1,5 m.
4.2.1 Profil pasangan bata dibuat dan dipasang sesuai
dengan gambar kerja dan metode kerja
Membuat profil pasangan bata sesuai dengan gambar kerja dan metode kerja :
4.2.2 Ketegakan profil pasangan bata diperiksa
sesuai dengan metode kerja
 Tujuan pemeriksaan ketegakan profil pasangan bata untuk
menjamin bahwa pelaksanaan pemasangan bata tidak
miring dan jarak antara adukan dengan bata skala
ketebalannya terjaga baik antara pengikat dan pengisinya.

Prosedur pemeriksaan ketegakan profil pasangan bata :


1. Tiang propil pasangan bata harus kuat dari geseran dan
goyangan/
2. Gunakan kayu atau bahan yang kuat dan tidak mudah patah
3. Dukung atau buat penyokong di dua sisi, agar tidak mudah
goyah
4. Pasang unting-unting dan tarikan benang nylon sebagai
acuan paangan bata, agar tetap lurus dan tegak.
4.2.3 Ukuran tebal lapisan dan kedataran pasangan
bata ditandai pada profil sesuai dengan metode kerja.

 Tujuan tanda ukuran tebal lapisan pada pasangan bata untuk


secara bertahap terpasang lurus dan datar dengan membuat
jarak antar bata max sebanyak 3 lapisan bata agar tebal
lapisan pasangan bata dapat terkontrol dengan pembatas
level menggunakan benang nylon.

Persyaratan tanda ukuran tebal lapisan dan kedataran pasangan


bata pada profil dibatasi hanya pada setiap kenaikan 3 lapis
pasangan bata yang secara kontiniu dilakukan pengukuran lagi
untuk setiap kenaikan 3 lapisan pasangan bata berikutnya
4.3 Melaksanakan Pemasangan
Kusen Pintu / Jendela.
4.3.1 Posisi penempatan kusen pintu atau jendala ditandai
sesuai dengan gambar kerja.
Tujuan
pembuatan tanda
posisi
penempatan
kusen pintu atau
jendela adalah
untuk
memastikan letak
pemasangan
kusen pintu atau
jendela
diposisikan.
4.3.1 Posisi penempatan kusen pintu atau jendala
ditandai sesuai dengan gambar kerja.

 Prosedur dalam menandai posisi penempatan kusen


pintu/jendela :
Memasang kusen pada bangunan baru atau pada
dinding yang sedang berjalan, pemasangan kusen
bersama-sama.
 Hal yang diperhatikan :
1. Pasangan bata yang disusun setiap harinya tidak
boleh lebih dari satu meter tingginya
2. Pasangan bata harus lurus, tebal siar datar 1-1,5 cm.
3. Kusen yang dipasang ditengah-tengah pasangan bata,
sumbu/as pasangan bata harus segaris dengan
sumbu/as kusen.
4.3.2 Kusen pintu / jendela dipasang sesuai
dengan gambar kerja dan metode kerja.
 Teknis pelaksanaan pemasangan kusen pintu atau jendela
• Kedua ujung kaki • Teknik pemasangan • Teknik ini
kusen tidak dengan kedua kaki mengandalkan
menyentuh kusen yang kekuatan sekrup
keramik/lantai alias tertanam di lantai fischer yang
dibuatkan “sepatu” sedalam beberapa diborkan dan
berupa lapisan bata cm dan mendapat ditanam bersama
atau campuran “jepitan” dari ubin kusen merapat ke
semen/beton (keramik) lantai tembok sekeliling
setinggi 5-10 cm dari
level lantai, setelah
yang terpasang di kusen pintu yang
terlebih dahulu sekelilingnya. sudah diplester rapi
ditancapkan besi dan sangat akurat
atau paku di bagian ukuran dan sudut
bawah untuk siku-sikunya.
penguat.
1) Kusen pintu 2) Kusen pintu 3) Kusen pintu
dengan “sepatu “terjepit” sistem fischer
4.3.2 Kusen pintu / jendela dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan metode kerja.
4.3.2 Kusen pintu / jendela dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan metode kerja.

 Pemasangan kusen kayu:

Gunakan alat waterpass


Pasang paku pada kedua
tangan, kusen diposisikan
Beri tanda di mana kusen ujung papan untuk
berdiri tegak dan ditahan
akan di pasang menahan kusen agar tetap
agar tidak bergerak dan
berdiri tegak.
tetap tegak.

Periksa dan pastikan Celah antara kusen dan


dimana engsel berada di Pasang bata dan kawat bata diisi dengan adukan
sebelah kanan atau kiri, pengikat (angkur ) yang semen, sehingga dengan
kemudian kaitkan paku di dipasang pada setiap 4 atau demikian kusen akan
ujung papan dan tepi kusen lima lapis batu. menjadi massif, kuat dan
bagian atas kokoh.
4.3.2 Kusen pintu / jendela dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan metode kerja.
 Pemasangan kusen pintu/jendela bersamaan dengan pasangan dinding bata :

Pasang daun pintu


Ketam dan potong pada kusennya, stel
Ukur lebar dan
daun pintu, bila sampai masuk
tinggi kusen dan
terlalu lebar dan dengan toleransi
daun pintu.
terlalu tinggi. kelonggaran antara
(3 – 5 mm)

Lepaskan engsel pada


daun pintu yang Pasang lagi daun pintu pada
Lepaskan daun pintu, dan bila
sebelah, kemudian menggunakan 2 engsel,
kusennya, stel sampai pas,
pasang pada tiang pasang engsel daun pintu
kemudian beri tanda pada
pada tiang daun(sisi tebal)
kusen masing-masing tiang kusen pintu tempat
dengan jarak (dari sisi bagian
pasangan engsel yang engsel yang sesuai dengan
bawah 30 cm, dan dari sisi
engsel pada daun pintu.
lain sampai pasdengan bagian atas 25 cm).
kusen pintu.
4.4 Melaksanakan Pekerjaan Plesteran dan
Acian
 4.4.1 Permukaan pasangan yang akan diplester disiapkan sesuai dengan
metode kerja.

Tahapan pekerjaan pesiapan permukaan pasangan yang akan diplesteran.


1. Material pasir harus dicuci dan diayak sehinggasehingga hasil tidak
tercampur tanah.
2. Perbandingan campuran abtara semen dan pasir pada plesteran adalah
1:3 atau 1:5
3. Dinding yang akan diplester harus diberikan kepalaan/kelabangan pada
jarak 1 meter. Untuk urutan kelurusan dan kesikuan
4. Sebelum dinding diplester instalasi listrik dan air plumbing harus siap
agar tidak membingkar ulang lagi
5. Setelah 24 jam diplester baru boleh diaci.
4.4.2 Adukan plesteran dibuat sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.
 Pelaksanaan mengerjakan adukan plesteran sesuai
dengan spesifikasi teknis dan metode kerja.
1. Sebelum melakukan pekerjaan mengerjakan adukan
plesteran, buat adukan plesteran sesuai dengan
perbandingannya. ( misalnya = 1 Pc : 4 Pasir ).
2. Pencampuran semen dan pasir harus sempurna
3. Pastikan pasir tidak berkadar lumpur > 5%, bilamana
lebih harus dilakukan pencucian pasir
4. Perbandingan komposisi harus tepat dan
pengerjaannya jangan tergesa-gaesa yang dilakukan
dengan cermat.
4.4.2 Adukan plesteran dibuat sesuai dengan
spesifikasi teknis dan metode kerja.
4.5 Melaksanakan pemasangan kuda-kuda
dan penutup atap.
4.5 Melaksanakan pemasangan kuda-kuda
dan penutup atap.
4.5 Melaksanakan pemasangan kuda-kuda
dan penutup atap.
 Prosedur membuat dan merakit kuda-kuda
sesuai dengan metode kerja.

1. Melaksanakan pekerjaan persiapan


perakitan kuda-kuda
2. Menyambung balok kayu
3. Membuat sambungan tarik
4. Membuat sambungan tekan
5. Membereskan pekerjaan
4.5 Melaksanakan pemasangan kuda-kuda
dan penutup atap.
4.5 Melaksanakan pemasangan kuda-kuda
dan penutup atap.
4.6 Melaksanakan pekerjaan rangka dan
penutup plafon
 Pelaksanaan membuat tanda ketinggian plafon pada dinding sesuai
dengan gambar kerja, dan metode kerja
1. Lakukan marking dalam membuat tanda ketinggian plafon pada
dinding
2. Beri tanda pada setiap dinding ukuran tinggi plafon
4.6 Melaksanakan pekerjaan rangka dan
penutup plafon
3. Pasang paku kait atau klem penggantung atau dynabolt
Untuk penggantung balok plafon.
4. Pasang penggantung trangka plafon (Hanger dan Clip
Adjuster) dengan posisi tegak lurus
5. Pasang rangka tepi plafon (steel Hollow and wall angle
profil) sebagai list tepi pada garis sipatan
6. Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
7. Pasang tarikan benang sebagai pedoman pelurusan dan
ketinggian rangka plafon
8. Psang rangka utama ( Top cross rail)
9. Pasang rangka pembagi (furing channel) dengan
menggunaka locking clip.
10. Pasang panel penutup plafon pada kerangka plafon dengan
sekrup ceiling menggunakan screw driver dan setiap
sambungan harus tepat pada rangka.
4.6 Melaksanakan pekerjaan rangka
dan penutup plafon
4.7 Melaksanakan Pekerjaan Penutup
Lantai / Dinding.
 Pelaksanaan pekerjaan persiapkan perrmukaan yang akan dipasang penutup
lantai/dinding
1. Sebaiknya pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap
akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
2. Permukaan lantai dan dinding yang akan dipasang keramik harus bersih,
cukup kering dan rata air.
3. Tentukan kepala pasangan dengan mempertimbangkan tata letak
ruangan/tangga/dinding yang ada. Peamasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari kepala pasangan ini
4. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air
terlebih dahulu.
5. Setiap jalur pemasangan harus ditarik benang dan rata air.
4.7 Melaksanakan Pekerjaan Penutup
Lantai / Dinding.
6. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan
dasar maupun di badan belakang keramik lantai dan dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah :
untuk lantai, semen : pasir = 1 : 6, dengan ketebalan rata-rata 2 – 4 cm,
untuk dinding, semen : pasir = 1 : 4, dengan ketebalan rata-rata 2 cm
7. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai 4 – 5 mm dan dinding 2 mm, dengan
campuran pengisi nat (grout) semen atau bahan khusus yang ada dipasaran.
Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
8. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat
dipergunakan bahan pembersih yang ada di pasar dengan kadar asam tidak
lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih.
9. Karena sifat alamiah dari produk keramik yang disebabkan proses
pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan
ukuran, untuk ini periksa dan pastikan keramik lantai atau dinding yang
akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama.
4.7 Melaksanakan Pekerjaan Penutup
Lantai / Dinding.
4.8 Melaksanakan Pekerjaan Pengecatan.

 Urutan-urutan pekerjaan
1. Pengecatan dinding
a. Pastikan permukaan dinding yang akan di cat bersih dan kering untuk
melindungi dari jamur dan mencegah terjadinya pengelupasan
b. Pekerjaan di mulai dari langit langit diteruskan ke dinding dekat kusen
jendela, pintu dan kemudian bagian bawah
c. Pengecatan lapis pertama menggunakan bahan dasar/ plamir dilanjutkan
dengan pengecatan lapis demi lapis kecuali untuk dinding luar/ exterior
tidak menggunakan plamir karena factor cuaca.

2. Pekerjaan pengecatan plapon Sebelum pengecatan plafond dan partisi


kami mulai, permukaan sambungan plafond/ partisi kami amplas sampai
permukaannya rata dan halus, kemudian kami bersihkan dari debu bekas
amplas setelah permukaan benar benar rata. Pekerjaan pengecatan bisa
di mulai lapis pertama, setelah lapis pertama kering dilanjutkan lapis
berikutnya sampai benar benar sempurna.
Peralatan yang dipakai: Kuas, Rol cat, perancah, amplas, kape, alat bantu
4.8 Melaksanakan Pekerjaan Pengecatan.
3. Pelaksanaan pekerjaan melabur permukaan bidang
tembok / kayu dengan cat atau bahan sejenis sesuai
dengan spesifiksi teknis dan metode kerja.
a) Bidang tembok / kayu yang akan dilabur dengan cat
atau bahan sejenis sudah rata dan halus.
b) Bidang tembok/kayu harus benar-benar kering dengan
ph < 9 ( 28 hari kering setelah di plester).
c) Bilamana bidang tembok/kayu kurang halus bisa
dilakukan pengamplasan ulang.
d) Setelah diamplas dibersihkan dengan kain lap bersih.
e) Lapisan dasar, gunakan sealer, tunggu 1 hari agar sealer
betulbetul kering.
f) Baru dimulai pengecatan pertama, untuk pengaecatan
lapisa ke 2 berselang satu hari.
4.8 Melaksanakan Pekerjaan Pengecatan.
4.9 Melaksanakan Pekerjaan Penggantung dan
Pengunci Daun Pintu / Jendela.

 Prosedur memasang engsel pada kusen dan daun


pintu/jendela sesuai dengan metode kerja.
1. Gunakan material engsel yang mampu
mendukung beban dari daun pintu/jendela.
2. Perhatikan dengan cermat posisi pemasangannya,
jangan sampai salah.
3. Bilamana sudah benar lakukan pemasangan
engsel dengan sedikit menakik diantara kusen
dan daun pintu/jendela pada posisi yang sama.
4. Pastikan engsel yang telah dipasang dapat
berfungsi dan digerakan sesuai kegunaanya.
4.9 Melaksanakan Pekerjaan Penggantung dan
Pengunci Daun Pintu / Jendela.

Tandai posisi badan


 Cara kunci, lubang silinder Lubangi daun
dan as handle pada pintu/jendela dan
memasang daun pintu/jendela, kusen sesuai dengan
serta pelat lawan tanda yang telah
pengunci (striking plate) di dibuat
kusen.
pintu/jendela :

Tes fungsi mekanis Pasang silinder dan Pasang badan kunci.


kunci dengan bautnya hingga Pastikan posisi lidah
rapat, kemudian pengait (latch bolt)
menekan handle sudah benar, sesuai arah
dan memutar pasang handle bukaan pintu, kemudian
kuncinya. pengunci pasang pelat lawan di
pintu/jendela. kusen.
4.9 Melaksanakan Pekerjaan Penggantung dan
Pengunci Daun Pintu / Jendela.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai